FF – Missing You Like Crazy (OS)

ffyoona

FF  YoonHaeKyu (OS) MISSING YOU LIKE CRAZY

Judul : Story With You

Type : One Shot (OS)

Author : Ulanchoi Hyoyoon / Twitter : @Lovelyulan

Genre : Romance, Sad, Drama

Ratting : PG – 17

Main Cast :  Im Yoon Ah SNSD, Lee Donghae SUJU, Cho Kyuhyun SUJU

Other Cast : Onew SHINee, Kim Hyoyeon SNSD

 

Note : Ini adalah FF kedua  yang sudah kalian pilih melalui Vote Sinopsis waktu itu.. main Cast FF ini ada YoonHaeKyumain castnya muncul karena Request dari Eonniku tercinta –Rachie- hahaha dan karena ini kilat project maka sama membuat semua FF synopsis yang kemarin-kemarin kalian Vote itu akan berjumlah OS atau 2S saja.. dan yang pemenang Vote adalah FF dengan Cast YoonWon sudah diposting.. untuk pemenang ketiga ada FF dengan Cast Hyohyuk dan keduanya sudah terbit! 🙂 bagi yang tidak suka couple ini diharapkan sekali untuk tidak baca dan bashing..!! lebih baik kalian request saja melalui twitter saya… nanti jika ada waktu nulis lagi pasti akan di buatkan koq ff-nya.. ^^ SELAMAT MEMBACA SEMOGA KALIAN SUKA JALAN CERITANYA…Jangan LUPA Tinggalkan Komentarnya Ya…!! Don’t Reblog and Copas…!! 🙂

 

 

“Sampai kapan kau akan berdiam diri seperti itu dan tidak bicara apapun pada Yoona?”

Seorang pria berwajah tampan memakai T-shirt berwarna putih masuk kedalam sebuah Coffee Shop dan mengejutkan seorang Pria yang memakai baju pelayan yang sedang berdiri sendiri, terdiam sambil menatap jalanan melalui kaca.

Pria itu menoleh. Dan tersenyum mendapati pria yang tadi mengejutkannya sehingga ia tersadar dari lamunannya.

“Hah.. Kau Onew! Mau pesan apa kali ini?” Tanya Lelaki yang memang berkerja di Coffee shop itu.

Lelaki yang bernama Onew hanya tersenyum lalu menepuk bahu waiters tersebut. “Kyuhyun..Kyuhyun.. mau sampai kapan kau tidak akan berbicara jujur pada Yoona? Bahwa kau akan mulai wamil dua minggu lagi?”

Lelaki yang bernama Kyuhyun itu terdiam. Dia kembali menatap jalanan melalui kaca jendela. Lalu dia tersenyum sambil melambaikan tangan. Onew mengerutkan kening lalu dia ikut melihat kearah mana Kyuhyun tersenyum. Ternyata disebrang jalan. Di Toko bunga seberang jalan. Ada Seorang gadis penjual bunga yang sangat manis dan cantik. Dia juga sedang tersenyum kearah Kyuhyun sambil melayani seorang pembeli pria yang memunggungi Kyuhyun dan onew. Wanita itu Dia adalah Yoona, kekasih Kyuhyun.

“Aku merasa masih belum siap untuk meninggalkannya…” ucap Kyuhyun terdengar seperti sebuah bisikan.

“Mwo? Aku tau bukan kau saja yang akan merasakan stress disaat menjelang panggilan wamil. Tapi berpikirlah secara logika. Kau ini lelaki korea sejati! Jadi kau wajib menjaga keamanan Negara! Lagi pula wamil hanya dua tahun saja. dan dihari libur nasional kau juga bisa pulang untuk menemui Yoona dan keluargamu.”

Kyuhyun memutar tubuhnya menatap Onew dengan pandangan sedih. “Bukan itu..tapi entah kenapa, ada sisi didalam hatiku yang tidak nyaman, dan ini seperti pirasat buruk. Aku benar-benar tidak mengerti. Ini hanya ketakutanku saja atau apa?”

Onew menghebuskan nafasnya. “Semoga itu bukan pertanda buruk. Jadi kau percayakan saja semua hubunganmu pada tuhan dan waktu.”

Onew menarik Kursi dan duduk sambil memainkan buku menu. “Sekarang tolong buatkan aku coffee latte. Aku haus sekali…”

Kyuhyun tersenyum kecil. “Baik…tunggu sebentar.”

Kyuhyun ingin berjalan meninggalkan Onew. Tapi Onew menahan dengan kakinya. Kyuhyun dan onew saling bertukar pandang dengan tatapan serius. “Aku juga akan wamil bersamamu!”

Mata Kyuhyun terbelalak lebar. Tapi semenit kemudian segaris senyum terpancar diwajahnya. Dia tertawa dan memeluk onew dengan erat. “Jinja!! Jinjayo?? Kau tidak sedang bercanda kan? Kau juga akan wamil bersama denganku kan? Hahha.. kau memang sahabat sejatiku!!” seru Kyuhyun Nampak gembira.

Onew mengap-mengap didalam pelukan Kyuhyun yang terlalu berlebihan bahagia mendapati kalau dia wamil tidak akan sendirian. Tapi juga bersama sahabatnya. Onew.

“Ya..jadi kau harus segera bilang sama Yoona. Kalau kau akan wamil. Jangan mendadak nanti dia bisa sedih!”

“Iya..iya..iya.. aku tahu! Aku mengerti!” Kyuhyun masih tertawa gembira sambil memeluk Onew. Dan keresahan hati Kyuhyun pun terasa lenyap begitu saja. dan itu memang ketakutan yang mungkin hanya sesaat kyuhyun akan rasakan mejelang wamil.

~***~

“Permisi…”

Begitu mendengar suara seorang pria, Yoona langsung berlari keluar toko. Dan disana memang ada seorang pria yang sedang berdiri membelakanginya. Pria itu sedang melihat-lihat bunga yang dipajang didepan toko.

“mian haeyo, nan dangsin-eul doul su issneunga?” Tanya Yoona dengan ramah begitu berdiri disamping pria, calon pembeli.

Pria itu menoleh kesumber suara. Dia melihat Yoona berdiri dihadapannya. Pria itu terdiam terpaku melihat paras cantik mempesona Yoona.

“Anda ingin membeli bunga apa?” Tanya Yoona sekali lagi. Karena lelaki itu tidak menjawab hanya memperhatikan wajahnya saja. dia kan jadi risih.

Pria itu tersenyum malu sambil menggaruk tengkuknya. Lalu dia tidak lagi memandangi Yoona dia beralih kebunga-bunga didepannya.”Bisa kau buatkan aku buket bunga matahari?

“Bunga matahari? Kami menjual bunga matahari pertangkai bukan dibuketkan.”

“Kalau gitu aku beli lima tangkai.”

“Ouh.. iya tunggu sebentar.”

Yoona berjalan masuk kedalam toko. Pria itu memutar lagi kepalanya kearah Yoona berjalan. Dia tersenyum kecil melihat sosok Yoona yang rupanya sudah menarik perhatiannya sejak pandangan pertama.

Tak lama Yoona keluar membawa Lima tangkai bunga matahari berukuran sedang dan sudah dipitakan, jadi terlihat begitu cantik.

“Ini..” Yoona menyerahkan pada Pria itu. Pria itu mengambil bunga tersebut. Tapi matanya melirik name tag yang dipakai Yoona. Dia tersenyum kini dia tahu nama Yoona. Sipenjual bunga yang mempunyai senyum dan tatapan yang mempesona bagi pria itu.

“Berapa harganya?”

“6000 won” jawab Yoona. Tak sengaja Yoona melihat emblem kemeja yang dipakai pria itu. dia tersenyum sambil menatap pria itu.

“Kau mahasiswa Universitas Kwangsang?”

Pria itu memanggutkan kepalanya sambil sibuk mencari dompetnya didalam tas.

“Kekasih ku juga berkuliah disana. Dia fakultas Hukum. Tapi dia sangat sibuk karena harus kuliah sambil berkerja.”

Yoona tersenyum ketika menatap coffee shop diseberang jalan. Dari dalam Toko ada Kyuhyun yang melambaikan tangan sambil tersenyum, disampingnya ada onew yang hanya menatap bingung.

Pria itu memberikan uangnya pada Yoona.”Benarkah? semester berapa kekasihmu?” Tanya pria itu. air wajahnya jadi berubah. Tidak segugup tadi. Tapi kali ini menjadi terlihat dingin.

“Semester enam. Namanya Kyuhyun” kata Yoona riang,sambil mengambil uangnya.

“Berarti kekasihmu mendapatkan panggilan wamil juga kan bulan ini? Semua mahasiswa semester enam sedang stres karena sebagian mendapatkan panggilan wamil tahun ini dan bulan ini”

Yoona tercekat kaget sambil memandang pria yang sedang berdiri dihadapannya itu. “Wamil?”

“Iya..memangnya kekasihmu tidak cerita padamu? Padahal waktunya sudah dua minggu lagi. Aku saja akan memagkas rambutku minggu ini.”

Yoona terdiam. Dia menatap sedih dan terkejut kearah toko kopi diseberang sana. Dari tempatnya berdiri dia hanya dapat melihat Kyuhyun yang sedang berbicara dengan Onew.

“Baiklah..terima kasih bunganya..” kata pria itu mengejutkan Yoona.

Yoona memandang pria pembeli bunganya itu.”Chakhaman, Siapa nama mu?”

Pria itu menaikkan sebelah alisnya sambil menatap Yoona.”Lee Donghae.”

Yoona tersenyum kecil. Lalu memberikan kartu ucapan pada Pria bernama Donghae itu. “Semoga kekasihmu suka bunga yang akan kau berikan. Terima kasih, silakan kembali lagi…”

Donghae terdiam. Dia menangkap ada kesedihan yang terpancar dari senyum dan mata indah penjual bunga itu. senyumnya berubah tidak secerah tadi. Akhirnya Donghae hanya tersenyun kecil. Lalu pergi meninggalkan Toko bunga tersebut.

Yoona berdiri mematung dengan kesedihannya bahwa Kyuhyun mungkin saja akan wamil tahun ini dan bulan ini. Tapi dia tidak tahu apa-apa tentang itu sampai pembeli tadi yang memeberitahukannya padanya. Yoona menatap Coffee shop tempat Kyuhyun bekerja. Yoona dapat melihat betapa senangnya Kyuhyun yang tertawa-tawa sambil memeluk Onew. Entahlah apa yang membuat mereka terlihat bahagia. Yoona tidak tahu.

Donghae menolehkan kepalanya lagi sebelum berbelok. Dia jadi merasa bersalah dengan Yoona si penjual bunga tadi. Dia jadi memikirkan perasaan Yoona yang terlihat begitu terluka ketika dia mulai membicarakan jadwal wamil. Donghae mencium bunga mataharinya.

“Pria yang memiliki mu sangat beruntung Yoon-ssi.”

~***~

Malam harinya Kyuhyun baru saja kelar kerjanya menjadi pelayan coffee shop. Seperti biasa jika ia kerja siang sampai malam dia pasti akan pulang bersama Yoona kekasihnya, yang kerja di toko bunga Seberang tempat ia berkerja. Karena Toko bunga itu milik kakak Yoona, maka Yoona selalu ada disana setiap hari dari pagi sampai malam.

Kyuhyun tersenyum riang sambil membawa coffee latte hangat ditangannya begitu melihat Yoona yang sudah berdiri didepan pintu toko bunga sambil melihat jam tangannya.

“Yahh!!” Kyuhyun menepuk pelan bahu Yoona. Mengejutkan Yoona.

Yoona Nampak sedikit terkejut. Tapi wajahnya terlihat tidak tertarik. Wajah Yoona terlihat sedih. Kyuhyun langsung sadar ada yang berbeda dari kekasihnya itu. lantas dia langsung mencoba menghibur Yoona.

“Ini coffee untuk my Princess..special hanya untuk kamu!”

Yoona menatap Kyuhyun dengan pandangan sedih. Kyuhyun masih mengembangkan senyuman manisnya dihadapan Yoona sambil menyodorkan segelas coffee latte.

“Waeyo?” Tanya Kyuhyun bingung.

Tiba-tiba Yoona langsung beringsut masuk kedalam pelukan Kyuhyun. Kyuhyun mengangkat tangannya melindungi coffe latte-nya agar tidak jatuh atau tumpah.

“Kenapa oppa.. tidak bilang?”

Kyuhyun mengerutkan keningnya. “museun mal-eul ?”

“Bilang… kalau oppa mendapat panggilan wajib militer tahun inikan?”

Kyuhyun terdiam. Senyumnya perlahan sirnah. Kenapa Yoona bisa tahu? Padahal niatnya dia akan beritahu malam ini pada Yoona.

“oppa kenapa tidak bilang padaku? Kenapa oppa menyembunyikannya? Masa harus orang lain yang bilang padaku deluan?” ucap Yoona mulai menangis sambil memeluk erat Kyuhyun.

Coffee latte yang dipegang Kyuhyun akhirnya terjatuh juga. Kyuhyun tersentak kaget. Lalu dia membiarkan saja itu terjadi. Kyuhyun membalas pelukan Yoona.

“Jeongmal Mianhae.. oppa tidak bilang padamu. Karena sejujurnya oppa merasa berat sekali untuk mengikuti wamil. Oppa takut. Oppa takut tidak bisa bertemu denganmu lagi.”

“Oppa.. jangan bicara seperti itu!” rengek Yoona. Yang benar-benar sedih harus ditinggal wamil oleh kekasihnya.

“tapi oppa.. akan tetap wamil.. Onew sahabat oppa. Juga wamil diwaktu yang sama dengan oppa. Dan mahasiswa lain semester enam sebagian juga akan wamil! Jadi oppa rasa oppa aman. Asalkan kau tetap menanti oppa kembali dengan setia.”

Yoona melonggarkan pelukannnya. Matanya berkaca-kaca mendangakkan kepala menatap Kyuhyun. “Kapan memangnya oppa akan masuk militer?”

Kyuhyun tersenyum kecil.”Dua minggu dari sekarang.”

Yoona terdiam menatap Kyuhyun. Lagi-lagi air matanya terjatuh. Dia juga melepaskan pelukannya dari tubuh Kyuhyun. Yoona mencoba menghapus air matanya dengan punggung tangan, tapi sia-sia. Air matanya terus mengalir. Yoona hanya menatap lagi kyuhyun sekilas. Lalu dia berlari pergi meninggalkan Kyuhyun sendirian yang masih bengong tidak tahu harus melakukan apa sekarang ini.

Kyuhyun memutar badannya. Dia melihat Yoona yang berlari jauh meninggalkannya sambil menangis. Kyuhyun terdiam. Kakinya mulai melangkah kecil kearah Yoona yang sudah semakin jauh darinya.

“Apakah semua pria korea mengalami masalah yang sama sebelum wamil? Apa mereka juga takut melepas kekasih, keluarga, hewan peliharaan, teman hanya untuk kesetian terhadap Negara. Dan bahkan sebuah nyawa untuk Negara?”

Kyuhyun mempercepat langkahnya. Lalu menjadi berlari. Dia mengejar Yoona yang sudah semakin menjauh. Kyuhyun terus mempercepat larinya, agar bisa menghentikan Yoona. Menggapai Yoona lagi. Dan mendapatkan maaf dari Yoona yang terpenting.

~***~

DUA MINGGU KEMUDIAN…

“Oppa pokoknya harus janji kapanpun oppa punya waktu luang, segera untuk menelpon. Telepon lah eomma aboji dan aku. Berikan kami kabar keadaan oppa. Oppa juga harus hati-hati..jaga diri, makan telatur istirahat yang cukup.. pokoknya oppa haruss..”

Kyuhyun langsung menutup mulut Yoona kekasihnya  dengan telapak tangannya. Yoona akhirnya terdiam sambil menunduk sedih.

“Imi algo.. aku mendengarnya.. lagi pula kalimat panjang itu sudah kau ucapkan berkali-kali sejak kemarin. Jadi aku sudah tahu..”

“baik.. bagus kalau begitu.” Ucap Yoona pelan.

Kyuhyun menyentuh dagu Yoona. Mengangkat kepala Yoona yang menunduk untuk menatap wajahnya sejenak.

“kau juga harus janji.. jangan berpaling pada yang lain. jaga diri baik-baik. Selalu menunggu oppa dengan setia. Jaga kesehatan.”

Yoona memanggutkan kepalanya.

Kyuhyun tersenyum senang.

“Oppa.. boleh aku pegang kepala botakmu itu?”

Kyuhyun membesarkan matanya, mendengar permintaan aneh kekasihnya. “Mwo? Untuk apa?”

“Agar aku tau rasanya membelai kepala oppa yang seperti ini. Sebelumnya oppakan mempunyai rambut yang bagus.”

Kyuhyun tersenyum dan menundukan kepalanya sambil membuka topinya.

Yoona langsung membelai kepala Kyuhyun lalu air matanya terjatuh. “Kenapa aku jadi cengeng sekali. Aku tahu oppa akan kembali.. dan saat liburan aku juga bisa bertemu dengan oppa kan?.”

Kyuhyun menarik Yoona kedalam pelukkannya. “Kau benar. Liburan nasioanal pasti oppa mendapat izin pulang walau hanya sehari. Dan dua tahun bukan waktu yang lama. Kau harus sabar.”

Yoona memanggutkan kepalanya mengerti.

Kyuhyun mengangkat dagu Yoona lalu mengecup lembut bibir Yoona sebentar. “sudah waktunya oppa. Harus masuk.”

Yoona hanya memanggutkan kepalanya. Kyuhyun melepas pelukannya. Lalu dia berjalan meninggalkan Yoona datang kehadapan Onew yang juga sudah melakukan perpisahan bersama kedua orang tuanya dan adiknya.

Kyuhyun hanya diantar oleh Yoona. Kerena orang tua kyuhyun tidak tinggal bersamanya di Seoul. Tapi tiga hari lalu Kyuhyun sudah sempat pulang kerumah bertemu keluarganya dan melakukan upacara kecil untuk kepergian Kyuhyun wamil.

Seorang pria yang berjalan sendiri memakai Topi sambil menggendong tasnya yang cukup besar, menabrak bahu Yoona. Yoona sampai hampir terjatuh. Untung ada lelaki yang sadar dan langsung menarik lengan Yoona agar tidak terjatuh.

“Kamsahamnida” ucap Yoona pada lelaki itu.

Lelaki itu hanya menundukan kepalanya menyembunyikan wajahnya. Lalu pergi meninggalkan Yoona. Yoona juga Nampak tidak memperdulikan hal itu. buktinya dia juga berjalan pergi meninggalkan camp perkumpulan pertama peserta wajib wamil tahun ini dan bulan ini.

Lelaki yang menolong Yoona itu ternyata Donghae. Dia membuka topinya dan menapilkan potongan rambunya yang sudah rapih dan tipis. Dia tersenyum menatap punggung Yoona yang berjalan sendiri sambil menunduk. Lalu pandangannya berputar pada Kyuhyun dan onew yang berdiri tidak jauh dari tempatnya. Dia juga tersenyum melihat kyuhyun dan onew. Lalu Donghae berjalan menghampiri mereka.

~***~

Empat Tahun Kemudian…

Seorang Wanita memakai dress putih selutut berjalan membawa ranjang picnic yang terbuat dari rotan, menundukan kepalanya dalam-dalam menatap jalanan yang ia jalani. Rambutnya yang panjang ia biarkan terurai dan terbang-terbangan seiring tiupan angin tepi pantai.

Wanita itu mengangkat kepalanya menatap tempat didepannya ada beberapa tentara yang sedang memantau keadaan sekitar. Gadis itu tersenyum kecil,senyum yang terlihat begitu menyedihkan. Lalu dia melangkah mendekati para tentara itu.

Beberapa tentara yang berjaga disitu yang sadar akan kedatangan gadis tersebut, jadi sedikit gaduh. Mereka membicarakan wanita itu. dan ketika wanita itu semakin dekat dengan mereka, para tentara itu saling mendorong tubuh teman mereka satu sama lain. mereka Nampak malas untuk meladeni wanita itu.

“Annyeonghaseyo..” ucap wanita itu. sambil membungkukan tubuhnya.

Para tentara tersebut hanya berdehem tanpa membalas salam dari wanita itu.

“Ada perlu apa?” Tanya salah satu dari tujuh tentara yang ada di pintu gerbang.

“Apakah hari ini kekasihku Kyuhyun akan pulang? Jam berapa dia akan keluar? Kau mengenalnya kan? Dia dari camp 611 bagaian pertahanan Negara. Aku Yoona kekasihnya.”

Semua tentara terdiam.

Wanita itu menunduk sedih. “Kenapa untuk izin keluar sebentar saja tidak boleh?”

Seorang tentara mendekatinya. “Bukannya tidak boleh, hanya saja… tidak ada tentara tahun ini yang bernama cho kyuhyun! Lagi pula kenapa kau selalu datang kesini setiap sabtu minggu. Kami padahal sudah bilang padamu bahwa kekasihmu tidak ada!”

Mata Yoona berkaca-kaca. “Kalian pasti bohong!”

Seorang tentara lainnya menatap Yoona lekat-lekat. “Apa kau mempunyai penyakit pelupa atau gangguan jiwa?” lalu dia membuang mukanya dengan pandangan malas. “dua bulan yang lalu kau telah merepotkan kami untuk mencari nama cho kyuhyun yang kau maksud tapi didata memang tidak tertera! Jangan-jangan pacarmu itu lari dengan wanita lain dia bilang wamil padamu. Dia lelaki brengsek lupakan saja! kalau tidak dia sudah mati!”

~PLAKK!~

Satu tamparan dari lengan Yoona mendarat di pipi tentara yang berbicara terlalu banyak itu pada Yoona. Tentara itu melototkan matanya memandang marah pada Yoona. Dia mencengkram tangannya dan ingin membalas menampar Yoona yang telah berani menamparnya begitu saja.

“Kekasihku tidak mati!!! Dia sedang wamil!! Dia tidak berbohong padaku!!” teriak Yoona itu sambil menangis dan menarik baju tentara itu

Tentara itu semakin marah, dia menaikkan tangan kanannya, Tapi ketika tangan itu dilayangkan dengan cepat ada tangan seseorang yang menahan tangan tentara itu.

“Apa kau akan memukulnya?” Tanya lelaki tersebut dengan tegas.

“Ya! Lee Donghae!! Cepat bawa gadis gila ini pergi! Kami sudah sangat lelah menghadapi dia!”
 seru tentara itu dan tidak jadi memukul Yoona.

Donghae menatap galak ke para tentara yang ada disitu.

Donghae membuka jas yang ia pakai lalu ia lampirkan di punggung Yoona. Yoona menolaknya tanpa bicara.

“Cuaca sangat dingin. Kau hanya memakai pakaian seperti ini? Kau ingin mati beku?” ucap Donghae sekali lagi melampirkan jasnya yang tebal dibahu Yoona.

Air mata Yoona semakin terjatuh deras. Dia memutar tubuhnya berjalan sendiri tanpa berbicara. Donghae mengikuti Yoona dari belakang tanpa bicara juga.  Tiba-tiba Yoona berhenti ditepi pantai. Dia menatap sedih guliran ombak-ombak yang berjalan silih berganti.

“CHO KYUHYUN OPPA!!!!” teriak Yoona sambil menangis.

Donghae hanya dapat menatapnya penuh dengan kesedihan yang mendalam.

Yoona melempar keranjang picnic yang sejak tadi ia bawa. Yang ternyata isinya minuman soda dan beberapa potong sandwich telah bertaburan dipasir. Yoona jatuh terduduk sambil memegangi dadanya yang terasa begitu sakit. Dia masih menangis tersedu-sedu. Donghae berjalan mendekatinya. Memegang bahu Yoona dengan lembut. Lalu memeluk Yoona dari belakang.

Yoona berontak dipelukan oleh donghae, dan tangisnya semakin pecah. Walau Yoona melawan didalam pelukan donghae. Walau tangan Donghae juga sudah digigit oleh Yoona sampai membiru tapi donghae tetap memeluk erat Yoona dari belakang. Air mata donghae perlahan ikut tumpah dia menangis. Barulah Yoona terdiam dan tidak lagi melawan dipeluk Donghae.

“Jangan seperti ini.. ku mohon jangan seperti ini…”

Yoona terdiam air matanya masih keluar dari mata indahnya yang nampak begitu lelah. Donghae membantu Yoona berdiri dan kali ini Yoona menurutinya. Donghae menggenggam tangan Yoona. Dia tersenyum pada Yoona yang hanya menatap kosong jalan didepannya.

“Apa kau lapar? Kau ingin makan apa?”

Yoona hanya diam.

“Yang ku tahu kau suka sekali makan teriyaki. Aku akan mengajakmu ke restoran japan yang paling enak disini. Kau mau?”

Lagi-lagi Yoona hanya terdiam.

“Aku yang akan membayarnya sepuas kau akan makan!”

Kali ini Yoona menolehkan pandangannya menatap donghae.

Walau tatapan matanya terlihat kosong tapi bola mata Yoona menatap lurus ke bola mata donghae. Seketika suasana begitu hening hanya terdengar suara angin dan gusiran ombak laut. Lalu tiba-tiba Yoona memeluk Donghae. Donghae tercekat. Dia malah jadi tidak bisa melakukan apapun ketika Yoona akhirnya memeluknya. Benar-benar memeluknya dengan begitu erat. Donghae mencubit lengannya sendiri ternyata sakit. Dan itu artinya ini nyata dia tidak sedang bermimpi! Donghae tersenyum kecil lalu membalas pelukan Yoona. Mereka berpelukan dalam diam. Dengan air mata mereka yang juga menamani mereka.

~***~

FLASBACK…

 Satu tahun sudah Kyuhyun menjalani wajib militernya dan sejauh ini dia baik-baik saja. dia masih bisa berhubungan dengan Yoona walau dengan jarak jauh dan hanya dapat bertemu Yoona pada akhir pekan dan liburan nasional saja. walau begitu nampaknya itu tidak masalah dan tidak mengganggu hubungan mereka sama sekali.

Sampai akhirnya 14 bulan masa wamil Kyuhyun telah dilalui. Dan pada hari itu ada petugas dari penanganan wajib militer yang tiba-tiba datang kerumah keluarga Kyuhyun di Busan. Mereka mengantarkan surat permohonan maaf dari kepala pimpinan camp militer tenpat kyuhyun ditugaskan. Ternyata surat itu adalah surat yang menyatakan bahwa peserta wajib militer yang bernama Cho Kyuhyun mengalami kecelekaan dalam bertugas diperbatasan pantai antara korea selatan-dengan Korea Utara. Dan menyebabkan cho Kyuhyun dan beberapa Anggota wajib militer lainnya meninggal dunia ditempat penjagaan.

~**~

Kabar buruk itu langsung diterima histeris penuh kesedihan oleh keluarga Cho Kyuhyun. Karena mereka tidak bisa melihat anak Sulung mereka untuk terakhir kalinya. Mereka hanya menerima abu dari jasad anak mereka.

Yoona yang mendengar kabar itu dari adik Cho Kyuhyun juga mengalami shock dan kesedihan yang sangat mendalam. Yoona bahkan tidak mempercayainya. Dia bahkan nekad datang ke tempat camp militer Kyuhyun ditempatkan. Dan ternyata benar disana tidak ada Kyuhyun dan mereka bilang kyuhyun telah meninggal dengan terhormat.

Hari  itu upacara kematian Kyuhyun diselenggarakan. Yoona ada disana bersama keluarga kyuhyun yang sama-sama memakai baju serba hitam dan ada pita putih dilengan baju mereka. Yoona dan ibu Kyuhyun tidak berhenti menangis didepan bingkai photo kyuhyun.

Onew yang mendapat izin pulang dari militer datang menghadiri upacara kematian Kyuhyun, bersama Donghae teman satu militernya.

Onew langsung bersipuh dilantai memberikan penghormatan terakhir pada arwah Kyuhyun. Dan mendoakan kebaikan untuk arwah kyuhyun yang sudah tenang. Onew tidak kuasa menahan tangisnya. Dia menumpahkan air matanya dan menangis sejadi jadinya.

Donghae masih berdiri tidak jauh dari sana. Dia hanya terdiam memperhatikan Yoona yang ada di pinggir bingkai sedang menangis bersama keluarga Kyuhyun.

“Kyuhyun-ah!!! Maafkan aku!!! Maafkan aku!!! Aku benar-benar sahabat yang tidak berguna!!! Maafkan aku Kyuhyun-ah!! Seharusnya aku tidak memaksamu untuk tetap wajib militer tahun ini dan tidak mempercayai pirasat-pirasatmu sendiri yang selalu mengatakan kau merasakan akan kehilangan keluarga dan Yoona!! Kyuhyun-ah!!! Kenapa kau pergi secepat ini??!!!”

Onew terus menjerit-jerit histeris didepan bingkai photo Hyuhyun yang diterangi sepasang lilin dan dikelilingin bunga. Yoona yang mendengarnya hanya semakin sedih dan menangis. Donghae menggerakkan kakinya. Lalu dia juga memberikan salah hormat terakhir untuk Kyuhyun yang telah pergi di medan perang secara terhormat.

Donghae terkejut begitu dia berdiri dari sikap hormat. Dia melihat kearah keluarga kyuhyun lagi untuk mengucapkan turut berduka cita. Tapi ternyata Yoona sudah tidak ada disitu. Donghae celingukan mencari sosok Yoona. Tapi nampaknya Yoona tidak ada dimana-mana didalam ruangan itu. Donghae berjalan membuka pintu ruangan yang didalamnya terdapat beberapa pengelawat yang sedang menikmati soju sambil bercerita kesedihan mereka tentang kematian Kyuhyun. Tapi disitu juga tidak ada Yoona.

Donghae berlari keluar untuk mencari Yoona. Donghae naik kelantai atas  gedung. Karena menemukan pita putih Yoona yang terjatuh di anak tangga. Donghae takut akan terjadi sesuatu pada Yoona. Perasaannya sangat tidak karuan.

Donghae celingukan mencari posisi keberadaan Yoona. Dan akhirnya dia menemukan Yoona disudut balkon lantai empat. Donghae menghempuskan nafas kelegaannya. Tapi mendadak ia melihat Yoona mengangkat sedikit pakainnya yang panjang itu. lalu mencoba naik ke besi pembatas balkon. Donghae membulatkan matanya. Dia segera berlari mengahampiri Yoona dan ketika Yoona berhasil naik ke besi pembatas sambil membentangkan kedua tangannya dan menutup matanya, Donghae langsung menarik tubuh Yoona yang ingin melompat kebawah dan akhirnya malah membuatnya bersama Yoona jatuh Kelantai. Dalam posisi tubuh Yoona menibani tubuh Donghae.

“Yoona..!! Yoona ssi!!”

Donghae berteriak-teriak sambil menabok pelan pipi Yoona. Donghae memeriksa urat nadi pada pergelangan tangan Yoona. Donghae menghembuskan nafasnya. Ternyata Yoona hanya pingsan. Donghae langsung mengangkat tubuh Yoona yang tidak sadarkan diri. Dia menggendong Yoona membawanya segera ke klinik terdekat dari tempat upacara kematian kyuhyun diadakan.

~***~

“Siapa kamu?” Tanya Yoona begitu dia membuka matanya dan melihat hanya ada sosok donghae yang menemaninya diruangan yang serba putih dan bau sekali obat-obatan.

Donghae tersenyum kecil pada Yoona. “Aku Lee donghae.. apa kau  tidak mengingatku?”

Yoona mengerutkan keningnya sambil menantap donghae tajam. Lalu dia menggelengkan kepalanya. Bertanda dia tidak mengenali Donghae.

“Hem.. satu tahun 2 bulan lalu kita pernah bertemu di toko bunga dipinggir jalan insandong. Aku pernah membeli bunga matari lima tangkai pada mu. Apa kau ingat?”

Yoona menggelengkan kepalanya lagi.

Donghae tetap tersenyum. “itu memang pertemuan yang sangat singkat. Dan mungkin yang beli bunga matahari bulan itu bukan hanya aku saja. jadi wajar jika kau tidak mengingatku.”

“Lalu kenapa aku ada disini bersama mu?”

“Ouh, itu.. kau pingsan saat aku menarik tubuhmu untuk menolongmu..dan ternyata kata dokternya kau ini kecapean, kurang cairan dan kurang tidur. jadi kau pingsan.”

Yoona mendengus kesal mendengarnya. Lalu dia mencoba bangun dari tempat kasur troly. Donghae mencegahnya. Yoona menatap tajam kedonghae. “Aku tidak mengenalmu! Jangan ikut campur urusanku!”

“Aku tidak ikut campur.. aku hanya..”

“Kenapa kau menolongku!!! Kenapa kau tidak berpura-pura tidak tahu saja! aku ingin mati…!!! Aku ingin mati!!!” teriak Yoona sambil mencabut jarum dan selang infusenya dari lengannya.

Donghae tersentak kaget mendengar dan melihat sikap Yoona. Yoona turun dari kasur troly dan berjalan sempoyongan menuju pintu. Donghae hanya melihatinya tanpa mencoba berbicara apa-apa lagi. Yoona sudah didepan pintu dia memegang gagang pintu. Tapi nampaknya tangannya tidak terlalu kuat untuk membuka pintu tersebut sampai-sampai dia jatuh terduduk dilantai. Dan barulah donghae berlari menghampiri Yoona.

Donghae mengentuh lengan Yoona berniat membantu Yoona berdiri. Tapi Yoona dengan kasar malah menepisnya. Dan memaki Donghae. “Lepaskan aku! Jangan pernah sentuh aku! Aku tidak mengenal kau! Jangan ikut campur urusanku!! Aku ingin mati!!”

“Kenapa kau ingin mati?!” Tanya Donghae menantang Yoona.

“Sudah tidak ada guna lagi aku hidup! Kekasih ku telah mati!!!”

Donghae terdiam, tatapan matanya berubah sedih ketika dia kembali menatap Yoona yang mulai menangis dalam keadaan yang terlihat begitu mengenaskan.

“apa kau pikir jika kau mati maka kau dan Kyuhyun akan bertemu dengan mudah di akhirat? Apa kau pikir Kyuhyun akan senang  jika kau melakukan hal itu?”

Yoona mengangkat wajahnya menatap donghae. “Apa kau mengenal Kyuhyun oppa?”

Donghae memanggutkan kepalanya. “Aku satu universitas dan satu camp militer dengannya.”

“Benarkah? Ceritakan padaku apa saja yang kau tahu tentang dia!!! Ku mohon!! Ceritakan padaku!!” rengek Yoona memaksa sambil menarik-narik kemeja hitam yang dipakai Donghae.

Donghae hanya terdiam dia membantu Yoona berdiri. Kali ini yoona hanya diam saja. lalu donghae memapah Yoona mengajak keluar dari kamar klinik. Dan membawa Yoona duduk di kursi yang ada dibawah pohon besar.

“Aku  tahu kalau kalian sudah menjalin hubungan selama enam tahun lamanya. Dan aku juga tahu rencananya selesai militer Kyuhyun akan melamarmu… dia banyak sekali bercerita tentang mu.. Tentang Yoona kekasihnya yang Pemalu, Manis, Lucu dan kadang sedikit keras kepala.” Cerita Donghae sambil tersenyum-senyum kecil.

Sedangkan Yoona yang duduk disebelahnya hanya terdiam dengan muka sedih sambil menatap kosong kedepan.

“Kyuhyun itu..menurutku dia adalah lelaki yang ceria walau dari sorot matanya itu terdapat banyak ke khawatiran yang disembunyikannya. Dia juga lelaki yang pintar mengusai hal apapun. Kau tau? Dia mendapat julukan new master penembak di camp… aku benar-benar iri dengan ketangkasannya.” Lant donghae bercerita.

Yoona masih sama, hanya terdiam penuh dengan kesedihan.

Donghae merogoh saku kemejanya. Lalu mengelurkan selembar lipatan kertas berwarna putih.”Ini..” Donghae menyodorkan kertas itu kepada Yoona.

Yoona menoleh kepada Donghae, dia tidak bertanya ‘apa ini?’ tapi Donghae langsung bisa menangkap kalau dari Sorot mata Yoona dia bertanya-tanya tentang isi kertas itu. maka Donghae menjelaskannya. “Itu tulisan yang terakhir kali Kyuhyun tulis. Malam itu aku melihat dia menulis sesuatu pada kertas itu dengan sangat serius dan sesekali tersenyum sendiri. Lalu aku bertanya padanya.. apa yang sedang ia tulis? Dan dia bilang, aku akan menulis surat untuk dikirimkan pada Yoona. Karena kami akan tidak bertemu dalam waktu yang lama karena weekend ini aku sudah akan dapat izin pulang dan liburan nasional juga masih sangat lama sekali. Dan ternyata penjagaan hari itu membuatnya benar-benar tidak bisa bertemu dengan mu.. maka kedatangan aku bertemu denganmu adalah untuk memberikan ini. Aku tidak berani membacanya. Ini untukmu.”

Yoona akhirnya mengambilnya juga. Lalu dia membuka lipatan surat itu. dan mulai membaca apa isi dari surat itu. tak lama Yoona membaca dia mulai menangis lagi. Dan terus menangis sampai akhirnya dia selesai membaca Surat itu. lalu dia mencoba menyeka air matanya dengan lengan punggungnya. Matanya menatap tajam donghae yang juga sedang menatapnya. Lalu tiba-tiba tanpa berbicara apapun Yoona berlari meninggalkan Donghae sendirian dibangku taman.

~***~

Dua tahun pun berlalu, Donghae  sudah keluar dari tugas wajib militer sejak tahun yang lalu, dia juga akhirnya mendapatkan gelar sarjana kedokteran tiga bulan yang lalu, dan sudah berkerja di rumah Sakit Seoul karena rekomendasi dari para dosennya, karena Donghae adalah mahasiswa teladan dan bertangan dingin dalam bidang kedokteran. Donghae berjalan menulusuri jalanan Seoul dengan mobil kesayangannya yang berwarna silver. Sekarang dia memasuki kawasan jalanan insandong. Donghae tersenyum ketika melihat toko bunga dihadapannya.

Sejak keluar dari wajib militer Donghae selalu rutin datang ketoko bunga milik Kakak Yoona, hanya untuk bertemu dan melihat perkembangan keadaan Yoona. Yoona mengalami shock berat pasca meninggalnya Kyuhyun dua tahun lalu. Yoona benar-benar seakan belum terima kematian Kyuhyun yang tiba-tiba. Maka Yoona mengalami trauma dan mengalami pengingatan yang tidak stabil. Dia merasa kalau kyuhyun masih berada diwajib militer. Dia merasa kalau Kyuhyun masih hidup dan akan kembali segera menemuinya. Seperti halnya yang lain akan selesai wamil. Yoona terus menunggu Kyuhyun. Selalu datang di saat weekend untuk memberikan makanan pada Kyuhyun dan disaat liburan nasional dia akan berdandan cantik untuk menyambut kepulangan Kyuhyun. Tapi ternyata Kyuhyun tak juga pulang untuk menemuinya. Karena memang Kyuhyun sudah meninggal hanya saja Yoona terus menutupi dirinya dari kenyataan yang ada.

Donghae meminggirkan mobilnya di toko bunga tersebut. Dia keluar dari mobilnya. Kakak Yoona yang bernama Hyoyeon tersenyum lebar menyambut kedatangan Donghae yang sudah seminggu tidak berkunjung ketoko bunganya.

“Kemana saja kau?” Tanya Hyoyeon.

Donghae tersenyum. “Aku sedikit sibuk dirumah sakit.”

“Ah.. Noona lupa, kalau kau adalah sekarang seorang dokter yang sangat sibuk..”

“Bukan seperti itu Noona…” Donghae memohon agar Hyoyeon tidak menyindirnya.

“Ah..ah.. ne!Arraseo!” Hyoyeon akhirnya tertawa kecil.

“Dimana Yoona?”

“Ada didalam.. hem, bisa kau ajak dia keluar? Sudah tiga hari ini dia jadi sangat mendiam dan tidak banyak makan. Aku benar-benar khawatir dengan keadaannya. Dia sepertinya butuh udara segar.”

“Hemm..serahkan padaku.. aku masuk dulu..” Hyoyeon menepuk pundak Hyoyeon pelan sambil tersenyum lalu masuk kedalam Toko bunga.

Donghae menatap Yoona yang sedang berdiri terdiam didepan bunga matahari, dia Nampak sedang melamun. Donghae berjalan perlahan untuk menghampirinya.  Begitu dia sudah berdiri disamping Yoona donghae tersenyum kecil.

“Apa kau merindukan ku?”

Yoona tersentak kaget dan menolehkan wajahnya kepada Donghae.

“Aku tadang!!” Donghae tersenyum lebar sambil membentangkan kedua tangannya. Yoona hanya menatapnya dengan tatapan tidak suka. “Kau menatap bunga matahari itu sejak tadi? Itu tandanya kau sedang merindukan aku kan?”

Yoona hanya memutar bola matanya, lalu dia berjalan menjauhi Donghae. Donghae mengikutinya. Donghae menarik sweater Yoona yang diletakan di atas meja. Lalu donghae menyelampirkan dibahu Yoona. Yoona memandang Donghae dengan tatapan bingung.

“Ayoo.. kita keluar, apa kau tidak bosan hanya berada di rumah dan ditoko bunga ini saja?” Donghae menarik lengan Yoona. Tapi Yoona langsung menarik kembali lengannya. Donghae menariknya kembali dan menggenggam telapak tangan Yoona dengan erat.

“Kali ini kita tidak perlu berdebat banyak.. kau harus mengikuti kemanapun aku akan pergi!” tegas Donghae.

Saat ingin keluar dari Toko mereka berhadapan dengan Hyoyeon yang ingin masuk kedalam. “Kalian ingin kemana?” Tanya Hyoyeon.

“Aku ingin mengajaknya keluar…”

“Baiklah.. jaga Yoona baik-baik ya!” seru Hyoyeon memberikan izin.

Donghae hanya tersenyum setelahnya. Dia membukakan pintu mobil untuk Yoona. Dan memakaikan sefebelt untuk Yoona. Setelah itu dia langsung membawa Yoona pergi meninggalkan toko bunga dan jalanan insandong.

“Dokter Lee!! Dokter Lee!!”

Begitu Donghae turun dari mobilnya, dan membukakan pintu untuk Yoona. Donghae langsung diserbu oleh beberapa anak-anak kecil yang berlari menghampiri dia. Donghae tersenyum senang. Anak-anak itu yang jumlahnya kira-kira ada enam, lelaki dan prempuan berusia lima sampai  tujuh tahun.

Mereka tertegun melihat Yoona yang ada didalam mobil Donghae. Tapi ada satu anak perempuan bermata agak lebih besar dan berambut keriting berwarna hitam minta digendong Donghae. Donghae langsung menggengdong anak perempuan itu.

“Ommo..uri NaYoung…” seru Donghae sambil mengecup pipi anak berusia lima tahun itu.

“Oppa.. Eonni itu siapa? Apakah dia yeojachingu oppa?” Tanya Nayoung penasaran sambil menatap Yoona.

Donghae mengangkat alisnya sambil tersenyum lebar. Lalu dia melirik Yoona yang akhirnya keluar sendiri dari mobil karena sejak tadi tangannya ditarik-tarik oleh beberapa anak kecil yang mengkerubuti Donghae dan Yoona.

“Apakah Oppa boleh berpacaran dengan eonni ini? Apa kau tidak cemburu?” Tanya Donghae pada Na Young.

Yoona yang mendengarnya hanya menatap donghae dengan pandangan datar.

Nayoung menggelengkan kepalanya. “Na Young cemburu. Karena Na Young suka dengan oppa. Tapi kata Omma Na young tidak boleh menjadi kekasih oppa. Karena na Young masih kecil. Memangnya siapa nama Eonni itu?”

Donghae tertawa kecil mendengar penuturan polos dari Na Young.

“Namanya Im Yoon Ah..” seru Donghae dan langsung disambut kata “Ohh…!” bersamaan dari anak-anak kecil itu.

“Yoona eonni akan bermain bersama kalian… tolong jangan nakal ya..!” seru Donghae.

“Ne!!” jawab kompak anak-anak itu. lalu tiba-tiba mereka menarik lengan Yoona dan mengajak Yoona kearah pohon. Ketempat sebelumnya mereka bermain. Dibawah pohon digelar sebuah tikar besar sebagai alas mereka duduk. Dan bermain puzzle.

Na Young minta diturunkan dan mulai berlari mengikuti yang lainnya. Donghae tersenyum senang melihat kini Yoona sedang dihibur dan bermain dengan anak-anak itu. Donghae senang Yoona akhirnya mau berinteraksi dengan orang lain selain keluarganya.

Walau donghae sudah satu tahun ini setia menemani Yoona. Tapi Yoona belum sepenuhnya terbuka terhadap Donghae. Sikapnya masih sangat terbatas dan kadang dingin terhadap Donghae. Donghae memang menyukai Yoona sejak pandangan pertama. Tapi dia memang belum berani untuk mendapatkan lebih. Apalagi melihat keadaan Yoona yang sekarang sedang mengalami gangguan trauma syndrome pasca kematian Kyuhyun. Dia masih sering menganggap kyuhyun hidup dan sedang wamil walaupun waktu sudah berlalu dua tahun dan mana ada orang yang wamil sampai empat tahun. Tapi Yoona selalu menutupi kemungkinan itu. dia benar-benar takut dengan kenyataan didepan matanya bahwa kyuhyun memang sudah meninggal.

Selama di camp Kyuhyun, Donghae dan onew berada dalam satu dorm. Maka mereka menjadi sangat dekat dan sering berbagi satu sama lain tentang apapun. Pernah suatu hari mereka bermain game konyol idea Onew yang diberi nama If yes or no. saat itu Onew memberikan pertanyaan pada Kyuhyun tentang Yoona ‘Jika Yoona tidak menjadi kekasihmu. Kau lebih setujuh Yoona dengan aku atau dengan donghae?’ lalu Kyuhyun dengan mantap menjawab ‘Donghae!’ Kaur rela?’ dan Kyuhyun jawab ‘Yes!’ dengan mantap juga.

Donghae menghampiri Yoona yang duduk sendirian di bawah pohon. Karena anak-anak kecil tadi sudah waktunya istirahat dan tidur siang. Yoona menyeka keringatnya dan sedikit tersenyum. Donghae tanpa bicara langsung duduk disisi kanan Yoona sambil menyodorkan minuman soda kaleng dingin. Yoona mengambilnya.

“Kau senang? Mereka lucu-lucu sekali kan?” Tanya Donghae.

Yoona menundukan kepalanya. “Bagaimana kau bisa kenal dengan mereka semua?”

“Hem…mereka adalah penderita kelainan jantung. Aku dan beberapa himpunan dokter anak lainnya mengadakan sumbangan untuk membuat taman bermain ini sejak satu tahun lalu. Mereka harus selalu senang dan tidak boleh mengalami tekanan berat. Mereka disini seperti sedang therapy. Aku selalu kebagian tugas pemeriksaan dua bulan sekali disini.”

Yoona terdiam. Dia jadi sedih, jadi ternyata anak-anak yang bermain dengannya tadi adalah anak-anak yang usia hidupnya ditentukan oleh penyakit jantung mereka.

“Jika aku sedang bosan dan lelah aku selalu datang kesini, untuk bermain dengan mereka. Mereka sangat menyenangkan.”

Yoona mengangkat kepalanya. Lalu menatap donghae.

“Mereka semua masih ingin hidup dan tinggal bersama keluarga mereka. Apa kau tidak merasa hidupmu adalah sempurna dan penuh keberuntungan?” Tanya donghae.

Mata Yoona berkaca-kaca. Dia sedikit sadar bahwa selama ini dia selalu ingin mati, mengakhiri semua hidupnya padahal dia tahu masih ada keluarganya yang membutuhkan dia dan menyayangi dia dengan tulus.

“Ku dengar dari Hyoyeon Noona kau belum makan sejak pagi. Kau ingin makan sekarang?”

Yoona memanggutkan kepalanya. Donghae tersenyum lalu dia berdiri. Dan membantu Yoona berdiri juga. Donghae menuntun tangan Yoona. Mengajak Yoona kemobilnya.

Sekilas Yoona terlihat normal. Ya dia memang normal. Hanya saja jika kerinduannya terhadap Kyuhyun datang maka muncullah Sydrome ketakutan akan kehilangnnya. Dan jika syndrome trauma itu datang orang lain yang tidak mengerti akan bilang bahwa Yoona gila. Iya dia akan seperti orang gila. Dia akan datang ke camp milter dan menunggu kyuhyun sampai dia lelah. Atau dia akan menangis seharian tanpa makan dan minum sampai dia lelah juga. Dan bahkan yang lebih berbahaya jika dia ingat bahwa kyuhyun sudah meningal tapi dia sangat merindukan Kyuhyun dia akan berusaha bunuh diri dengan cara apapun. Tapi sejauh ini usaha bunuh diri Yoona selalu gagal.

Jadi sebenarnya kedatangan donghae dihadapan Yoona, selain dia memang menyukai Yoona adalah dia rela menolong, melindungi menghibur Yoona dengan ikhlas juga memberikan soft therapy tanpa balasan apapun. Termaksud balasan cinta dari Yoona. Jika pun Yoona nanti sembuh dia tetap tidak bisa berharap banyak agar Yoona juga menyukainya. Bagaimana pun dia hanya ingin Yoona bahagia dan tersenyum.

~***~

“Donghae oppa!!”

Donghae menoleh mendengar suara Yoona yang memanggilnya. Donghae tersenyum melihat Yoona yang berjalan bersama Hyoyeon.

Hari ini Hyoyeon membawa Yoona datang kerumah sakit tempat Donghae berkerja. Donghae sedang menulis data di meja receptionist. Langsung meninggalkan kegiatannya begitu Yoona datang. Donghae berjalan menghampiri Yoona dan Hyoyeon.

“Apa ini kejutan untukku?” Tanya Donghae dengan muka ceria.

“Benar ini adalah kejutan! Dan kuharap kau tidak keberatan atas kejutan ini.”

Donghae hanya memanggutkan kepalanya.

“Donghae ssi.. aku ingin minta tolong padamu untuk menjaga Yoona seharian ini. Orang tua kami sedang ada tugas di jerman. Lalu aku akan mempersiapkan keperluan pernikahanku dengan Eunhyuk Oppa dan orang tuanya hari ini. Jadi..”

“Ah… serahkan padaku! Aku akan menjaga Yoona dengan baik!!”

“Aku bilang aku bisa sendirian. Memangnya aku anak kecil apa!” runtuk Yoona kesal.

Donghae dan Hyoyeon kompak tersenyum.

“Tidak siapa yang bilang kau anak kecil? Kau adalah wanita dewasa yang cantik! Mari kau ikut dengan ku sekarang…” Donghae meraih tangan Yoona dan mengajak Yoona pergi.

Hyoyeon tersenyum senang melihat adiknya yang perlahan-lahan memang mulai bisa menerima kehadiran donghae ya, walau tidak sepenuhnya terbuka. Dan selama ingatannya akan Kyuhyun tidak datang maka mereka akan baik-baik saja.

Donghae mengajak Yoona ke arena bermain Lotte world. Donghae membelikan pando couple untuk mereka beruda. Pando berbentuk telinga rilakuma. Lalu donghae juga membeli kaca mata lucu yang sukses membuat Yoona tertawa terbahak-bahak karena ulahnya.

Donghae mengajak Yoona untuk mencobai semua wahana yang ada di Lotte world. Dari balon udara, rincir-kincir, perahu terbang, sampai kereta jet coaster yang sukses membuat Donghae memuntahkan isi perutnya. Dan lagi-lagi ditertawakan oleh Yoona.

Sekarang mereka berada di arena ice sketing. Donghae menuntun Yoona berjalan diatas Es yang licin dan dingin. Donghae menarik lengan Yoona membuat Yoona terseret mengikuti langkah kemana Donghae pergi mengitari arena ice sketing.

“Apa kau senang?” Tanya Donghae masih menuntun lengan Yoona diarena ice.

“Iya..” jawab Yoona memanggutkan kepalanya.

Donghae menarik lengan Yoona. Sehingga tubuh Yoona maju kehadapannya. Dan donghae langsung memasukkan Yoona kedalam pelukannya.

“Pipimu memerah.. apa kau kedinginan?” Tanya Donghae.

Yoona tidak berani menatap Donghae saat ini. Hatinya jadi benar-benar tidak karuan saat ini. Donghae masih mendekap erat tuh Yoona. Yoona hanya terdiam tanpa balas memeluk dan tanpa penolakan dipeluk juga. Untuk waktu yang cukup lama mereka seperti posisi itu.

~***~

Malam harinya Donghae memberhentikan mobilnya tepat didepan pagar rumah Yoona. Yoona masih terdiam. Donghae juga terdiam. Lalu donghae membukakan selfbelt yang menjaga tubuh Yoona.

“Aku sangat senang sekali hari ini. Andai saja kau tetap seperti itu. ceria, banyak tertawa dan tersenyum. Kadang aku berpikir jika hanya merindukan seseorang membuatmu seperti gila. Kenapa kau masih terus merindukannya?”

Yoona tertegun mendengar ucapan Donghae. Dia manarik nafas berat. “Apa yang kau bicarakan? Maksudmu aku haru melupakkan Kyuhyun oppa?”

Donghae menundukan kepalanya. Tanpa menjawab pertanyaan dari Yoona. Karena memang secara tidak langsung ya itulah arti ucapan Donghae.

Yoona menjadi emosi. Lalu tangannya mengepal kecang matanya mulai berkaca-kaca. “Kau tidak mengerti bagaimana rasanya kehilangan orang yang sangat aku cintai! Aku yakin Kyuhyun oppa tidak rela begitu saja dalam kematiannya! Aku akan selalu merindukannya sampai kapanpun! Dan kau tidak berhak bicara seperti itu padaku!!” Yoona berteriak-teriak seperti memaki Donghae.

Yoona membuka pintu mobil Donghae. Sebelum dia keluar Yoona berkata. “Jangan pernah temui aku lagi!! Jika kau berani menemui aku lagi kau akan menyesal! Aku akan mati!”

Donghae menoleh terkejut menatap Yoona. Lalu Yoona keluar dari mobil donghae dan membanting daun pintu mobil Donghae. Donghae keluar dari mobilnya untuk mencegah Yoona dan meminta maaf pada Yoona. Tapi Yoona malah menangis dan menampar pipi donghae. Hingga akhirnya Donghae pasrah menuruti apapun yang Yoona ucapkan tadi. Karena dia tidak ingin Yoona mati. Maka mulai esok dia tidak akan menemui Yoona dan tidak akan membuat Yoona sedih lagi. Dia telah salah berbicara. Dan ini adalah hukum yang setimpal untuknya.

~***~

Ini adalah dua minggu Yoona dan Donghae tidak lagi bertemu. Dan mereka juga tidak saling tahu kabar satu sama lain. pagi ini Donghae baru saja selasai mengikuti operasi. Donghae terduduk lemah di kursi kerjanya. Dia benar-benar usai melakukan perkerjaan berat. Dan untungnya operasi hari ini berjalan dengan lancar.

Donghae mensadarkan kepalanya pada penyangga kursi. Lalu sekilas wajah Yoona muncul dipikirannya ketika dia memejamkan matanya. Lalu lamunannya tentang Yoona buyar karena suara ponselnya berdering kencang.

Donghae mengambil ponselnya. Ternyata telepon dari Hyoyeon kakak Yoona. Donghae langsung mengangkatnya.

“Donghae ssi!” terdengar Suara Hyoyeon yang seperti tergesa-gesa.

“Hem?”

“Kau sekarang dimana? Kenapa kau tidak pernah menemui Yoona lagi?”

“Aku tidak akan menemui Yoona lagi noona…”

“Kau harus menemuinya Donghae ssi!! Ku mohon. Walau aku tidak tahu apa masalah kalian. Kau haru menemukan Yoona!” suara Hyoyeon semakin tergesah-gesah dan sedikit serak. Sepertinya Hyoyeon usai menangis.

“Aku tidak bisa…”

“Donghae ssi! Sejak dua hari lalu Yoona mengurung diri dikamarnya! Lalu tadi pagi dia keluar dari rumah membawa keranjang picnic! Cuaca sedang sangat dingin dia hanya memakai dress putih. Aku baru pulang. Dan orang rumah tidak ada yang tahu hanya bibik jang. Dan dia tidak bisa  menahan kepergian Yoona. Kumohon tolong bantu cari Yoona. Aku takut dia kenapa-kenapa.. donghae ssi.. kumohon…”

“Iya.. aku akan mencarinya” lalu donghae langsung menutup membicaraannya dan berlari keluar sambil menarik jas dan kunci mobilnya. Dia benar-benar sangat mengkhawatirkan Yoona saat ini. Dia tidak peduli lagi masalah yoona yang melarangnya untuk menemuinya. Karena saat ini dia benar-benar harus bertemu Yoona.

~***~

Flashback end…

Donghae menghebuskan nafas legah ketika dari kejauhan dia dapat melihat Yoona. Sedang berhadapan dengan beberapa tentara yang menjaga pintu gerbang dorm camp militer tempat dulu dia wamil. Donghae sudah dapat menebak jika  Yoona tidak ada ditoko bunga, coffee shop kyuhyun kerja, kampus Kyuhyun kuliah. berarti satu tempat terakhir itu adalah disini. Di dorm camp milter yang berada di tepi pantai yang menajadi penghubung antara pantai korea selatan dengan korea utara dan jepang.

Donghae berjalan menghampiri Yoona yang sepertinya sedang dimaki-maki oleh tentara yang berhadapan dengannya. Donghae melihat Yoona marah dan menampar pipi tentara dihadapannya. Lalu tentara itu seperti memaki Yoona dan ingin membalas menampar Yoona. Maka dengan cepat Donghae berlari serta menahan tangan tentara itu yang sudah siap melayang di pipi mulus Yoona yang berwarna pucat.

“Apa kau akan memukulnya?” Tanya Donghae dengan tegas.

“Ya! Lee Donghae!! Cepat bawa gadis gila ini pergi! Kami sudah sangat lelah menghadapi dia!”
 seru tentara itu dan tidak jadi memukul Yoona.

Donghae menatap galak ke para tentara yang ada disitu.

Donghae membuka jas yang ia pakai lalu ia lampirkan di punggung Yoona. Yoona menolaknya tanpa bicara.

“Cuaca sangat dingin. Kau hanya memakai pakaian seperti ini? Kau ingin mati beku?” ucap Donghae sekali lagi melampirkan jasnya yang tebal dibahu Yoona.

Air mata Yoona semakin terjatuh deras. Dia memutar tubuhnya berjalan sendiri tanpa berbicara. Donghae mengikuti Yoona dari belakang tanpa bicara juga.  Tiba-tiba Yoona berhenti ditepi pantai. Dia menatap sedih guliran ombak-ombak yang berjalan silih berganti.

“CHO KYUHYUN OPPA!!!!” teriak Yoona sambil menangis.

Donghae hanya dapat menatapnya penuh dengan kesedihan yang mendalam.

Yoona melempar keranjang picnic yang sejak tadi ia bawa. Yang ternyata isinya minuman soda dan beberapa potong sandwich telah bertaburan dipasir. Yoona jatuh terduduk sambil memegangi dadanya yang terasa begitu sakit. Dia masih menangis tersedu-sedu. Donghae berjalan mendekatinya. Memegang bahu Yoona dengan lembut. Lalu memeluk Yoona dari belakang.

Yoona berontak dipelukan oleh donghae, dan tangisnya semakin pecah. Walau Yoona melawan didalam pelukan donghae. Walau tangan Donghae juga sudah digigit oleh Yoona sampai membiru tapi donghae tetap memeluk erat Yoona dari belakang. Air mata donghae perlahan ikut tumpah dia menangis. Barulah Yoona terdiam dan tidak lagi melawan dipeluk Donghae.

“Jangan seperti ini.. ku mohon jangan seperti ini…”

Yoona terdiam air matanya masih keluar dari mata indahnya yang nampak begitu lelah. Donghae membantu Yoona berdiri dan kali ini Yoona menurutinya. Donghae menggenggam tangan Yoona. Dia tersenyum pada Yoona yang hanya menatap kosong jalan didepannya.

“Apa kau lapar? Kau ingin makan apa?”

Yoona hanya diam.

“Yang ku tahu kau suka sekali makan teriyaki. Aku akan mengajakmu ke restoran japan yang paling enak disini. Kau mau?”

Lagi-lagi Yoona hanya terdiam.

“Aku yang akan membayarnya sepuas kau akan makan!”

Kali ini Yoona menolehkan pandangannya menatap donghae.

Walau tatapan matanya terlihat kosong tapi bola mata Yoona menatap lurus ke bola mata donghae. Seketika suasana begitu hening hanya terdengar suara angin dan gusiran ombak laut. Lalu tiba-tiba Yoona memeluk Donghae. Donghae tercekat. Dia malah jadi tidak bisa melakukan apapun ketika Yoona akhirnya memeluknya. Benar-benar memeluknya dengan begitu erat. Donghae mencubit lengannya sendiri ternyata sakit. Dan itu artinya ini nyata dia tidak sedang bermimpi! Donghae tersenyum kecil lalu membalas pelukan Yoona. Mereka berpelukan dalam diam. Dengan air mata mereka yang juga menamani mereka.

“Oppa mianhae..Donghae oppa mianhae…” Yoona menangis sesegakan sambil menatap Donghae.

“Untuk apa?”

“Untuk semuanya.. untuk kebodohan ku yang tidak pernah sadar akan ketulusan hari oppa.”

“Itu..”

“Apa oppa ingin memberikan aku satu kesempatan lagi? Dulu oppa pernah bilang menyukai aku, dan oppa bilang terkahir kali kita ketemu aku harus melupakan dia. Aku sudah lelah merindukannya dan membuatku gila! Apa oppa mau menolongku menjadi penggati Kyuhyun oppa?”

Bak seperti mimpi indah yang begitu nyata. Donghae sampai tidak yakin dengan apa yang dia dengar sendiri dari ucapan Yoona tadi. Yoona memintanya menjadi pengganti Kyuhyun? Itu tandanya Yoona sudah sembuh dan menerima cintanya secara tidak langsung?

Donghae tersenyum bahagia. Lalu dia langsung menarik tubuh Yoona kedalam pelukannya dengan sangat erat. Donghae memegang wajah Yoona dan mendekatkan bibirnya kebibir Yoona lalu perlahan mencium bibir Yoona dengan begitu lembut dan nikmat. Yoona berpegang erat di pinggang donghae serta menikmati ciuman mereka.

“Yoona ssi.. sarangheyo..”

Yoona hanya tersenyum sambil memanggutkan kepalanya. Lalu donghae tersenyum senang dan menggendong tubuh Yoona membawa Yoona berlari dipasar dan bahkan sesekali berpurat-putar. Dia terlihat begitu sangat bahagia. Tentu  saja akan sangat bahagia. Karena selama ini usahanya tidak sia-sia dan berujung sangat manis.

~***~

Surat dari Kyuhyun…

 

Annyeong Yoona ku tercinta.. apa kabarmu? Apa kau merindukan oppa? Malam ini oppa sedang mempersiapkan untuk berada dimedan perang. Apa kau menonton berita bahwa tentara korea utara  membobardir laut kita? Maka hari ini kami harus menjaganya dengan ketat. Aku sangat takut tapi akan akan mengatasinya dengan baik. Kau Jangan Khawatir.

Aku sebelumnya sudah pernah bercerita padamu tentang Donghae ssi kan? Ya dia  yang satu universitas denganku, kami sama-sama semester 6 hanya saja dia adalah calon dokter. Dia semakin aku kenal Donghae ssi. Aku semakin merasa kalau kalian sangatlah banyak kesamaan. Seperti menyukai bunga matahari. Suka makan teriyaki, suka anak kecil, suka musim semi dan cuaca cerah, tertutup dengan orang baru. Mempunyai senyum yang damai dan manis. Tatapan mata yang sayu tapi  begitu bercahaya.

Hah… dan aku seperti mempunyai keyakinan lain. jika aku tidak menjadi kekasihmu. Aku Yakin Donghae ssi yang akan menjadi kekasihmu. Hehhee.. Mianhae..

Dalam surat ini aku ingin memberitahukan padamu bahwa Untuk beberapa waktu aku tidak bisa dapat izin pulang. Dan jatah temu kita akan semakin lama. Jadi kau tidak perlu menungguku dan aku pastikan aku baik-baik saja. jadi janganlah juga merindukanku… aku akan sedih jika kau sedih dan selalu merindukaku. Jadi hiduplah dengan baik.. aku mencintaimu…

Yang berada jauh dan mengetahuimu,

Cho Kyuhyun.

~***~

 

Happy Ending…!!! ^^

Don’t forget to leave your respon this ff on the Coment box,,,Thank You!!

I’m so Sory for Typo… *Bow*

Do not copy paste!! And Go away antis and silent Readers!!

25 comments on “FF – Missing You Like Crazy (OS)

  1. ffnya keren thor,,

    Pengorbanan donghae utk dapetin yoona dan bikin yoona sembuh dr trauma ga sia2, cintanya berbalas ^^
    Happyending plg suka kl ceritanya berakhir dgn happyending, gomawo thor.

    Ditgg ff YoonHae lainnya, gomawo 🙂

  2. walaupun happy ending tpi baca ff ini dari awal smpai akhir tetep nangis trs..
    aduh thor typonya byk bgt aq jdi bingung sendiri bcanya..
    tpi tetep tdk mengurangi kerennya ff ini..

  3. Huwaaa TT.TT
    Masih gak rela Kyuhyun oppa harus meninggal..
    Tpi, nice ff..
    Bca ff ini, prasaan campur aduk >_<
    N, Happy Ending buat YoonHae ^^
    Gomawo thor~ 🙂

  4. sbarny ff ini bgus bnget loh,cuma krena ad typo yg bkin aq sdkit gx mngrti..jd rsa sdih it sdkit brkrang krena mslah typo it keke
    alurny bgus,aq pham klu ktika cinta yg bru mncul d saat cinta yg lma tlah prgi..mka biarkanlah yg llu it prgi..trima cinta yg bru yg bisa mmbrimu kbhagiaan lebih..

  5. huaaaaaa daebak thor.
    Author yang terbaik.
    Keren, feelnya dapet banget, so sweet, mengharukan.

    Gomawo dah buat ff Yoonhae ending.
    Buat ff yoonhae lagi boleh?!
    Keep writing

Leave a reply to Lin Cancel reply