FF – The Good Person ( Part.7 )

ff-TGP-poster

FF – THE GOOD PERSON (Sequel)

( Part.Tujuh )

 

Judul : The Good Person

Type : Sequel / Part

Author : Ulanchoi Hyoyoon / Twitter : @Lovelyulan

Genre : Romance,Comedy,Drama

Ratting : PG – 17

Main Cast :        

  • Im Yoon Ah  as Lim Yoona
  • Choi Siwon as Choi Siwon
  • Cho Kyuhyun as Cho Kyuhyun
  • Seo Jo Hyun as Kim Seohyun
  • Choi Jin Ri as Choi Sulli
  • Choi Minho as Choi Minho

Other Cast : Member SUJU, SNSD, And SHINee

 

Warning! FF ini saya tulis berdasarkan imajinasi yang saya miliki, jadi tolong bagi pembaca hargai penulis. FF ini saya buat semata-mata untuk meluangkan Hobi saya dalam menulis dan untuk menghibur para pembaca dan Kpop lovers secara gratis. Jadi setelah selesai baca diharapkan tinggalkan komentar berupa kritik dan saran dan Dilarang keras ngeCopyPaste jalan cerita! Mohon maaf jika banyak salah penulisan (Typo) itu karena saya kalau mengetik suka kecepatan dan kelewat edit. Jadi silakan membaca! Enjoy for This Story!! 🙂

 

~~***~

 

Yoona duduk diatas sofa depan televisi, acara Tv yang sedang berlangsung nampak tidak menarik untuk Yoona lihat, ramyun yang tadi sempat ia masak juga nampak tidak membuat selera makannya datang. Yang menarik sekarang sedang ia lakukan hanya duduk mengangkat kaki disofa dan melamun. Ya melamun, bayangan tadi siang saat dikantor terus saja terngiang dikepalanya. Ucapan-ucapan Siwon yang menggiurkan masih saja melekat di pikirannya. Dan tubuhnya hatinya jadi begitu tak berdaya. Jadi yang dapat ia lakukan saat ini hanya duduk melamun.

Ponsel yang ia letakan dimeja samping sofa terus saja berderit, lampu ponselnya juga menyala-nyala. Yoona tidak tahu sama sekali kalau ada yang menelponnya, dia sedang sibuk dengan pikirannya sendiri. Sampai akhirnya terdengar bunyi bel Apertementnya yang sangat nyaring mengejutkannya dari lamunan panjangnya.

Yoona menepuk-nepuk pipinya “Ah.. ada apa dengan Mu Lim Yoona?? Sadarlah sadar!!” Seolah dia adalah robot yang eror.

Suara pintu bel Apertementnya masih berbunyi terus membuat telinganya rasanya mau pecah. Dengan sikap kesal Yoona berjalan menuju pintu, siapa sih lagian malam-malam begini datang kerumahnya?

Yoona menekan tombol monitor. Terpangpanglah wajah Kyuhyun diluar sana, Yoona meringis kesal. Kenapa dia tidak langsung masuk saja sih? Kan dia tau kode pintunya? Kenapa malah terus memencet bel seperti orang baru saja.

Yoona membuka pintunya. Dan langsung memaki-maki Kyuhyun. “Lama tidak berkunjung kesini, apakah kau melupakan kata sandi pintunya? Kau berisik sekali! Aku sedang istirahat kau malah mengganggunya, kenapa tidak langsung masuk kedalam saja sih? Kemana saja kau selama ini? Hah?” cerocos Yoona tanpa henti.

Sedangkan Kyuhyun hanya terpaku memandangi bibir Yoona yang terus bergerak memaki dirinya tanpa ampun. Kyuhyun tersenyum kecil melihatnya, akhirnya hari ini dia berani menampakan dirinya dihadapan Yoona lagi setelah hampir seminggu hati dan pikirannya sedang kacau dan tak dapat berbuat apapun. Sekarang berdiri dihadapan Yoona benar-benar membuat hatinya tenang. Ia benar-benar sudah siap.

Karena melihat Kyuhyun yang hanya terdiam sambil tersenyum kecil Yoona jadi membungkamkan mulutnya. Dia malah berganti menatap Kyuhyun dengan tatapan heran. Heran kenapa Kyuhyun jadi aneh begini? Apakah tadi makiannya sudah terlewat batas?

Ketika Yoona masih meneliti apa yang sedang terjadi pada Kyuhyun tiba-tiba saja Kyuhyun menarik tangan Yoona lalu membawa Yoona kedalam dekapannya, memeluk Yoona dengan sangat erat. Seolah dia memang sangat merindukan Yoona.

“Kyu…Kyu…ah.. ada..apah de..dengan mu?” tanya Yoona terbata-bata karena pelukan Kyuhyun terlalu erat sampai ia sulit bernafas.

“jeongmal beoggoshiposeo!!” jawab Kyuhyun.

Yoona tersenyum mendengarnya. “Tapi..ah.. bisa kau tidak seperti ini? Akuh..ah..bisa mati karena kau peluk.”

Kyuhyun akhirnya langsung melonggarkan pelukkkannya. Lalu dia memegang lengan Yoona dan memeriksa keadaan Yoona. Dia benar-benar tidak sengaja melakukannya. “Mianhae!! Mianhae!!” ucap Kyuhyun seperti memohon ampun pada Yoona.

“Sudahlah sudah..” Yoona mencoba menghentikan Kyuhyun. “Jadi kemana saja kau selama ini? Tiba-tiba menghilang? Lalu  sekarang muncul malah hampir membunuhku.” Sindir Yoona.

Kyuhyun tersenyum malu-malu. Sungguh berbeda dari kyuhyun yang biasanya. Kyuhyun memegang kedua telapak tangan Yoona. Ia memandangi wajah Yoona dengan serius. “Yoona, ada yang ingin aku bicarakan padamu. Ini penting! Menyangkut masalah kita.”

Yoona masih bingung, kenapa kali ini  Kyuhyun ingin berbicara pakai izin segala. Biasanya mereka bicara ya bicara saja, tidak perlu memegang tangan dan menatap seserius ini kan? Yoona jadi takut dengan tingkah Kyuhyun yang semakin aneh.

“Ayo ikuti aku..” tanpa menunggu Yoona menjawab lagi Kyuhyun menarik lengan Yoona masuk kedalam Apertement Yoona. Mereka melewati  ruang tengah lalu menuju ke balkon.

Kyuhyun membuka tirai balkon dan pintu kaca yang menghubungkan ke balkon. Sekarang Yoona berdiri bersama dengan Kyuhyun disana. Yoona bingung apa maksudnya sih Kyuhyun ini?

“Coba lihat kesana!!” seru Kyuhyun dengan tidak sabar. Yoona mengikuti arah jari telunjuk Kyuhyun mengarah.

Begitu apa yang ia lihat dihadapannya mata Yoona terbelalak lebar dan ia sangat terkejut. Pemandangan dari atas balkonnya adalah pemandangan jalanan Apertementnya yang dikhususkan untuk walking morning atau Jogging bagi para penghuni, sekarang dijalan setapak itu dipenuhi oleh bunga bunga matahari yang diatasnya ada lilin-lilin kecil yang menyala tersusun rapi membentuk tulisan “I LOVE U, YOONA!!” Sangat cantik.

Kyuhyun tersenyum puas melihat reaksi terkejut Yoona. Dia harap Yoona menyukai kejutannya ini, Kyuhyun mendekatkan bibirnya ke pipi kanan Yoona, lalu mengecupnya. Dan berkata. “Aku benar-benar tidak bisa memendam perasaan ini lebih lama lagi, karena aku sungguh menyukaimu, sungguh mencintaimu Yoona.”

Yoona masih terpaku ia benar-benar terkejut. Dia memutar kepalanya perlahan untuk menatap Kyuhyun. Kyuhyun masih harap-harap cemas. Yoona mengarahkan tangannya ke pipi Kyuhyun, memegangi kedua pipi Kyuhyun yang terasa dingin.

“Kyuhyun? Apa yang kau lakukan? Sekarang bukan april mop, ini tidak lucu sama sekali, sekarang turunlah rapikan semua yang dibawah itu.” Yoona pikir Kyuhyun bercanda tentang konsep pernyataan cintanya ini pada Yoona. Yoona tidak tahu seharian selagi Yoona kerja Kyuhyun sibuk mengurusi bunga-bunga itu bersama tukang kebun, agar terlihat indah dan rencananya sukses.

“Aku tidak bercanda, aku serius, aku memang menyukaimu sudah lama, sejak tiga tahun lalu aku menyadari hal itu Yoona!” ucap Kyuhyun dengan serius.

Yoona tahu, Kyuhyun memang serius menyukainya, dari cara kyuhyun menatapnya, memperlakukannya saat ini sangat berbeda dari biasanya. Tapi Yoona seperti ingin menutup mata, dia tidak ingin Kyuhyun yang seperti ini, dia ingin kyuhyun yang biasanya kyuhyun yang menjadi sahabatnya tanpa batasan, jika kyuhyun yang seperti ini menjadikan Yoona takut.

“Lupakan Donghae, mau sampai kapan kau menutup hatimu hanya karena lelaki seperti dia? Kenapa kau tidak membuka mata dan melihat kenyataan didepanmu?” tentu saja kenyataan yang dimaksud Kyuhyun adalah dirinya.

“Bukan..masalah itu kyu.. bukan..masalah aku masih menyukai Donghae” ucap Yoona, bibirnya mulai gemetar.

“Lalu apa? Yoona, memendam perasaan suka dengan seseorang tidak mudah, banyak hal menyakitkan dan meresahkan didalam hatiku Yoona!” ucap Kyuhyun, intonasi suaranya mulai meninggi.

Yoona menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia tidak mau mendengar apapun saat ini. Dia bingung, dia takut dia tidak mau hal ini terjadi.

“Yoona aku ingin kau yang menjadi pendamping hidupku.. terimalah cintaku Yoona, lupakan kata sahabat kita bisa menjadi kekasih mulai sekarang!” ucap Kyuhyun lagi.

Mata Yoona sudah berkaca-kaca dipikirannya sekarang banyak sekali orang-orang yang bermunculan, dari Yuri-Donghae-Seohyun dan Siwon, banyak sekali  orag-orang itu menyerang otak dan hati Yoona secara bertubi-tubi. Yoona tidak tahu harus berbuat apa. Dia menangis. Da terjatuh duduk kelantai. Apakah dia masih trauma?.

Mata Kyuhyun ikut berkaca-kaca melihat Yoona yang nampak  mengenaskan. Yoona yang menangis meraung-raung terlihat seperti sangat ketakutan terlihat sangat lemah dan tak berdaya. Kyuhyun ikut berjongkok dihadapan Yoona. Dia ingin mengelus kepala Yoona tapi Yoona menepisnya.

“Mianhae..Mianhae Yoona, Jeongmal Mianhae..” ucap Kyuhyun kini air matanya ikut terjun. Sekarang ia tahu, keputusannya ini salah, seharusnya ia tetap memendam rasa cintanya pada Yoona apapun yang terjadi dia tidak bisa bersikap egois dengan keputusannya. Tapi karena dia tidak rela hanya karna ada seorang lalaki yang terang-terangan menyukai Yoona, maka Kyuhyun dengan egonya telah menggali luka lama Yoona lagi.

“Kau tahu, bagaimana sedihnya aku kecewanya aku! saat Yuri sahabatku memusuiku! Meninggalkan aku!!” teriak Yoona sambil menangis. Biar Kyuhyun mendengarnya.

“Kau juga tahu! Saat orang yang aku pikir juga mencintaiku dengan tulus justru meninggalkan aku dan mengkecewakan aku!!” tambah Yoona nampak  terlihat frustasi.

“Sekarang bagiamana bisa kau sahabat ku satu-satunya bilang hal seperti itu padaku? Apa kau ingin membuat aku kehilangan sahabat lagi? Lalu jika kita menjadi sepasang kekasih banyak kemungkinan kita akan saling menyakiti dan akhirnya berpisah! Aku tidak mau merasakan hal itu lagi kyu, kehilangan sahabat dan juga kekasih!!” jerit Yoona agar Kyuhyun mengerti.

“Aku merindukanmu yang hilang mendadak dari hidupku, banyak hal yang ingin aku ceritakan padamu. Aku bingung kyu. Ada seorang pria yang menyukaiku, dan selalu merasakan getaran aneh setiap didekatnya. Aku ingin minta pendapatmu, tapi kau malah melakukan hal yang sama dengannya membuatku bingung. Aku bisa gila kyu!”

Kyuhyun tahu betul siapa pria yang dimaksud Yoona. Itu pasti Siwon. Kyuhyun menyeka air matanya sendiri.

“Seohyun, dia menyukai mu! Aku ingin bilang itu padamu, bahwa Seohyun menyukaimu, dia  temanku. Jika ia sampai tahu ternyata kau menyukaiku dia pasti kecewa dan terluka. Aku tidak ingin hal itu terjadi kyu.”

Kalau yang satu ini Kyuhyun baru tahu. Jadi Seohyun wanita malang itu menyukainya. Kenapa?

Yoona terdiam, air mata masih mengalir deras.Kyuhyun terpaku ditempatnya. Lama mereka hanya seperti itu, kira-kira sampai satu jam berlalu, mereka membutuhkan ketenangan diri masing-masing. Kejadian ini benar-benar membuat mereka sama-sama terkejut.

Dengan perlahan Kyuhyun menyentuh tangan Yoona. “Lupakan saja apapun yang aku ucapkan tadi. Anggap itu aku memang sedang bercanda, tidak ada maksud lain.”

Yoona masih terdiam.

“Aku tidak mau melihat sahabatku Yoona, jadi terluka dan rapuh. Aku ingin melihatmu bahagia.”

Yoona menatap Kyuhyun masih dalam diam.

“Pria itu? apakah pria itu Siwon? Direkturmu?” tanya Kyuhyun sambil tersenyum.

Yoona menatap kyuhyun dengan pandangan kenapa kau tahu?

“Tentu saja aku tahu, dia cerita padaku, kami juga minum-minum bersama sambil membicarakan mu, konyol sekali ya? Aku tidak rela sahabatku ada yang menyukai dan berjanji akan mendapatkamu dengan serius. Dia menantang ku, kau tak tahukan?”

Yoona menggelengkan kepalanya.

“Lalu bagaimana perasaanmu terhadapnya? Apa kau menyukainya juga?”

“Aku tidak tahu…” jawab Yoona pelan.

Kyuhyun tersenyum. “Bukalah hatimu, perlahan-lahan saja dan lihatlah kenyataan, ikuti suara hatimu.” Saran Kyuhyun sebagai sahabat,

Yoona tersenyum. Kyuhyun-nya sudah kembali. Yoona berhambur kepelukan Kyuhyun memeluk kyuhyun dengan erat.

“Kau akan menjadi sahabatku selamannya kan?” tanya Yoona.

Kyuhyun memanggutkan kepala. “Tentu saja!! tentu saja!!” jawab Kyuhyun serius. Dan sekalian menguatkan sedikit hatinya yang baru saja terluka. Ia telah ditolak Yoona. Tapi setidaknya ia tidak ditinggalkan Yoona. Itu lebih baik untuknya.

“Ouh.. iya!!” seru Yoona tiba-tiba lalu melepas pelukannya.

Kyuhyun menatapnya dengan heran. “Wae?”

Senyum dibibir Yoona merekah. “Kau harus menepati janjimu pak jaksa!”

Kyuhyun mengerutkan keningnya.”janji apa?”

“Jangan berpura-pura lupa! Kau janji padaku kalau kau akan mengencani wanita yang bilang dia menyukaimu melalui aku!”

Kyuhyun terdiam, memangnya dia pernah bicara begitu pada Yoona ya? Kapan, tapi kedengarannya memang tidak asing sih. “Lalu?” tanya Kyuhyun.

“Kau harus berkencang dengan Seohyun! Dia bilang menyukai mu melalui aku! Jadi kau harus menepati janjimu!” tuntut Yoona.

“Ahh..tidak..tidak.. aku tidak bisa.” Elak Kyuhyun lalu bangun dari duduknya, ia masuk kedalam apertement Yoona.

Yoona mengikutinya. “Harus!! Janji adalah janji Kyu! Lagian Seohyun juga cantik dan manis. Dia cocok denganmu!” Yoona bertingkah seperti makcomblang saja.

“Aku tidak tahu bagaimana caranya berkencan dengan wanita.. aku tidak bisa, bisakan janji itu diganti dengan yang lain?”

“Tidak!! Tidak bisa!! Besok kau harus ke apertement Seohyun, lalu mengajaknya jalan-jalan, musim panas akan segera berakhir Kyu! Sebentar lagi musim semi. Jadi jangan menyia-nyiakan waktu.”

Kyuhyun ternyata menutup wajahnya dengan bantal. Dia pusing mendengar ocehan Yoona.

Yoona berkacak pinggang menatap kesal tingkah Kyuhyun itu. “Kyu…!!! Kau dengan aku tidak!!” teriak Yoona membahana diseluruh ruangan.

“Iya aku dengar!!!” balas Kyuhyun dengan berteriak juga.

~Dorr—dorr—door–~~~

Kyuhyun dan Yoona langsung berlari mendekati pintu apertemnnya yang digedor-gedor dari luar dengan cara tidak sabar. Yoona menyalakan monitornya. Tetangga sebelahnya yang berbadan gemuk, yang selalu di intimidasi saat lift penuh kini berdiri didepan pintu Apertementnya dengan wajah galak.

“Ya!! Yoona ssi!!! Apa kau bisa tenang sedikit!! Ini sudah malam! Aku perlu istirahat!! kau pikir yang membayar sewa Apertement hanya kau!!” ucap tetangga Yoona melalui lobang intercom diluar.

Yoona dan Kyuhyun kompak menutup telinga mereka. Suara si tubuh gempal itu keras sekali.

“Iya eonni.. mianhae.. mianhae..” balas Yoona dari lobang intercom dalam.

Tetangga Yoona masih nampak kesal diwajahnya, tapi dia tidak membalas apapun lagi. Sekarang di layar monitor sudah tidak ada gambarnya lagi. Dia sudah pergi masuk kedalam kandangnya sendiri. Setelah sekiranya cukup aman, dengan kompak Yoona dan Kyuhyun tertawa terbahak-bahak.

“ahhahha…kau lihat bagaimana dia marah dan berteriak pada kita? Ahhahaha” tawa Kyuhyun menggelegar, ini benar-benar lucu baginya. Perutnya sampai sakit.

“hahaha, kau benar kyu, itu lucu sekali.. tapi ini karena ulahmu!! Bagaimana jadinya jika pintu apertementku sampai putus karena digedor-gedor?”

“Aku akan menjadi jaksamu dengannya di pengadilan nanti. Hahhahah…”

“kau gila!!”

Mereka masih saja tertawa bahkan sampai didepan tipi mereka masih saja tertawa tanpa henti. Tapi ketika mendengar gebrakan dari dinding disebelah mereka langsung kompak diam lagi. Dan cekikikan pelan-pelan. Itu pasti si tetangga Yoona yang bertubuh gembil tadi yang melakukannya.

 

~****~

 

Yoona baru saja selesai mandi, dari kamar mandi hanya memakai baju handuk dan rambutnya yang masih basah usai keramas dibungkus handuk. Yoona menepuk-nepuk perutnya yang usai mandi disiang hari jadi terasa lapar, dia ingat semalam dia memang belum sempat makan dan malah menghabiskan waktu dengan Kyuhyun sampai jam dua pagi dengan minum soda dan makan kripik singkong. Yoona berlari kearah meja Tv. Mukanya langsung cemberut. Kesal melihat mejanya belum dirapikan sama sekali, Kyuhyun pulang dari tadi rumahnya tadi pagi untuk kerja tanpa tanggung jawab. Terpaksa mau tidak mau Yoona harus membersihkannya, masih ada waktu satu jam untuk berangkat ke kantor. Sekarang baru jam sepuluh pagi. Yoona memang punya waktu bebas kerja dikantornya sejak dulu.

Yoona berjalan mengambil polybag dengan gerak cepat ia memasukkan kaleng-kaleng soda dan soju kemasan kaleng yang semalam sempat ia beli bersama kyuhyun di supermarket 24jam begitu pasca tetangga Yoona marah-marah padanya  karena Yoona dan Kyuhyun yang berbicara teriak-teriak dan tertawa terbahak-bahak. Yoona meringis ngeri melihat ramyunnya yang sudah membeku. Wajahnya jadi sedih itu ramyun terakhir yang ia punya. Dengan sikap jijik Yoona menuang ramyun beku itu kedalam polybag. Tapi matanya langsung bersinar begitu mendapati satu kantong keripik kentang yang masih utuh. Ia langsung mengikat polybagnya dan mengambil kripik kentang itu, lumayan untuk mengganjal perutnya yang sudah sangat lapar ini.

Baru Yoona duduk disofa sambil menikmati keripik kentang temuannya, tiba-tiba bel Apertementnya berbunyi. Dengan langkah malas ia berjalan menuju pintu, tanpa mengecek melalui monitor Yoona langsung menekan tombol membuka pintu, ia masih sibuk memakan kripik kentangnya, Tapi begitu pintu terbuka yang ada disana justru Siwon. Dengan pakaian berjas rapi dan senyum hangat yang merekah. Yoona tertegun. Kenapa tiba-tiba siwon ada didepan rumahnya? Yoona langsung salah tingkah. dia bingung harus berbuat apa.

Siwon yang menyadari Yoona yang membuka pintu untuknya masih memakai baju handuk dan kepala dibungkus handuk, juga jadi salah tingkah. ia merasa datang diwaktu yang salah. Mereka jadi sama-sama bersikap malu.

“Hem.. Maaf kau pasti terkejut dengan kedatangan ku.. aku..”ucap Siwon dengan susah payah. Ah kenapa wanita yang baru selasai mandi seperti ini sangat menggoda sekali.

“Oh, tidak..tidak, hanya saja aku baru selesai mandi, hem.. kau bisa masuk dan tunggu didalam, aku akan berpakaian dulu.” Jawab Yoona tanpa menunggu alasan kedatangan siwon tiba-tiba.

Yoona menutup pintunya begitu siwon masuk ke Apertementnya. Jantungnya jadi deg-degan lagi. Yoona mengikuti Siwon berjalan dibelakang tubuh Siwon sampai keruang tengah. Siwon menoleh kebelakang. Lagi-lagi Yoona terkejut. Sampai-sampai keripik kentang yang ada ditangannya jatuh berserakan dilantai. Yoona memandang sedih keripiknya. Penyelamat perutnya hilang.

“Ouh..Mianhae..” ucap Siwon sadar apa kesalahannya. Dia langsung berjongkok dan memunguti kentang yang berjatuhan dibawah kaki Siwon. Siwon baru sadar kalau ia sedang berjongkok dibawah kaki Yoona. Lalu ia menanggakkan kepalanya.

Dengan cepat Yoona meletakan tangannya keujung handuk menutup celah baju handuknya yang terbuka. “sudah tidak usah dipunguti, kau tunggu didepan tv saja. aku akan berganti pakaian.” Dengan cepat dan sikap malu Yoona berlari masuk kekamarnya. Dan menutup pintunya dengan cepat. Jantungnya bisa saja lompat saat ini juga.

Siwon tersenyum setelah Yoona pergi. Bodoh, barusan ia hampir melihat apa? Ini memalukan.

Siwon mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru Apertement Yoona. Jadi seperti ini dalam apertement yang Yoona tempati. Siwon berjalan kea rah ruang tipi, kantong polybag masih  duduk manis dibawah Sofa. Siwon tersenyum melihatnya. Tapi Yoona setidaknya sudah cukup hebat mengurusi dirinya sendiri di sebuah apertement yang terbilang mewah dan cukup besar ini.

Siwon duduk disofa Yoona lalu matanya menangkap ada jam tangan silver yang tidak asing tergeletak didekat kakinya. Siwon memungut dan memperhatikannya. Dia pernah melihat seseorang memakai jam ini. Siwon berusaha mengingatnya. Dan terlintasnya dimana tangan Kyuhyun yang menuangkan soju untuknya pada malam itu. iya benar itu jam tangan Kyuhyun. Tapi kenapa ada disini? Lalu Siwon memandangi polybag disampignya. Apakah mereka habis menghabiskan waktu semalaman? Tiba-tiba terselip perasaan cemburu dihati Siwon. Siwon meletakkan jam tangan itu kembali pada tempatnya. Tapi melihat jam itu lagi Siwon jadi penasaran semalam apa saja yang dilakukan Kyuhyun dengan Yoona. Dia jadi ingin tahu.

Dua puluh menit kemudian Yoona keluar dari kamarnya, rambutnya sudah ia keringkan dan kini tergerai indah, ia memakai kemeja putih bahan sifon yang tipis sehingga meperlihatkan tanktop putih juga didalamnya, lalu bawahannya ia memakai rok coklat selutut bentuk tulip kemejanya dimasukan kedalam rok dan diberi ikat pinggang vintage berwarna silver.

“Maaf menunggu lama. Jadi aku penasaran kenapa kau tiba-tiba ke sini?” tanya Yoona sambil menghampiri Siwon.

Siwon tersenyum melihat penampilan Yoona. Dia selalu pintar mempadukan pakaian sehingga terlihat cocok untuknya. “aku dapat undangan makan siang untuk dua orang dari partner sponsor Hyundai jadi aku memutuskan mengajak dirimu.”

“Oh, jadi itu tujuannya. Hem-em apakah aku berpakaian seperti ini oke?” tanya Yoona.

Siwon memanggutkan kepalanya. “Acaranya semi formal jadi berpakaian seperti itu juga tidak masalah.” jawab Siwon.

“Kau mau minum apa?” tanya Yoona dia lupa membiarkan siwon menunggu selama dua puluh menit tanpa diberikan jamuan apapun. Dia sibuk mengurusi perasaannya sendiri.

“Tidak perlu.. hemm Yoona ssi… kau tadi makan keripik kentang?” tanya Siwon. Sebenarnya sejak tadi ia jangjal melihat Yoona makan keripik kentang saat ia datang. Ini masih terbilang pagi. Masa dia sudah nyemil.

Yoona tersenyum malu-malu. “Aku kehabisan stock ramyunku, jadi untuk mengganjal perut kupikir kripik kentang tidak masalah.”

“Ramyun kau bilang? Kau sering mengkomsumsi ramyun instan? Itu tidak baik untuk lambungmu, dan menyemil diwaktu pagi juga tidak sehat untuk tubuhmu, kau tidak punya susu ataupun roti untuk kau sarapan? Kau memang tinggal sendiri, tapi kau harus membiasakan meperdulikan keadaanmu mengurusi menjaga kesehatanmu sendiri.”

Yoona tertegun. Kenapa Siwon jadi cerewet seperi itu? percis sekali dengan Eommanya. “Sudah?” tanya Yoona pada Siwon. Siwon terdiam dia sadar dia tadi baru saja meluapkan kekahwatiran berlebihannya pada Yoona.

“Pulang dari acara aku akan mengantarkanmu ke super market. Aku akan rekomendasikan apa saja yang harus ada diApertementmu ini.” Ucap Siwon lagi.

Yoona tersenyum lagi. Entah kenapa bawelnya siwon kali ini tidak menyakitkannya tapi  justru membuatnya senang dan merasa sangat dipedulikan.. Yoona rindu masa-masa seperti ini. Dimana ada seorang lawan jenis yang bawel tentang apa yang ada di dirimu.

 

~***~

 

Yoona mengelap mulutnya yang usai makan siang dengan sapu tangan yang disediakan. Yoona melirik ke Siwon yang duduk disebelahnya yang masih sibuk berbincang-bincang dengan rekan kerjanya yang satu meja dengan mereka. Yoona mendekatkan dirinya pada Siwon lalu membisikan kalau dia ingin ketoilet sebentar, Siwon hanya memanggutkan kepalanya dan membiarkan Yoona pergi dari sisinya untuk ke Toilet.

“Jadi Siwon ssi, apa kau mengencani designer perusahaanmu sendiri?” tanya salah seorang rekannya.

Siwon tertawa garing.”aku harap begitu, tapi dia telah menolakku.” Jawab Siwon.

Begitu Yoona pergi dari meja makan, obrolan bisnis mereka jadi berubah menjadi mengobrolkan Yoona dan Siwon.

“Astaga kenapa? Kau sudah sempurna seperti ini dia masih menolakmu? Apa tipe lelakinya terlalu tinggi?” Tanya yang lainnya.

Siwon lagi-lagi hanya dapat tertawa garing, sebenarnya dia sedikit tidak suka jika harus membicarakan dirinya sendiri dengan rekan kerjanya yang memang tidak terlalu akrab dengannya,”bukan, bukan begitu..dia hanya pandai menilai lelaki.” Jawab Siwon. “Hemm.. jadi bagaimana apa kalian akan mensponsori launcing busana pesta kami?” siwon kembali menjurus ke obrolan utama mereka.

Ketiga keran kerjanya tertawa, ternyata selain siwon paling muda diantara mereka berempat, ternyata siwon memang pintar juga melarikan diri.

 

Yoona keluar dari toilet sambil membenarkan posisi rok yang ia kenakan sambil berjalan.

“Kau Yoona ssi kan?”

Suara itu, mendengar suara itu lagi, membuatnya merinding. Yoona ragu apa ini benar suara yang sama dengan orang dimasa lalunya? Perlahan demi memastikan kebenaran akan dugaannya dia mengangkat kepalanya. Dengan cepat Yoona menutup mulutnya sendiri yang tercenga. Dugaannya benar. Orang dimasa lalunya. Lee Donghae kini berdiri dihadapannya.

“ternyata benar, itu kau, hai apa kabar, lama tidak bertemu?” Donghae melempar senyum sambil mengulurkan tangannya.

Yoona berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri. Dengan perlahan ia mengangkat tangannya yang sedikit gemetar untuk membalas jabatan tangan Donghae.

“Aku baik, bagaimana denganmu?” tanya Yoona, dan dengan cepat melepas tangannya dari jabatan tangan Siwon.

“Seperti yang kau lihat, aku juga baik-baik saja. ah.. ternyata tidak banyak yang berubah dari kau, kau masih cantik dan manis. Kau bersama siapa disini?”

Yoona nampak gelisah dengan obrolan ini, dia tidak nyaman hanya berdua seperti ini dengan Donghae, kenapa orang-orang dimasa lalunya yang membuat luka dalam dihatinya jadi bermunculan seperti ini? Kepalanya jadi pusing.

“Aku? Aku.. hem.. bersama bosku.” Jawab Yoona terbata-bata.

“Chagiya..” Yuri datang mendekati Donghae dan Yoona yang sedang berbicara.

Yuri langsung menggandeng tangan Donghae dengan erat didepan mata Yoona. “Kalian sedang apa? Apa kalian sedang reonian tanpa aku? Jahat sekali,” ucap Yuri dengan sikap manjanya.

Yoona menatap sedih kedua orang didepannya ini. Syukurlah, ternyata kalian masih bersama, aku akan sangat marah jika kalian menyakitiku tapi hubungan kalian hanya sebentar saja, tapi sekarang aku tahu kalian masih bersama dan nampak sangat bahagian, tapi bagaimana dengan aku? Ucap Yoona didalam hatinya.

“Aku tidak sengaja bertemu dengannya disini. Kau tidak bilang padaku bahwa Yoona akan datang juga?”

Yuri menatap yoona sesaat lalu beralih ke Donghae. “Aku juga tidak tahu kalau dia ada disini, hemm, Yoona akan menjadi saingan ku pada rancangan musim semi ini.”

“Benarkah?” tanya Donghae pada Yoona.

Yoona hanya mampu memanggutkan kepalanya.

“Kapan-kapan kita harus berkumpul bersama, sudah lama kita tidak bermain bersama. Kau bisa ajak temanmu itu.. hemm siapa namanya? Cho..”

“Kyuhyun.” Jawab Yoona dengan cepat.

“Ah benar Cho Kyuhyun, apa kalian sudah berpecaran sekarang?” tanya Donghae.

Yoona menggelengkan kepalanya. “Kami hanya bersahabat dan akan tetap menjadi sahabat selamanya, tanpa ada yang saling melukai.” Jawab Yoona sambil menatap Yuri.

Yuri yang sadar atas tatapan dan ucapan Yoona jadi salah tingkah. “Bukankah…heem.. didunia ini tidak ada yang  benar-benar sahabat sejati?” tanya Yuri.

Yoona tersenyum. “tentu saja ada. tapi kau tidak akan pernah tau..”

Yuri meringis kesal dengan ucapan Yoona. Yuri sadar secara tidak langsung Yoona sedang menyindirnya.

“Yoona.. oh,, ternyata kau disini.”

Yoona bernapas legah ketika Siwon muncul dihadapannya. Setidaknya dia tidak sendiri disini, sekarang ada Siwon yang pasti siap untuk membawanya pergi kapan saja. jika kedua orang ini terus membahas masa lalu yang tidak mengenakkan dan akan membuat Yoona terluka.

Yuri dan Donghae kompak memandang siwon yang tiba-tiba muncul diantara meraka.

“Aku menyusul mu, kenapa ke toilet lama sekali?” tanya Siwon pada Yoona. Yoona hanya tersenyum salah tingkah. Siwon menatap Yuri dan Donghae bergantian. Lalu dia tersenyum pada Yuri. “Kau Kwon Yuri Designer dari Lotte kan?” tanya Siwon.

Yuri membalas Senyum Siwon, “Kau benar, senang bertemu dengan anda lagi, jadi Yoona ada disini karena kau?”

“Iya.. kami pergi bersama.” Jawab Siwon lalu menggandeng tangan Yoona.

Donghae terlihat datar saja melihatnya, Yuri juga jadi tercenga melihatnya, apakah Siwon adalah kekasih Yoona? Nampak ketidak sukaan terpancar dari mata Yuri. Dia tidak rela jika Yoona mendapatkan yang lebih baik dari dia. Sejak dulu Yuri memang selalu ingin terlihat lebih baik lebih segelanya dari pada orang lain termaksud Yoona.

“Jadi apakah orang disebelah anda adalah kekasih anda?” tanya Siwon.

Yuri tersenyum kecil. “Iya.. kenalkan ini Lee Donghae dan ini Siwon.” Siwon dan Donghae pun berjabat tangan.

Yoona hanya terdiam. Dia benar-benar merasa tidak nyaman disini.

“Maaf sepertinya kami sudah harus pergi.. sampai ketemu lagi.” Pamit Siwon pada Donghae dan Yuri, lalu menggandeng  tangan Yoona. Mengajaknya pergi, dia tahu Yoona pasti sudah sangat tidak nyaman.

Yuri menghentakan kakinya dengan kesal. “Apa-apaan mereka? Mau pamer?” runtuh Yuri kesal lalu meninggalkan Donghae sendirian yang masih terdiam.

“Syukurlah kau sudah memiliki lelaki lain. aku akan merasa bersalah jika kau terus sendiri karena aku, kau layak bahagia Yoona ssi.” Ucap Donghae pelan sambil tersenyum kecil.

 

~***~

 

Seohyun memerjapkan matanya berkali-kali dia nampak ragu dengan apa yang ia lihat didepan matanya kini, tapi itu memang benar, didepan gerbang sekolah Kyuhyun berdiri dekat mobil miliknya. Tapi Seohyun sampai menyerngitkan dahi karena hari ini tidak ada jadwal  Yoona mengajar, tapi kenapa Kyuhyun ada disini.

Karena penasaran akhirnya Seohyun berjalan menghampiri Kyuhyun.

“Kyuhyun ssi…” sapa Seohyun. Sambil tersenyum ramah.

“Hai..”  balas Kyuhyun.

Untuk beberapa saat mereka saling terdiam dan memandangi satu sama lain.

Seohyun jadi tidak tahan untuk tersenyum lagi, ini sangat lucu. “Kenapa kau ada disini Kyuhyun ssi? Apa kau lupa hari ini Yoona tidak ada jadwal mengajar?”

Kyuhyun menggelengkan kepalanya. “Aku tahu, aku kesini bukan ingin menjeput Yoona.”

“Lalu?” tanya Seohyun penasaran.

Kyuhyun membuka pintu mobilnya yang sebelah kanan. “Masuklah.. hari ini aku akan menemanimu jalan-jalan sore, kau punya rekomendasi tempat yang bagus atau yang kau ingin kunjungi?”

Seohyun terkejut mendengarnya. Dia jadi tediam, apakah ia sedang berimajinasi? Apakah ucapan kyuhyun tadi hanya keinginannya atau memang kyuhyun telah berkata demikian. Astaga Jantung Seohyun jadi berdegup kencang lagi dan kepalanya terasa dipenuhi dengan taburan bunga-bunga warna warni, dia senang sekali.

“Kenapa dia? Ayo masuk? Apa kau takut jika pergi berdua saja denganku?”

Seohyu buru-buru menggelengkan kepalanya, dia takut Kyuhyun berubah pikiran. “Anio..anio..” lalu Seohyun masuk kedalam mobil Kyuhyun.

Seohyun masih bingung memikirkan pertanyaan Kyuhyun, sebenarnya kemanapun Kyuhyun akan mengajaknya pergi dia juga mau, dan pasti akan senang. Karena akhirnya ia bisa pergi berdua dengan Kyuhyun.

Kyuhyun ternyata sudah duduk disampaing Seohyun. Kyuhyun menarik sabuk pengaman bagian Seohyun membantu memasangkannya. Seohyun jadi tercekat dan sulit bernapas begitu menyadari wajah Kyuhyun jadi sedekat ini dengan dirinya. Kyuhyun juga memasangkan sabuk pengaman untuk dirinya sendiri, lalu menyalakan mesin mobilnya, dan menjalankan mobil meninggalkan gedung sekolah tempat Yoona dan Seohyun mengajar.

“kau ingin pergi kemana?” tanya Kyuhyun lagi.

Seohyun jadi sangat gugup sedekat ini dengan Kyuhyun. “aku, tidak tahu…”

Kyuhyun memanggut-manggutkan kepalanya mengerti dengan keadaan canggung ini, sebenarnya ia juga canggung hanya saja kyuhyun berupaya untuk menyembunyikannya.  “Aku tahu pasti ini aneh, tiba-tiba aku mengajakmu jalan-jalan seperti ini, sebenarnya aku tidak ada maksud apapun, aku hanya ingin lebih mengenal Seohyun ssi, kudengar dari Yoona, kau tertarik padaku?”

Mata Seohyun langsung terbelalak, Yoona! Apa saja yang sudah kau katakan pada Kyuhyun, tapi terimakasih akhirnya dia berubah seperti ini, tapi aku sangat malu Yoona!! Ucap Seohyun dalam hatinya, dan pipinya langsung memerah seiring perasaannya yang jadi tidak karuan.

“Seohyun ssi?” panggil Kyuhyun.

“Ne..?” jawab Seohyun dengan sikap salah tingkah.

“Kau suka Seafood tidak?” tanya Kyuhyun.

“Suka. Aku suka..”

“Hemm..bagaimana kita ke Noryangjin? Kau bisa memilih kita apa saja yang kau ingin makan disana..” saran Kyuhyun.

“Boleh, itu ide yang bagus..”

Kyuhyun langsung melajukan mobilnya ketempat pasar ikan tradional Noryangjin, dikawasan Noryangjing-dong ~Dongjak-gu. Pasar ini tidak kalah ramai dengan pasar yang menjual berbagai makanan laut di Busan, apalagi kalau malam, selain kita bisa memilih ikan langsung, para pedagangnya akan senang hati merekomendasikan restoran yang akan mengolah ikan-ikan yang sudah dipilih untuk dijadikan masakan yang kita sukai.

Kyuhyun menoleh sesaat menatap wajah Seohyun yang duduk disebelahnya. Ternyata jika diperhatikan dengan jarak Sedekat ini, Kyuhyun harus mengakuinya Seohyun cukup manis. Apalagi saat dia selalu tersenyum dengan ramah dan tulus untuknya. Kyuhyun suka cara senyumnya itu. dia jadi merasa lebih dihargai dan disayangi.

 

“Seohyun!! Coba lihat ini..” panggil Kyuhyun sambil menunjukan bak didepannya.

Seohyun yang sedang melihat lobster langsung melepasnya dan beralih ke Kyuhyun. “Wahh.. gurita… besar sekali…” ucap Seohyun sambil menyerngit takut.

“Kau mau tidak? Aku akan tangkapkan untukmu jika kau mau..”

Seohyun nampak ragu, “Itu terlalu besar…” ia mengerngit ngeri melihat gurita besar yang ada didalam bak itu.

“Yang besar itu dagingnya enak..”

“Aku lebih suka gurita yang sudah dipotong kecil-kecil lalu dibuat takoyaki.”

“jajanan Jepang itu? Kau bisa membuatnya?”

Seohyun memanggutkan kepalanya.

“Ajjussi, aku mau gurita segar ukuran sedang, lalu dipotong-potong ya..” pesan Kyuhyun pada penjual ikan tersebut.

“Baik..Tunggu sebentar.”

“Untuk apa kita membelinya?” tanya Seohyun heran.

“beli saja, kau simpan dilemari es, kapan-kapan jika kau sempat kau buatlah takoyaki untukku..” ucap Kyuhyun.

Seohyun tersenyum. Ah.. dia benar-benar senang. Dia tidak menyangka kalau Kyuhyun yang awalnya ia pikir tidak tertarik sama sekali dengan dirinya dan akan terus-terusan bersikap acuh dan dingin padanya ternyata mempunyai sisi lain yang menarik yang membuat Seohyun semakin menyukai Kyuhyun.

“Ini.. semuanya jadi 8000 won.” Ucap Sii ajjjusi sambil memberikan kantong plastic beriskan gurita yang sudah dicincang-cincang.

“ini.. Kamsahamnida” Kyuhyun membayarnya dan menyerahkan kantong berisi daging gurita tersebut kepada Seohyun.

“Kesini..” Kyuhyun menuntun Seohyun menyebrangi jalan, mereka masuk kedalam sebuah kedai yang cukup besar dan didalamnya sudah ramai oleh orang-orang dengan perut kelaparan.

“Seefood disini enak. Aku pernah makan sekali bersama dengan rekan kerjaku.” Ucap Kyuhyun sambil mencari bangku kosong untuk mereka berdua.

“disana..!!” Seru Seohyun menunjukan saju meja dengan dua bangku kosong saling berhadapan, pojok ruangan.

“Pilihan sisa yang bagus..” lalu mereka segera berjalan kesana sebelum ada orang lain yang melihatnya dan menempatinya.

“Ajjuma aku pesan kepiting saus teriyaki, ikan panggangnya satu dan Soju satu botol.” Teriak Kyuhyun. Memang seperti itu cara memesannya, makanya restoran ini sangat ramai, ramai dengan teriakan para pembelinya.

“Kenapa kau terus memandangiku? Apakah aku begitu menarik?”  tanya Kyuhyun dengan sikap narsisnya.

Seohyun tertawa kecil menanggapinya.

“Apakah oppa mu masih datang menemuimu?” tanya kyuhyun merubah tofik pembicaraan mereka.

“Anio.. dia akan datang jika ia butuh uang saja. mungkin uang yang tempo hari ia ambil dari ku sudah cukup.” Jawab Seohyun.

“Heemm.. jika dia berani melukaimu lagi, kau bisa mengambil jalur hukum dan menghubungi aku.”

“Apa kau sedang promosi jabatanmu?”

“tentu saja.. kau tidak tahu aku jaksa handal? Tapi kau harus mengeluarkan uang lebih, soalnya jam terbangku sudah beda level.”

“Astaga, selain narsis ternyata kau sangat perghitungan.” Sindir Seohyun.

“Tidak..tidak.. aku bercanda..” sahut Kyuhyun dengan cepat dia bukan orang yang seperti itu.

Lalu mereka terawa bersama. Karena tingkah Kyuhyun tadi.

“Astaga sepertinya diluar hujan.” Seru Kyuhyun ketika mendengar suara gaduh orang-orang pasar yang berteriak-teriak karena dagangannya kehujanan. Dan suara hujan deras yang jatuh keatas genting kedai juga cukup terdengar jelas. Semakin membuat suasana menjadi ramai.

“Hujan penyambut musin semi,, sebentar lagi musim semi tiba..” jawab Seohyun.

“Kau benar…untungnya kita sudah berada aman disini tidak kehujanan dan bisa mengisi perut kosong  kita. “

Seohyun membenarkan ucapan Kyuhyun.

“Seohyun ssi, apa kau senang? Ini adalah kencan pertama kita..”

Seohyun langsung menutup mulutnya tidak percaya, bahwa sekarang dia memang sedang kencan dengan Kyuhyun. Benar pergi bedua, belanja berdua makan berdua dan berbicara banyak hal sejak tadi berdua, benar ini adalah kencan, kenapa Seohyun baru menyadarinya?

“Tentu saja aku senang..”  jawab Seohyun.

Yoona merekomendasikan aku untukmu, kamu untukmu, asalkan kau tau, aku telah ditolak olehnya, dia hanya ingin menjadi sahabat denganku, hatiku terluka, tapi aku lebih terluka jika melihatnya bersedih dan marah. Malam itu setelah aku ditolak oleh Yoona, aku menghabiskan malam bersama dengannya sebagai sahabat, lalu dia memaksaku untuk mengajakmu berkencan, setelah menghabiskan banyak snack dan minuman soda dan juga soju, dengan permainan putar kaleng yang bodoh, aku kalah dan harus memenuhi perintahnya yang harus mengencani mu dan membuatmu bahagia, sekarang aku sedang berkencan denganmu dan kau bilang kau bahagia. Terima kasih Seohyun ssi, aku yakin Yoona akan lebih bahagia dengan ini. Wanita keras kepala itu. selalu ingin orang disekitarnya bahagia, tapi entahlah dirinya bahagia atau tidak dia tidak pernah memberitahu siapapun.

Setelah menunggu setengah jam akhirnya pesanan mereka datang dan langsung dihidangkan diatas meja.

 

~**~

 

“Kenapa kau mengajakku kesini?” tanya Yoona begitu siwon meminggirkan mobilnya didepan sebuah toko ice cream. Dikawasan Cheongdamdong.

Siwon melepas sabuk pengamannya. Lalu ia memandang Yoona sambil tersenyum “Aku tahu hatimu sedang panas dan merasa tidak nyaman, karena bertemu dengan Yuri dan mantan cinta pertamamu itu, jadi aku rasa ice cream dapat menghilangkan semua rasa buruk itu.”

Yoona tersenyum mendengarnya, alasan yang manis dan cukup masuk akal.

Mereka keluar dari mobil bersama, dan ikut mengantri  sebentar untuk memesan ice cream.

“Kau ingin rasa apa?” tanya Siwon.

“Heemm.. Stowberry Vanilla.”

“Choco Vanilla latte dan Stowberry Vanilla satu.” Ucap Siwon pada penjual Ice cream, tanpa menunggu lama dua ice cream diserahkan ke mereka.

Yoona langsung menjilati ice cream yang dibelikan oleh Siwon. “Heem enak sekali.. “ ujar Yoona.

Siwon juga mulai menjilati ice creamnya. “Bagiamana kalau kita jalan-jalan dulu mengelilingi tempat ini?” tawar Siwon.

Yoona memandang Siwon, lalu memicingkan matanya.” Apa kau sedang mengajakku kencan secara tidak langsung?”

Siwon terkekeh mendengarnya, “Jika kau mau, aku bisa memberikan kencan romantis untukmu.” Jawab Siwon dengan percaya diri.

“Astaga! Aku belum siap!” ucap Yoona lalu berjalan deluan meninggalkan Siwon.

“anggap saja ini kencan sederhana kita.” Sahut Siwon membuat Yoona melukis senyum dibibirnya.

Mereka berjalan berdua dipinggir-pinggir toko sepanjang jalan distrik Cheongdamdong, mobil Siwon ditinggal begitu saja dipinggi toko ice cream mereka justru malah berjalan-jalan sore berdua sambil berbicara dan menikmati ice cream. Setidaknya siwon telah berhasil memperbaiki suasana hati Yoona.

Siwon menyerahkan sapu tangannya kepada Yoona karena melihat Yoona yang sudah selesai menghabiskan ice creamnya dengan menyisakan bekas cream ice tersebut di pinggir-pinggir bibirnya. Yoona mengambilnya. Lalu ia tersenyum.

“ini sapu tangan ketiga yang kau berikan kepadaku.” Ucap Yoona sambil membersihkan sisa cream dipinggir bibirnya.

Siwon mengkedipkan matanya, “Jinjayo? Tapi kau tidak pernah mengembalikannya padaku?”

“Aku padahal sudah mencucinya dan menstrikanya dengan rapi, tapi selalu terlupa, akhirnya aku simpan saja dirumah.”

“Tidak apa-apa simpan saja buatmu. Aku masih punya stock banyak.” Jawab Siwon sambil nyengir.

Siwon memperhatikan wajah Yoona, dia mengambil sapu  tangannya dari Yoona. “ini masih ada disini.” Dengan lembut Siwon mengelap bekas cream di dipipi Yoona.

Mereka terdiam jarak mereka sangat dekat sekali. Kedua jantung mereka saling berlompat gembira. Waktu terasa berhenti. Mata Yoona dengan mata Siwon saling bertukar pandang. Melihat bibir kecil dan berwarna pink itu membuat Siwon sangat ingin menciumnya. Ah, jantungnya benar-benar tidak bisa diajak kompromi dan menenangkan diri. Dia mendekatkan wajahnya pada Yoona. Dekat semakin dekat.

Tiba-tiba dering ponsel Yoona berbunyi. Mereka langsung sadar dan saling menjauhkan diri dengan sikap salah tingkah. Yoona langsung merogoh-rogoh isi tasnya mencari tasnya. Siwon mengendumel dalam hati padalah tinggal selangkah lagi, demi apapun Siwon kesal dengan orang yang telah menelpon Yoona diwaktu yang tidak tepat.

“Ya.. Sulli? Apa ? Ommo.. Mianhae eonni lupa.. jadi sekarang mau masih menunggu di perpustakaan bersama Minho? Ah.. iya sebentar..”

Begitu Siwon tahu siapa penelponnya, dia jadi semakin kesal, ternyata Sulli adiknya, ya memangnya siapa lagi Sulli yang Yoona kenal? Dengan sikap jahil Siwon merampas ponsel Yoona, Yoona terkejut tapi Siwon menyuruh Yoona diam saja.

“Tidak.. bisa, Gurumu sedang Sibuk, sungguh, aku dan gurumu sedang ada urusan penting yang tidak bisa ditinggalkan..lebih baik kau belajar saja bersama Minho… apa? Oppa tidak peduli… tidak bisa, sudah yahh.. sampai ketemu dirumah!” Siwon mematikan ponselnya. Lalu ia berikan lagi pada Yoona.

Yoona menatap heran pada Siwon, maksudnya apa?

“Sekali.. sekali dia harus diberi pelajaran, dan hemm biarlah dia mengakrabkan diri dengan Minho.. jadi kau tidak perlu mempedulikan mereka, mereka juga sudah besar bisa pulang sendiri-sendiri.” Jawab Siwon enteng.

“bukan itu masalahnya hari ini aku harus memeriksa karya tulis mereka. Lusa sudah harus dikirim untuk dilombakan.” Yoona nampak bersalah karna telah membiarkan muridnya menunggu setengah jam karena dia melupakan janji yang sudah ia buat bersama Minho dan Sulli semalam.

Lalu belum sempat Siwon berpikir dan berbicara tentang masalah ini. Hujan tiba-tiba datang, turun dengan deras, Siwon langsung membuka jasnya merelakan jas mahalnya untuk menutupi dirinya bersama Yoona dari air hujan. Yoona nampak terkejut dengan sikap dadakan Siwon ini.

“Mendekatlah.. nanti tubuhmu basah..”

“sudah basah..” jawab Yoona polos.

Akhirnya Siwon sendiri yang menarik tubuh Yoona mendekati tubuhnya dan berpayung dengan jasnya, “ kita kembali kemobil.”

Mereka akhirnya berlari kecil bersama menuju mobil siwon tadi terpakir, Yoona terus saja tersenyum, dia baru kali ini hujan-hujanan bersama seorang pria yang memayunginya dengan jasnya sendiri, Yoona merasa nyaman dan merasa sangat terlindungi, seakan di dunia ini tidak ada yang perlu ia takuti lagi. Mereka terus berlari kecil sampai akhirnya sampai didepan mobil Siwon. Siwon langsung membukakan pintu mobilnya dan mempersilakan Yoona masuk deluan. Setelah itu baru siwon yang hujan-hujanan sedikit, nyusul masuk kedalam mobil.

“Hujannya deras sekali, lebih baik aku mengantarmu pulang saja, urusan sulli aku akan menelpon supirku nanti untuk menjemputnya pulang.”

Yoona hanya memanggutkan kepala menuruti perkataan Siwon.

 

~***~

 

“Bagaimana? Yoona Nuna tidak akan datangkan?” tanya Minho begitu Sulli baru saja selesai menelopon Yoona dan yang malah bicara selanjutnya oppanya sendiri yang menyebalkan itu.

“Yoona eonni bilang dia sibuk, dia lupa kalau ada janji dengan kita, dia sedang mengurusi perkerjaannya dikantor.” Padahal Sulli tahu pasti oppanya sedang berduaan dengan yoona karena mereka tidak mau diganggu oleh siapapun. Dasar kalau bukan karena dirinya Oppanya tidak akan pernah jatuh cinta pada Yoona!.

“Okee.. sebaiknya kita pulang saja..” ucap Minho lalu mengambil tasnya dan berjalan keluar dari perpustakaan.

Sulli segera mengambil tasnya juga dan mengikuti Minho pergi keluar dari  perpustakaan juga. mereka terdiam begitu sampai didepan. Ternyata diluar telah hujan deras.

Minho mengeluarkan payung dari dalam tasnya, Sulli tak menyangka kalau Minho sesiap ini, sedia paying sebelum hujan. “Kau dijemputkan? Aku pulang deluan ya..”

“Tunggu!” Sulli menarik tas Minho. “Supirku baru bisa menjemputku jam tujuh malam, dia sedang mengantar eomma.. oppaku sedang sibuk.. jadi aku..bisakah aku ikut bersamamu?” tanya Sulli. Dia memang tidak ada pilihan lain. dia takut menunggu sendiri disini, dia juga takut pulang naik bus ataupun taksi sendirian.

Minho menghembuskan napasnya. “Kita ini rival loh..” ucap Minho seolah mengingatkan Sulli kalau mereka tidak berteman baik.

Sulli memanyunkan bibirnya, ia segera mencari akal, bagaimanapun caranya dia tidak mau sendirian.”Rival juga boleh tolong menolongkan?” akhirnya Sulli mengeluarkan teori ngaco, demi keuntungan dirinya.

Minho sampai nyengir mendengarnya, “Aku lapar, jadi aku harus pulang, rumahku dekat dari sini, apa kau mau ikut kerumahku?” ajak Minho.

Sulli terdiam, dia menimbang-nimbang, apakah ia harus kerumah minho atau tetap bertahan disini saja? ah.. tidak! pasti sangat membosankan membaca buku sendirian sampai jam tujuh malam, ini baru jam lima sore, tidak-tidak dia harus ikut Minho, dan hilangkan gengsi.

“Baik aku ikut denganmu saja, nanti supirku bisa menjemputku dirumahmu..”

“Tapi dirumahku tidak ada makan gratis untuk seorang rival ya?”

Sulli meringis kesal. “siapa yang mau minta makan? Aku hanya ingin menumpang tempat saja.”

Minho membuka payungnya lalu memayungi dirinya dan juga Sulli. Sulli tersenyum malu, ternyata Minho mau juga menolongnya, akhirnya mereka pun berjalan bersama ditengah hujan, rumah Minho memang hanya beda satu blok dari perpustakaan ini, jadi mereka hanya perlu jalan kaki beberapa menit bersama dalam satu payung ditengah hujan lebat.

 

Sulli duduk diruang tengah bersama ayah Minho yang baru saja memberikannya teh hangat untuk dirinya. Sedangkan Minho ada dikamarnya mungkin dia sedang berganti pakaian, Sejak tadi ia masuk kedalam rumah minho yang lumayan besar, ya walau masih besar rumahnya tentunya, Sulli memperhatikan rumah ini sangat sepi tidak ada pelayan dan penjaga keamanannya, hanya ada ayah Minho, dan tidak ada ibu Minho yang menyambut kedatangannya.

Kesan pertama Sulli terhadap Ayah Minho, ayah minho orang yang sangat baik dan hangat, beda sekali dengan Minho yang selalu bersikap dingin padanya. Ayah Minho juga membuat perasaan Sulli nyaman bertamu dirumahnya. Sulli mengedarkan Pandangannya dan matanya tertuju pada figura besar yang memperlihatkan photo Ayah Minho, Minho dan Seorang wanita, itu pasti ibu Minho, dia sangat cantik.

“Diminumlah tehnya untuk menghangatkan tubuhmu.”

“Ah.. iya..” Sulli mengangkat cangkir teh hangat tersebut dan mengesap isinya, ah.. rasanya hangat diperut. Sulli meletakan kembali cangkir tersebut keatas meja.

“Aku senang sekali  Minho membawa temannya kerumah, apalagi temannya ternyata seorang gadis yang cantik dan manis seperti mu.”

Mendengar pujian dari ayah Minho pipi Sulli jadi memerah.

“memangnya Minho tidak pernah membawa temannya sebelum aku?” tanya Sulli. Dia senang akhirnya ada yang diobrolkan dengan ayah Minho.

Ayah Minho tersenyum kecil, lalu memandang figura foto keluaga yang tadi sulli lihat, Sulli juga jadi mengikuti  melihat figura itu lagi. “Saat dia SMP kelas dua ibunya sakit-sakitan, ibunya mengidap kanker hati, ibunya harus rutin menjalani kemothrapy, semenjak itu Minho kami menjadi pribadi yang sangat menyendiri saat dirumah dan tidak pernah mau mengajak teman-temannya main kerumah, karena dia tidak mau temannya tahu kalau ibunya sedang sakit.” Cerita Ayah Minho.

Sulli terkejut mendengarnya. Dia sungguh baru tahu tentang ini dan dia sangat tidak menyangka. Sulli tidak dapat komentar apapun dia benar-benar terkejut mendengarnya, tapi sekarang yang sulli ingin tahu dimana Ibu Minho?

“Dua tahun lalu karena penyakit itu, akhirnya ibunya meninggal dunia, tepat pada hari Minho mengikuti lomba cerdas cermat dari sekolahnya, dia tidak melihat saat terakhir ibunya.”

Lagi-lagi Sulli dibuat terkejut mendengarnya. Dua tahun lalu? Lomba cerdas cermat? Dia tahu itu, dua tahun lalu lomba cerdas cermat hari dimana Minho berlari dengan wajah murung dan dingin menabrak dirinya sampai merusak piala pertama yang Sulli dapat di SMA, saat itu Sulli ingat Minho tidak berbicara apapun tatapan matanya kosong, dan saat Sulli balas merusak piala itu Minho juga diam dan malah memungut piala itu dan lari begitu saja tanpa memperdulikan Sulli yang sudah mengamuk karena kesal. Jadi apakah waktu itu Minho terburu-buru karena ingin menemui ibunya yang telah meninggal? Astaga Sulli! Apa yang sudah kau lakukan? Minho mana mungkin bisa minta maaaf padamu kalau keadaan dia saat itu hampa dan sedih tapi ia berusa tidak menangis. Tapi kau Sulli malah memusuhinya dan terus menyalahkan Minho.

“Dia datang kerumah sakit dengan piala rusak ditangannya.” Kata Ayah Minho lanjut bercerita sambil tersenyum, “Dan dia terus menangis. Anak malang itu selama dua tahun kami tinggal berdua dirumah ini, dia melarangku untuk mempekerjakan pembantu, dia ingin mengurus dirinya sendiri. Kami saling mengurusi diri kami sendiri.”

Mata Sulli berkaca-kaca mendengarnya. Lalu dia jadi ingat bisikan Krystal saat dikantin, ternyata benar kalau Minho hanya tinggal bersama ayahnya dirumah dan dia tidak pernah makan masakan rumah yang dimasakan ibunya ataupun pelayannya. Karena dia hanya mengurusi dirinya sendiri bersama ayahnya yang juga sibuk pastinya. Hati Sulli menjadi sakit dia merasa begitu bersalah pada Minho. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Dia benar-benar menyesal, mamarahi Minho dan selalu mencari masalah dengan Minho tanpa alasan yang jelas.

Minho keluar dari kamarnya, menatap bingung keayahnya dan Sulli. “Hei.. kau mau makan ramyun tidak?” tanya Minho pada Sulli.

Melihat Minho yang berdiri disana Sulli jadi ingin menangis. “iya..” jawab Sulli.

Minho langsung berjalan kearah dapur tanpa berbicara lagi. Sulli bangun dari duduknya dan menyusul Minho kedapur. Sulli akhirnya meneteskan air matanya melihat Minho yang sedang memanaskan air didalam panci.

Mendengar seperti ada suara yang menangis disekitarnya Minho jadi membalikan badannya. Dan ternyata ada Sulli dibelakangnya yang sedang menangis. Minho menatap Sulli dengan bingung.apa yang salah kenapa Sulli menangis seperti ini? Apa salahnya kali ini?

Sulli meraih tangan Minho dan menggenggamnya dengan erat. Dengan mata penuh air mata ia menatap Minho didepannya. “Minho, Jeongmal Mianhae..” ucap Sulli lalu tangisnnya semakain menjadi jadi.

“Untuk apa? Kau kenapa? Apa yang salah?” tanya Minho khawatir.

“Kejadian dua tahun lalu, aku sudah tahu alasannya, aku minta maaf, sekarang bisakah kita tidak menjadi rival dan berteman baik? aku mau menjadi teman baik Choi Minho.” Ucap Sulli sambil berusaha meredahkan tangisannya.

“Ada apa?” tanya ayah Minho yang menghampir mereka. Karena mendengar suara gaduh didapur.

Minho menatap ayahnya, pasti ini karena ayahnya. “Aboji.. kau sudah menceritakan apa saja memangnya? Sehingga dia menangis, dia ini sangat cengeng.”

“loh kenapa menangis? Memangnya cerita tadi menyedihkan ya?” tanya ayah Minho bingung.

Minho menjitak jidat Sulli lalu tertawa. “pasti kau sudah berpikiran aku lemah hanya karena  ibuku meninggal? Aku ini lelaki! Aku tidak mau ada orang lain dirumah ini selain ayahku karena aku ingin menunjukan pada ibuku betapa hebatnya anaknya yang tampan ini. Bisa mengurusi dirinya sendiri dengan sangat baik.”

Sulli melongo jadinya. Jadi kenapa dia menangis? “ieh.. dasar menyebalkan!!” runtuk Sulli sambil memukuli lengan minho.

Minho hanya tertawa saja, dan ayah Minho pun jadi ikut tertawa. “Hei katanya mau menjadi teman baikku tapi kenapa terus memukuli ku?”

“Karena temanku rese!! Menyebalkan!!”

“jelek!! Kau saat menangis seperti tadi sangat jelek!!” ledek Minho masih tertawa terbahak-bahak. Sulli semakin menjadi-jadi memukuli Minho, minho sudah membuatnya malu didepan ayah minho. Ah.. tapi Sulli memang sedih dan merasa bersalah tadi. Tapi setidaknya sekarang dia sudah memaafkan Minho dan mereka telah resmi menghapus kata RIVAL dan sekarang menjadi FRIEND.

 

~***~ To Be Continued ~***~

 

AKHIRNYA! Begitu dapat Freeday dari jadwal UAS seharian saya merapikan FF ini, nanti begitu ada Freeday lagi, saya akan merapikan FF A RICH MAN 🙂 Please jangan komentar minta maksa-maksa agar aku postingnya lebih cepat ya?? Ini udah cepat. Saya juga inginnya cepatt tapi saya memang sedang sibuk UAS dibulan puasa jadi ribet ga bisa tidur pagi – Bangun siang buat nulis, kalau ada waktu banyak juga pasti menulis cepat dan menyelesaikan FF ini dengan segera. Semoga senang  dengan jalan cerita part ini dan tidak membuat puasa kalian batal ya!! Annyeong!! ^^

141 comments on “FF – The Good Person ( Part.7 )

  1. Yayaya..
    Cie.. Yg kencan hujan2an, ama yg kencan prtama, n yg bru baikan g musuhan lg..cie..
    Part yg mnyenangkan..
    Ih Yuri jahat bnget deh..g nyangka..

    ^^

  2. minho oppa 😦 😦 😦 😦 kao hebat sekali jadi laki2, kao begitu kuat dan tegar menghadapi cobaan yg datang 🙂
    YoonWon sweet moment 🙂

  3. suka sama 3 couple argh, dpet feelnya , tpi di chapter iniyg paling dpet feelnya pertama pertama minsul,seokyu,yoonwon, moga happy end ala jay park go next part 🙂

  4. Woooaaahhh :O
    SeoKyu, YoonWon mulai kencan nih cuitcuit :3
    Yoona ketemu dengan Donghae? O ow
    Yuri jahat ya disini, jangan bilang dia mau merebut Siwon dari Yoona?!
    MinSul juga udah mulai membaik horeeeeee *prokprok*

  5. Omo!!! Untung aja yoona gk mutusin persahabatan ma kyu… Ya setidakny yoona msh pny org terdekat disisiny wlupun sbentar lg bakalan dgantiin siwon *evilsmirk….

    Moment YWny 😀 , hae ngapain lg nongol tuh, jgn ampe s yuri jd beralih k siwon (¬_¬”) …..

    N terakhir minsul!!! Ikutan mewek pas sulli nangis T_T, minho ngerusak suasana melow aja….

    Lanjut!!!

  6. Hwaaaa happy part is here!!!♥♥
    Duh envy maxsimal sama part ini penuh dengan romantisme ahahaha
    Ada yang lagi jalan jalan sore sambil makan ice cream trs kehujanan trs payungan pake jas giduuu u,u trs ada yg bilang ini kencan pertama kita. Kyu emg masih mau kencan sama seo? Wkwkw walaupun niat awalnya cuma mau nyenengin yoona but it’s sosweet kyu ahaha
    Buat sulli sama minho congratulations finally kalian baikan dan jadi teman hua senangnya:):) btw kyu cool gantle ah kyu lopelope deh ♥_♥ rela ngelakuin apa aja kalo sahabatnya seneng dan bahagia
    Kak daebak ceritanya!!♥

  7. Yoonwon ada kmajuan, SeoKyu ada kmajuan Minsull ada kmajuan, tinggal mslh yoong eonni ama YulHae aja yg blm slesai
    Lcu bgd pas ngebayangin wonppa yg dtng keaprtmen yonng eonni yg msh pke bju hndk, truz hmpir mlht sesuatu
    hahaha….

  8. Kya…. Hubungan Kyuhyun dan Seo Hyun mulai ada sedikit kemajuan, apakah mereka bakal jadian? Dan Yoona sepertinya sudah mulai merasakan jatuh cinta pada wonppa, tapi kasihan bgt ya wonppa dia harus menunggu jawaban Yoona karena dia tau betapa sulitnya Yoona melupakan masa lalunya. Dan satu lagi hubungan Sully dan Min Ho akhirnya ada kemajuan dan kesalah pahaman mereka akhirnya terselesaikan jg. Lalu apakah mereka akan bersatu, ku harap begitu

  9. Ada kemajuan antara minho dan sulli dan aku juga senang soalnya ada yang habis kencan ditengah hujan..^^

  10. Sweeeeeeet bgt moment yoonwon….andaikan d duniaa nyata mereka bener2 jadian….mereka kan menjadi pasangan terPERFECT sedunia…..ngarep banget….YOONWON LOV U….

  11. Jadi terharu sama sikap kyunyuk yg sangat bijak,memili persahabata dan mengorbankan perasaanya.kencan pertama yoonwon dan seokyun yg mengesankan dan si rival minsul yg memutuskan untuk jadi friend.

  12. Sedih bgt kisahnya minho
    Wajar aja kalo sulli sedih dan merasa bersalah..
    Cie… Akhirnya yoowon mommentnya ada juga, siwon sweet deh,
    Yuri nyebelin knpa dia bisa benci gtu sih sama yoona emangnya yoona salah apa coba?
    Berarti selama mereka berteman yuri gk ikhlas dong berteman sama yoona?

Leave a comment