FF YoonWon – Story With You (2S) 2/2 End

FFyoonwon

2S – STORY WITH YOU ( YoonWon Ver. ) part. 2 of 2 (Ending Story)

 

Judul : Story With You

Type : Two Shot (2S)

Author : Ulanchoi Hyoyoon / Twitter : @Lovelyulan

Genre : Romance,Drama

Ratting : PG – 17

Main Cast :  Im Yoon Ah SNSD, Choi Siwon SUJU

Other Cast : Minho SHINee, Suli F(x), Kim Young Woon (Kangin) SUJU, Kwon Yuri SNSD, Shindong SUJU, Jessica SNSD.

Note : Terima kasih untuk respon shot pertamanya..yang sudah baca dan memberikan komentar,koreksi dan saran buat saya. Saya sangat berterima kasih sekali  you’re The Best Readers!!^^semoga shot keduanya atau ending ceritanya bisa diterima semua pembaca FF ini. and please..buat kasih saran kritik dan pendapat tentang ff kilat project ini pada Kolam komentar!!  🙂 Don’t be Silent Reader and Plagiator! Dan karena ini cerita panjang banget jadi bacalah ditempat nyaman dan aman (?) hehe #serius But  So Enjoy This Story, Happy Reading guys!! ^^ YoonWon Jjang!!!

 

 

HARI KETIGA

 

“Taek…Kwon..Do..”

“Taek…Kwon..Do..”

Suara teriakan murid-murid sekolah taekwondo bergema didalam sebuah ruangan yang cukup besar. Murid-murid yang rata-rata usianya baru belasan tahun itu terus melakukan gerakan-gerakan dasar pada ilmu bela diri Taekwondo. Yoona dengan tegas memperhatikan gerak-gerak tangan dan kaki para muridnya yang serius mengikuti pelajaran. Jika ada yang salah Yoona langsung menegurnya dan memberikan contoh gerakan yang benar pada murid itu.

“Selesai!!” Teriak Yoona menggema diruangan. Dengan serempak semua muridnya berhenti bergerak dan melakukan salam hormat dengan cara membungkukan tubuh mereka dan berkata “Kamsahamnida Saembemnim..”

“Untuk latihan hari ini cukup sampai disini. Kalian semua sudah berlatih keras, dan banyak sekali kemajuan..aku senang sekali melihat hal itu. Teruslah berlatih keras. Agar saat ada tournament lagi, kalian bisa menjadi yang terbaik! Dan selalu kupesan pada kalian, gunakan ilmu bela diri ini dengan benar, dan hanya untuk membela diri dan melindungi diri dari kejahatan. Mengerti?”

“Ne! Mengerti!!” jawab serempak semuanya.

Yoona tersenyum senang melihat semua muridnya yang penurut. “Kalian boleh pulang dan istirahat..sampai ketemu lagi dikelas berikutnya!”

Langsung muri-murid yang tadinya berbaris rapi, seketika bubar dan mengambil tas mereka masing-masing dan satu persatu meninggalkan ruangan dan memberi salam perpisahan pada Yoona. Guru Taekwondo mereka.

Begitu keadaan kelas sudah sepi tinggal dirinya sendiri. Masih mengenakan baju taekwondo (Yoona mengambil tongkat pel disudut ruangan. Yoona mengambil air freshing untuk mengelap lantai. Yoona menyemprotkan air freshing itu keseluruh lantai dan mulai mengelapnya menggunakan tongkat pel dengan berjalan mundur kebelakang. Ini adalah hal rutin yang yoona lakukan setelah selesai mengajarkan taekwondo pada murid-murid didiknya.

Yoona sudah berkerja di sekolah Taekwondo ini selama lima tahun. Dalam seminggu Yoona akan mendapat jadwal mengajar Empat kali. Yaitu dua kali pertemuan khusus kelas Remaja dan dua kali pertemuan untuk kelas anak-anak Sepuluh tahun kebawah. Dan Yoona sangat menyukai pekerjaannya ini. Karena dia sudah pemegang sabuk hitam taekwondo maka wajar  jika Yoona dipercaya untuk melatih murid-murid disekolah Taekwondo ini.

Baru saja Yoona selasai mengelap lantai serta meletakan kembali tongkat pel di tempat semula. Terdengar suara pintu ruangan yang terbuka. Yoona lantas menoleh dan senyumnya langsung merekah mendapati siwon yang berjalan masuk menghampirinya.

“Sudah selesai?” Tanya Siwon pada Yoona. Sambil menyodorkan sekaleng minuman soda dingin ke Yoona.

“Sudah, baru saja selesai.” Yoona mengambil kaleng soda itu dan membuka tutupnya serta langsung menenggak abis isinya. Dan bonusnya Yoona bersendawa dengan suara keras.

Melihat cara minum Yoona dan mendengar suara sendawa Yoona siwon agak minggir sedikit sambil memandang Yoona dengan tatapan jijik.

“Kenapa kau menatapku seperti itu huh?”

“Ah..tidak..”

Yoona Nampak sudah tidak peduli dengan apa pendapat Siwon sebenarnya tentang dirinya. Yoona duduk dilantai sambil meluruskan kakinya yang terasa sedikit keram.

“Jadi apa yang kau lakukan hari ini bersama sekretaris kim?” Tanya Yoona sambil memijat-mijat kakinya sendiri.

Siwon ikut duduk disamping Yoona. “Aku pulang kerumah untuk mengambil beberapa pakaian dan uang, dan aku bertemu paman Shindong dan bibi Yuri dirumah.”

Yoona menolehkan wajahnya menatap Siwon yang ternyata sedang tersenyum.

“Dia bertanya padaku kenapa aku kembali lagi kerumah?”

“Lalu apa yang kau  jawab?”

“Aku bilang pada mereka. Kalau ini masih rumahku, dan aku berhak keluar masuk rumahku sendiri tanpa izin dari siapapun. Aku mengatakan semua kata yang kau sarankan padamu.”

Yoona tersenyum. Dia senang. Merasa dihargai oleh Siwon. Karena siwon sudah memintanya tolong dan juga mamakai saran dari dirinya.

“Kau tahu.. paman dan bibi langsung terkejut mendengarnya. Mata mereka menatap galak padaku. Dan mereka mengatakan kalau aku harus segera mengurus surat saham dipengadilan serta membagi rata kedudukan saham sesuai usia.”

“Jinja? Bibi dan paman mu itu benar-benar mata duitan.”

Siwon tersenyum mendengar perkataan Yoona. “Dan aku dengan berani mengatakan. Aku tidak akan mengurus  hal itu dalam waktu cepat. Dan jikapun aku ingin mengurusnya aku akan mengurusnya seorang diri.”

“Dank pasti paman bibi mu shock sekali melihat keponakannya sekarang sudah berani melawannya. Hahha.”

“Aku juga tidak menyangka kalau aku berani berkata itu padanya.”

Mereka setelah itu hanya tertawa ringan mentertawai obrolan mereka berdua. Siwon tiba-tiba merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah flashdisk dari dalam sakunya.

“Ketemu.. flashdisknya ketemu di brangkas aboji. Dan aku juga menemukan beberapa dokumen keputusan rapat pemegang saham tahun lalu.”

“Jinja?? Wah!! Langkah kita akan sempurna..kita harus segera menyusunnya dan melaporkannya ke kejaksaan. Bahwa kau satu-satunya alih waris dan pemegang saham untuk perusahaan ayahmu.” Seru Yoona penuh semangat.

“Kau benar.. kita harus bertindak cepat. Karena dari pantauan cctv yang kudapat tadi ibu tiriku sudah mulai bertemu dengan orang-orang yang tidak aku kenal. Sepertinya mereka sedang menyusun strategi juga. Paman dan bibi juga melakukan hal yang sama kurasa. Sekarang mari kita pulang dan menyelesaikannya.”

Siwon berdiri sambil menarik tangan Yoona membantu Yoona untuk berdiri. Siwon menuntun tangan Yoona berjalan menuju pintu keluar. Tapi Yoona menghentikan langkahnya.

“Changkaman.. aku ingin berganti pakaian dulu.. kau tunggu diluar saja..”

Siwon memanggutkan kepalanya salah tingkah dan berjalan keluar ruangan meninggalkan Yoona sendirian.

Setelah siwon keluar dari ruangan Yoona langsung melompat gembira sambil menciumi pergelangan tangan kanannya yang  digenggam oleh siwon tadi. Yoona benar-benar merasa senang. Dia berasa gembira setiap kali siwon menyentuh , tersenyum, menatapnya dan semuanya.

Yoona membuka baju latihannya ia mengeluarkan kaos lengan panjang dari dalam tasnya dan menggantinya. Lalu dia menyelampirkan tas dibahunya dan berjalan keluar ruangan menemui Siwon yang menunggunya diluar.

Yoona dan Siwon duduk berdampingan sedang menatap serius didepan sebuah Laptop. Sedang memperhatikan paman dan bibi Siwon yang terekam pada kamera cctv sedang mencari sesuatu didalam kamar Siwon. Terlihat jelas Shindong membuka lemari baju Siwon dan mengangkat semua baju siwon yang sudah terlipat rapi. Lalu Yuri memeriksa laci-laci yang tidak terkunci.

“Apa yang mereka cari?” Tanya Yoona bingung.

“Tentu saja Flashdisk appa.. mereka mungkin mengira aku mengambilnya dan meletakan dikamarku.”

Dan ternyata dugaan Siwon benar. Begitu Yuri menemukan sebuah Flash disk yang sama percis dengan punya ayah Siwon. Terlihat jelas Yuri memanggil Shindong dan menunjukan Flasdisk itu pada suaminya. Dan Shindong juga mengira itu adalah flashdisk yang asli maka dengan segera mereka keluar dari kamar siwon. Terlihat mereka memangil pengasuh rumah dan menyuruh mereka masuk untuk merapikan kamar siwon yang telah mereka buat berantakan.

“Jadi itu tadi Flashdisk siapa?” Tanya Yoona.

“Tentu saja milikku. Aku memiliki flashdisk yang sama dengan appa. Dan didalam flashdisk itu sudah aku transfer semua kesini.”

“Hhaha..jenius.. pasti malam ini mereka akan membuka semua dokumen-dokumen tidak penting.”

Siwon ikut tertawa mentertawai kebodohan paman dan bibinya.

Siwon menutup Laptopnya. Dia merebahkan tubuhnya dilantai, kepalanya ia alasi dengan kedua lengannya sendiri. Siwon menatap langit-langit kamar Yoona. Yang ternyata ada tempelan semacam bergambar bintang-bintang bertaburan. Siwon tersenyum melihatnya.

“Itu apa?” Tanya Siwon pada Yoona.

Yoona mendangakkan kepalanya ikut menatap langit-langit kamarnya. Yoona juga ikut tersenyum melihat itu.

“Star Glow in the dark..kau mau melihatnya?” Yoona berdiri dan mematikan lampunya.

Dan terlihatlah kini cahaya-cahaya bintang  yang tertaburan dilangit-langit gelap kamarnya. Yoona ikut merebahkan diri disamping Siwon. Mereka berdua menatap cahaya bintang-bintang itu didalam kegelapan kamar Yoona.

“Aku sebenarnya takut sekali akan gelap…dulu aku menemukan ibuku yang meninggal dalam keadaan tidur. kamar ibuku selalu gelap. Aku mendengar suara adik kembarku yang terus menangis didalam kamar. Aku tahu hari itu pasti akan datang. Karena penyakit ibu semakin parah. Aku tetap bertahan didalam kamarku yang juga gelap seorang diri. Aku menutup telingaku, berpura-pura tidak mendengar suara tangisan Minho dan Sulli. Sampai dua jam berlalu mereka tetap masih menangis. Dan aku tahu ibu tidak akan menghentikan tangis mereka sampai kapanpun. Maka aku berjalan kekamar ibu dan menyalakan lampunya. Dan ibu kami telah tiada. Saat itu kami bertiga terus menangis sampai pagi. Sampai paman park datang menolong kami serta mengurusi pemakaman ibu. Semenjak itu aku sangat takut gelap. Tapi karena kami harus menghemat biaya listrik, maka aku memasangkan Star Glow in the dark di kamar aku, minho dan sulli.”

Sambil bercerita lagi-lagi Yoona menitihkan air matanya. Dalam diam dia menangis sendirian mengingat masa-masa terburuk dalam hidupnya. Walaupun dari luar Yoona terlihat selalu tegar dan baik-baik saja. bagaimanapun dia adalah seorang wanita biasa yang masa kanak-kanaknya terbuang dengan hal-hal yang seharusnya bukan tugasnya.

Siwon menurunkan sebelah tangannya dan  meletakan kepala Yoona dilengannya yang besar. Yoona menoleh menatap Siwon. Matanya masih banjir dengan air mata. Dia tidak sepenuhnya dapat melihat wajah Siwon.

“Kau menangis?” terdengar suara siwon.

“Anio..” jawab Yoona dengan suara serak. Sambil tangannya sibuk menghapus air matanya. Tapi sayang air mata itu malah semakin terus keluar.

“Menangis sajalah.. selama ini kau pasti terus saja menahan tangismu. Karena selama kau membesarkan adikmu pasti kau tidak pernah bercerita tentang hal itu padanya kan?”

Yoona memanggutkan kepalanya. “Aku tidak ingin mereka tahu hal-hal yang buruk itu. Aku hanya ingin mereka tumbuh dewasa dengan kecerian dengan sebuah masa depan yang baik. Aku rela tidak masuk universitas. Tapi aku tidak rela jika adikku tidak sampai pada titik itu. Sekarang hidupku hanya untuk kebahagian mereka. Maka aku harus selalu terlihat baik-baik saja didepan mereka.”

Lalu suara tangisan Yoona pecah. Dia benar-benar sudah tidak bisa menahan tangisannya kali ini. Entah kenapa ucapan siwon yang mempersilakannya untuk menangis benar-benar jitu. Membuat hatinya bergerak serta air matanya seperti keran air yang dibuka. Yoona terus menangis seg-segan disamping Siwon. Siwon hanya terdiam mendengar suara isak tangis Yoona. Sekarang dia tahu. Beban hidup yang dipikul Yoona selama ini lebih berat daripada  beban hidupnya. Seorang diri bertahan hidup serta menghidupkan adiknya  dengan hanya bermodalkan rumah kecil yang ditinggalkan orang tua mereka. Yoona membekukan dirinya dan berusaha kuat. Nyatanya dia tetap seorang wanita yang mempunyai batas kekuatan pada hatinya. Siwon memutar tubuhnya menghadap Yoona. Dia  memberikan Yoona sebuah pelukan.  Dan membiarkan Yoona menangis didalam pelukkannya sepuasnya yoona ingin menangis sampai kapan.

~***~

HARI KEEMPAT

 

Yoona bangun tidur lebih awal. Pagi ini terlihat Yoona sedang sibuk mencuci beras sambil terus tersenyum gembira sendirian. Bagaimana dia tidak gembira? Semalaman dia bersama siwon dikamarnya, dipelukan siwon sambil menangis serta berbagi beban luka hatinya selama ini. Dan tanpa sadar mereka tidur bersama dilantai sampai pagi.

“Apa mungkin  Siwon ssi sudah mulai menyukai aku juga?” Tanya Yoona pada dirinya sendiri. Wajahnya memerah merona. “hah.. aku senang sekali…hari ini semangatku meningkat tiga kali lipat.” Seru Yoona gembira.

“Meningkat apanya?”

Yoona menoleh kesumber suara. Dan mendapati Minho dan Sulli yang sudah berdiri dibelakangnya. Yoona mematikan air keran serta berdiri membawa panci berisikan beras yang direndam air bersih. Yoona melewati begitu saja adiknya yang sedang menatap dirinya dengan tatapan aneh.

Yoona masuk kedapur menyalakan kompor dan memasak nasinya. Yoona mengambil wortel dan kentang serta daging ayam dari dalam lemari es. Sulli ikut masuk kedapur dan mengambil pisau untuk membantu mengupas wortel.

“Eonni! Semalam apa benar kalian tidur bersama?”

Yoona menghembuskan nafasnya. Dia sudah tahu pasti Sulli akan mengintrogasinya. Dan akan terus bertanya tanpa henti sampai mendapatkan jawaban yang membuat hatinya puas.

“Iya..” jawab Yoona akhirnya.

“Hah..!! Jinja?! Eonni.. kau dan Siwon ajjusi.. tidur bersama satu kasur dan..”

“Dan… sayangnya kami tidak melakukan apapun. Ya.. hanya sebatas tidur bersama saja.. tidak ada yang istimewah.”

“Ah…Syukurlah..kalau begitu!!” seru Sulli lalu tersenyum tenang. “Ouh.. Eonni! Apa eonnie menyukai Siwon ajjusi?”

Yoona terdiam. Dia malah sibuk memotong kentang-kentang yang sudah ia kupas.

“Ya…eonni Jawab pertanyaanku!!”

“Kau ini bawel sekali!”

“Aku kan ingin tau..”

Yoona menghentikan memotong kentangnya. Lalu dia menatap sulli yang sedang memanyunkan bibirnya. “Jika aku memang menyukai Siwon. Menurutmu, apa mungkin Siwon juga menyukaiku?”

Bibir Sulli melengkung membuat segaris senyum lebar. “Bingo!! Kau memang menyukainya. Aku tahu sekali Eonni pasti menyukainya. Sebab jika eonni tidak menyukainya eonni tidak akan mengijinkan pria asing tinggal dirumah kami. Kan eonnie selalu bilang, ‘kita bertiga ini sudah miskin-jadi tidak perlu ada orang tambahan lagi,kecuali kekasih eonni dan suami eonni’ Iyakan?”

Yoona membelalakan matanya. “Memangnya aku pernah bicara semperti itu ya?”

Sulli memanggutkan kepalanya dengan mantab. “Eonni.. jika kau menyukainya kau harus mengatakannya dan mendapatkannya. Aku rasa Siwon ajjusi tidaklah buruk. Walau dia agak sedikit aneh. Tapi dia tampan! Dan sepertinya dia sangat kaya.”

Yoona lagi-lagi terdiam. Dan melanjutkan memotong kentangnya. Air didalam panci yang tadi merebus potongan-potongan daging ayam sudah mendidih yoona menceburkan kentang dan wortel yang sudah dipotong kedalam panci tersebut serta menambahkan beberapa sendok garam dan lada.

“menurutmu aku cocok tidak dengan siwon?” Tanya Yoona pada Sulli.

Sulli mengancungkan kedua ibu jarinya. “serasi!” jawabnya dengan mantap.

Yoona tersenyum senang dan pipinya merona lagi. Dan sulli terus menggodanya serta mentertawakannya.

Siwon yang sedang tidur dilantai dibalik selimut yang hangat menguletkan tubuhnya kekanan dan kekiri. Lalu perlahan dia membuka matanya. Dia terdiam sejenak. Manatap langit kamar Yoona. Yang sudah terang oleh cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah fentilasi. Siwon menengokan wajahnya kekanan. Dan dia tersentak mendapati disisinya tidak ada Yoona. Dia memejamkan matanya sebentar mengingat hal apa yang terjadi semalam. Sampai ia bisa tidur senyenyak ini. Siwon menyadari kepalanya dialasi sebuah bantal dan tubuhnya diselimuti oleh selimut tebal. Ini pasti Yoona yang melakukannya. Ternyata benar gadis dingin itu mempunyai sisi yang sangat hangat.

Siwon tersenyum dan mencium aroma selimut itu. Wangi khas kamar Yoona. Siwon bangun. Dia melipat selimut itu dengan rapi dan meletakan selimut serta bantal itu didekat meja kecil kamar Yoona yang juga ada kasur lipat diatasnya. Siwon menggulung lengan kaus panjangnya sampai sesikut. Dia menggeser pintu kamar Yoona dan keluar dari kamar Yoona.

Siwon tidak melihat Yoona berada diluar yang ia dapati hanya ada Minho yang duduk dibale sambil menatap siwon tajam. Siwon berjalan dengan biasa dan dia ikut duduk disamping Minho.

“Kau tidak pergi kesekolah?” Tanya Siwon sambil memperhatikan langit yang terlihat cerah sekali hari ini.

“ini kan hari minggu, kenapa aku harus kesekolah?” jawab Minho dengan ketus.

Siwon menolehkan wajahnya menatap Minho yang masih menatapnya galak. Siwon hanya tersenyum kecil.

“kau pikir ini sekarang jam berapa? Sekarang sudah jam Sembilan pagi!”

“Benarkah? Kenapa tidak ada yang membangunkan aku?” Tanya Siwon tidak percaya. Terlebih dia ternyata benar-benar tidur nyenyak semalaman.

“Kenapa kau tidur dikamar kakakku?” bukannya menjawab Minho malah balik bertanya pada Siwon.

“Ouh… itu.. ehhmm..semalam kami sibuk berkerja sampai ketiduran.”

“Bekerja?? Kakakku hanya seorang pelatih taekwondo  bagaimana dia bisa berkerja denganmu! Mulai malam ini jika kau masih tinggal dirumah kami! Jangan tidur dikamar noona! Tidur saja dikamarku!” ucap Minho dengan tegas lalu berdiri berniat untuk meninggalkan Siwon.

“Aku minta maaf.. aku benar-benar tidak ada maksud lain. selain kami memang ketiduran. Kami tidak melakukan apapun.” Ucap Siwon.

Minho memutar tubuhnya kembali dan menatap Siwon sambil menyengir lebar. “Karena hari ini hari libur maukah kau bermain sepak bola bersama ku?”

“Mwo? Sepak bola?”

“Iya! Tim kami kekurangan satu pemain untuk bertanding nanti siang. Kau bisa kan?”

“Ouhh..baiklah.” jawab Siwon akhirnya. Tapi sepertinya ia menyesalai jawabannya. Karena dia sudah lama sekali tidak bermain sepak bola.

“Bagus!! Aku akan pinjamkan baju!! Haha.. kau mandi saja sekarang..dan makananmu ada didapur!”

“Iya..”

Siwon pun dengan langkah terpaksa berjalan mengambil handuknya dijemuran. Tapi dia membalikan tubuhnya lagi menatap Minho.

“Dimana Yoona.. aku tidak melihatnya sedari tadi?”

“Ouh.. Noona? Dia pergi ke super market bersama Sulli sejak tadi.”

“Ouh..”

Siwon pun akhirnya berjalan lagi menenteng handuknya menuju kamar mandi dengan wajah gelisah.

Malam harinya Siwon pulang bersama Minho. Siwon yang kakinya kirinya terkilir saat bermain sepak bola tadi dipapah masuk kedalam rumah oleh minho. Yoona yang mengetahui kepulangan mereka langsung berlari menghampiri bersama Sulli. Yoona terkejut mendapati Siwon yang jalan agak sedikit pincang. Yoona lantas langsung menghampiri siwon dengan wajah cemas.

“Apa yang terjadi? Kenapa dengan kakimu? Kenapa jadi seperti ini?”

“tidak apa-apa hanya cidera biasa..” jawab Siwon seraya tersenyum pada Yoona.

Yoona memanyunkan bibirnya. Lalu langsung mendudukan Siwon diatas bale. Sulli dan Minho hanya dapat memperhatikan apa yang akan dilakukan oleh kakak mereka.

“Luruskan kakimu yang sakit!”

“Huh?”

“Cepat luruskan!”

Karena Siwon masih saja menekut kakinya maka Yoona menariknya serta meluruskan kaki siwon dengan paksa sampai siwon menjerit-jerit kesakitan. Tanpa aba-aba dan Izin dari Siwon. Yoona langsung memegang kaki Siwon yang memeliki banyak bulu. Yoona memijat-mijatnya mencari urat kaki yang salah saat terkilir. Setelah dia yakin. Yoona langsung menarik dan membengkokkan lalu menarik lagi sekali hentakan kaki siwon. Siwon terus berteriak kesakitan dengan perbuatan Yoona. Sedangkan Minho dan Sulli hanya menyerngitkan bibir serta dahi mereka seolah merasakan kesakitan yang Siwon derita.

“Sudah selesai!” ucap Yoona.

Siwon menatap heran wanita didepannya itu dengan tatapan tidak percaya dan matanya sedikit berkaca-kaca karena menahan sakit. “Apa kau gila?” Tanya Siwon sewot.

“Mwo?  Aku menolongmu?! Aku sering melakukan itu pada murid-muridku yang terkilir. Jangan manja! Coba gerakkan kaki mu perlahan-lahan pasti sudah tidak apa-apa!”

Siwon mencoba menurunkan kakinya, menggerakan kakinya, mengayun pelan kakinya. Dan ternyata benar rasa sakitnya sudah hilang. Aneh sekali. Ini benar-benar ajaib. Tanpa sadar Siwon manarik tubuh Yoona kedalam pelukannya sambil berteriak histeris.

“Gomawo!! Gomawo!!”

Minho yang melihat kakaknya seperti sesak napas didalam pelukan siwon lantas menarik kakaknya dan melindungi kakaknya dari pelukan Siwon.

“Kenapa kau memeluk Noonaku!!” Teriak Minho memarahi Siwon.

Siwon langsung menunduk sambil menggaruk tengkuknya dan  berkata dalam hati. “Iya juga ya.. kenapa aku harus memeluk Yoona? Aneh sekali.”

“Dan Ingat!! Malam ini kau harus tidur dikamarku! Bukan dikamar Noona! Mengerti!” bak seorang bodyguard minho melindungi yoona.

-plakk!!-

“Aihhh!! Kenapa kau memukul ku Sulli?” protes Minho yang mendadak mendapatkan pukulan dikepalanya dari kembarannya itu.

“Kenapa kau berkata seperti itu? Kau dan Siwon ajjusi juga dewasaan siwon ajjusi! Jadi tanpa kau harus melindungi eonni.. mereka juga tahu batasan yang benar..” jawab Sulli menjelaskan.

Sekarang gantian jadi Yoona dan Siwon yang memonton remaja kembar didepan mereka yang sedang berdebat. Kalau sulli berada dikubu Siwon dan Yoona harus bersatu dan seterah mereka mau melakukan apapun. Namun minho sepertinya berada dikubu kakaknya harus jauh-jauh dari siwon. Karena minho berpikir siwon akan mencelakakan kakaknya.

~***~

HARI KELIMA

 

“Annyeonghaseyo..Yoona ssi!”

Yoona yang sedang menjemur pakaian menoleh mendapati seseorang yang masuk kedalam halaman rumahnya. Dia memandangi seorang pria yang berpakaian serba hitam ditambah kaca mata hitam serta kedua tangannya menenteng paperbag dari brand terkenal.

“Sekretaris kim?”

Sekretaris kim membuka maca matanya dan tersenyum ramah pada Yoona. Sekretaris Kim berjalan mendekati Yoona dan berdiri dihadapan dengan Yoona. Yoona sudah selesai menjemur pakaiannya dan adiknya lalu dia mengajak sekretaris kim untuk duduk dibale.

“Apa yang kau bawa itu?” Tanya Yoona penasaran dengan paper bag yang dibawa sekretaris kim sejak tadi.

“Oh ini? Ini untukmu!” Sekretaris kim memberikan kedua paper bag itu kepangkuan Yoona.

Yoona menerimanya dengan bingung. Tapi tidak lama Siwon keluar dari dalam rumahnya sudah berpakaian rapi kemeja putih dipadu dengan stelan jas berwarna hitam dan sepatu fantopel warna hitam juga. Yoona terkejut melihat penampilan siwon.

“Kau mau kemana? Katanya kita hari ini akan ke kejaksaan?” Tanya Yoona bingung ketika siwon sudah duduk disamping.

“Memang kekejaksaan.. tapi setelah itu kita harus menghandiri makan siang yang diadakan paman shindong dan relasi bisnis lainnya. Kita harus hadir dan melihat serta mendengar apa rencana mereka.”

Yoona terdiam sejenak. Tapi setelah itu dia segera sadar dan mengerti. Dengan gerak cepat yoona membuka paper bagnya dan melongkan kepalanya kedalam kedua paperbag tersebut. Ternyata isinya satu buah dress berwarna hitam dan sepatu yang juga berwarna hitam dipadu dengan pernak-pernik berwarna silver.

“Apa ini kau yang membelikannya?” Tanya Yoona.

“Iya.. karena ini acara makan resmi maka kau tidak bisa datang dengan pakaian seperti itu.” Jawab Siwon sambil memandang pakaian Yoona. Yang terlalu casual dan berantakan.

“Kenapa? Memangnya aneh?”

“Sudahlah Yoona ssi.. kau cepat berganti pakaian.. kami kan tidak punya waktu lama. Pakaian mu itu tidak aneh.. hanya saja tidak layak.” Ucap Sekretaris kim yang memang sejak awal bertemu Yoona. Dia sudah tidak suka cara berpakaian Yoona.

“Apa kau bilang!!!” dengan perasaan kesal Yoona menarik kerah kemeja sekretaris kim.

“Sudah-sudah…” Siwon mencoba melerainya.

Yoona menatap kesal sekretaris kim dan siwon. Lalu tanpa berbicara lagi dia mengambil paper bag tersebut dan membawanya masuk kedalam kamar. Siwon dan Sekretaris kim berpandang-pandangan sambil menggelengkan kepala mereka dengan sikap yoona yang mudah sekali marah dan main pukul. Karena dia pelatih taekwondo dengan sabuk hitam maka jangan coba-coba berani membuatnya benar-benar marah. Karena jika ia marah kau harus siap merasakan patah tulang pada tubuhmu.

Setelah sekitar limabelas menit menunggu Yoona berganti pakaian, akhirnya pintu kamar Yoona terbuka. Serempak sekretaris kim dan siwon menatap kedepan pintu kamar Yoona. Tapi tidak ada Yoona berdiri dipintu.

“Apa aku harus keluar sekarang?” terdengar suara Yoona dari dalam kamar.

“Iya.. keluarlah..cepat kita tidak punya banyak waktu.” Jawab Siwon sambil berjalan mendekati kamar Yoona.

Seolah-olah Yoona tahu siwon sedang berjalan menuju kamarnya maka Yoona memperlihatkan tangannya dari ujung pintu yang terbuka. “Jangan mendekat!!” teriak Yoona.

“Kenapa? Apa ada yang salah? Aku harus melihatnya. Kau bisa mengenakan dress itu dengan baikkan?” Tanya Siwon sedikit mulai panic. Sekretaris kim bahkan sambil berjalan mendekati siwon juga.

“Apa ini cocok untukku?” Tanya Yoona begitu dia berdiri menampakkan diri didepan pintu kamarnya.

yoonaStory1

Siwon dan Sekretaris kim Young woon kompakan membelalakan matanya sambil mulutnya terbuka lebar melihat penampilan yoona yang berubah menjadi 180drajat  berbeda saat tadi dia masuk kekamarnya. Yoona berdiri mengenakan dress berwarna hitam setutut senada dengan stelan jas siwon. Yoona juga mengenakan High heels yang diberikan siwon yang terlihat pas dan cocok dikenakan Yoona bersamaan dengan dress itu.

Yoona hanya menutup matanya dan tangannya ia meruk-remukkan untuk menghilangkan rasa malunya.

“Astaga!! Eoommo!! Apa ini Yoona ssi?!!” seru sekretaris kim dengan perasaan takjub tidak percaya dengan apa yang ia lihat didepannya saat ini.

Rambut Yoona yang panjang dan kerinting juga ditata rapi olehnya lalu diselampirkan kesamping kiri punggungnya. Dan Yoona juga mempolesi wajahnya dengan make-up yang tipis, sebatas bedak, maskara dan eyes shadow dengan warna coklat.

Siwon tersenyum menatap Yoona yang begitu berbeda dari sebelumnya. Siwon berjalan menghampiri Yoona. Lalu dia mengulurkan tangannya menyentuh tangan Yoona menuntun yoona untuk turun dari kamarnya.

“Hari ini statusmu adalah kekasihku. Jadi lakukanlah dengan total.”

Yoona menatap siwon dengan mata sendunya. “Hari ini? Kekasih?”

“Iya.. kau harus berpura-pura menjadi kekasihku dihadapan paman bibi, ibu tiriku serta tamu yang lainnya. Dan rencana ke empat kita akan kita jalankan hari ini. Kau harus sukses membantuku!”

Yoona menundukan kepalanya menatap kakinya sendiri. “Hanya kekasih untuk hari ini.. kurasa itu tidak masalah..” ucap Yoona dalam hati.

“Ayoo kita jalan sekarang..” seru sekretaris Kim.

Siwon melepaskan tangannya dari tangan Yoona dia berjalan dengan cepat keluar dari rumah Yoona. Yoona mengkunci kamarnya dan pintu pagarnya dahulu lalu ia menyusul berjalan bersama sekretaris kim. Yoona Nampak kesusahan berjalan mengetakan heel yang setingginya 7cm itu.

“Apa hak sepatunya tidak ada yang lebih tinggi lagi?” Tanya Yoona pada sekretaris Kim.

Sekretaris kim menatap Yoona dengan heran. “Loh.. memangnya ada apa? Ku kira kau memakai itu saja pasti akan kesulitan. Jadi aku tidak memilihkan yang lebih tinggi lagi. Ternyata kau malah meminta yang lebih tinggi ya..”

“Kau tidak lihat!!” teriak Yoona dengan kesal.”Aku benar-benar akan mati karena sepatu terkutuk ini.”

“kau ini kan wanita! Biasakanlah memakai high heels. Kau terlihat lebih cantik dan anggun memakai ini!” puji sekretaris kim.

“Kau jangan jalan cepat-cepat..” perintah Yoona sambil menari jas sekretaris kim dan berpegangan pada jas sekretaris kim.

Yoona memandangi punggung siwon yang berjalan didepan dengan tatapan kesal. Karena siwon sama sekali tidak mempedulikannya yang kesusahan berjalan mengenakan heels.

“Bagaimana bisa aku menyukai orang seperti dia? Aku bahkan sudah kelewat batas untuk mebuatnya menyukaiku juga. Aku rela membantunya dan merubah diriku seperti ini. Tapi nampaknya dia hanya membutuhkan ku sebagai penolongnya saja tidak lebih. Siwon ssi.. aku menyukaimu.. lihatlah aku…” ucap Yoona didalam hatinya.

Siwon berdiri didepan pintu mobilnya. Lalu dia tersenyum pada Yoona. “Kau duduk dibelakang bersamaku.”

Yoona hanya memanggutkan kepala dan membalas senyum siwon kepadanya.

Mereka baru saja keluar dari kantor kejaksaan, melaporkan semua bukti kepemilikan saham milik ayah dan ibu siwon serta bukti kepenarimaan dokumen dan email yang ayah siwon dapat dari akun tidak dikenal tepat dua jam sebelum ayah siwon meninggal dalam kecelakaan tiga tahun lalu. Siwon meminta pihak kejaksaan dan kepolisian dapat segera menyelesaikan hak kepilikan harta tersebut atas nama dia dan menemukan si pengirim email tersebut. Karena email itu berisikan penipuan. Siwon juga memberikan gelas dan obat yang ada dikamar ibu siwon saat ibu siwon meninggal. Itu idea yoona. Yoona menyuruh benda itu diselidiki juga karena yoona takut ini bisa saja kasus pembunuhan karena yoona yakin obat itu seperti bukan obat untuk  meredakan penyakit jantung. Setelah permintaan selesai. Mereka harus pulang dan kembali dua hari lagi. Untuk mendapati hasilnya.

Pintu ruangan khusus tempat diadakannya makan siang bersama itu terbuka. Semua orang yang duduk dimeja makan yang berbentuk persegi panjang menoleh semua. Siwon dan Yoona mucul sambil bergandengan tangan dan memamerkan senyum ramah mereka dibelakang mereka Sekretaris Kim siap mengekori kedua orang tersebut sampai berdiri didekat dua  kursi yang kosong. Bahkan sekretaris kim juga menyeret kursi kebelakang dan mempersilakan untuk Yoona dan Siwon duduk berdampingan. Setelah itu dia berjalan keluar.

“Selamat siang.. maaf sekali aku datang telalu lama. Ku harap kalian dapat pengerti kesibukanku dan kesibukan kota Seoul.” Ucap siwon dalam berbahasa Inggris yang pasif. Karena sebagian tamu makan siangnya adalah orang asing. Siwon tidak pernah melunturkan senyumnya yang berwibawa dan terlihat begitu ramah serta hangat.

“Ouh..tidak masalah..” jawab salah satu rekan kerja dan juga memberikan senyum lebar yang begitu friendly.

“Ouh.. maaf.. pasti kalian bertanya-tanya siapa gadis cantik disebelahku kan?” Tanya siwon sambil merangkul bahu Yoona.

Semua rekan tamu memandangnya penasaran sambil tersenyum-senyum. Sedangkan Shindong, Yuri dan Jessica ibu tiri Siwon hanya menatap dengan enggan. Mereka merasa hal itu tidak menarik sama sekali.

“Dia adalah Im Yoona.. kekasihku..”

“Uhuhukk…” Yuri yang sedang meminum anggurnya tersendak.

Siwon menatap Yuri dengan wajah dibuat khawatir. “Gwaencanayo?” Tanya Siwon.

Yuri membersihkan mulutnya yang terkena anggur dengan tisu yang diberikan Shindong, suaminya.

“Kekasih?” Tanya Jessica. “Kau belum pernah mengenalkan pada kami sebelumnya?”

Siwon tersenyum menatap Jessica. “dia sekolah diluar negeri jadi kami jarang bertemu dan sulit untuk mengenalkan Yoona kepada eomma, paman dan juga bibi. Aku sungguh meminta maaf.”

Jessica hanya memanggutkan kepalanya dan terdiam. Yoona dan Siwon pun duduk bersamaa.  Siwon meletakan serbet dipangkuan Yoona.

“Mari kita mulai makan siangnya.”

Yoona Nampak celingukan melihat orang-orang yang sudah mulai memakan steak yang dihidangkan. Sedangkan Yoona masih bengong tidak tahu bagaimana cara ia harus memakan dengan menggunakan pisau sendok dan garpu dihadapannya?

Siwon mengambil piring Yoona, memotongi steak tersebut lalu diberikan lagi pada Yoona sambil tersenyum. Yoona ikut tersenyum dan memulai menusuk daging itu menggunakan garpu.  Lalu  memakannya dengan perlahan-lahan.

Selama acara makan pandangan Jessica dan Yuri selalu tertuju dengan Sosok Yoona yang hari ini sukses membuat mereka Shock. Karena wanita yang ada dihadapannya itu adalah kekasih Siwon yang mungkin akan menjadi saingan mereka dalam memperebutkan warisan orang tua Siwon. Mereka berpikiran kalau Yoona sama dengan mereka yang hidup didekat Siwon sebagai benalu. Yoona yang sadar diliati oleh Jessica dan Yuri maka mengangkat wajahnya lalu balas memandang mereka dengan wajah datar tanpa exspresi tapi setelah itu Yoona menatap tajam Yuri dan Jessica bergantian dan tersenyum penuh makna. Yuri Manahan nafasnya diperlakukan seperti itu oleh wanita dihadapannya yang baru ia kenal. Sedangkan Jessica bergidik ngeri melihat wanita yang menurutnya benar-benar berani dan angkuh.

Acara makan Siang pun selesai setelah para tamu yang hadir dalam makan siang kali ini membahas sedikit tentang pemegang saham berikutnya. Seorang bule yang bernama John berdiri sambil menjabat tangan siwon dengan sikap ramah.

“Ku harap untuk hasil rapat yang akan diadakan dua hari, segera menentukan siapa yang akan memegang saham selanjutnya. Karena selama bertahun-tahun kami sudah berkerja sama dengan baik.”

Siwon tersenyum pada Jhon. “Tentu.. kau akan segera mendapatkan hasil yang terbaik. Dan kami juga senang berkerja sama dengan perusahaan anda.”

Jhon memeluk Siwon lalu berpamitan. Para tamu yang lain mengikuti bersalam dengan siwon serta Yoona, Bibi paman Siwon, dan Jessica Ibu tiri Siwon yang berdiri bersampingan. Hingga akhirnya acara benar-benar selesai dan  tinggalah mereka saja didalam ruang makan itu.

Shindong berdiri berhadapan dengan keponakannya. Siwon menundukan wajahnya malas menatap Siwon.

“Kemana saja kau akhir-akhir ini?” Tanya Shindong.

“Apa itu penting untukmu?” jawab siwon datar.

Yoona hanya memperhatikan dalam diam bersama Jessica.

“Kau sudah mulai berani menentang aturan yang ku buat? Orang tuamu sudah tidak ada! Maka hidupmu aku yang mengurusinya!” ucap Shindong dengan nada sinis.

Siwon mengangkat wajahnya menatap Shindong lurus. Lalu tersenyum kecil. “Hidupku? Heh?Hidupku kau bilang? Aku ini bukan lagi anak kecil yang bisa kau atur dan tuntun sesukamu! Tapi aku adalah seorang pria usia dua puluh delapan tahun! Aku sudah dewasa dan tahu bagaimana harus menjalani hidupku! Lagi pula aku tidak pernah meminta atau setuju kalau kau menggantikan peran kedua orang tuaku!”

Shindong terkesima mendengar ucapan siwon yang begitu berani. Yuri juga sama dia hanya menatap siwon dengan tatapan tidak percaya dan matanya terbelalak lebar. Jessica tersenyum penuh makna melihat adegan didepan matanya.

“Berani sekali kau!!” teriak Shindong sambil mengangkat tangannya dan siap untung melayangkan telapak tangannya kepipi Siwon.

Dengan sigap Yoona menangkap lengan besar shindong. Shindong terkejut dan menatap Yoona. “Apakah mendidik seorang keponakkan harus dengan kekerasan?” Tanya Yoona dengan berani.

Shindong menepis tangan Yoona dan menurunkan tangannya. Lalu dia bertulak pinggang sambil menatap Yoona dengan galak. “Apa karena gadis ini!!” tunjuk Shindong sambil bertanya pada Siwon. “Apa gadis ini yang membuat kau jadi begitu berani menentangku?” Tanya shindong sekali lagi.

“Iya! Karena gadis ini!” jawab siwon dengan suara lantang. “gadis ini yang sudah menyadarkan aku! Gadis ini yang sudah merubah cara berpikirku!  gadis ini yang mengangkatku dari keterpurukan! Dan gadis ini..” Siwon meraih tangan Yoona dan menggenggamnya. “Yang sudah menyadarkan aku atas apa yang kalian inginkan dariku!”

Shindong, Yuri, Jessica nampaknya benar-benar terkejut melihat tindakan dan mendengar ucapan Siwon barusan. Mereka saling menatap dengan pandangan yang sama-sama sengit dan dingin.

“Apa surat hasil rapat tahun lalu ada di kau?” Tanya Shindong tiba-tiba.

Siwon tersenyum. “Apa kau mencarinya?”

“Dimana kau meletakan itu?” Tanya Jessica kali ini. Yang ternyata Nampak jelas sekali kalau dia ingin mendapatkan dokumen itu juga.

“Kalian benar-benar licik!” ucap Siwon sisnis. Lalu menuntun Yoona keluar dari ruangan bersamanya. Meninggalkan Shindong, Yuri Jessica yang berdiri kaku menatap Siwon dan Yoona yang berjalan keluar ruangan tanpa berpamitan. Siwon benar-benar sudah berubah. Siwon bukalah lagi siwon yang pengecut dan mudah dihasut karena ia begitu penakut.

Yoona dan Siwon sudah keluar dari dalam gedung. Cuaca sangat dingin, angin bertiap semilir. Siwon masih menggenggam tangan Yoona dengan erat. Siwon berhenti dan Yoona ikut menghentikan langkahnya berdiri disamping Siwon. Yoona menatap siwon yang sedang menatap langit biru dihadapannya yang terbentang luas. Siwon menarik nafas-membuang nafasnya sambil memejamkan mata.

“Apa yang aku lakukan tadi sudah benar?”

Yoona memanggutkan kepalanya. “Ne..”

“Apa aku keterlaluan terhadap mereka?”

Yoona menggelengkan kepalanya. “Anio..”

“Yoona-ya…” Siwon masih mentap langit biru.

“Huh?”

“Kamsahamnida.”

Yoona tersenyum. “Untuk apa?”

“Untuk semuanya. Kau membantu ku sadar dari keterpurukanku. Dan kau rela berpenampilan seperti sekarang ini demi mengsukseskan rencana yang telah kita buat.” Siwon menatap Yoona dengan tulus.

Wajah Yoona langsung memerah. “Ini hanya sekali saja. jadi tidak masalah..”

“Tapi boleh aku jujur? Kau cantik sekali seperti ini… memakai dress, high heels, rambutmu yang tertata rapi dan sedikit make-up diwajahmu. Kau benar-benar cantik hari ini.” Siwon berbicara seperti itu sambil menatap lurus mata Yoona.

Hati Yoona langsung berdesir berbunga-bunga. Wajahnya semakin merah merona. Jantungnya berdegup kencang. Dan bahkan dia tidak berani membalas menatap mata siwon yang sedang menatapnya saat ini. Yoona malah menundukan kepalanya sambil tersenyum kecil.

“Hahaha…Ternyata kau benar-benar wanita normal!”

Yoona mengangkat kepalanya, menatap Siwon. Siwon sedang mencoba menahan tawanya. Yoona langsung kesal. Bibirnya ia manyunkan. Ternyata Siwon hanya bercanda dan mempermainkannya saja. Yoona langsung menendang kaki siwon dan berjalan meninggalkan siwon.

Siwon yang kakinya  sedikit kesakitan langsung berjalan cepat mengejar langkah Yoona. “Ya…ya… Kau marah padaku? Kau tidak boleh marah padaku! Kita masih punya waktu dua hari lagi.”

“Aku tidak peduli!” ucap Yoona dengan lantang.

“Maafkan aku!! Aku tidak bermaksud seperti itu.. jadi jangan marah, ku mohon!!” Siwon sudah berdiri  disamping Yoona menyamai langkah kakinya dengan kaki Yoona.

Yoona tetap berjalan mencari dimana mobil Siwon diparkir oleh sekretaris kim. Tapi tidak sengaja ada batu kerikil yang Yoona injak sehingga Yoona yang belum lancar memakai High heels langsung goyah dan dengan cepat Siwon menarik tangan Yoona tapi Yoona tetap panic tidak bisa mengontrol keseimbangan tubuhnya untuk berdiri. Hingga akhirnya siwon yang kesulitan menahan berat tubuh Yoona, maka jatuhlah mereka berdua ke jalan. Dengan posisi Yoona menindih tubuh Siwon dan bibir mereka saling bersentuhan secara tidak sengaja. Mata mereka terbelalak lebar, karena terkejut.

Waktu seakan berhenti saat ini. Baik Yoona maupun siwon sama sekali tidak bisa bergerak dari posisinya saat ini. Mereka sama-sama shock. Lalu detakan jantung keduanya berdegup kencang, sehingga melemahkan saraf metorik tubuh mereka, untuk saling bergerak dan segera bangun. Tapi mereka tetap bertahan pada posisi menindih dan bibir yang saling menempel, dalam waktu satu menit lebih. Hingga akhirnya ada sebuah mobil mengklakson mereka. Barulah mereka sadar dan waktu mulai berjalan kembali.

Siwon langsung menyentuh dada Yoona, mendorong Yoona dari Tubuhnya.

Yoona berteriak. “Aaaahhhhaaaa!!!!

Siwon panik. Menatap Yoona tidak mengerti.

“Kau!!” tunjuk Yoona pada Siwon. “Kau sudah mencium dan memegang dadaku! Arghhhh!!!”

Siwon terdiam. Lalu mengingat apa yang sebelumnya  baru saja terjadi. Benar. Secara tidak sengaja dia telah berciuman dengan Yoona. Dan saat mendorong tubuh Yoona tadi karena kaget, tanpa sadar Siwon juga menyentuh buah dada Yoona. Siwon langsung menunduk malu.

“Hiks… apa yang harus aku lakukan?” Yoona mulai menangis.

Ternyata yang tadi membunyikan klakson mobil adalah sekretaris Kim. Dia keluar dari mobil tersebut sambil membantu Siwon berdiri. Yoona masih duduk dijalan sambil menangis. Sekretaris kim tersenyum mengejek Yoona.

“Kenapa kau menangis? Bukankah kau seharusnya senang mendapat ciuman pertama tuan Siwon? Ya walaupun adegan tadi sangat memalukan. Apa kakimu terkilir Yoona Ssi?” Tanya kangin.

Yoona semakin menangis tersendu-sendu. “Huaaahhhh….!!! Ini benar-benar memalukan!!” Yoona bangun sendiri dan berlari masuk kedalam mobil dan menangis disana.

Siwon menatap Kangin dengan wajah bersalah. Kangin menaikan bahunya. “Ku rasa itu juga ciuman pertama untuknya jadi dia seperti itu. Tapi dia kenapa menangis berlebihan sekali? Dasar gadis aneh.”

“Aku tidak sengaja menyentuh dadanya juga.” Jawab siwon pelan.

Sekretaris Kim langsung menoleh kesiwon. “Mwo?! Aigoo!! Aigoo!! Kau dalam masalah besar sekarang!” ucap Kangin lalu meninggalkan siwon masuk kedalam mobil.

Siwon mengacak-acak rambutnya dengan frustasi. Lalu ikut masuk kedalam mobil duduk disamping Yoona.

Yoona menjauhkan dirinya dan membuang mukanya. Dan masih terus menangis.

“Yoona-ssi aku minta maaf. Aku sangat menyesal. Itu semua tidak sengaja aku lakukan. Aku benar-benar minta maaf..” ucap Siwon begitu sekretaris menjalankan mobilnya.

Yoona masih tetap menangis tanpa menjawab apapun. Tapi didalam hatinya sendiri sebenarnya Yoona berbicara. “aku memang menyukai mu dan berharap mendapatkan first kissku olehmu, dan mendapatkan sentuhan sensitive juga darimu. Tapi tidak dengan cara seperti tadi! Bukan dengan kecelakaan seperti tadi! Karena aku tidak tahu tentang perasaanmu terhadapku bagaimana? Apa kau juga menyukaiku atau tidak?”

Siwon terdiam akhirnya sambil menunduk dan hatinya pun juga berbicara. “Apa sebegitu sensitivekah dirimu? Apa kau sunnguh tidak menyukai hal itu? Yoona kau tahu? Sepertinya aku mulai menyukai semua tentang dirimu..”

Mereka saling terdiam dan menatap jalanan melalui kaca mobil yang berlawanan arah. Siwon disisi kiri Yoona disisi kanan. Bahkan ungkapan dalam perasaan merekapun tetap tidak diketahui satu sama lain.

~***~

HARI KEENAM

 

Nampaknya sebantar lagi akan memasuki musim dingin, dan salju akan segera turun. Karena sekarang cuaca di Seoul sudah memasuki minus 40 drajat celcius. Yoona membuka pintu kamarnya sambil membungkus tubuhnya dengan selimut.

“Ommo!!” Yoona berteriak kaget. Karena begitu membuka pintu mendapati Siwon yang sudah berdiri didepan pintunya.

“Annyeong? Selamat pagi…”  sapa Siwon sambil memamerkan senyum lebarnya.

Yoona menatap Siwon malas. “Apa yang sedang kau lakukan?”

“Menunggumu bangun tidur..” jawab Siwon sambil terus memamerkan senyum lebarnya itu. “Aku sejak kemarin tidur di kamar Minho. Tidurku  sedikit aneh. Aku tidak tidur nyenyak disana.”

Yoona tidak menanggapi. Dia malah menggeser tubuh Siwon dan turun berjalan kearah kamar mandi. Siwon mengikuti Yoona.

“Apa tidur mu semalam nyenyak?”

Yoona tidak menjawab tetap berjalan. Siwon tetap mengikutinya.

Yoona memutar tubuhnya menghadap Siwon. “Kenapa kau mengikutiku? Apa setelah kau mencium dan memegang dadaku kemarin. Lantas kau ingin ikut mandi bersama ku sekarang?” Tanya Yoona dengan tatapan kesal.

Mulut Siwon langsung terbuka lebar. “Hah? Terternyata kau masih memikirkan hal kemarin? Kemarin kau bilang  sudah memaafkanku? Kenapa kau jadi seperti ini?”

“Memaafkan bukan berarti kejadian kemarin terlupakan begitu saja!”

Siwon menunduk sambil menggaruk tengkuknya. “Kau benar..” lalu dia berjalan meninggalkan Yoona yang ingin mandi.

Tapi siwon berbalik lagi. “Yoona…”

“Apa lagi?” Yoona juga tidak jadi masuk kedalam kamar mandi.

“Jaksa Cho bilang hasilnya sudah keluar. Hari ini jadi kau temani aku ke kejaksaan..”

Yoona menundukan kepalanya.”Iya..” lalu masuk kekamar mandi dan menutup pintunya.

Siwon masih berdiri terpaku menatap pintu kamar mandi dengan tatapan yang sulit diartikan.

“Hyong! Apa yang kau lakuakan?”

Siwon terlonjak kaget. Minho menepuk bahunya secara tiba-tiba.

“Hah.. tidak.. aku ingin mandi tapi ada noona mu!” lalu siwon lalu pergi meninggalkan Minho.

Minho menggaruk-garuk kepalanya. “Hah.. jadi mereka sudah berciuman dan lelaki itu talah memegang dada kakakku? Apa mereka sudah tidur berdua? Astaga! Apa yang kau pikirkan!!” ternyata Minho tidak sengaja mendengar ucapan Yoona tadi yang membahas masalah kemarin. Minho memukuli kepalanya sendiri yang mulai berpikiran buruk tentang kakaknya sendiri.

Karena hari ini benar-benar dingin. Siwon dan Yoona sampai mengenakan mantel yang tebal untuk menghangatkan tubuh mereka dalam perjalanan menuju kantor kejaksaan. Yoona dan Siwon  duduk berhadapan dengan seorang  jaksa muda yang bernama  jaksa cho, dia yang mengurusi kasus dan keterangan dokumen asli yang tempo hari siwon serahkan kesini.

“Setelah kami mengamati dan menelusuri kasus yang anda curigakan akhirnya dengan cepat kami menemukannya. Karena tersangka memang berada dalam jarak yang dekat disekitar anda.” Jelas jaksa tersebut.

“Maksud anda?” Tanya siwon tidak mengerti.

“Kasus sepuluh tahun lalu kematian ibu anda. Memang ada unsur kesengajaan. Pelaku menggunakan obat yang tidak seharusnya dikomsumi dengan orang yang mengidap penyakit jantung yang sedang kambuh. Pada botol obat itu terdapat dua sidik jari seseorang. Dan salah satunya adalah sidik jari ibu tiri anda, Jessica.”

Siwon terkejut, dia tidak dapat berkata apapun. Tapi Yoona memberikan isyarat pada jaksa Cho untuk melanjutkan keterangannya.

“waktu itu sekretaris anda mengirimkan sample gelas yang sudah dipengang oleh ibu tiri anda. Dan setelah kita selidi dan check dengan beberapa metode ternyata positive. Ibu tirimulah yang meletakan obat itu dimeja kerja ibu mu.”

Mata Siwon mulai berkaca-kaca. Tangannya mulai bergemetar.

“Lalu kecelakaan ayahmu beberapa tahun lalu. Dengan menyesal kami juga menemukan unsur kesengajaan.  Sinyal alamat email itu berada didalam rumahmu sendiri. Dan ternyata berasal dari computer yang ada dikamar pamanmu. Lalu setelah kami menyelidiki rekaman cctv di rumahmu, beruntung rekaman tiga tahun lalu masih ada. Dan kami mendapati bibimu keluar dari mobil ayahmu. Setelah itu dengan terburu-buru ayah mu mamakai mobil itu. Dan kecelakaan itu terjadi karena rem yang blong. Dan kami memutuskan bibi dan pamanmu adalah tersangka kasus meninggalnya ayahmu dan ibu tirimu tersangka meninggalnya ibumu.”

Wajah Siwon memerah. Tanganya dingin dan gemetar. Yoona menggenggam tangan siwon, memberikan kekuatan pada siwon. Dia tahu pasti siwon sangat shock dan terpukul. Karena orang yang selama ini hidup bersamanya adalah orang yang telah membunuh kedua orang tuanya.

“Dan untuk hasil rapat tahun lalu, tertulis disana, ayahmu menyerahkan semua tugasnya kepadamu.. dan semua menjadi tanggung jawabmu. Semua dokumen sertifikat sudah kami satukan. Semuanya asli dan sangat kuat untuk menjadi bahan bukti penurunan kekuasaan terhadap dirimu.”

Yoona tersenyum dengan mata berkaca-kaca. “Siwon ssi.. Kau dengar? Kau bisa mendapatkan hak mu secepatnya!”

Siwon hanya memandang sedih dokumen didepannya. Tapi dia mengambil berkas dokuman dalam map tersebut dan berkata. “Terima kasih atas bantuannya. Dan pada hari H kumohon kerjasama yang lebih baik dari ini.”

Selagi Siwon mengucapkan kalimat itu Yoona tidak sengaja melihat seseorang yang berpakaian sama seperti sekretaris kim. Mengintai dibalik tembok sambil menelpon dengan gaya yang sangat mencurigakan. Begitu pandangan Yoona seperti bertemu oleh orang tersebut. Orang itu langsung pergi dengan cepat.

“Ayoo.. kita pulang.” Ajak Siwon dengan suara lesuh.

Yoona langsung mencurigai orang itu. Pirasatnya juga menjadi buruk. “Tunggu..” Yoona mencoba menahan langkah siwon.

“kenapa? Aku baik-baik saja.” ucap Siwon takut Yoona mengkhawatirkan suasana hatinya.

Tapi yang Yoona lakukan Justru mengambil map yang dipegang siwon tersebut dan menyerahkan pada jaksa cho lagi. “Ku mohon simpan ini sementara. Lalu apa kau punya map lain dan isi dengan beberapa kertas kosong.”

Jaksa cho dan Siwon menatap Yoona yang terlihat cemas dengan tatapan tidak mengerti. “Cepat.. berikan padaku.”

Jaksa cho akhrinya menyerahkan map lain pada Yoona. Dan map siwon masih dipegang oleh jaksa cho. Yang masih kebingungan. Sedangkan Yoona sudah menuntun Siwon berjalan menuju jalan keluar dari kantor kejaksaan ini.

“Ada apa?” Tanya Siwon penasaran.

Yoona menggelengkan kepalanya. “Tidak.. aku rasa jaksa cho harus menyimpannya lebih lama lagi saja. besok baru kita ambil lagi sebelum rapat.”

Siwon hanya menuruti usul Yoona lalu berjalan deluan dengan tatapan lesuh. Yoona menyimpan map palsu  tersebut  dibalik mantelnya. Yoona berjalan meraih tangan Siwon yang berjalan tanpa semangat. Lalu Yoona memeluk Siwon.

“Semua akan baik-baik saja… kau jangan takut..pembunuh itu akan mendapatkan balasannya.kau hanya perlu kuat bertahan sampai akhir.” Ucap Yoona sambil mengelus punggung Siwon.

“Kamsahamnida..” ucap Siwon lalu balas memeluk Yoona dengan erat. Dan saljupun turun dari langit menempel pada rambut siwon dan Yoona. Menempel pada mantel yang dikenakan siwon dan Yoona juga.

Mereka melepaskan pelukan mereka. “Salju  pertama!!” seru Yoona dengan gembira.

“Benar ini salju  pertama!!” sahut Siwon sambil tersenyum.

Yoona dan  siwon berpegangan tangan sambil merentangkan tangan mereka kesamping. Lalu menutup mata mereka sambil merasakan tetesan salju yang jatuh kewajah mereka dan mencair diwajah mereka juga.Yoona membuka matanya, menatap siwon yang masih memejamkan matanya. Dia tahu siwon pasti sedang mencoba menenangkan dirinya. Lalu Yoona sekali lagi melihat orang mencurigakan tadi naik kedalam mobil sedan dan pergi dari situ. Yoona terus memperhatikan nomor plat mobil tersebut dan mengingatnya baik-baik.

Yoona dan siwon baru saja membeli ayam goreng untuk dinikmati bersama Minho dan Sulli nanti dirumah. Siwon menjalankan mobilnya kembali. Yoona menikmati susu yang tadi ia beli di toko. Siwon melirikan matanya ke Yoona. Lalu tersenyum. Dan melajukan mobilnya lebih cepat agar lebih cepat sampai.

Yoona menyandarkan kepalanya pada kaca jendela  mobil. Lalu matanya menangkap pada pantulan spion   ada mobil yang sama dengan tadi mengikuti mereka dibelekang, lalu Yoona menoleh kebelakang ternyata ada dua mobil yang sama. Kacanya gelap. sehingga tidak dapat melihat siapa orang didalam mobil tersebut. Yoona meremas jarinya sendiri dengan cemas. Lalu dia menatap Siwon yang sedang fokus mengemudi.

“Siwon ssi…”

“Ne?”

“Ada yang mengikuti kita.”

Siwon langsung melihat dari kaca spion. Ternyata benar. Siwon langsung mengeluarkan ponselnya. Mengsms sekretaris kim.

Siwon mempercepat mobilnya dan mobil dibelakang juga mempercepat. Dan terjadilan kejar-kejaran. Hingga akhirnya salah satu mobil yang mengikutinya menghalangi jalan mobil siwon. Terpaksa siwon mengerem mendadak dan berhenti. Jika tidak siwon akan mengalami kecelakaan.

Pria-pria berbadan kekar memakai jas hitam kaca mata hitam keluar dari kedua mobil tersebut. Jumlahnya semua ada delapan. Lalu mereka berjalan menghampiri mobil siwon. Mereka menggedor-gedor mobil Siwon. Dan memaksa siwon untuk membukanya. Tapi siwon  tidak mau membukanya. Salah satu dari mereka ada yang membaga tongkat baseball. Dan tiba-tiba mengarakan tongkat tersebut kekaca depan mobil Siwon dengan sigap siwon melepas sabuk pengamannya dan memeluk Yoona melindungi Yoona dari serpihan kaca yang pecah. Kaca mobil siwon pecah bersamaan dengan teriakan Yoona yang melengking.

“Kau tidak apa-apa?” Tanya Siwon khawatir.

Yoona menggelengkan  kepalanya. Lalu Yoona membuka sabuk pengamannya. Dan mendorong tubuh Siwon darinya.

“Apa yang mau kau lakukan?” siwon menahan Yoona yang ingin membuka pintu.

Tapi Yoona tetap membukanya dan keluar dari dalam mobil.

“Siapa kalian!! Dan ingin apa!!” teriak Yoona menantangi.

Siwon ikut turun dan langsung ditarik oleh dua orang. Yoona menoleh untuk melihat Siwon.

“Awas Yoona!!” teriak Siwon  ketika melihat salah satu orang itu ingin memukul Yoona dengan tongkat baseball tersebut.

Dengan sigap Yoona menendang tangan orang itu hingga tongkatnya jatuh. Yang lain mendekat dan Yoona melawan mereka satu persatu. Yoona mengeluarkan kemampuan Taekwondo yang ia miliki. Yoona melawan lima pria dihadapannya itu. Yoona memukul menendang orang tersebut. Tapi Yoona sedikit lengah hingga ia mendapati tendangan di punggungnya hingga hampir terjatuh, Yoona terbatuk-batuk. Siwon tidak bisa melihat Yoona harus melawan lima pria itu sendiri. Siwon berontak dan menjatuhkan dua  orang pria yang memegangi tangannya. Siwon lari mendekati Yoona. Siwon dan Yoona berdiri saling memunggungi. Kedelapan orang tersebut walaupun sebagian sudah ada yang babak belur, mulai mengelilingi Yoona dan Siwon. Sambil mengucap makian dengan kata-kata kasar.

“Serahkan dokumen itu pada kami!!”

“Dokumen itu tidak ada pada kami!!” jawab siwon.

“Bohong! Kami tahu itu ada dikalian!!” lalu salah satu dari mereka mendekat. Yoona langsung menendangnya sampai jatuh terduduk.

Yang lain maju lagi dan terlibatlah perlawanan sengit tujuh lawan dua. Yoona mencoba mengeluarkan kemampuan bela dirinya dengan semaksimal mungkin. Ketika Yoona sedang sibuk melawan empat orang tersebut. Yoona melihat pria yang tadi sudah jatuh kejalan itu bangkit sambari membawa pisau lipat kearah Siwon. Dengan Cepat Yoona berlari kearah Siwon sambil memanggil nama Siwon. Siwon tidak menoleh siwon masih sibuk berkelahi. Air mata Yoona jatuh. Ia terus berlari dan memeluk siwon dari belakang. Hingga akhirnya pria misterius itu menusukan pisau itu  di samping perut Yoona begitu saja.

“Siwon-ssi… aku baik-baik.. Sa..ja..?” Tanya Yoona begitu perutnya tertusuk dan rasa sakit mulai ia rasakan.darah juga mulai keluar dari samping perutnya pisau masih juga menempel. Lelaki itu menarik mantel Yoona, Yoona tidak mau terlepas dari tubuh Siwon dan mereka mengambil map yang disembunyikan Yoona didalamnya. Lalu mereka semua kabur. Meninggalkan Yoona dan siwon.

Siwon masih terdiam ditempatnya, membiarkan Yoona memeluknya erat dari belakang. Siwon tahu apa yang terjadi dengan Yoona. Air mata Siwon juga jatuh tak tertahankan.

“Yoona..??” panggil siwon.

“Heh?” jawab Yoona yang berusaha menahan sakitnya. “Siwon ssi kita sudah aman. Mereka mengambil map yang salah. Kita sudah aman.” Ucap Yoona cepat. Air matanyanya terus mengalir seiring aliran darahnya yang mengalir keluar.

“Kau baik-baik saja?”

“Iya..”

Siwon ingin memutar tubuhnya. Tapi Yoona menahannya dan semakin mencengkeram mantel siwon dengan erat. “Jangan melihatku!!” seru Yoona dengan suara serak.

“Apa kau sudah tahu akan seperti ini? Makannya kau menukar dokumen tersebut?” Tanya siwon. Dia masih menangis diam-diam.

Yoona memanggutkan kepalanya.

“Pabo!!” ucap Siwon terdengar sinis. Bibirnya bergemetar. “Kenapa kau melakukan ini!!!” jerit Siwon meluapkan amarahnya yang sudah ia tahan sejak keluar dari kantor kejaksaan.

“Aku..aku.. aku… tidak.. ti..dak.. ingin..me..li..hat..mu .. ter.lu..ka.. dan ..disa..ki..ti.. la.gi.. ak..aku..me.nyu..kai.mu..si..won…” ucap Yoona terbata..bata. karena masih menahan rasa sakitnya. Matanya juga sudah berkunang-kunang. Perlahan tangannya melemah memeluk Siwon, mencengkeramnya terlepas dari mantel siwon. Dan akhirnya tubuh Yoona  terjatuh.

Siwon langsung memutar balik tubuhnya dan menatap Yoona yang jatuh tertidur dijalan dalam kondisi tidak sadarkan diri, pisau lipat masih menancap diperutnya. Dengan panic siwon berlutut dan meletakan kepala Yoona di pahanya.

“Yoona!!! Yoona!!! Yoona-ya!!! Sadarlah…!!! Yoona!! Bertahan lah!!!” Siwon terus menepuk pipi Yoona dengan pelan. Agar Yoona membuka matanya. Tapi sia-sia Yoona tidak ada reaksi apapun.

Siwon menangis meraung-rauang sambil memeluk Yoona. Tangannya, tubuhnya sudah bercampur darah Yoona. Siwon tidak peduli. Dia benar-benar mengkhawatirkan Yoona.

“Yoona..sadarlah!! bertahanlah!! Sebentar lagi Sekretaris Kim tiba! kau harus bertahan!! Aku mencintaimu!!” ucap Siwon dengan sungguh-sungguh. Lalu mencium kening Yoona. Air matanya jatuh kepipi Yoona bertemu dengan sisa air mata Yoona. “Aku juga menyukaimu!! Aku menyayangimu!!!” teriak siwon dengan frustasi.

Salju mulai turun kembali menemani kesedihan siwon.

~***~

HARI KE TUJUH

 

Perlahan. Yoona membuka matanya. Dia dapat merasakan aroma obat dan dinding putih disekelilingnya, Yoona tahu dimana dia sekarang. Dia pasti dirumah sakit. Yoona melihat tangan kirinya ditusuk jarum dan selang infuse. Yoona menoleh kekanan. Saat ia merasa tangan kanannya begitu berat. Ternyata tangan kanannya sedang digenggam siwon yang tertidur, kepalanya menempel pada lengan Yoona. Yoona tersenyum.

“Siwon ssi..” panggil Yoona dengan suara pelan.

Siwon segera terbangun. Dan menatap Yoona dengan matanya yang masih mengantuk. Lalu siwon tersenyum dan memeluk Yoona.

“Waeyo?” Tanya Yoona sambil menepuk punggung Siwon.

“Ya Tuhan!! Kau sadar!! Terimakasih!!” ucap Siwon seraya berdo’a dan berucap terima kasih pada Tuhannya.

“Kau baik-baik saja?” Tanya Siwon terlalu cemas.

Yoona memanggutkan kepalanya.

“Siwon masih menggenggam tangan kanan Yoona. Lalu menciumnya. “Terimakasih.. sudah sadar dan bertahan.”

Yoona hanya tersenyum senang. Tapi ingatannya langsung teringat pada dokumen siwon. “Jam berapa sekarang? Kenapa kau masih disini?” Tanya Yoona dengan panic.

“Masih jam Sembilan pagi..” jawab Siwon dengan santainya dan masih menciumi telapak tangan Yoona.

“Jam sepuluh kan ada rapat akhri keputusan! Kau harus hadir.”

Siwon menggelengkan kepalanya.

“Tidak mau? Kau bodoh? Aku sudah berusaha sampai disini untuk membantumu tapi disaat hari terakhir kau malah sperti ini?” ucap Yoona dengan kesal.

Siwon meletakan jari telunjuknya dimulut Yoona. “Ssstt…ini rumah sakit. Ada pasien yang sedang sakit. Jangan berisik.”

“Siwon ssi!! Aku  tidak bercanda!!” jerit Yoona.

“Aku tidak mau!”

“Waeyo??”

“Aku ingin bersama kamu!”

“Aku tidak mau bersamamu jika kau tidak pergi sekarang juga! Kau kan harus mengambil dokumen asli, lalu mandi berganti pakaian. Dan mempersiapakan apa yang perlu kau sampaikan.”

“Baik-baiklah.. aku akan pergi! Kau harus menungguku kembali!arraseo?”

Yoona memanggutkan kepalanya. Siwon maju selangkah dan mencium pipi Yoona. “Kau harus sembuh..”

Lalu dia berjalan keluar kamar Yoona. Dan tak lama masuklah Sulli dan Minho yang berteriak histeris menghampiri kakak mereka dan memeluk  Yoona dengan erat.

Siwon memunculkan kembali dirinya di depan pintu. Yoona melihatnya. Yoona tersenyum sambil mengancungkan ibu jarinya. Lalu Siwon berdiri tergak sambil membentuk tanda Love dengan tangannya. Tapi Yoona langsung mempelototinya sambil menunjukan kepalan tangannya. Siwon langsung berlari dari situ. Yoona jadi tertawa sendiri melihat tingakah Siwon yang jadih aneh seperti itu.

“Eonni kita sangat mengkhawatirkan mu!!”

“Mana yang noona rasakan sakit bilang pada kami!!”

Yoona menatap kedua adiknya dengan tatapan lucu. “Tidak ada yang sakit dan tidak perlu dikhawatirkan. Aku ini adalah wonder women!”

Minho dan Sulli tertawa dan mereka memeluk lagi Yoona. Yoona tersenyum senang sekali.

~***~

Satu Minggu Kemudian…

 

Rapat hari itu berjalan dengan lancar. Penerus perusahaan jatuh pada Siwon , dan pembagian harta dan lain-lain sepenuhnya menjadi hak Siwon. Lalu dihari itu juga Polisi menahan Shindong, Jessica, Yuri dan juga adik  tiri Siwon yang ternyata suka mencuri.

Tapi saat rapat itu selesai. Siwon tidak kembali lagi kerumah sakit melihat keadaan Yoona. Dia hanya menyuruh Sekeretris Kim membayar semua pengobatan dan biaya inap dirumah sakit selama tiga hari. Dan seminggu berlalu mereka juga tidak saling bertemu serta juga tidak saling menghubungi.

Tapi hari ini Siwon kembali kerumah Yoona sambil membawa seikat bunga mawar putih. Siwon mengetuk pintu pagar rumah Yoona. Terdengar suara teriakan Yoona dari dalam  berkata ‘Tunggu!’ lalu tak lama pintu pagar terbuka.

Yoona terkesima menatap seseorang dihadapanya saat ini.

Siwon tersenyum, sambil menunjukan mawar tersebut pada Yoona. Yoona mengambilnya dan juga tersenyum.

“Maaf aku baru kembali. Sekarang semuanya sudah selesai. Aku sudah mengurusnya dengan cepatkan?”

Yoona memanggutkan kepalanya.

Siwon menatap Yoona dari ujung rambut sampai ujung kaki. Yoona telah berubah. Rambut Yoona sekarang dipotong sebahu. Dan disisir rapi, lalu Yoona juga memakai baju dress sederhana sebatas lutut.  Itu pakaian yang dikirimkan siwon tiga hari lalu melalui sekretaris Kim. Siwon tersenyum. Ternyata Yoona mau memakainya.

“Kau sangat cantik.”

Yoona tersipu malu.

“Ayoo.. masuk..” ajak Yoona.

Siwon menahan tangan Yoona. “Yoon-Ah.. aku ingin minta tolong lagi padamu!”

Yoona menoleh. “ Huh? Apa lagi kali ini?”

Siwon tertawa kecil. “Jadilah kekasihku Selamanya!”

Yoona terdiam.

“Tolong aku!! Ku mohon! Aku tidak bisa jika tidak denganmu!!”

Yoona masih terdiam.

Siwon berlutut sambil menyerahkan cincin berlian pada Yoona.

“Sudah! Terima saja!!” Sulli datang-datang  bersama minho baru pulang sekolah langsung merampas cincin itu dan memeriksanya. “Wah.. ini berlian asli ya? Eonni!! Kau kan juga menyukainya! kau bilang kau mau menjadi kekasihnya!!”

Siwon berdiri lagi dan dia bertatap-tatapan dengan Yoona.

“Aku sudah mengira kalian akan saling jatuh cinta sejak awal! Jadi seterah kalian saja!” ucap Minho lalu berjalan ingin masuk kedalam rumah dengan sikap acuh. Tapi tidak disangka Minho malah mendorong tubuh Yoona kedepan. Dengan sigap Siwon menangkapnya dalam pelukkannya, bunga yang dipegang Yoona jatuh ketanah. dan lagi-lagi tidak sengaja bibir mereka bertemu. Tapi kali ini Siwon tidak menyia-nyiakannya. Siwon justru mempererat pelukkannya dan terus menciumi bibir Yoona.

Minho menggelengkan kepalanya sambil menyeret Sulli yang terbengong-bengong melihat kakaknya dan siwon berciuman dengan mesrah didepannya. “Ayoo..masuk!!!”

“Ahhh…kenapa kau rese sekali!!” rengek Sulli pada Minho.

Yoona dan Siwon masih asik berciuman. Nampaknya mereka sudah tidak dapat membendung perasaan mereka selama ini.

~****~~

SIWON POV

January,17th 2013

Aku berdiri bersandar pada tiang lampu jalanan. Aku sedang memperhatikan seorang wanita yang sedang bermain ditepi pantai bersama seorang adik lekaki dan seorang adik Perempuan. Wanita itu memberhentikan aktifitas bermain air lautnya. Dia menolehkan wajahnya menatapku. Perlahan senyum manisnya mengembang. Senyum itu. Aku rasa senyum semanis dan setenang itu hanya satu pemiliknya. Yaitu dia. Dia mengangkat tangannya dan melambaikan tangannya kepadaku. Seluruh pakainnya sudah basah. Ujung rambutnya juga basah.

“Siwon oppa!!! Kajja! bermain bersama kami!!”

Suara wanita itu. Walau sedikit cempreng tapi ada sedikit nada yang menenangkan dan selalu membuat ku ingin selalu tersenyum dan bertahan. Aku melangkahkan kaki ku menuju tepi pantai. Tanpa melepas sepatu pantofel yang aku kenakan. Aku berjalan menghampiri gadis itu yang masih tersenyum menunggu kedatangankku. Mata itu mata teduh yang tajam, cahaya mata seperti itu juga kurasa hanya dia yang memiliki. Aku ingin cepat berada didepannya dan mendekap tubuh kurusnya seerat-eratnya.

Aku masih sangat ingat bagaimana pertama kali aku bertemu dengan wanita itu. Im Yoona. Wanita itu sekarang sudah resmi menjadi istriku. Kami baru saja melaksanakan pernikahan kami seminngu yang lalu. Ditaman pinggir sungai Han. Tempat dimana kami dapat melihat jembatan banpo sebagai saksi bisu pertemua pertama kami.

Sekarang kami sedang di pulau Jeju. Ini bulan madu aku dan Yoona. Tapi karena bertepatan dengan liburan kelulusan maka dengan terpaksa kami harus mengajak Si kembar Sulli dan Minho. Hidup kami memang cukup unik dan aneh. Maka sekarang pun juga begitu.

Yoona wanita itu berlari menghampiriku. “Siwon oppa!!” lalu menyirami aku dengan air laut. Aku tertawa dia juga tertawa.

Aku melepas sepatuku dan membuangnya sembarangan. Lalu aku siap-siap akan menangkap Yoona, memeluknya dan tidak akan melepaskannya.

“Tunggu kau disitu!!” ancamku.

Yoona berlari dia berlari sambil tertawa dan berteriak-teriak. Aku terus mengejarnya. Hingga akhirnya aku menarik pinggang Yoona dari belakang dan memeluk pinggang itu. Lalu mengangkat tubuhnya. Dia menjerit ketakutan. Lalu aku melemparnya  kedalam air. Dan mentertawakannya. Yoona muncul kepermukaan dan langsung menarik bajuku dan melelapkan aku keair. Sambil tertawa. Lalu dia memelukku dan memberikan ciuman dibibir.

“Malam ini Honey moon kita harus sukses. Kita pakai lantai satu dan biarkan Sulli dan minho mengusai lantai dua. Aku sudah memasangkan PS3  diruangan atas. Biar mereka bermain PS3 sepuasnya. Kalau aku akan bermain denganmu sepuasnya!!” bisik ku pada Yoona sambil tersenyum nakal menggodanya.

Yoona hanya memicingkan matanya menatapku dengan tatapan menggoda juga. Dan kurasa semua juga akan berjalan dengan lancar. Bukankah kebaikan akan selalu menang melawan kejahatan? Jadi Sulli dan Minho Game Over kalian!!!.

Aku dan Yoona menatap langit biru bersamaan. Sambil berangkulan. Aku dan Yoona pun berkata. “Aboji!! Eomma!! Aku sangat bahagia!!!” teriak Ku dan Yoona bersamaan ditujukan untuk kedua orang tua kami masing-masing yang sudah hidup damai dan bahagia di kehidupan kedua.

Yoona, Cerita hidupku…dia adalah takdirku…

~***~  HAPPY ENDING~***~

Gimana Ending cerita ini menurut kalian?? haha.. jangan ada yang comment minta sequelnya ya.. soalnya itu memang cuma dua shot  namanya juga project FF kilat.. ini FF aku persembahkan untuh YoonWonited.. dan ada yang kasih saran buat post ini di YWK juga.. gimana menurut kalian? please..tinggalkan komentar,kritik dan sarannya agar kelak ff berikutnya lebih baik lagi 🙂 Kamsahamnida!! by: @Lovelyulan (Ulanchoi)

73 comments on “FF YoonWon – Story With You (2S) 2/2 End

  1. sangat sangat BAGUS AKU SUKA SUMPAH, KAK BIKIN SQUEL SAMAPAI PUNYA ANAK, SLI MINHO CEPET CARIIN JODOH, JEBAL GK RELA END #CAPSLOCKJEBOL

  2. hehehe..bener2 unik deh nih crita..ending nya memuaskan…walaupun smpet dag dig dug pas yoona di tusuk….sequel dong,…hehehehe
    honey moon tpi kox minsul di bwa sich…walaupun sma dgn masa liburan tpi jngan di ajak ktempat yg sma juga geh…lox minsul gnggu acara kalian gmana?!…
    Udah ah komen ku makin ngaco ajha….
    Ff mu the best dech pokok nya!!

  3. akhrnya happyENd ,,n cinta yoona trnyta gx brtepuk sblah tngan ….
    n akhrnya ahli warisnya jtuh k siwon smua …
    minsullnya msh ttap kocak ,..^^

  4. Ye………. Akhirnya sidang untuk menentukan ahli warisnya jatuh pada wonppa.
    Dan akhirnya Yonwon menikah secepat itu,
    ceritanya emang benar2 daebak
    aku suka smua jln cerita yg di buatkan author
    sampai terhanyut aku membacanya
    seperti tersihir menonton flm drakor

  5. Woaaahhh!!
    2Shoot nya baguuussss!
    Walaupun menurutku agak kecepetan, atau mungkin karena 2S kali ya hehe ._.
    Tapi over all buat ceritanya bagus kok (y)
    Good job eonni!

Leave a reply to Choi Han Ki Cancel reply