FF – The Good Person ( Part. 12 / End )

ff-TGP-poster

FF – THE GOOD PERSON (Sequel)

( Part. Duabelas / Terakhir )

 

Judul : The Good Person

Type : Sequel / Part

Author : Ulanchoi Hyoyoon / Twitter : @Lovelyulan

Genre : Romance,Comedy,Drama

Ratting : PG – 17

Main Cast :        

  • Im Yoon Ah  as Lim Yoona
  • Choi Siwon as Choi Siwon
  • Cho Kyuhyun as Cho Kyuhyun
  • Seo Jo Hyun as Kim Seohyun
  • Choi Jin Ri as Choi Sulli
  • Choi Minho as Choi Minho

Other Cast : Member SUJU, SNSD, And SHINee

 

Warning! FF ini saya tulis berdasarkan imajinasi yang saya miliki, jadi tolong bagi pembaca hargai penulis. FF ini saya buat semata-mata untuk meluangkan Hobi saya dalam menulis dan untuk menghibur para pembaca dan Kpop lovers secara gratis. Jadi setelah selesai baca diharapkan tinggalkan komentar berupa kritik dan saran dan Dilarang keras ngeCopyPaste jalan cerita! Mohon maaf jika banyak salah penulisan (Typo) itu karena saya kalau mengetik suka kecepatan dan kelewat edit. Jadi silakan membaca! Enjoy for This Story!! 🙂

 

~~***~

 

“My YoongSweetheart…Where are you??” Siwon langsung berteriak-teriak begitu ia masuk kedalam Apertement, sambil menenteng sepatunya dan memasukan di Rak sepatunya. Ia baru saja pulang kerja.

“Aku didapur Yeobo!!” balas Yoona berteriak dari dapur.

 Siwon tersenyum senang mendengar suara istrinya, maka dia meletakan tas kerjanya diatas sofa lalu segera berjalan kedapur untuk menemui Yoona. Siwon menajamkan penciumannya. Sepertinya Yoona sedang memasak sesuatu yang lezat harum aroma masakannya sampai keruang tengah.

“Kau sudah pulang?” tanya Yoona tanpa menoleh dan menghentikan kegiatannya yang sedang mengaduk-ngaduk sup didalam panci.

Yoona sangat peka dengan kehadiran siwon yang sedang berdiri diambang pembatas antara dapur dengan ruang makan. Padahal Siwon juga belum berbicara apapun lagi padanya. Siwon hanya berdiri sambil melipat tangan diatas perut sambil memandangi istrinya dari belakang.

Yoona menolehkan kepalanya, ia tersenyum pada Siwon. “Kau mau cicipi ini?” tanya Yoona lagi.

Siwon membalas Senyum Yoona sambil memanggutkan kepalanya dan berjalan mendekati Yoona. Siwon langsung memeluk Yoona dari belakang meletakan kedua tangannya diperut Yoona. “Kau masak apa malam ini?” ucap Siwon ditelinga Yoona.

“Sop Jamur gingseng. Tadi Eomma main kesini bersama Sulli, dia membawakan kita gingseng Gunung.” Jawab Yoona sambil masih mengaduk sop buatannya.

“Benarkah?? Lalu dia bilang apa saja padamu?” tanya Siwon penasaran. Sekarang rupanya Eommanya suka datang mengunjungi Yoona jika Siwon tidak ada dan tidak bilang-bilang ke Siwon dulu. Dasar, ini pasti karna ada Sulli yang menemaninya.

Yoona mematikan kompornya sepertinya Sopnya sudah matang. Tapi mereka tidak merubah posisi mereka sedikitpun. “Heem.. dia bilang aku harus memasak gingseng ini,lalu kita harus memakannya, katanya kita ini kurang energy, jadi sudah setengah tahun  pernikahan tapi belum juga punya anak.” Jawab Yoona, nada suaranya jadi berubah sedih.

Siwon menghela napas. Lalu dia meletakan dagunya diatas pundak Yoona. Tangannya memegang tangan Yoona dan ia usap-usap dengan lembut.”Tidak usah dipikirkan. Mungkin belum waktunya kita punya anak. Cepat atau lambat Aku yakin Tuhan akan memberikan kita anak.” Hibur Siwon.

Yoona memutar badannya jadi berhadapan dengan Siwon. “Tapi aku jadi merasa bersalah dengan Eomma, dia ingin sekali punya cucu. Tapi menantunya belum juga hamil.” Ucap Yoona dia juga terlihat seperti memendam kekecewaan. Ah,kan bibirnya saja sampai ia manyumkan.

Siwon menundukan kepalanya menatap wajah Yoona yang jadi cemberut begitu. Lalu Siwon tersenyum dan berupaya menghibur istrinya, agak tidak terus-terusan merasa dirinya bersalah dan akhirnya moodnya jadi jelek seperti ini.

Siwon memegangi pipi Yoona dan mengangkat wajah Yoona sedikit untuk menatapnya. Lalu ia mencium bibir Yoona. “Malam ini kita harus membuatnya dengan cara apa ya? Hemm.. kau punya ide? Hah.. gaya gingseng gunung!!” seru Siwon ia berusaha bercanda untuk menghibur Yoona.

Yoona mendengus mendengarnya tapi ia jadi tertawa kecil. Kalau dipikir-pikir dia dan Siwon sudah cukup berusaha kok, bukan hanya pas malam pertama di Bora-bora saja. tapi selepas dia kembali tinggal di Apertement mereka sering melakukan hubungan intim. Jadi misalkan sampai usia pernikahan mereka sudah jalan setengah tahun belum juga Yoona hamil, maka itu kehendak tuhannya yang mempunyai caranya sendiri.

“Jadi kau mau mandi dulu atau makan dulu?” tanya Yoona sambil membukakan jas Siwon.

“Makan dong, aku lapar sekali.” Jawab Siwon tak pernah luput dari senyum mautnya. Ah.. Istri mana yang tidak senang dan luluh hatinya jika punya suami yang selalu berbicara lembut  sambil menatap matamu dan memberikannya senyuman yang sangat menawan dan menggetarkan hati seperti itu. ya walau kadang mereka masih tetap sama, sering beradu mulut hanya untuk hal sepele. Tapi toh mereka tetap bisa menjaga keharmonisan hubungan mereka.

 Yoona menarik dasi Siwon dan melepasnya. “Oke.. kalau begitu akan ku siapkan.. tunggu sebentar ya!” ucap Yoona. Benarkan Mood Yoona langsung kembali normal lagi.

Yoona berjalan meletakkan jas dan dasi Siwon kebak cucian pakaian, lalu kembali lagi kedapur. Mengambil dua mangkuk dan diisi nasi. Bersama dengan panci sopnya ia langsung bawa keatas meja makan memakai baki.

“Ini..” Yoona memberikan semangkuk nasi untuk Siwon. Dan semangkuk lagi untuk dirinya.

Siwon menyendok soupnya dan dan langsung menikmati hasil masakan Yoona yang masih hangat. Yoona masih diam, seperti biasa dia selalu membiarkan Siwon makan deluan dan menunggu komentar dari Siwon setelah itu. Siwon mengangkat kepalanya dan menatap Yoona. Matanya ia belalakan, Yoona hanya terdiam. Siwon tersenyum dan Yoona tersenyum “Mashita!! Daebakk!! Ini enak sekali.” Puji Siwon sambil mengacungkan kedua ibu jarinya.

Yoona tersneyum puas. Ya.. memang sekarang kemampuan memasaknya sudah tidak perlu diragukan lagi. Dulu Dia pikir dia tidak pandai memasak itu bakat dari lahir, tapi ternyata tidak. Dia tidak bisa masak karena tidak pernah mau belajar dan mencoba melakukannya. Yang ia lakukan hanya berkata ia takut dengan masakannya sendiri dan payah memegang pisau. Tapi sekarang semua itu terasa mudah dan ia merasa memasak adalah bakatnya juga selain merancang pakaian tentunya.

Yoona pun ikut menyendokkan sop kemangkuk nasinya, dan ikut makan bersama Siwon,sambil sekali-kali berbicara hal-hal yang ringan, karena bagaimanapun komunikasi adalah hal yang penting dalam sebuah hubungan selain kasih sayang itu sendiri.

 

Yoona baru saja selesai menyuci piring dan merapikan dapur serta ruang makannya, ketika itu Bel Apertement Yoona berbunyi. Yoona langsung berbegas untuk melihat siapa yang datang. Yoona memencet tombol intercomnya, dan dari layar itu terlihat Kyuhyun dan Seohyun yang melambaikan tangan sambil tersenyum lebar. Yoona tersenyum dan langsung menekan tombol pembuka kunci pintu. Jadi beberapa bulan lalu Siwon telah mengganti kode apertement Yoona, alasannya tentu saja karena kode yang dulu sudah banyak yang tahu seperti Kyuhyun contohnya. Karena sekarang Apertement ini atas nama Siwon dan Yoona jadi Siwon yang mengaturnya semua.

Kyuhyun dan Seohyun membuka sepatunya dan meletakakan begitu saja disamping rak sepatu. “Ini karena suamimu, aku jadi tidak bebas keluar masuk kesini…” gerutu Kyuhyun sambil berjalan kearah ruang tivi. Tentu saja dia tidak serius mengucapkannya. Walaupun belum diganti Kyuhyun juga tidak akan masuk dengan seenaknya. Dia cukup tahu diri dan menghargai orang lain.

Seohyun mengikuti bersama Yoona.

“Aiissh.. Apertement ini jadi aneh sekali, aku jadi merasa asing. Kau menambahkan barang-barang baru?” Kyuhyun mengedarkan pandangannya kesekeliling ruangan Apertement Yoona yang memang sudah didekorasi ulang, dari tata letak barang sampai jenis-jenis barangnya sendiri. Ketika Kyuhyun melihat Photo pernikahan Yoona dan Siwon didalam figura super besar menempel didinding, Kyuhyun sampai merisingis ngeri melihatnya.

“Suamimu ada dirumah Yoon?” tanya Seohyun.

Yoona tersenyum. “Ada, dia sedang mandi. Kami baru saja selesai makan malam. Kalian sudah makankan?” tanya Yoona. Soalnya persedian masakannya sudah tidak ada.

“Sudah kok sebelum kesini kami makan dulu diluar.” Jawab Seohyun.

Kyuhyun duduk disofa yang juga sudah diganti dengan sofa yang lebih bagus dan mahal tentunya. Sofa yang dulu sering dipakainya tidur saat ketiduran di Apertement Yoona entah sudah dibuang kemana oleh Siwon. Yoona dan Seohyun berjalan dan duduk di sofa itu juga.

“Bagaimana pakaian pernikahan aku dah Seohyun sudah jadi belum?” tanya Kyuhyun.

“Tugasku kan hanya mendesignnya sesuai kemauan kalian. Yang menjahitkan pegawaiku. Tapi sepertinya seminggu lagi juga selesai. Lagipula pernikahanmu dengan Seohyun juga masih duapuluh hari lagikan?”

Kyuhyun dan Seohyun memanggutkan kepalanya.

“lalu bagaimana persiapan pernikahan kalian?” tanya Yoona penasaran.

“Taman sungai Han sudah dibooking, oh iya terimakasih buat suamimu yang sudah mengurus itu.” ucap Kyuhyun.

“kau bilang saja pada orangnya sendiri.” Tunjuk Yoona pada Siwon yang baru keluar dari kamar mandi hanya memakai kaos oblong dan celena pendek dengan rambut yang masih basah.

Kyuhyun dan Seohyun kompak menoleh dan menatap Siwon. Siwon berjalan mendekati tamunya dan duduk disebelah Yoona, ia memberikan handuknya pada Yoona. “Jadi kalian datang khusus mau mengucapkan terimakasih padaku dan Yoona?” tanya Siwon.

Yoona membantu mengeringkan rambut Siwon dengan handuk kecil yang tadi diberikan siwon dengan cara mengusap-usapkan handuk kerambut Siwon yang basah. Mereka sering melakukan hal itu.

“Bisa dikatakan begitu. Oh.. iya kita juga ada bingkisan. Untuk kita nikmati bersama disini.” Jawab Kyuhyun.

Seohyun langsung sadar sejak tadi ia terus saja menenteng kantong plastic ditangannya. Kyuhyun mengambil itu dan meletakannya diatas meja. Lalu ia membukanya. Isinya sepuluh botol Soju dan empat pack Ttopokki.

“Mari kita rayakan hari kebebasan aku dan Seohyun sebelum kami menikah.” Seru Kyuhyun sambil mengangkat tangan Seohyun dan Satu botol Soju.

Yoona dan siwon sampai tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. “Tunggu sebentar, akan aku ambilkan gelas Sojunya.” Yoona pun beranjak bangun dari duduknya mengambil gelas soju didapur.

Siwon memandangi Botol soju itu sambil tersenyum malu melihatnya. bagaimanapun Soju adalah pelantara pertama kali dia berbicara dengan Kyuhyun secara empat mata dan mengungkapkan perasaan mereka sekaligus. Dan karena hal itu juga Siwon sadar kalau dia memang benar-benar menyukai Yoona dan ingin memiliki Yoona, merebut Yoona dari Kyuhyun.

Yoona kembali sambil membagikan gelas soju yang ia bawa. dan ia kembali duduk disamping Siwon.

“Eh.. tuan Amerika, kau tidak keberatankan jika minum ini?” tanya Kyuhyun pada Siwon.

Siwon menggelengkan kepalanya. “Tentu saja tidak, kan kau yang mengajarkan aku minum itu. aku jadi terbiasa menikmati Soju akhir-akhri ini.” Jawab Siwon.

Kyuhyun mendengus mendengarnya. Iya dia jelas masih ingat, dia pernah mentraktir Siwon minum soju hanya untuk menanyakan apakah Siwon menyukai Yoona atau tidak. Ah.. sudahlah lupakan itu masa lalu. Jika mengingat itu Kyuhyun merasa dirinya seperti seorang pecundang yang menyukai sahabatnya sendiri.

Kyuhyun membukakan tutup botol Sojunya. Dan menuangkan kegelas-gelas. Dan ia berteriak bersulang dengan riang sambil mengangkat gelasnya. Dan yang lain menempelkan gelasnya kegelas Kyuhyun. Dan langsung meneguk soju mereka.

“Kau jangan meminum terlalu banyak..” bisik Siwon pada Yoona.

“Kau tidak tahu ya kalau dia jago minum?” tanya Kyuhyun pada Siwon tentang Yoona.

“Tahu, aku tahu dia memang jago minum. Tapi sekarang kami sedang memprogram kehamilannya jadi dia tentu tidak boleh terlalu banyak minum alcohol.”

Kyuhyun dan Seohyun kompak ber ‘Oh!’ ria mendengarnya.

“Bulan madu saja lagi.. mungkin bulan madu yang pertama itu masih ada yang kurang.” Usul Kyuhyun asal.

“Dirumah saja kan sama saja..” jawab Seohyun.

“Kan biar lebih Intim chagia..” sahut Kyuhyun.

“Tapi rasanya pasti beda.. karena itu honeymoon kedua namanya.” Sepertinya Seohyun tak sependapat dengan Kyuhyun.

“Aduhh.. dari pada kalian mengurusi aku dan Siwon, mendingan kalian mengurusi lokasi bulan madu kalian sendiri deh..” sela Yoona.

“Sudah.. kami sudah memutuskannya kok..” jawab Kyuhyun dan Seohyun kompak. “Kami ingin ke Spanyol.” Tambah Kyuhyun.

“Wah…ternyata dia memang tidak pernah mau kalah dari kita Yeobo..” ucap Yoona pada Siwon. Maksudnya sih menyindir Kyuhyun.

Mereka melanjutkan kembali obrolan mereka sambil memakan ttopoki dan menikmati Soju.

 

~***~

 

Sulli duduk diruang music yang sudah sepi, ia baru saja selesai latihan harmonisasi Gitar, tapi begitu yang lain telah keluar meninggalkan kelas, dia masih bertahan didalam kelas. Sedang duduk menyendiri ditengah-tengah ruang kelas sambil memangku gitar klasiknya.

Tangannya memetik gitar dengan asal. Membuat suara yang tidak beraturan dari gitar tersebut. Matanya menerawang lantai kramik ruang kelas. Pikirannya melayang jauh. Sudah Setengah tahun. Minho janji akan pulang saat liburan semester pertama. Tapi nyatanya Minho tidak pulang semester ini. Semalam Minho menghubunginya. Katanya Minho harus sibuk latihan karena dia masuk Lima puluh besar murid terbaik ditahun ajaran baru.

Jadi itulah alasannya kenapa hari ini Sulli jadi tidak bersemangat sama sekali menjalani hidupnya. Dia sudah rindu sekali dengan Minho. Apalagi komunikasi dirinya dengan minho semakin terbatas sekali. Yang tadinya hampir setiap hati atau setiap minggu, tapi malah jadi dua bulan dua kali. Ah… benar-benar bikin frustasi. Sulli juga tidak tahu kenapa dia jadi begini, seakan-akan dia tidak mampuh bertahan hidup jika tidak ada Minho disisinya. Dia sangat membutuhkan Minho.

Sulli masih saja memainkan gitarnya dengan irama tidak beraturan. Sampai akhirnya Krystal bersama Key datang menemuinya.

“Jadi kau disini? Aku dan Key sejak tadi mencarimu! Apa yang kau lakukan?” rentettan pertanyaan Krystal ajukan.

Sulli tersadar dari lamunannya akan Minho. Dia menoleh kearah Krystal dan Key yang sudah ada dihadapannya. Sejak kapan mereka ada disini? Sudah lamakah ia melamun sendirian disini?.

“Latihan gitar emangnya apa lagi?” jawab Sulli ketus, tidak Mood.

“Emm.. Sulli-ya.. kau sudah makan siang belum?” tanya Key.

Sulli menatap Key dengan sikap malas dan bosan. “Aku tidak lapar.”

Krystal memperhatikan sikap sahabatnya yang jadi moody sekali hari ini. Semua jawaban yang dilontarkan Sulli terdengar ketus. “Ada apa dengamu? Apa kau baik-baik saja?”

Sulli berdiri sambil memasukan gitarnya kedalam tas.

“Sini aku bantukan bawa.” Tawar Key.

Sulli menepis tangan Key. “Tidak usah aku bisa bawa sendiri Key!”

“Sulli! Ada apa denganmu?” tanya Krystal lagi. Karena dia sudah tidak tahan melihat sikap dan cara bicara Sulli yang jadi kasar seperti itu.

Sulli membuang mukanya. “Aku tidak apa-apa..” jawabnya pelan. Lalu Sulli menggendong gitarnya dan berjalan menuju pintu meninggalkan Key dan Krystal begitu saja.

“Kau mau kenama??!!” teriak Krystal yang melihat Sulli semakin menjauh.

“Aku ingin pulang..” jawab Sulli tanpa menoleh dan tetap keluar dari kelas itu.

“Aku akan menyusulnya..” ucap Key. Dan Siap untuk melangkahkan kakinya mengejar Sulli. Tapi buru-buru Krystal menahan langkah Key dan memegangi tangan Key.

“Jangan.. biarkan  saja dia sendiri. Jika dia sedang seperti itu biarkan dia sendiri saja.. jika kau tetap nekad memberikan perhatian dan member hiburan yang tak dia butuhkan, nanti kau sendiri yang akan terluka.” Ucap Krystal pada Key.

Key menatap Krystal. Muka jad jadi terlihat pasrah. Mungkin ini saatnya dia mendengarkan saran dari Krystal. Key tersenyum sambil memandangi Krystal.

“Aku lapar.. kita makan siang berdua saja yuk?” ajak Krystal.

Key memanggutkan kepalanya dengan semangat dan berjalan bersama Krystal keluar dari kelas latihan music tersebut.

 

~**~

 

Yoona mengambilkan segelas air dingin dari kulkas lalu ia berikan pada Sulli yang duduk di Sofa depan TV. Sulli langsung meminumnya setengah, Ternyata bukannya ia pulang kerumah tapi ia malah mampir ke Apertement Yoona dan Siwon. Yang saat ia datang Yoona baru saja pulang dari kantor.

Sulli meletakan gelasnya diatas meja. Yoona menatap Sulli yang terlihat lesuh duduk bersandar pada Sofa. Aneh sekali anak yang biasanya ceria dan bawel jadi mendadak pendiam dan terlihat tak bersemangat ternyata lebih menakutkan dan mengkhawatirkan. Yoona akhirnya mengambil posisi duduk disebelah Sulli. Karna Sulli adik iparnya, Yoona sudah menganggap Sulli seperti adiknya sendiri. Beda usia Sulli dengan Onew adiknya hanya satu tahun.

“Jadi apa tujuanmu datang kesini?” tanya Yoona.

Sulli masih terdiam.

Yoona meletakan tangannya di pangkuan Sulli. Dan Sulli tersentak kaget sambil menatap Yoona. “Waeyo?”

“Waeyo?” ulang Yoona. “Kau ini kenapa?”

Sulli mengerutkan bibirnya dan menundukan kepalanya. Wajahnya jadi terlihat sedih. “Eonni.. aku kangen Minho…” ucapnya pelan. Suaranya terdengar bergetar.

Yoona menyunggingkan senyum kecil. Oh, jadi ini alasannya? Yoona merangkul Sulli dan memeluknya. Sikap Yoona sangat care terhadap Sulli. Makanya Sulli selalu nyaman dan senang berbagi masalah dan cerita dengan Yoona. Dia juga sudah menganggap Yoona itu kakaknya sendiri.

Ketika dipeluk Yoona, mendadak tangis Sulli pecah. Dia sudah tidak bisa menahannya lagi. Jadi anak ini mungkin sudah menahan tangisannya sejak lama. Begitu ia mengungkapkan keresahan hatinya, maka robohlah juga pertahanan yang sudah ia bangun kuat-kuat.

Yoona menepuk-nepuk bahu Sulli, dia biarkan sementara waktu Sulli meluapkan keresahan yang ada dihatinya dengan tangisannya.

“Aku sudah janji pada Minho sebelum dia ke Inggris aku tidak akan pernah nangis lagi dan akan bersabar menunggu dia disini.. tapi nyatanya aku menangis, dan tidak sabar ingin bertemu Minho lagi.. Huaahh..” keluh Sulli pada Yoona. Tangisnya pun semakin kencang.

“Menangis itu hal yang wajar. Orang mengingkari janjinyapun juga wajar. Karna terkadang kita tidak tahu apa yang akan terjadi nantikan?” ucap Yoona dengan sikap bijak dan tidak menggurui Sulli sama sekali.

Suara tangis Sulli mengecil tapi diganti dengan suara sesegukan dan tarikan ingus yang mengumbat hidungnya. “Dan aku pernah menyesal dulu membenci Minho seperti orang bodoh. Hanya karena dia mematahkan piala pertamaku di SMA dan tidak meminta maaf lalu aku marah padanya. Padahal dia tidak sengaja dan dia sedang buru-buru untuk menemui ibunya dirumah sakit. Tapi aku dengan bodohnya membalas merusak pialanya dan membuat dia marah padaku juga. Aku benar-benar menyesal akan hal itu.”

Yoona menepuk-nepuk bahu Sulli lagi, seperti ingin menenangkan Sulli. “sayangnya waktu itu tidak akan pernah berjalan mundur, jadi menyesalpun juga percuma. Tapi sekarang kalian sudah berteman baikkan? Bahkan kau terlihat sangat menyayanginya.”

Sulli memanggutkan kepalanya. Ia setujuh dengan ucapan Yoona. Menyesali hal yang sudah jadi itu hal yang percuma. Lagi pula kalau dipikir-pikir jika hal dimasa lalu tidak pernah terjadi mungkin dia tidak akan bisa sedekat dan membutuhkan Minho sampai seperti ini. Jadi tidak ada yang tidak indah dalam hidup ini.

“Dulu eonni juga sangat benci dengan Oppa mu!” cerita Yoona. Lalu ia tersenyum sendiri kalau mengingat hal dulu, dia selalu geli dan ingin tertawa. “Oppa mu itu sok Ganteng, Sok keren, Arogant! Ucapannya selalu kasar! Dan selalu seenaknya terdapat Eonni.”

Sulli melepas pelukannya pada Yoona. Lalu menatap Yoona, sisa-sisa airmatanya masih melekat di pipinya. Dia jadi tertarik mendengar cerita Yoona dengan Oppanya. Yang dia tahukan Yoona hanya bekerja di kantor yang sama dengan oppanya. Lalu ia mengenali Yoona dan Siwon. Tapi ternyata mereka sudah saling kenal deluan.

“Oppa juga pernah bilang padaku, kalau Eonni bukan type idealnya. Katanya Eonni keras kepala, sok pintar dan cengeng.” Ucap Sulli dengan suara serak.

“Mwo?? Dia pernah menilaiku seperti itu.. dasar!!” ringis Yoona.

“Lalu bagaimana kalian bisa saling jatuh cinta akhirnya?” tanya Sulli dia benar-benar penasaran. Bagaimana proses orang yang saling membenci dan terlihat buruk satu sama lain malah bisa jatuh cinta dan terlihat lebih baik satu sama lain.

Yoona terdiam sebentar. Pikirannya seperti melayang mengingat-ingat dimana awal dia menyukai Siwon. “Eonni juga lupa sih. Saat ini Eonni menutup hati eonni dengan siapa saja. jadi Eonni tidak peka lelaki mana yang menyukai Eonni dan siapa lelaki yang eonni sukai. Semuanya terlihat sama saja.” Yoona tersenyum. “Tapi yang beda dari Oppamu itu, dia berbicara keras dan jujur tentang diri Eonni. Orang-orang disekitar eonni selalu menganggap eonni A good person. Mereka selalu memuji Eonni dan tak pernah mengeritik eonni. Tapi Siwon oppa. Dia terus-terusan mengkeritik Eonni dan membuat mental Eonni sempat turun karena ucapannya itu. tapi tanpa sadar karena sikapnya berbeda itu dia jadi selalu melekat diotak eonni. Hampir setiap hari diam-diam eonni memikirkannya karena betapa menyebalkannya oppa mu itu. lambat laun, eonni mulai mengerti kenapa dia terus meremehkan kerja Eonni. Ternyata eonni emang bukanlah A good person. Eonni hanya manusia biasa yang juga mempunyai sisi buruknya. Dan semenjak itu dihari kunjungan kepabrik bahan, eonni merasa oppamu itu sosok lelaki yang hangat dan menyenangkan. Dan saat itu hati eonni bergetar tidak karuan. Eooni sampai memegang dada eonni, takut dia akan lompat keluar. Lalu setelah itu hampir setiap malam Oppamu datang ke mimpi Eonni. Dan semakin hari sikap Oppamu semakin berubah. Dia jadi begitu baik dan perhatian terhadap Eonni, diam-diam perasaan eonni luluh saat itu dan saat eonni memeluknya tidak sengaja dan dia memeluk eonni juga. saat itu eonni sadar Eooni jatuh cinta padanya, eonni menyukainya. Dan ternyata dia juga merasakan hal yang sama. Dia lebih berani daripada yang eonni duga. Dia menyatakan cintanya pada eonni dan membuat eonni menangis terharu. Tapi saat itu eonni belum berani mengambil komitmen dengan menerima cintanya. Akhirnya setelah eonni telah menata rapi hati eonni yang berantakan. Semua urusan juga sudah selesai. Kami menjadi sepasang kekasih dan menikah.” Yoona megakhiri cerita panjangnya dengan senyuman puas dan terlihat sangat bahagia.

“Benar-benar mengharukan, seperti sebuah dongeng dengan happy ending.” Komentar Sulli, “Sulli, Juga ingin seperti itu. tapi Minho juga menyukai aku gak  ya eonni?” tanya Sulli dia jadi ragu.

Yoona memegang kedua tangan Sulli. “Kita tidak pernah tahu perasaan orang lain, sebelum dia mengungkapkannya sendiri.”

Sulli tersenyum.

“Jadi sekarang, sudah puas menangisnya?”

Sulli memanggutkan kepalanya. Perasaanya benar-benar enteng setelah curhat dan mendengarkan pengalaman Yoona. Dia jadi sedikit belajar dan memahami perasaanya sendiri.

“Kalau kau rindu dengannya, nanti saat dia menghubungi mu lagi. Kau bilang saja kau merindukannya. Pasti perasaanmu akan menjadi lebih baik. dari pada kau pendak sendiri.”

“Begitu ya??” ucap Sulli. Lalu dia memeluk Yoona lagi. “Gomawo eonni..Gomawo.. kalau tidak ada eonni aku tidak tahu harus cerita pada siapa?Siwon oppa?eonni memang terbaik,  dan oppa tidak bisa diandalakan sama sekali.”

“Siapa yang tak bisa diandalakan?”

Tiba-tiba suara Siwon mengejutkan Yoona dan Sulli. Mereka langsung melepaskan pelukan mereka dan langsung memandang Siwon yang sudah berdiri dihadapan mereka. Muka Sulli jadi langsung memerah dia sudah ketangkap basah sedang membicarai oppanya sendiri.

“Sejak kapan kau ada disini?” tanya Yoona yang juga bingung kapan siwon masuk, dan tumben tidak berteriak-teriak minta disambut kedatangannya oleh Yoona.

“Sejak Sulli bilang kau yang terbaik dan aku tidak bisa diandalkan sama sekali.” Jawab Siwon dengan cueknya. Lalu ia menjitak kepala Sulli dan membuat Sulli meringis memegangi kepalanya. “Hai, sedang apa kau disini?Istriku masih lelah, kenapa kau ganggu?”

Sulli menyipitkan matanya sambil memandang Siwon dengan kesal.”Ieeh.. seterah aku dong. Yoona eonni kan juga kakak ku!” Sulli menjulurkan lidahnya kesiwon.

Siwon balas memeletkan lidahnya pada Sulli. Yoona hanya tertawa melihatnya. ternyata suaminya memang masih kekanakan juga. Yoona bangun dari kursinya dan mendekati Siwon.

“Adikmu sedang galau, dia butuh teman curhat yang bisa mengerti persaannya. Masa sama adikmu sendiri cemburu juga?” ledek Yoona.

Siwon memanyunkan bibirnya. “Aku bukannya cemburu, tapi dia memang suka seenaknya sendiri. Lihat kau sejak tadi pulang kerja belum mengganti baju dan mandikan?” Tanya Siwon sambil memandangi tubuh Yoona yang memang belum berganti pakaian.

“Saat aku ingin membuka pintu kebetulan sulli datang dengan muka cemberut jadi aku menemaninya dulu eh.. tidak terasa sudah satu jam lebih kami ngobrol.”

“Sekarang kau mandi, dan ganti pakaian. Setelah itu kita pergi makan diluar saja. sudah lama kan tidak makan diluar? Mumpung ada Sulli disini.”

“Assikk!! Makan di Restoran Italia ya!!” seru Sulli dengan gembira.

“Ah.. banyak maunya..” sahut Siwon.

“Ya.. eonni ya!! Di restoran italia saja ya!! Aku sudah lama tidak makan pizza!!”

“Heemm.. apa boleh buat??” Yoona pun menuruti keinginan Sulli. Demi kembalinya mood ceria sulli ini. Sulli sampai lompat-lompatan dan cenciumi pipi siwon dan Yoona bergantian. Tapi kalau dia kembali ceria seperti ini mengerikan juga sih, soalnya Sulli menjadi Hyper aktif sekali.

 

~**~

 

Hari pernikahan Kyuhyun dengan Seohyun pun tiba. Pasangan ini mengambil tema pernikahan outdoor di taman sungai Han, berkat jasa Siwon yang ayahnya memiliki kenalan orang-orang penting di seoul ini jadi mereka dapat dengan mudah memakai taman Han menjadi lokasi pernikahan mereka. Taman ini seperti disulap menjadi sebuah pesta kebun yang mewah.

Bangku-bangku putih berjejer rapi disisi kiri kanan. Dan meja makan juga tertata rapi tidak jauh dari sana. Disudutnya ada okresta klasik yang mengiringi acara pernikahan ini. Yoona dan Siwon duduk berdampingan sambil menonton Kyuhyun dan Seohyun yang sedang mengambil sumpah pernikahan mereka didepan seorang pastor.

Dari tempat Yoona dan Siwon menyaksikannya Kyuhyun terlihat gugup sekali, begitupun dengan Seohyun. “Payah sekali mereka, padahal mereka sudah sering latihan kan?” sindir Siwon.

“Itu efek terlalu banyak latihan.” Sahut Yoona.

Kalau Kyuhyun mendengarnya bisa diamuk YoonWon sama Kyuhyun.

Akhirnya pengambilan janji suci mereka selesai. Kyuhyun berdiri berhadapan dengan Seohyun yang matanya berkaca-kaca bahagia. Ketika pastor telah mengijinkan mereka berciuman. Kyuhyun langsung menarik wajah Seohyun dan mendaratkan bibirnya dibibir Seohyun dan menciumnya dengan begitu lembut.

Sekarang Kyuhyun dan Seohyun berjalan sambil membawa seikat bunga mawar putih. Para tamu undangannya yang rata-rata teman Seohyun mengajar dan teman Kyuhyun di kejaksaan yang masih single atau belum menikah, sudah berkumpul di bawah podium.

Kyuhyun dan Seohyun naik keatas podium dan Siap melemparkan bunga pernikahan mereka. Yang paling heboh adalah pasangan Tiffany dan Yunho. Dia menggeser, mendorong orang lain demi mendapatkan bunga pernikahan Seohyun dan Kyuhyun. Bahkan tiffany yang memakai HighHeels sampai menginjak kaki orang lain.

Seohyun dan Kyuhyun berpegangan tangan dan mutar badan mereka jadi membelakangi orang-orang yang sudah heboh ingin berebutan Bunga.

“Hana.. Tul..set..!!” ucap Kyuhyun dan Seohyun bersamaan. Hup! Mereka pun melemparnya.

Bunga terbang melayang-layang diudara seakan dengan gerak slow motion. Orang-orang yang ingin berebutan bunga berteriak-teriak dan mendangakkan kepala mereka melihat kearah mana bunga akan mendarat. Mereka kompak menadahkan tangan mereka  diudara agar dapat menangkap bunga tersebut.  Apalagi Yunho dan Tiffany mereka sampai dorong-dorongan. Tapi Sial bunga itu jatuh ke orang yang tak diduga dan membuat mereka semua bengong melihatnya. dan tiffanya yang gaunnya di injek salah salah satu pesaingnya jadi jatuh tersungkur diatas rumput.

Sulli yang kebetulan lewat sambil menikmati puding, tidak tahu keramaian apa yang sedang terjadi didepannya, niatnya dia hanya ingin melongok dan melihat sebentar. Tapi ternyata seikat bunga pernikahan jatuh ketanganya dan menjatuhkan pudding yang sedang ia pegang. Lalu orang-orang didepannya menatap dirinya dengan begitu kecewa.

Seohyun dan Kyuhyun turun dari podium dan menghampiri Sulli. “Sulli, kau mendapatkannya? Kau ikut berebutan? Memangnya kau ingin menikah dini?” tanya Seohyun khawatir.

Sulli cepat-cepat menggelengkan kepalanya. “Aku tidak tahu, bunganya jatuh sendiri di tanganku.” Ucap Sulli tidak mengerti.

Tiffany yang sudah dibantu berdiri oleh Yunho jadi jatuhnya, langsung menghampiri Sulli. Dia memasang eyes smilenya. “Bolehkan bunga itu untukku? Aku harus menikah dengan kekasihku. Kami belum juga menikah. Kami butuh bunga itu.” ucap Tiffany terlihat memelas sekali.

Sulli menatap Tiffany lalu menatap bunga ditangannya. “Ini.. aku juga tidak membutuhkannya.” Sulli pun memberikan pada Tifanny dan pergi begitu saja.

Sulli masih tidak mengerti kenapa orang-orang berebutan bunga pernikahan? Memangnya ngaruh ya? Kan pernikahan itu terjadi jika sepasang calon pengantin sudah siap dan sudah mempunyai rencana matang sendiri. Maka mereka juga pasti akan menikah. Bukan karena seikat bunga.

 

Yoona dan Siwon mendekati Seohyun. Mereka saling berpelukan. “Selamat ya Seohyun dan Kyuhyun. Akhirnya kalian menyusul kami juga.”

“Gomawo Yoona ya.. ini hadiah terindah darimu.” Ucap Seohyun sambil memamerkan pakaian pernikahannya yang dihadiahi oleh Yoona khusus untuk Kyuhyun dan Seohyun.

“Ya.. begitulah untungnya punya teman designer. Tapi kalian malah mengadiahiku baju tidur dan bed cover.” Ucap yoona.

“Ah.. kau kan sudah  mempunyai segalanya! Jangan meminta dari kami yang lebih mahal.” Sahut Kyuhyun.

Yoona tersenyum. “Tidak aku hanya bercanda kok.”

“Baiklah,, Yoona Siwon ssi, aku ingin menemui tamu ku yang lain. kalian nikmatilah sajian yang ada disini, disana ada BBQ kau bisa memintanya.” Ucap Seohyun.

“Oh.. baiklah.. Happy wedding.” Ucap Siwon dan maka ia berjalan dengan Yoona meninggalkan Kyuhyun dan Seohyun.

 

Ketika sedang menikmati BBQ yang baru saja Siwon ambilkan, Yoona merasa mendadak mual, dan kepalanya menjadi pusing. Yoona menghentikan makannya. Dan ia memegangi kepalanya yang terasa pusing. Akhir-akhir ini ia juga merasa cepat lelah. Dan mualnya benar-benar tak terbendung lagi.

Siwon yang memperhatikan perubahan sikap Yoona jadi menatap dengan khawatir. “Ada apa?”

Yoona menjatuhkan piring ia ia pegang. Dan tubuhnya juga hampir jatuh, untung Siwon segera menahan tubuh Yoona. “waeyo? Gwaenchanayo?” tanya Siwon, dia jadi takut Yoona kenapa-kenapa.

“Kepala ku pusing sekali, bisa kita pulang deluan dari sini? Perut ku juga mual.”

“Tunggu sebentar.” Siwon mengeluarkan ponselnya dan meng-sms Kyuhyun. Izin kalau mereka pulang deluan Karena Yoona sakit mendadak.

Siwon memapah Yoona untuk segera dibawa kemobil. Dan membawa Yoona pulang dari Sini.

 

Siwon memasangkan sabuk pengaman Yoona. Yoona masih memijit-mijit kepalanya yang terasa ditusuk-tusuk. Melihat daging bbq membuatnya mendadak pusing dan eneg, aneh sekali.

“Sebaiknya kita kerumah sakit dulu, aku takut kau kenapa-kenapa.”

“Tidak usah.. mungkin aku hanya kecapean biasa saja.”

“Tidak.. pokoknya kita harus kerumah sakit terlebih dahulu!”

Yoona terdiam. Kepala memang sudah terlalu pusing. Dia sudah tidak sanggup hanya untuk beradu argument dengan Siwon. Biarlah Siwon mau membawanya kemana, asalkan sakit kepalanya ini cepat sembuh.

 

Yoona masih tiduran diruang pemeriksaan. Dia baru saja diberi vitamin oleh seorang perawat. Dan keadaanya sekarang sudah mendingan juga. dia menatap langit-langit ruang dirumah sakit yang serba putih. Didalam hatinya dia jadi bertanya-tanya sebenarnya ia sakit apa? Kenapa kepalanya pusing dan perutnya mendadak mual.

Yoona mencoba bangun dan duduk kasur troly. Dia mau mencoba apakah kepalanya masih pusing atau tidak. Tepat saat ia duduk Siwon menyibak tirai dan masuk menemui Yoona. Dia menatap Yoona lama. Yoona balas menatapnya, ada apa? Tiba-tiba Siwon langsung berjalan menghampiri Yoona dan memeluk Yoona dengan sangat erat.

“Waeyo?” tanya Yoona, dia jadi takut hal buruk terjadi padanya. Kenapa seakan-akan Siwon enggan melepas pelukannya ini?

“Yeobo, Gomawoyo..” ucap Siwon tanpa melepas pelukannya.

“Hemm?? Untuk apa? Kata dokternya apa? Aku baik-baik saja kan?” tanya Yoona, sambil mengusap-usap punggung Siwon.

“Heem.. kau baik-baik saja.” jawab Siwon. Dia masih tidak mau lepaskan pelukannya.

“lalu kenapa kau bersikap seperti ini? Aku sulit bernafas.”

Barulah Siwon melepas pelukannya. Dia meletakan kedua tangannya dibahu Yoona. Dan menatap Yoona dengan serius. Lalu ia tersenyum lebar sekali. Dan berkata.” KAU HAMIL!!” siwon hampir saja berteriak. Karena saking senangnya.

Yoona terbelalak karena saking terkejutnya. Tadi Siwon bicara apa? Katanya apa? Yoona Hamil? Benarkah? “Jinja??” pekik Yoona, Siwon memanggutkan kepalanya dengan mantap.

Lalu mereka saling berpelukan lagi. Mereka terlihat sangat senang dan bahagia sekali. Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga kedalam kehidupan mereka.

“Kau bagaimana bisa, tidak menyadari hal ini sama sekali?” tanya Siwon begitu mereka melepaskan pelukan mereka lagi.

Yoona terdiam, dia sedang berpikir sesuatu. “Ommo!! Aigoo.. aku baru sadar aku sudah hampir tiga bulan belum menstruasi. Jadi benar aku hami?”

Siwon memanggutkan kepalanya lagi dengan yakin. “Dokternya bilang kau hamil dan janin didalam perutmu ini sudah jalan tiga bulan. Kau harus menjaga kesahatanmu. Mulai sekarang kau harus menuruti semua perintahku! Ini demi anak kita.”

Mata Yoona berkaca-kaca mendengarnya. Akhirnya setelah hampir delapan bulan usia pernikahan mereka, hari ini dia mendengar kabar baik yang sejak dulu ingin sekali ia dengar. Dan akhirnya dia benar-benar bisa mengandung anak dia dan Siwon. Dia sudah tidak sabar ingin memberitahu kan pada ayah dan mertuanya. Kalau dia sekarang sedang hamil. Ah.. rasanya bahagia sekali. Tentu saja, kebahagian seorang wanita yang sudah menikah adalah kehamilannya dan ketika dia melahirkan buah hatinya dengan selamat dan sehat. Dan menjadi Seorang IBU.

“Gomawo.. Gomawo..” ucap Siwon sambil memegangi tangan Yoona.

Air mata Yoona jatuh, ia benar-benar terharu sekali. Dia tidak bisa membayangkan kalau dia belum juga hamil nantinya. Tapi untungnya dia bisa hamil sekarang.

“Kenapa kau menangis?” tanya Siwon hambil menyapu air mata yang mengalir dipipi Yoona dengan jemari tangannya.

“Aku terlalu bahagia..” jawab Yoona dan langsung memeluk Siwon lagi. “Aku akan menjadi seorang ibu dan kau akan menjadi seorang ayah.” Ucap Yoona.

 

~**~

Satu tahun kemudian…

 

Hari ini dikediaman Choi sedang sibuk dan ribet.  Itu semua karena hari ini adalah mini Konser tunggal pertama Sulli. Sulli mendapatkan kesempatan emas ini karna dia menjadi tiga terbaik pemain gitar wanita di kampusnya, diangkatannya.

“Hand Bannernya sudah dibawa? Coba check lagi.. kita harus terlihat paling menonjol saat menonton Sulli tampil nanti.” Ucap ibu Siwon dengan sibuknya sambil mengemas makan siang untuk Sulli

“Sudah aku sudah masukan didalam mobil!!” Teriak Ayah Siwon sambil memakai Jasnya.

“Yoona!!” Teriak Ibu Siwon lagi.

“Ne??” sahut Yoona dari ruang tengah.

“Jangan Lupa bawa popok lebih untuk Choi Won Yoon, anak bayi kadang bisa tak terduga!” teriak lagi Ibu Siwon dari dapur.

“Ah… kenapa ibumu bawel sekali sih?” Keluh Yoona.

Pasalnya sejak semalam ada saja yang diucapkan dan diingatkan berkali-kali oleh ibu Siwon, mertuanya itu. Yoona sendiri Sedang sibuk memakaikan popok pada anak laki-laki  mereka yang bernama Choi Won Yoon. Yang sekarang usianya sudah enam bulan. Karena diusianya ia baru bisa mulai tidak bisa diam berguling guling maka Yoona sedikit kesulitan untuk memakaikan Won Yoon popok, agar disaat nonton konser Sulli nanti dia tidak membuat masalah dengan mengompol.

Siwon menangkap Putra yang sejak tadi sibuk mutar-mutar diatas kasur lipat dilantai dan mengambil apapun yang ada didekatnya. Dan terus saja mengoceh tidak jelas.

“Namanya juga eomma.. kau kan sudah menjadi menantunya bukan baru kemarin, seharusnya kau mengerti dong?” ucap Siwon sambil tersenyum. Kadang dia juga pernah kesal dengan ibunya sendiri karena memang suka bawel dan berlebihan.

“Sekarang aku tahu, bakat bawel Sulli dan kau itu turun dari mana..” ucap yoona mambil memasukan  kaki Won Yoon ke popok celana . Won Yoon tertawa dan menggerak-gerakan tangannya.

“Sepertinya memang begitu.” Sahut Siwon.

Begitu Won Yoon selesai dipakaikan popok Siwon langsung mengangkatnya dan menggendongnya.

“Won Yoon sama Appa dulu ya? Eomma mau siapkan air hangat untuk susu Won Yoon.” Ucap Yoona berkomunikasi dengan anaknya.

Seolah mengerti apa yang Yoona ucapkan Won Yoon pun berbicara menggunakan bahasa bayi dan menggerak-gerakan tangannya.

“Ah.. Anak pintar!!” ucap Yoona gemas melihat pola tingkah anaknya, sambil mencium bibir Won Yoon.

“Buat appa-nya mana?” tanya Siwon sambil memegangi tangan Yoona.

“Appa??” tanya balik Yoona.

“Kisseu!!” jawab Siwon sambil memanyunkan bibirnya.

Yoona celingukan, memastikan kalau keadaan cukup aman, maksudnya jangan sampai mertuanya melihat kan malu, Yoona memajukan mulutnya dan mencium bibir Siwon. Siwon tersenyum puas. Won Yoon ikut tertawa dan manepok-nepok pipi Siwon dengan tangan kecilnya yang aktif.

“Ya!! Kenapa kau memukuli appa?” rengek siwon pada anaknya. “Apa kau cemburu? Kita harus bagi rata, oke jagoan?”

Won Yoon tiba-tiba menangis dan meminta dipindah tangankan oleh Yoona. Dia menggeliat-geliat digendongan Siwon dan bergerak kearah Yoona.

Yoona mendengus kesal. “Hah.. kau ini, benar-benar tidak bisa diandalakan.” Keluh Yoona kesal. Dan mengambil Won Yoon dari tangan Siwon. Dan begitu digendong Yoona Won Yoon kembali tertawa. Seolah dia sedang mempermainkan ayahnya sendiri.

“Astaga! Anak ini! Dia benar-benar sainganku sekarang!” gerutu Siwon sambil menatap Won Yoona yang masih tertawa dan berbicara dengan bahasa bayi, mungki yang kalau  ada yang bisa mengartikan, pasti kata-kata itu semuanya ledekan untuk Siwon.

“Dia ini kan Siwon Junior jadi wajar sajalah..” komentar Yoona. “Sudah sana isi Air hangatnya kedalam situ.” Perintah Yoona sambil menunjuk termos kecil yang ia letakan diatas meja.

“Ne.. ne.. ne..” Siwon mengambil termosnya dan mencium pipi Won yoon dan Yoona sebelum dia pergi kedapur.

Yoona tersenyum. Siwon memang tidak pernah berubah dalam sikapnya yang kadang tegas,kekanak-kanakan, menjengkelkan, tapi  manis dan selalu romantis. Itulah yang dia sukai dari suaminya. Apalagi selama kehamilannya Siwon selalu berusaha memenuhi semua kemauannya saat mengidam. Tapi terkadang Yoona hanya berpura-pura saja dan mengerjai Siwon untuk mencari sesuatu hal yang sedikit sulit, agar dia tau seberapa besar cinta Siwon. Dan seberapa rela Siwon mengorbankan waktu dan tenaganya untuk Yoona.

 

~***~

 

Sulli duduk didepan cermin memandangi dirinya yang ada didalam kaca berukuran besar. Rambut panjangnya yang sudah melebihi bahunya terurai dengan indah ditambah sebuah pita berwarna pink diatas kepalanya. Ia memakai baju ala babydoll berwarna hitam dan putih tanpa lengan.

Dia benar-benar nervous, ini adalah mini Konser tunggalnya. Sebagai seorang penyanyi soloist dengan gitar Klasiknya. Dua bulan lalu saat di kampusnya ada kompetisi fakultas seni music dia mendapat peringkat tiga besar, karena wajahnya yang cantik dan suaranya yeng lembut maka seorang promotor ingin membuatkan Mini Konser Sulli, setelah melakukan banyak pembicaraan dan kesepakatan. Akhirnya Sulli setuju, tapi dia tidak ingin terikat kontrak dengan management manapun dia ingin menjadi penyanyi indie saja mengisi acara dari satu event-ke event lainnya. Bukan dari satu televisi ke televisi lainnya.

Dan setelah mencari banyak sponsor pendukung untuk mini konsernya, akhirnya hari ini benar-benar terjadi. Sulli akan membawakan beberapa lagu sambil bermain gitar didepan ratusan penonton. Kabarnya tiket yang dijual sebanyak 870 sudah habis terjual. Sulli benar-benar tidak menyangka peminatnya banyak juga.

“Kau sudah siap? Acara akan dimulai lima menit lagi.” Seorang asistent Produser acara mengingati Sulli.

Sulli menoleh dan tersenyum. “Iya.. sudah.” Jawab Sulli.

“Oh.. Iya kau duet dengan Sung Ha Jung di Lagu ke Lima ya..jangan sampai lupa khemistrinya.. karena kalian akan menyanyikan lagu Just Give me a Reason Akustik ya, ok!”

Sulli memanggutkan kepalanya. “Ok!”

Assistant Produser itu tersenyum dan akhirnya keluar dari ruang ganti untuk mengecek persiapan lainnya. Dia terlihat sibuk sekali. Sulli kembali menatap dirinya pada cermin. Dia mengembangkan senyum dibibirnya. Dan berkata dalam hatinya ia sudah siap. Maka ia pun berdiri dan siap untuk keluar dari Backstage menuju panggung utama. Mini konser dengan membawakan duabelas lagu yang sedang hits dikorea dan global hari ini harus sukses.

 

Lampu panggung dimatikan, hanya lampu bagian penonton saja yang menyala. Ketika terdengar suara petikan gitar kini berganti lampu panggung menyala dan lampu penonton mati. Dan terlihatlah sekarang Sulli yang duduk manis diatas kursi tinggi didepan microphone sedang memainkan gitarnya. Penonton langsung kompak berteriak dan bertepuk tangan. Sulli mengangkat wajahnya dan menatap para penonton yang tidak terlalu jelas dari posisinya diatas panggung. Tapi ia tetap tersenyum seolah-olah sulli dapat melihat mereka semua.

Sulli masih mulai memainkan intro dengan gitarnya. Ini terdengar seperti lagu Distance milik Diva korea BoA. Dan akhirnya Sulli mengeluarkan suaranya mulai melantunkan lagu pembukaan tersebut dengan suaranya yang lembut dan imut.

Dari bagian VIP terlihat kehebohan pendukung Sulli. Siwon  dan Ayahnya memegang Banner Besar bertuliskan “The Girl Become The Goddess, Choi Sulli We LOVE U!!!” dan ibunya terus saja berteriak sambil melambai-lambaikan tangan. Astaga! Ini lagu Ballad. Kenapa jadi seheboh ini? Yoona juga ikutan meneriakin nama sulli sesekali sambil memainkan anaknya yang duduk dipangkuannya. Won Yoon nampaknya cukup menikmati suasana gaduh ini. Buktinya ia tidak menangis sama sekali. Atau mungkin dia sudah terbiasa?.

Selesai lagu pertama dia melanjutkan lagu kedua dan ketiganya. Kini ia turun dari bangkunya sambil membawa gitarnya, sekarang lagunya agak ngebeat, setelah tadi sudah slow. Kini ada sebuah band yang muncul dari tirai dan menemani performers Sulli diatas panggung. Sulli melambaikan sebelah tangannya menyapa para Fans-fans barunya. Begitu Sulli melambaikan tangan semua langsung heboh. Sulii terlihat sangat manis dan cantik. Ibunya memberitahu kepada penonton disekitarnya kalau Sulli itu anaknya. Yayaya tanpa diberi tahu sebenarnya penonton juga sudah mengerti. Karena sikap Ibu Sulli yang terlewat heboh itu.

Dari sisi lain di bagian tribune. Sahabat-sahabat Sulli mulai heboh. Seperti Taemin, Amber Krystal dan Key. Mereka mengangkat sebuah Lightick berwarna tiga warna pink, biru dan hijau. Seolah-olah mereka adalah royal fandom untuk Sulli. Dan bahkan mereka juga membuat  fanchant untuk menyemangati Sulli ditengah lagu yang sedang ia nyanyikan. Ternyata ini hasilnya. Kemarin-kemarin mereka menanyakan list lagu apa saja yang akan dinyanyikan sulli di konsernya, ternyata mereka ingin membuatkan Fanchant disetiap lagu itu. cuku kreatif. Dan bahkan tidak sedekit penonton yang mengikuti Fanchant mereka.

Disisi lain di bagian tengah-tengah penonton, ada sesorang penonton lelaki memakai jaket demin dan topi hitam duduk dalam diam dan tenang, dia nampak menikmati sekali apapun yang dinyanyikan oleh Sulli. Dia bahkan sedikit mengembangkan senyumnya ketika melihat aksi Sulli yang sedikit canggung. Dia terlihat seperti sesaeng fans.

“Annyeonghaseyo..Choi Sulli Imnida..” ucap Sulli memperkenalkan diri dan menyapa para pemonton, “Kamsahamnida, Gomawo.. sudah datang dan mengisi penuh ruang kecil ini. Aku benar-benar terharu. Ini adalah mini konser solo pertamaku. Semoga kalian menikmati setiap permainan gitar dan lagu yang aku nyanyikan.” Sulli diam sesaat dan membiarkan penonton bereaksi sebentar dengan memberi tepuk tangan dan teriakan. “kenapa aku mengambil tema First Love untuk mini konser pertamaku ini?” Sulli tersenyum ketika penoton berteriak ingin tahu. “Semua orang pasti pernah memiliki first Love. Dan bahkan semua hal yang belum pernah kita rasakan akan kita rasakan saat itu. seperti hal yang manis, pahit, keceriaan dan bahkan kesedihan. Walau tak semua First Love itu berakhir indah, tapi yang pasti First Love itu tidak akan pernah terlupakan. Seperti harapan ku pada Mini konnser pertamaku, aku akan memberikan cinta pertama kepada kalian disini, dan semoga kalian tidak akan melupakannya. Enjoy!!” Selesai berbicara ia memainkan gitarnya lagi dan menyanyikan sebuah lagu First Love dari Utada Hikaru. Semua penonton bertepuk tangan.

Nampaknya konser ini cukup berjalan sukses. Semua menikmatinya, dan bintang tamu special Sung Ha Jung bahkan sampai berkata didepan penonton bahwa Sulli sangat berbakat dan cantik dia ingin duet beberapa kali lagi dengan Sulli jika ada waktu dan kesempatan. Dan semua juga berjalan lancar-lancar saja tidak ada kendala apapun selama konser berjalan.

 

“Ya!!! Congratulations My Sist!!” Teriak Siwon begitu masuk ke Backstage bersama yang lain untuk menemui Sulli. Siwon langsung memeluk Sulli dengan erat sampai tubuh Sulli terangkat.

“Ya!! Oppa!!” Protes Sulli. “Aku bukan anak kecil lagi tau!”

Siwon tertawa mendengarnya. “Hah.. yaya. Karna konser mu ini sukses, maka aku tidak akan menganggapmu  Baby Sulli lagi.”

Tidak menanggapi Ucapkan Siwon Sulli malah beralih pada Yoona yang menggendong Won Yoon. “Eonni!! Won Yoon!! Ahh..aku senang sekali.” Siwon jadi mencibirnya dari belakang.

“Tadi itu bagus sekali!! Aku benar-benar menikmatinya Sulli!” ucap Yoona.

“Gomawo.” Jawab Sulli malu-malu. “Hai.. Won Yoon, apa kau juga menikmatinya!! Kau lucu sekali Little Prince!!” Sulli mencubit-cubit lembut pipi Won Yoon yang sedikit tembem.

Seolah mengerti pertanyaan Sulli dia tertawa dan sambil berkata dalam bahasa bayi. “Aaaa..tata..atata..aataa..”

“Maaf Won Yoon, tidak ada yang mengerti bahasamu itu. tapi terimakasih pujiannya.” Jawa Sulli sambil mencium pipi Won Yoon dengan gemas. Dia sayang sekali dengan keponakannya itu.

“Makan siang yang tadi eomma bawakan kau sudah habiskan?” tanya Eommanya.

Sulli menggelengkan kepalanya. “Aku makan tapi tidak habis. Aku takut akan kekenyangan saat menyanyi.”

“Jika kau sudah terkenal seperti ini. Abeoji akan menjadikan kau cover bildboard di Hyundai Dapertement Store!” ucap ayahnya ujung-ujungnya tetap bisnis dan Money revolution.

“Ah?? Anio!!” jawab Sulli sambil memanyunkan bibirnya. “Aku tidak mau dijual dengan cara seperti itu..”

Ayahnya tertawa dan yang lain ikut tertawa.

“Mian.. aku mengganggu.” Kata Seorang wanita yang tiba-tiba muncul. Dia memakai name tag crew.

“Ne?” tanya Sulli.

“Ini aku hanya ingin memberikan mu surat dari penggemarmu,” kata wanita itu. Sulli dan keluarganya kompak menatap wanita itu. Sulli mengambil surat didalam amplop berwarna biru langit tersebut. Wanita itu segera keluar lagi dari ruang gantI Sulli

“wah-wah.. sudah mendapat surat dari penggemar? Hebat sekali! Semoga bukan surat berdarah.. hehe” ledek Siwon.

Sulli memeletkan lidahnya ke Siwon, dan tidak memperdulikan Siwon lagi Sulli membuka suratnya didekat Yoona. Didalam amplop tersebut terdapat selembar kertas yang dilipat persegi empat Sulli membuka lipatan tersebut dan membawa tulisan yang tertulis dikertas tersebut.

To: Sulli

Itu tadi pertunjukan yang cukup bagus. Kau sudah menemukan jati dirimu kan? Kau terlihat menikmatinya. Kau juga terlihat bersinar diatas panggung. Aku melihatmu, tapi kau melihatku tidak? Jika ini hari keberuntunganmu maka temui aku di Taman Namsan Tower sekarang. Aku akan mencoba menunggumu sampai kau datang. Aku janji.

From : Sesaeng Fan

Sulli dan Yoona saling bertatapan. Aneh sekali ada seorang sesaeng fan yang mengirimi Surat seperti itu. dan Sulli jadi bingung ia harus berbuat apa sekarang. Apa dia harus menemui sesaeng fansnya itu? yang benar saja. jika dia memang sesaeng fan Sulli, Sulli bisa saja terluka jika bertemu dengannya. Tapi jika tidak ditemui dia merasa penasaran sekali. Diakan mudah sekali penasaran dan ingin tahu.

“Changkaman..” ucap Yoona. Lalu dia mengamati tulisan pada kertas itu, dia merasa tidak asing dengan tulisan khas seperti ini. Dimana ya? Dan siapa? Dia sering melihatnya saat dulu masih mengajar kalau tidak salah. Yoona menatap wajah Sulli yang masih menatap Yoona. Astaga dia ingat sekarang tulisan siapa ini!

“Minho-ya!” seru Yoona begitu dia berhasil mengingatnya. Sulli menatap Yoona dengan tatapan bingung.  “Iya.. ini tulisan Minho. Ini pasti dari minho!” kenapa Yoona yang jadi terlewat senang begini? Dia berkata dengan semangat sekali sampai Siwon menghampirinya. “aku sering memeriksa tulisan hangul dan mandarinnya. Ya seperti ini mirip sekali,”

Tanpa berbicara  lagi Sulli mengambil kertas itu dari tangan Yoona dan berlari keluar ruangannya. Ayah dan ibunya memanggilnya dengan sikap bingung. Tapi sulli mengabaikannya dan tetep keluar berlari dari gedung konser. Tanpa berganti pakaian terlebih dahulu. Dia benar-benar ingin membuktikan sendiri ucapan Yoona. Kalau pengirim surat ini adalah Minho.

Siwon mencoba ingin mengejar Sulli begitu disuruh ayahnya. Tapi Yoona segera menangkap tangan Siwon. “Jangan.. biarkan dia pergi sendiri. Diaka juga sudah besar. Dia punya cara sendiri untuk kebahagiannya.”

Siwon menghembuskan napas dan akhirnya menuruti ucapan Yoona.

 

~**~

 

 Jarak Gedung konser Sulli menuju Taman Namsan Tower tidak terlalu jauh hanya butuh sepuluh menit jika naik Bus. Setelah berlari-lari dari dalam gedung konser. Sulli naik kedalam bus. Dan bodohnya ia tidak membawa uang untuk membayar bus. Dan akhirnya ditengah jalan ia turun. Dan terpaksa harus berjalan kaki untuk sampai ke taman Namsan tower.

Sekitar hampir setengah jam akhirnya Sulli sampai pada tujuannya. Dia diam sebentar untuk mengatur napasnya yang tidak beraturan karena usai berlari-lari dipinggir jalan. Karena ini hari sabtu malam minggu, keadaan disini benar-benar ramai sekali. Banyak sekali orang-orang berlalu lalang. Sulli mengedarkan pandangannya. Mencari sosok seorang yang mungkin dia kenali.

Sulli menggerakkan kakinya sambil mengedarkan pandangannya. Dia masih sedikit engos-engosan. Dimana Minho? Benarkan surat itu dari minho? Apakah dia sudah kembali ke Korea? Tapi kenapa ia tidak bilang dulu ke Sulli agar Sulli bisa menjemputnya dibandara saja?.

Sulli meremas kertas yang ia pegang udara jadi terasa sangat dingin karena sebentar lagi malam akan tiba. Dan Sulli baru sadar kalau dia masih memakai baju saat tadi ia bernyanyi. Baju baby doll dengan lengan buntung dan tingginya hanya sebatas lutut. Dan ia pun memakai sepatu kets yang ada hak lima sentinya. Dia tadi seperti kerasukan setan. Tidak sadar sama sekali. Tiba-tiba sudah sampai namsan tower.

Sulli tetap mencari sosok orang yang ingin ia temui walau dia harus melawan rasa dingin yang sudah menempel dikulit halusnya. Sulli terdiam terpaku. Dia benar-benar mati ditempat, saat dia melihat sesorang yang sangat ia rindukan berdiri dalam jarak satu meter didepannya. Lelaki yang memakai topi hitam dan jaket demin itu berdiri berhadapan dengan Sulli. Walau banyak orang berlalu lalang menghalangi pandangannya. Tapi Sulli yakin itu memang dia. Iya dia Choi Minho.

Sulli menggerakkan kakinya yang mendadak lemas sekali, dia ingin memastikan sendiri kalau orang didepannya ini bukan ilusi sematanya saja, tapi dia berharap ini nyata dan bukan mimpi yang kadang memang suka datang ditidurnya. Sekarang jarak Sulli dengan lelaki itu sudah dekat mereka saling berhadapan dan saling tatap menatap. Waktu disekeliling mereka sekan berhenti. sekarang terasa ditempat ramai ini hanya ada mereka berdua saja yang hidup.

“Kenapa lama sekali datangnya?”

Suara itu.. suara itu, masih terdengar sama seperti satu tahun yang lalu.

“Kenapa hanya diam saja? aku sudah menunggu mu sejak tadi.”

Benar, bahkan nada dan cara bicaranya tidak ada yang berubah. Dia masih sama, masih orang yang sama.

“Sulli-ya??”

Aku benar-benar sudah tidak bisa menahannya. Ini nyata, ini bukan mimpi. Minho ada dihadapanku dan dia bicara dengan ku. Dia memanggil namaku.Ah.. akhirnya..kau kembali.

Sulli mengeluarkan air matanya sambil menatap Minho yang ada dihadapannya saat ini. Dia benar-benar rindu sekali dengan Minho. Kenapa Minho baru kembali dan dia tidak tahu? Ini tidak lucu sekali.

“Ya!! Kenapa kau menangis?” tanya Minho sebenarnya dia panic tapi suaranya jadi terdengar seperti mengomeli Sulli.

“Kau kan hanya menunggu ku beberapa menit saja. tapi aku menunggumu lebih setahun! Seharusnya aku yang marah-marah denganmu! Ppabo!” ucap Sulli sambil menangis.

Minho malah tersenyum lebar mendengarnya.

“Jangan tersenyum seperti itu! kau menyebalkan sekali! Kenapa sudah ada dikorea tidak bilang-bilang sih? Kau mau memberikan aku kejutan? Kejutan macam apa ini? Kau lihat aku masih memakai baju seperti ini, kaki ku lecet, udara juga dingin. Tapi demi memastikan kalau yang mengirim surat ini kau maka aku tetap berlari sampai kesini. Keterlaluan sekali,” cerocoh sulli tanpa henti masih sambil menangis. Dan membuang surat dari Minho ketong sampah yang ada disampingnya. Dia benar-benar luapkan semua perasaannya.

“Tadinya aku mau memberitahu mu tapi kau sedang sibuk persiapan konser katanya. Jadi aku takut mengganggumu.” Jawab Minho, lalu ia membuka jaket deminnya, Dan menyelampirkannya di bahu Sulli, menutupi lengan Sulli. Sulli memegangi jaket Minho erat-erat, sekarang terasa lebih hangat. Sedangkan Minho hanya memakai kaos lengan panjang berwarna hitam.

“Kau menonton konserku tadi?” tanya Sulli, dia sudah mulai tenang dan tangisnya juga sudah redah.

Minho tersenyum. “tadinya aku tidak berniat menontonya. Tapi karena ada yang memberikanku tiket gratis ya sudah aku nonton.”

“Siapa?” tanya Sulli.

“Seseorang..” jawab Minho semakin membuat Sulli penasaran. “kabarnya kau punya pengagum fantik di kampus ya? Wah enak dong, dia baik hati gak denganmu?”

Apa lagi sih ini? Kenapa minho bisa tahu? Padahal Sulli tidak pernah bercerita kalau ia punya penggemar fanatic dikampus. Ituloh Key, kan key menjadi menggemar fanatiknya. Enak apanya? Bikin kesal iya.

“Aku senang melihatmu sekarang banyak berubah. Katanya lagi kau sekarang berlajar dengan sanagt baik. dan banyak lelaki yang menyukaimu, tapi kamu tidak menyukainya. Kenapa memangnya?”

“kau tahu dari mana? Kau punya mata-mata? Siapa? Krystal?” tanya Sulli dia tidak ingin menjawab semua pertanyaan Minho. Pasti dia sudah tahu sendiri jawabannya. Tanpa sulli jawab.

Minho menggelengkan kepalanya.

“Amber?”

Minho menggelengkan kepalanya lagi.

“Ah… Taemin!” pilihan terkahir dan minho tetap menggelengkan kepalanya. Semuanya salah.

“Siapa? Ah.. menyebalkan sekali.” Keluh Sulli dan membuang muka dari Minho.

“Bagimana dengan Key? Dia menggangmu terus tidak?” tanya Minho lagi, dan lagi-lagi membuat Sulli curiga serta penasaran.

Sepertinya Sulli harus mencari jalan lain. dia harus memancing Minho agar tidak terus-terusan mempermainkannya. “Key?? Ah.. dia, dia tidak mengganggku dia baik padaku. Dia kan menyukaiku. Dia itu fan fanatiku. Dia keren koq.”

Minho tertawa mendengarnya dan malah mengacak-acak rambut Sulli. “Dia tidak menyukaimu! Dia menyukai Krystal.”

“Mwo?” seru Sulli terkejut. “Jangan-jangan, ah!! Jadi kau memantauku  melalui Key!! Benarkan?”

Minho kali ini tidak menggelengkan kepalanya tapi ia hanya terdiam saja.

“Iehh… Rese!! Rese!! Menyebalkan!!!” gerutu Sulli sambil memukul-mukul lengan minho.

“dia yang menawarkan dirinya sendir, karna dia ingin lebih dekat dengan Krystal jadi biar sekalian dia membantuku menjagamu makanya dia berpura-pura mendekatimu dan bersikap aneh didepanmu. Padahal dia hanya ingin mendapat perhatian dari Krystal saja.” cerita Minho dan diwajahnya sejak tadi tidak pernah lepas dari senyum kebahagian.

Sulli terdiam. Wajahnya jadi sedih kembali. Sadar Sulli sudah diam saja. akhirnya Minho kembali memfokuskan dirinya pada Sulli.

“Jahat, kau seperti mempermainkan aku, kau kan bisa langsung tanya aku dan minta diceritakan langsung padaku, bukannya mengerjaiku melalui Key. Aku hampir saja salah paham. Kau benar-benar…”

“Mianhae..aku tidak bermaksud seperti itu, tapi aku memang sibuk. Aku benar-benar harus berlatih dengan keras. Aku kan juga ingin sukses sepertimu.” Ucap Minho dengan lembut sambil memegang bahu Sulli.

Tiba-tiba Sulli teringat perkataan Yoona, ketika ia curhat pada Yoona, yang yoona mengatakan lebih baik diungkapkan daripada dipendam. Iya dia harus bilang pada Minho sekarang. Agar sedikit hatinya bisa tenang. “Minho-ya.. Aku merindukanmu…”

Minho terdiam. Senyum dibibirnya hilang ketika mendengar itu.

“Jeongmal Boggoshiposeo!!” ulang Sulli lagi.

Minho terlihat seperti orang yang bingung dan menimbang-nimbang akan sesuatu yang ada dipikirannya. Dan akhirnya iapun memutuskan apa yang harus ia lakukan sekarang. Minho menarik tangan Sulli dan memeluk Sulli. Dia memeluk Sulli dengan erat dan berkata. “Aku juga sangat merindukanmu.”

Mendengar itu, sekerang Sulli benar-benar sudah bisa tersenyum lebar dan terlihat senang sekali. Tapi ia segera melepas pelukannya dia teringat akan suatu hal yang harus ia tagih pada Minho.

“Wae?” tanya Minho bingung. Tiba-tiba Sulli menatapnya dengan serius.

“Apa yang kau ingin katakan padaku ketika kau kembali? Kau ingin bicara apa? Kau harus mengatakannya sekarang! Aku ingin mendengarnya!”

Minho jadi salah tingkah, ia membetulkan posisi topinya yang tidak salah, dan ia menarik-narik lengan bajunya sendiri, dia benar-benar jadi salah tingkah.

“Apa?? Ayoo cepat katakan…!!” tuntut Sulli tidak sabar.

Minho berjalan pelan meninggalkan Sulli, Sulli langsung mengikuti, menyaman langkahnya disamping Minho. “Ah.. kau berbohong? Huft.. seharusnya sejak awal, aku tidak usah menunggumu, seharusnya aku tidak mempercayaimu, seharusnya, aku menerima lelaki bernama Suho saat ia mengatakan cinta padaku, seharusnya.. aku tidak …”

Ucapan Sulli terpotong ketika tiba-tiba. Minho menariknya. Dan mencium bibirnya dengan cepat. Sulli langsung bengong, matanya terbelalak. Minho menciumnya? Astaga!

“Aku sudah memikirkan ini sejak awal dan sudah ku pastikan, kalau aku menyukai Mu!” ucap Minho dengan cepat juga. dia gugup sekali.

Sesuatu didalam dada Sulli ada yang bergemuruh. Dan dia mendadak jadi begitu senang sekali hanya mendengar ucapan Minho yang terlalu cepat itu. “Apa? Kau bilang apa?” tanya Sulli ingin memastikan, walau dia yakin ia tidak salah dengar

“Sudahlah.. kau ini..” Minho jadi terlihat canggung.dan melanjutkan jalannya dengan cepat Sulli membuntutinya lagi.

“Kau benar menyukai ku? Benarkah? Benarkah?? Benarkah?” seru Sulli terlewat bahagia. Ternyata Minho juga menyukainya.

Minho hanya dapat tersenyum dan masih berpura-pura mengabaikan Sulli.

“Aaakkkhh…”

Minho lagsung menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang. Sulli sudah jatuh terduduk di jalan. Minho langsung kembali dan mendekati Sulli. “Ada apa?” tanya Mnho terlihat khawatir.

“Sepertinya kakiku benar-benar lecet, dan sedikit terkilir, karena harus berlari-larian dari gedung konser ke sini.” Jawab Sulli.

Minho tersenyum pada Sulli. Dan dia berjongkok memunggungi Sulli. “ Ayoo naik.. udaranya dingin sekali, kita harus mencari rumah makan yang hangat. Dan akan aku lihat kaki mu nanti.”

Sulli mengkedip-kedipkan matanya berkali kali karena saking terharunya dia atas sikap Minho. Sulli akhirnya naik kepunggung Minho, dan Minho menggendongnya dipunggung.

“Gomawo..” ucap Sulli.

“Heem..”

“Gomawo sudah mau menyukai ku juga..” kata Sulli lagi.

“He-em..”

“Kau akan tetap tinggal di Korea sekarang?”

“Tidak, aku hanya akan berada disini dua bulan, setelah itu aku akan kembali Ke Inggris lagi. Aku hanya ingin memastikan gadisku tidak diambil orang lain.”

“Ah, tapi komunikasi kita?”

“kita habiskan waktu dua bulan kita bersama, dan begitu aku kembali ke Inggris aku janji aku akan selalu usahkan membalas email mu dan menelponmu.” Jawab Minho.

Sulli tersenyum senang. Ia mengeratkan pegangan tangannya yang melingkari leher Minho. “Besok kita mau kemana? Dan ngapain?”

“Hemm.. besok? Besok kita pikirkan besok saja. sekarang kita pikirkan yang sekarang saja.” jawab Minho. Dia memang simple dan tidak pernah berubah. Dan untungnya perasaan mereka berdua juga tidak pernah berubah. Mungkin karena sudah bertambah usia juga jadi mereka sekarang mengerti kalau mereka saling membutuhkan dan menyayangi satu sama lain. bisa dikatakan sekarang mereka menjalin hubungan yang lebih dari sahabat yaitu sepasang kekasih. Kekasih Muda.

 

~**~

 

Yoona dan Siwon sama-sama menghembuskan napas bersamaan ketika Yoona akhirnya meletakan Won Yoon yang sudah tertidur dikasurnya. Sekarang sudah pukul sebelas malam. Dan Won yoon baru dapat tidur, setelah membuat gaduh, membuat repot eomma dan appanya,  Yoona menatap sekelilinganya, anaknya itu benar-benar aktif. Hanya beberapa jam kamarnya sudah menjadi kapal pecah. Apapun bergeletakan dilantai. Anak kecil yang sudah bisa menjambret dan memegang benda memang seperti itu kan.

“Sudahlah dirapikan besok saja. kau pasti sudah lelahkan.” Kata Siwon sambil memegangi bahu yoona.

Yoona memanggutkan kepalanya sepertinya dia memang perlu istirahat. dan membiarkan Won Yoon tidur dengan nyenyak. Yoona menyelimuti anaknya dan Siwon maikkan kayu menjaga ranjang tidur Won Yoon agar tidak jatuh. Mereka memandangi Won Yoon yang seperti malaikat kecil saat tertidur seperti itu. dan akhirnya Yoona dan Siwon berjalan keluar kamar meninggalkan Won Yoon.

Mereka masuk kekamar mereka. Siwon langsung membanting tubuhnya diatas kasurnya. “Ah.. punggungku!! Punggungku rasanya sakit sekali.” Keluh Siwon.

Yoona melepas ikatan rambutnya dan ikut membaringkan tubuhnya disamping Siwon, dia juga merasakan capek yang sama. Setelah seharian dibuat repot hanya untuk menonton mini Konser Sulli yang ujung-ujungnya sang Ratu acaranya melarikan diri begitu acara selesai hanya untuk menemui pujaan hatinya. Belum lagi ketika mereka sampai dirumah harus memandikan Won yoon, menyuapi Won Yoon makan malam, mengajak Won Yoon bermain, dan berkali-kali merapikan mainan yang Won Yoon lempar-lempar. Mendiami Won Yoon yang menangis. Dan berusaha membuat Won Yoon tertawa. Semua itu menguras tenaga kedua orang tua baru ini.

“Tarohan denganku, pasti saat kau masih kecil kau sama aktifnya dengan Won Yoon.” Ucap Yoona sambil menatap Siwon yang sedang memijat-mijat keningnya.

Siwon menoleh dan menatap Yoona. “Tidak.. aku tidak seaktif itu.” elek Siwon.

“Kau mana tahu, buktinya Eomma dan appa mu saja selalu berkata kalau Won Yoon itu mirip sekali dengan kau!”

“Iya mirip ketampanannya..” jawab Siwon mulai narsis.

Yoona mencibir Siwonl. “Pasti kalau dia sudah besar, dia akan lebih dekat dengan kau. Karena kalian sesama lelaki.”

Siwon memiringkan tubuhnya sambil tersenyum, dia jadi punya ide yang membuatnya tiba-tiba semangat. “Kita buat adik saja buat Won Yoon. Kali ini harus cewek. Biar nanti kau ada temannya.”

Yoona memutar bola matanya. Aduh dasar Siwon ini. Merawat satu anak saja sudah repot apalagi harus merawat dua anak sekaligus yang usianya bisa saja tidak terlalu jauh.”Tidak mau, tunggu Won Yoon berusia empat atau lima tahun dulu.” Tolak Yoona.

“Ah..ya sudah, tapi, kalau seperti ini bolehkan?” tanpa menunggu reaksi dari Yoona. Siwon memeluk Yoona dan mencium Bibir Yoona.

Dan lagi-lagi Yoona tidak bisa menolak kemauan Siwon. Jadi dia pun membalas ciuman dari Siwon.  Tangan Siwon mulai meraba-raba tubuh Yoona. Suasana jadi memanas sampai akhirnya Siwon melepas pakaiannya. Siwonkan sering tidur dengan berkelanjang dada, kecuali saat musim dingin. Ketika Siwon sudah bermain dengan Yoona lebih jauh, Ponsel Yoona berbunyi. Dan membuat mereka terkejut. Yoona mendorong Siwon sampai Siwon terguling dikasur.

“Aku angkat teleponnya dulu,” kata Yoona sambil merangkak dikasur untuk mengambil ponselnya.

“Ah.. Siapa sih sudah tengah malam begini mengganggu orang saja.” gerutu Siwon yang mood-nya langsung berantakan.

“Yoboseo Kyu?”  terdengar Yoona mulai berbicara dengan sipenelpon. Si pengganggu Siwon.

Siwon membelalakan matanya. Aissh.. Lagi-lagi Kyuhyun. Dulu saat mereka bulan madu, sekarang malah kejadian lagi setelah sekian lama Kyuhyun tak mengganggu mereka. Siwonpun berpikir didalam hatinya. Lain kali dia akan menelpon Seohyun atau kyuhyun ditengah malam. Agar Kyuhyun dapat merasakan hal yang sama dengannya.

“Ne?! Seohyun sudah melahirkan?? Jinja??” pikik Yoona terkejut.

“Iya.. baru saja selesai persalinannya.” Jawab Kyuhyun dari suaranya dia seperti habis menangis bahagia. “Anakku Yeoja Yoona!!”

“Jadi Kau sekarang di rumah sakit? Ah.. Yeoja?? Chukahae!! Akhirnya  Won Yoon punya teman cewek selain So Jung nuna. Hehe”

“Kuharap mereka dapat berteman baik seperti kita.” Ucap Kyuhyun.

Siwon bangun dari posisinya dan duduk disamping Yoona. Ouh, jadi Kyuhyun menelpon Yoona ingin memberikan kabar kalau Seohyun istrinya sudah melahirkan anak cewek.

“Ah? Bagaimana perasaan mu Kyu? Kau sudah resmi menjadi seorang ayah pak Jaksa!” ledek yoona.

“Senang sekali, rasanya aneh tapi membahagiakan.”

“Tentu saja harus senang! Hemm keadaan Seohyun bagaimana?”

“Dia baik-baik saja, walau pelahirannya sesar tapi dia baik-baik saja. tapi aku belum boleh menemuinya dia masih didalam ruang intensif. Setelah ini baru akan dipindahkan diruang rawat.”

“Ah.. begitu ya,, ya sudah besok pagi aku, siwon dan Won Yoon akan kesana. Sekali lagi Selamat!! Akhirnya kau menjadi seorang Ayah!!”

Yoona meletakan kembali ponselnya diatas meja begitu obrolannya dengan Kyuhyun sudah selesai. Yoona menatap Siwon yang duduk disampingnya.

“Lucu ya, kita punya anak cowok dan mereka punya anak cewek. Hehe.. “

“Dan kurahap Kyuhyun tidak mencoba-coba menjodohkan anaknya dengan anak kita.” Sahut Siwon.

“Hahah.. kalau Won Yoon sendiri yang minta dijodohkan dengan anak mereka gimana? Kitakan tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang…”

Siwon terdiam, benar juga ya, biasanya cowok lebih agresif kalau menyukai cewek. Dan bisa saja anak mereka menjadi pengganti mereka dimasa depan. Khususnya Kyuhyun yang pernah gagal mendapatkan Yoona. Siapa tahu ternyata malah anak mereka yang berjodoh nantinya.

“Itu masih lama jangan dipikirkan. Yang sekarang, permainan kita dilanjutkan tidak?” ah,, kembali kepermasalahan awal ternyata.

Yoona tersenyum menggoda sambil menggerak-gerakan jari telunjuknya memberi isyarat agar Siwon bergerak maju kepadanya. Siwon tersenyum lebar dan langsung menubruk tubuh Yoona bak seekor serigala yang akan melahap mangsanya. Yoona menarik selimutnya dan menutupi diri mereka berdua dalam selimut. Yang terdengar hanya suara tawa Yoona dan suara godaan Siwon. Mereka nampak terlihat baik-baik saja dan bahagia kan? Semoga seterusnya begitu.

Lalu Seohyun Kyuhyun, juga baru mendapatkan kebahagian baru seorang anak perempuan. Dan Sulli Minho. Akhirnya mereka bisa jujur dan mengertikan perasaan mereka masing-masing dan sekarang mereka berpacaran walaupun nantinya pacaran mereka jarak jauh. Tapi mereka terlihat bahagia. Iya bahagia, dan berakhir bahagia. Selebihnya seterah mereka mau bahagia dengan cara seperti apa. Biarkan mereka berbahagia dengan cara mereka sendiri. The Good Person, bukankah mereka terlihat seperti itu orang yang baik dan terlihat sempurna? ^^

 

~~ THE END ~~

 

FINALLY!!! #nangisterharu, akhirnya FF ini benar-benar ending sesuai rencanaku, walau ada sedikit penambahan yaitu kisah Yoona dan Siwon setelah punya anak aku ceritakan sedikit disini. Haha, itu gara-gara photo Eunhyuk dan Siwon di Twitter. Ahha kaya bapak sama Monyet (Eh?) maksudnya sama anak. Udah main balas dendaman segelas di mention, haha jadi aku buat Si baby Won Yoon sekonyol itu tingkahnya.. hehehe aku bilang juga apa! Aku belum berbakat membuat cerita dengan tema keluarga /after merried.. jadi lama banget aku mikirnya. Kira-kira tuh kaya gimana ya, dan seperti apa ya? Aku gak tau.. dan jadilah seperti itu.. tapi lumayanlah ya dari pada gak sama sekali 😀 LoL Heemm… BIG THANKS! Buat para pembaca setia yang udah baca FF ini dari PART.1 sampai Ending! Daebakk!! Terimasih buat semangat dan komentar-komentarnya kritik dan sarannya walau ada yang aku pakai dan tidak heheh.. You are THE BEST READERS!!! Silent reader? Gak kenal ah :p  Dan thx juga buat selalu mencintai Siwon dan Yoona! Walau terkadang aku ingin mencintai dan di Cintai Siwon juga (Eh?!) heheh gapapa namanya juga fangirl!! Oke.. karena sebentar lagi idul fitri. Saya mau mengucapkan Minal Aidin walfaizin. Mohon Maaf lahir dan batin 🙂 Maafkan saya kalau ada salah perkataan dari setiap tulisan dan komentar saya, yang mudik semoga pulang pergi aman lancar dan selamat sampai tujuan. Berhubung lebaran sibuk keliling silahturahmi dan modem paketnya habis. Maka saya Fakum dari dunia bloging dan menulis FF-nya ya.. begitu saya comeback saya langsung membawa FF baru yaitu THE HIGH KICK!!! Yeehh!! Semoga kalian mau membacanya dan tetap menunggunya!! 🙂 one again Thank U and See U!! ^^ Annyeong!!!

By: Ulanchoi

 

 

141 comments on “FF – The Good Person ( Part. 12 / End )

  1. Finally!!! Kelar baca ffmu yg ini… Huuffh… Dr kmarin bacanya, ktinggalan jauh bgt… Endingny aja udh hampir 3bln yg lalu -_-…

    2part terakhir adalah masa bahagia2ny 2 couple… Tp masa galauny buat sulli, secara keseluruhan, bagus bgt… Tp ya it typomu banyak bgt!!! *misstypo…

    Jumma, gmn klu nanti bikin ff action *klu bikin sinop gk jd… Langka bgt ff YW dg genre action, kan dlu kmu bikin sister’s of mirror ad actionny tuh dikit2, kykny dbikin full action+romance kmu bisa deh, atau genre mistery??!! Kyk master’s sun?? Boleh juga tuh… Kbanyakan ff YW it klu gak romance drama, atau romance family…

    Knp jd request2an gn drq >_<…

    ☺кёё deh, mau itung2 dlu yg mana lg yg mau dibaca… :D… Semangat jumma, semangat kuliahnya+smangat nulisnya… #hug

  2. Finally happy end vrohhh ah mau liat anaknya yoonwon sama seokyu -_- minsull chukae akhirnya jadian juga xoxo walapun ldr it’s ok kok~ eomma siwon rempong amat deh wkwk ah suka bgt sama cerita ini maniss bgt romantis penuh haru walaupun konfliknya gaterlalu rumit tapi aku lebih suka kaya gini ga harus liat yoona patah hati ataupun nangis ataupun yg bener bener cemburu sweet bgt bikin nge fly dohh*terbangbersamaelangindosiar*-__- sebenernya aku mau ini di buat sequel aku mau liat tumbuh kembangnya won yoon tapi gpp kalo emg ga diterusin ending di part ini juga udh mewakili kok ehehe kak fighting!!♥

  3. anyeong eonni
    aq reader baru 😀
    aq udh baca sampai part 9
    bagusss kok eonii ffnya,cuma masih banyak typo dan kadang ada pengulangan kata..good job eonni 😀

  4. Ga bisa ngomng apa2 sayaaa…
    satu kata buat yang nulis “amazing”
    req dong chinguuu bikin yg genrenya comedyy doong tentang perjodohan saat sma, mainstreem ssi ceritanyaa,, tapi pasti seru kalo digarapp situu
    heheheh

  5. Kereeeennn ….. Oke banget nih. Satu judul lebih dari satu kisah cinta. And happy ending semua ….
    Tp agk mengganjal dkit sih, biasanya sulli jdi adiknya minho eh disni jdi yeojachingu-nya. But, it’s no problem.
    Ditunggu FF2 selanjutnya. Fighting Author …….

  6. Yyeeeyy….
    akhrx smua brkhir dgn bahagia, YoonWon udh pnya ank, SeoKyu jga bru dpt ank, MinSull udh jdian yahh mskipun hrs mnjlin hbngn jrk jauh, smpai trhru gni bcax n gk bsa brkta2 lgi
    wlaupn aq bcax sdh sngt telat bgd, tpi gomawo bwt author yg tlh mnlis ff YW sekeren ini smpai happy end….

  7. Senangnya Akhirnya kebahagiaan mereka semua semakin lengkap ya, dan Sully akhirnya jadian dgn Min Ho. Authornya hebat bgt dari part 1 sampai akhir endingnya memuaskan bahkan di suguhi adegan ya tak kalah lucunya sampai2 perutku sampai sakit membacanya. Semua jln ceritanya sangat memuaskan. Ini FF cocoknya di jadikan Skenario. Buat Author emang benar2 daebak

  8. Akhrnya yw happy ending chukae untk seokyu krna sdh mndaptkn momongan,,eonni mf aku dri part 7 tdak bsa RCl krna stiap aku rcl psti yg mncul wodpress eror klw nGga wodpress galat jdi mf bkan aku tak mnghrgai usha eonni tpi aku sdah mncoba tuk rcl tpi ggal

  9. Wah akhirnya yoonwon punya anak di susul seokyu juga punya baby… Lalu sulmin jadi sepasang kekasih. Ending yg membhagiakan

  10. Yeah the good person, keren,, aku bener-bener berharap mereka rela, heheheh semoga ada sequel nya ya eon, adiknya won yoon dan perjalanan hidup yoona dan karirnya setelah itu

  11. Maaf thor baru kasih komentar….
    Abis nya mau serius dulu baca ff nya hehehehe
    Cerita nya bagus thor , tapi menyetuh nya gak bisa bkin nangis hehehe
    tapi untuk ff nya keren kok thor , good job thor 🙂
    Semoga ff yang akan datang lebih bagus lagi dari ini 😉

  12. Aku suka sekali
    Endingnya
    Akhirnya
    Masing2 cast
    Mendapatkan kebahagiaan
    Masing2
    Terutama untuk pasangan
    Yoowon couple
    Mereka bnr2 menggemaskan.

Leave a comment