FF – The Good Person ( Part.6 )

ff-TGP-poster

FF – THE GOOD PERSON (Sequel)

( Part.Enam )

 

Judul : The Good Person

Type : Sequel / Part

Author : Ulanchoi Hyoyoon / Twitter : @Lovelyulan

Genre : Romance,Comedy,Drama

Ratting : PG – 17

Main Cast :        

  • Im Yoon Ah  as Lim Yoona
  • Choi Siwon as Choi Siwon
  • Cho Kyuhyun as Cho Kyuhyun
  • Seo Jo Hyun as Kim Seohyun
  • Choi Jin Ri as Choi Sulli
  • Choi Minho as Choi Minho

Other Cast : Member SUJU, SNSD, And SHINee

 

Warning! FF ini saya tulis berdasarkan imajinasi yang saya miliki, jadi tolong bagi pembaca hargai penulis. FF ini saya buat semata-mata untuk meluangkan Hobi saya dalam menulis dan untuk menghibur para pembaca dan Kpop lovers secara gratis. Jadi setelah selesai baca diharapkan tinggalkan komentar berupa kritik dan saran dan Dilarang keras ngeCopyPaste jalan cerita! Mohon maaf jika banyak salah penulisan (Typo) itu karena saya kalau mengetik suka kecepatan dan kelewat edit. Jadi silakan membaca! Enjoy for This Story!! 🙂

 

~~***~

Kyuhyun berjalan sempoyongan masuk kedalam kamarnya yang dalam keadaan gelap gulita. Tanpa menyalakan lampu utama kamarnya yang cukup besar Kyuhyun tetap berjalan tanpa peduli dikegelapan. Dia berpegangan pada meja disamping tempat tidurnya. Lalu menyalakan lampu tidur bewarna biru. Sekarang ada sedikit cahaya yang meneranginya dikegelapan. Kyuhyun memegangi kepalanya yang sedikit pusing karena kebanyakan minum Soju sampai  tujuh botol. Tapi untungnya dia masih bisa menyetir mobil sampai rumah tanpa mengalami hal-hal buruk.

Kyuhyun mendesah lalu membanting tubuhnya keatas kasur. Matanya terpejam, tangannya terus memijat keningnya sendiri. Beberapa saat kemudian Kyuhyun membuka matanya lagi. Hening, sangat hening. Sekarang sudah tengah malam penghuni rumah pasti sudah tidur. hanya Kyuhyun saja yang masih bertahan dalam kesunyian malam. Diruangan ini hanya terdengar suara pendingin ruangan dan nafas kyuhyun yang telatur.

“Apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku lakukan sekarang?” ucap Kyuhyun pelan. Diwajah tampannya itu nampak jelas kegalauan yang sedang melandanya. Membuat hatinya tidak tenang.

Kyuhyun menutup matanya lagi, dipikirannya langsung terngiang-ngiang kejadian dua jam lalu bersama Siwon, sebelum akhirnya ia pulang dalam keadaan mabuk dan masih dengan perasaan hati yang semakin tidak tenang.

FlashBack…

 

Terlihat disebuah kedai kecil pinggir jalan tidak jauh dari Apertement Seohyun. Kyuhyun dan Siwon duduk berhadapan pada meja dipaling pojok ruangan. Siwon masih Sibuk bermain dengan ponselnya  entahlah apa yang sedang dilakukannya. Sedangkan Kyuhyun dia menunggu Siwon sampai mereka bisa bicara berdua tanpa ada gangguan, karena bagi Kyuhyun apa yang akan ia bicarakan ini adalah serius. Serius tentang masalah hatinya.

Seorang bibi datang membawakan empat botol Soju yang tadi dipesan oleh Kyuhyun. Begitu bibi pemilik kedai pergi Kyuhyun dengan mata tajamnya menatap Siwon yang juga masih sibuk sendiri, Kyuhyun mengambil satu botol Soju  lalu membuka tutup botolnya. Ada dua gelas kecil khusus untuk minum Soju dimeja tersebut, Kyuhyun mengambil keduanya didekatkan kepadanya, lalu ia menuangkan Soju yang ia pegang kedalam gelas tersebut.

Akhirnya Siwon memasukan ponselnya kesaku mantelnya, dia tersenyum kecil menatap Kyuhyun yang sedang menatapnya dengan tatapan tak bersahabat.

“Jadi, hemm…Kyu..Kyuhyun ssi apa yang ingin kau bicarakan denganku?” tanya Siwon akhirnya setelah ia mencoba mengingat nama Kyuhyun. Iya tentu saja walau perkenalan mereka itu sangat tidak mengenakan (Saat Kyuhyun meguyur Siwon dengan air Juice) tapi Siwon tahu kalau Kyuhyun adalah sahabat terbaik yang Yoona punya.

Kyuhyun mendorong satu gelas Soju yang tadi ia tuang kehadapan Siwon. Siwon menatap gelas Soju itu. “Minumlah, Aku hanya bisa mentraktirmu Soju pinggir jalan, apa kau tidak keberatan?” tanya Kyuhyun.

“Sebenarnya aku sudah lama sekali tidak menikmati Soju, aku lebih sering menikmati wine di Amerika. Jadi aku rasa tidak masalah jika kau hanya mentraktirku ini.” Jawab Siwon, lalu ia mengambil gelas itu dan menengguknya.

Kyuhyun tersenyum kecut menanggapi perkataan Siwon. Dia mengambil gelasnya juga dan ikut menegak Sojunya. Secara bersamaan mereka meletakan gelas Soju dimeja.

Kyuhyun mengambil lagi botol Soju dan mengisi kedua gelas kosong tersebut lagi. “Bagaimana rasanya?”

“Rasanya? Tentu saja aneh, tapi aku menyukainya walau sederhana aku sangat penyukainya.” Jawab Siwon.

Kyuhyun mengangkat kepalanya menatap Siwon yang sedang meminum gelas keduanya. Kyuhyun menarik nafas berat lalu menghembuskannya perlahan.  “Siwon ssi.. aku ingin bertanya padamu.” Ucap Kyuhyun akhirnya.

Siwon meletakan gelasnya, lalu balas memandang lawan bicaranya. “Apa yang ingin kau tanyakan padaku?”

“Ini terkait dengan Yoona. Aku ingin tahu apa pendapatmu tentang Yoona?”

Siwon menaikan sebelah alisnya. “Kenapa? Kenapa kau bertanya seperti itu?”

Kyuhyun menuangkan soju kegelasnya lagi dan langsung menegaknya. “Pertemuan kalian aku masih ingat bagaimana pertama kali kalian bertemu, dan semenjak itu kau terus saja memarahinya dan berkata kasar padanya. Dia bahkan pernah menangis didepanku karena ucapan kau. Lalu sekarang aku lihat kalian sudah.. heem.. maksudku, apa kau sudah tidak berbuat kasar padanya?”

Siwon tersenyum mendengar ucapan Kyuhyun. “Aku bersikap kasar pada siapa? Yoona? Memangnya terlihatnya seperti itu ya? Aku tidak pernah bersikap kasar padanya. Aku ini atasannya, maka aku wajib membimbing karyawanku kan? Dan pertemuan pertama kami itu aku sudah melupakannya. Itu adalah kecelakaan kecil. Dan ketika kau menyiramku dengan jus aku juga sudah tidak mempermasalahkannya.” Ucap Siwon.

Kyuhyun terdiam dia menunduk mukanya jadi memerah. Dia tidak menyangka sama sekali kalau Siwon akan menjawab seperti itu.

“Pendapatku tentang Yoona, dia wanita yang berbeda dari banyak wanita yang aku kenal.” Lanjut Siwon.

Kyuhyun tertegun mendengarnya dia menatap kembali Siwon dengan serius. “Kau… kau tertarik dengannya apa kau bahkan menyukainya?”

Siwon tersenyum malu sambil memandangi botol Soju. “Aku tidak tahu apa yang sedang aku rasakan sekarang,  Tapi jika kau bertanya aku tertarik dengan Yoona, itu tentu saja. siapa yang tidak tertarik dengan wanita seperti dia?” Siwon menatap Kyuhyun dengan berani.”Dan setelah lama kenal dengannya aku tau lebih banyak tentangnya aku semakain tertarik dengannya. Dan mungkin aku menyukainya.” Tungkas Siwon serius.pas kena hati Kyuhyun.

Kyuhyun menatap kesal Siwon. “Hentikan! Jangan berharap lebih tentang perasaanmu itu. dia menutup hatinya, jangan coba kau sentuh.”

Siwon membetulkan posisi duduknya menjadi lebih tegap dan masih menatap Kyuhyun. “Apa kau juga menyukai sahabatmu  sendiri?”

Tepat! Pertanyaan Siwon sangat jitu! Siwon ternyata bisa membaca situasi ini, ia tentu saja sejak awal Kyuhyun mengajaknya berbicara berdua saja, Siwon sudah tahu akan kemana arah pembicaraan mereka, tentu saja ke Yoona. Maka ketika Kyuhyun menanyakan pendapat Siwon tentang Yoona Siwon menjawabnya dengan jujur dan berani. Dia ingin melihat sendiri bagaimana reaksi Kyuhyun. Ternyata benar dugaan Siwon. Reaksi Kyuhyun adalah marah dan cemburu. Ada tatapan tidak mau terkalahkan dari matanya itu. maka dengan enteng Siwon menanyakan balik perasaan Kyuhyun tentang Yoona.

Kyuhyun terdiam dia membuka botol soju kedua lalu dia menuang lagi kegelas dan meninumnya. Menuangnya lagi dan meminumnya. Siwon menyodorkan gelasnya kehadapan Kyuhyun yang terlihat nampak frustasi, akhirnya Kyuhyun menuangkan lagi Soju kegelas Siwon. Dan  Siwon meminumnya.

“Aku dan Yoona, kami sudah hidup bersama dan saling bertegantungan sama lain selama ini. Aku..Aku tentu saja menyukainya.” Jawab Kyuhyun akhirnya.

“Bagus, aku tahu itu! ini akan menarik, aku lebih akan menunjukan rasa suka ku pada Yoona. Karena aku punya saingan. Aku senang bersaing untuk mendapatkan apa yang aku inginkan.”

Kyuhyun meremas tangannya dengan geram mendengar tantangan dari Siwon.

“Kenapa kau menatapku seperti itu? apa kau pikir hanya orang lama saja yang dapat memiliki? Orang baru tidak berhak?”

Kyuhyun tetap menatap Siwon dengan tidak suka tapi dia tidak dapat mengeluarkan sangkalan apapun, karena apa yang dikatan Siwon memang benar.

Seperti selalu bisa membaca Situasi Siwonpun melanjutkan pembicaraannya. “baiklah.. jika kau beranggapan Yoona hanya untuku dan dia mencintaimu, katakanlah katakan pada Yoona bahwa kau menyukainya. Sebelum aku deluan yang akan mengatakan padanya. Dan membuatmu menyesal seumur hidup.”

Kyuhyun masih tidak bisa membalas ucapan siwon. Dia malah menunduk dan memikirkan betul ucapan Siwon tadi. Apakah dia berani mengatakan jujur pada Yoona tentang perasaannya? Apakah hati Yoona yang pernah terluka bisa terbuka karena dia sudah mengenal lama Yoona? Apakah sahabat bisa menjadi Cinta? Ah, begitu banyak pertanyaan didalam diri Kyuhyun yang membuatnya menjadi resah.

Siwon menghebuskan napas menatap Kyuhyun, Siwon menggeser kursinya dia bangun dari duduknya. Siwon menepuk bahu Kyuhyun, “Kita menyukai orang yang sama, tapi kita berbeda, maaf aku tidak bisa mengalah, aku orang yang penuh ambisi dalam hal apapun. Jadi ku harap kita dapat bersaing dengan sehat, siapapun nantinya yang akan mendapatkan Yoona ku harap kita juga bisa saling menerima dengan lapang dada.” Saran Siwon. “Aku pulang deluan adikku dirumah sendirian.” Siwon berpamitan dan meninggalkan Kyuhyun sendirian didalam kedai.

Sepuluh menit setelah kepergian Siwon. Kyuhyun baru mengangkat kepalanya. Matanya berkaca-kaca. Dadanya terasa sakit. Apakah ini yang dinamakan cemburu? Apakah ini yang namanya rasa tidak ingin kehilangan? Kyuhyun mengacak-acak rambutnya sendiri dengan begitu frustasi. Dia mengambil botol soju dan tanpa menuang kedalam gelas dia menegaknya langsung dari botol, dia butuh pelarian untuk menenangkan perasaannya dan pikirannya ini. Dia benar-benar menjadi kacau sekarang. Dia menyukai Yoona sahabatnya sendiri. Dilain sisi ada pria lain yang terang-terangan juga menyukai Yoona. Dan dengan telaknya saingannya itu menantangnya dan memberikan kesempatan untuk Kyuhyun menyatakan cintanya pada Yoona. Tapi… tapi masih ada banyak hal yang harus Kyuhyun pertimbangkan, bukan hanya perasaannya tapi perasaan Yoona. Perasaan Yoona yang pernah terluka pada cinta pertamanya. Perasaan Yoona yang selalu menganggap Kyuhyun sahabatnya, jadi apa yang harus kyuhyun lakukan sekarang? Ini lebih sulit dari apa yang kyuhyun bayangkan sebelumnya. Bahkan ini lebih sulit ketika ia menangani kasus kliennya yang ribet. Ini lebih ribet, bahkan menyuras pikiran dan perasaannya sedalam ini.

~***~

~Ting..Tong…~

Suara bel Apertement Seohyun berbunyi Yoona dan Seohyun yang sedang merapikan rumah yang semalam belum sempat ia rapikan pasca amukan kakak Seohyun. Semalam Yoona menjadi pendengar yang baik untu Seohyun dia mendengarkan apa yang Seohyun ceritakan sampai mereka tertidur dikamar, dan semua barang-barang yang berantakan memang Yoona sengaja lupakan, dan baru dirapikan pagi ini.

“Aku akan bukakan pintu.” Ucap Seohyun.

Yoona hanya memanggutkan kepala masih serius membersihkan lantai dengan vacum cleaner, Seohyun berjalan meninggalkan Yoona menuju pintu. Dia melihat  siapa yang berada didepan pintunya melalui lobang pintu. Iya apertement Seohyun memang sederhana belum ada fasilitas canggih seperti layar monitor yang ada di Apertement yoona.

Seohyun tersenyum milihat Kyhyun diluar sana. Maka dengan gerak cepat dia membukan pintu.

“Annyeonghaseyo?” sapa Kyuhyun begitu pintu terbuka dan Seohyun menyambutnya dengan senyum hangatnya.

“Annyeong..” balas Seohyun.

“Aku membawa sarapan untuk kalian dan membawakan obat luka juga untuk mu.” Kata Kyuhyun sambil menjukan rantang yang ia bawa bersata kantong plasti kecil yang bertulisakan nama apotik.

Seohyun tersenyum senang, dia sangat menghargai apapun yang dibawa Kyuhyun pagi ini kerumahnya.”Masuklah, maaf aku merepotkan mu.”

Kyuhyun masuk kedalam melepas sepatunya “Teman Yoona adalah temanku juga maka ini tidak merepotkan sama sekali.”

“Ah,, iya..Gomawo.” mendengar lagi-lagi Kyuhyun berkata seperti ini membuat harapan yang telah ditanam Seohyun jadi layu. Apakah dia tidak boleh berharap lebih dari seorang teman?

“Siapa yang datang??” terdengar Suara teriakan Yoona dari dalam.

“Aku…Pangeran tampan yang datang!!” seru Kyuhyun menghampiri Yoona.

Yoona memutar tubuhnya dan menatap Kyuhyun dan Seohyun.”Hai..Kyu, apa yang kau bawa?” sapa Yoona.

Kyuhyun mendadak terdiam ketika Yoona membalikan tubuhnya, mendadak ada perasaan yang canggung didalam dirinya. Ini pasti efek dari percakapannya dengan Siwon semalam yang sukses membuat dirinya tidak dapat berpikir jernih dan tidur nyenyak semalaman.

“Kyuhyun ssi membawakan kita sarapan dan obat untukku.” Jawab Seohyun akhirnya, setelah beberapa detik Kyuhyun tetap mematung.

“Oh.. kita selesaikan dulu pekerjaan kita baru sarapan.” Pungkas Yoona lalu ia mentap Kyuhyun beberapa detik. Kenapa Kyuhyun jadi aneh ya? Apa ini perasaannya saja? Yoona menaikkan alisnya dan bahunya lalu melanjutkan pekerjaannya lagi, Seohyun juga segera melanjutkan pekerjaannya menatap barang-barangnya lagi.

Sedangkan Kyuhyun, dia jadi bersikap salah tingkah dia masih berdiri disana sambil menggaruk-garuk tengkuknya. Ah, rasanya menatap Yoona seperti ini malam membuat dia pusing. Dia belum menentukan keputusan yang pas, dia pikir setelah tidak tidur lalu pagi ini menemui Yoona maka dia akan bersikap  biasa saja seperti dulu, bercanda berceloteh dan bersentuhan,tapi kini lain, setiap dia melihat Yoona selalu ada wajah Siwon yang tersenyum menantangnya. Jadi bagaimana bisa dia bersikap biasa pada Yoona? Ini menyebalkan.

~***~

Mereka sudah duduk bertiga di meja makan menikmati menu sarapan pagi mereka yang dibawa Kyuhyun. Walau hanya sebuah sop macaroni dan kimchi tapi ini nikmat sekali. Masakan pembantu rumah tangga keluarga SooYoung (Nuna Kyuhyun) memang pandai mengatur rasa masakan jadi seenak ini. Yoona dulu sempat berpikirkan ingin membawa pembantu itu keApertementnya untuk mengurusi hidupnya dan memasaki semua makanan yang sedang ingin ia makan setiap hari. Tapi sayangnya pembantu itu Cuma satu dirumah Sooyoung yang begitu besar lainnya ada surpir, tukang kebun dan penjaga keamanan.

Yoona jadi semakin menangkap gelagat aneh pada diri Kyuhyun. Dia sudah bersahabat lama dengan Kyuhyun maka sekecil apapun perubahan Kyuhyun di mengenalinya. Kyuhyun hari ini nampak lebih pendiam. Saat makan juga dia makan secara telatur dan bahkan terlihat tidak berselera. Dan tunggu wajah Kyuhyun terlihat lebih pucat. Apa dia sakit? Yoona terus memperhatikanKyuhyun sambil makan.

Kyuhyun dan Yoona berjalan kedapur menuju bak cuci piring, mereka menyuruh Seohyun istirahat saja di depan TV biar pekerjaan rumah mereka yang mengerjakannya. Tadinya Seohyun sempat menolak, tapi karena Yoona terus mempelototinya untuk mendengarkan ucapannya maka Seohyun pun setuju.

Yoona memakai sarung tangan karet bewarna pink, dia menyalakan keran pada bak cuci piring. Lalu Yoona memulai pekerjaanya dengan mengelapi piring kotor tersebut dengan sabun, Kyuhyun berdiri disamping Yoona masih dalam sikapnya yang bungkam.

“Apa yang terjadi denganmu? Apa kau sakit?” tanya Yoona tiba-tiba.

Kyuhyun menggeleng dengan cepat. “Aku tidak sakit.”

“Lalu? Wajahmu terlihat pucat dan kau hari ini terlihat berbeda, lebih pendiam. Kenapa?”

“Benarkah? Aku merasa tidak ada yang berbeda pada diriku, aku masih tampan seperti kemarin.” Jawab Kyuhyun.

Yoona memutar bola matanya. “Oke kecuali rasa narsismu itu tidak berubah!” koreksi  Yoona.”Aku mengenalmu sudah lama, Kyu. Jadi aku tahu jika pagi ini kau terlihat berbeda? Apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?”

Kyuhyun terdiam. Pertanyaan Yoona tepat sekali. Iya dia memang sedang menyembunyikan sesuatu dari Yoona. Tapi dia tidak bisa bilang sekarang apapun yang sedang ia sembunyikan. Dia masih merasa belum siap.

“Kyu..?” Yoona melambaikan tangannya didepan wajah Kyuhyun.”Tuh, kan kau melamun lagi, hari ini kau juga banyak melamun.”

Kyuhyun tersenyum kecil. “Kau masih ingin disini apa kembali ke Apertement sekarang?”

Yoona memicingkan matanya menatap Kyuhyun, rupanya lelaki ini sedang mencari alasan untuk menghindari pertanyaan Yoona tadi.

“Tentu saja aku akan pulang setelah ini, aku memang mengambil libur kerja hari ini, atasan ku juga sudah mengizinkannya semalam. Tapi aku harus menyelesaikan pekerjaan ku, waktunya tinggal sebelas hari lagi.” Cerita Yoona.

“Baiklah, aku akan menunggu mu.” Respon yang cukup singkat. Dan Yoona tidak suka itu.

“Lebih baik  kau menjauh dariku, Kyu, temani Seohyun di ruang TV mungkin dia butuh teman bicara. Aku mulai jengkel denganmu yang berusaha menyembunyikan sesuatu dariku!” perintah Yoona sambil menatap tajam Kyuhyun.

Kyuhyun menghembuskan nafas.”Ah.. baiklah..” lalu dia benar-benar mendengarkan perintah Yoona dia pergi dari dapur, meninggalkan Yoona dan dia berjalan menuju ruang TV menemani Seohyun. Benar-benar Aneh.

~***~

Di ruang kerjanya siang ini Siwon nampak gelisah. Dia tidak fokus dengan dokumen-dokumen yang harus ia baca dan ia tanda tangani. Pikirannya saat ini hanya melayang pada satu objek yaitu Yoona. Benar, karena Yoona hari ini tidak masuk kerja karena harus menemani sahabatnya yang sedang mengalami musibah, Siwon sedikit menyesal mengijinkan Yoona libur hari ini, seharusnya dia hanya mengijinkan Yoona untuk datang telat, jadi dia bisa tetap bertemu Yoona dikantor. Ah, dia benar-benar merindukan Yoona, Aneh sekali baru juga semalam mereka menghabiskan waktu bersama tapi rasa kangennya sudah muncul seperti ini?.

Tiba-tiba Siwon teringat sedikit percakapannya dengan Kyuhyun semalam. Dimana Kyuhyun menyuruhnya menghentikan perasaannya ini terhadap Yoona. Huh, memangnya siapa dia? Hingga melarang dia untuk mendapatkan Yoona? Dia bilang mereka hanya sahabat dan bukankah Yoona masih single? Jadi ucapan semalam yang ia ucapakan pada Kyuhyun tidak salah. Mereka harus bersaing secara sehat. Dan menurut Siwon dia sudah terlalu baik memberikan Kyuhyun sebagai orang lama yang menyukai Yoona untuk bergerak deluan sebelum dirinya yang akan bergerak maju.

Siwon memegangi bibirnya lalu tersenyum, dia jadi ingat pertemuan pertamanya dengan Yoona pertemuan pertama dan sebuah ciuman kecelakaan. Dulu memang sangat menyebalkan rasanya dan ia ingin marah, tapi sekarang kenapa rasanya berbeda ya? Rasanya dia mendadak malu, senang dan dia ingin mengulanginya lagi. Ini konyol, benar-benar konyol kenapa otaknya terus berpikir tentang Yoona. Apa dia sudah kecanduan dengan wanita yang bernama Yoona?.

Siwon meraih ponsel yang ia letakan disebelahnya. Dia menatap ponselnya, ia sedikit ragu ketika tangannya membuka kontak telepon lalu terlihat nama Yoona dan nomor ponsel serta foto Yoona disana. Ia itu Sulli yang melakukannya, dan Siwon tidak berniat menghapusnya. Dia senang dengan apa yang dilakukan adiknya itu.

Tidak sengaja tangan Siwon menyentuh layar touch screen ponselnya untuk menghubungi Yoona. Siwon panik kalang kabut, panggilannya sudah terlanjur tersambung pada Yoona. Dia ingin segera memutuskan panggilan tapi dia gengsi, tapi jika Yoona menjawab teleponnya apa yang harus mereka bicarakan? Ah, kenapa ini juga menjadi sulit bagi Siwon.

“Yoboseyo?” terdengar Suara Yoona pada ponselnya.

Siwon terdiam dia nampak gugup. “Hemm.. Yoona ssi, ini aku..”

“Iya aku tahu, ada apa?” tanya Yoona.

“Eh… bagaimana keadaan temanmu? Dan apa kau sudah pulang?” bagus Siwon akhirnya kau menemukan pertanyaan yang pas untuk memulai pembicaraan dengan Yoona hari ini.

“Seohyun sudah lebih tenang, dan dia akan menelepon keamanan segera jika oppanya datang lagi, jadi tentu aku sudah pulang.” Jawab Yoona.

Siwon henghembuskan nafas legah. “Syukurlah..kalau begitu.” Dan sekarang Siwon harus berbicara apa lagi? Dia bingung.

“Siwon ssi??” karena mendapati suara Siwon yang menghilang, Yoona memanggilnya untuk memastikan apa siwon telah menutup teleponnya atau tidak.

“Ne?” seru Siwon reflex.

“jadi ada perlu apa kau menelponku?” tanya Yoona

Siwon terdiam lagi dia sendiri juga bingung kenapa dia bisa menepon Yoona? Untuk apa? Tapi didalam hatinya Siwon menjawab. Aku merindukan mu Yoona ssi, aku mengkhawatirkan mu, aku ingin mendengar suaramu dan aku ingin melihat wajahmu, aku menyukai mu Yoona-ssi.

“Siwon ssi? Kau masih disana?” panggil Yoona lagi.

“Oh, iya aku masih,”

“Huh, kenapa hari ini banyak orang yang bawel mendadak jadi aneh dan pendiam? Apa yang terjadi pagi tadi memangnya?” keluh Yoona, tentu saja yang ia maksud Kyuhyun dan Siwon.

“Siapa, aku bawel? Aku bawel hanya untuk urusan pekerjaan!” jawab Siwon membela diri, bagi Siwon dia tidak bawel yang bawel itu Sulli, adiknya.

“Yah,, aku tahu,” desis Yoona. “Oh, iya Siwon ssi, aku mulai hari ini sudah mulai menjahit untuk contoh presentasi  nanti didepan tim produksi.” Cerita Yoona.

“Benarkah? Kalau begitu kau harus semangat mengerjakannya, kita kalahkan Yuri!” seru Siwon mendadak lebih semangat dari pada Yoona.

“Aku tidak ingin benar-benar mengalahkan Yuri, tapi aku ingin membuktikan kalau aku juga bisa.” Ralat yoona.

“Yaa apalah itu, yang pasti aku mendukungmu, kerjakanlah dengan baik dan sempurna!” seru Siwon.

“Do perpect! Be Perpect!” ucap Yoona menyemangati dirinya sendiri.

“Baiklah, aku akan menutup teleponya, aku tidak akan mengganggu pekerjaan pegawaiku, sampai ketemu besok Yoona ssi.”

“ Ya..Sampai ketemu besok Siwon ssi.”

Siwon menutup pembicaraannya dengan Yoona begitu ponselnya turun dari telinganya. Senyum siwon merekah dibibirnya, sampai lesun pipinya terlihat jelas. Dia sangat bahagia. Dia merasa baterainya sudah cukup terisi, Siwon melihat kembali tumpukan dokumen yang sempat ia tinggalkan tadi karena selalu teringat Yoona. Tapi kini dia mencoba memfokuskan pada lembar kertas tersebut dan mulai melakukan pekerjaannya dengan benar.

~***~

Sulli duduk dikantin sekolah bersama Krystal, Amber dan Taemin. Mereka berempat sedang menikmati makan siang mereka berempat, seperti biasa hanya Sulli yang membawa bekal makan siang dari rumah, orang tuanya masih selalu menjaga pola makan Sulli melalui juru masak dirumahnya. Karena Sulli mudah sekali sakit perut jika sampai salah makan.

“Ya!! Minho!! Choi Minho!!” teriak Taemin sambil melambaikan tangannya ketika melihat Minho yang berdiri membawa nampan berisi makan siangnya, Minho nampak sedang mencari tempat kosong untuk duduk.

Mendengar siapa yang Taemin panggil Sulli segera menghentikan memasukan daging sapi kemulutnya. Mulutnya masih mengembung karena belum menelan makanannya. Ia menoleh ke taemin lalu ke Minho. Ah, kenapa Taemin memanggil Minho sih? Gerutu Sulli dalam hati.

“Choi Minho Kajja!! Palli!!” teriak lagi Taemin menyuruh Minho bergabung dengan mereka.

“Kita lihat, apakah dia akan kesini?” tantang Krystal berbisik pada Amber, tapi Sulli mendengarnya. Sulli pura-pura cuek dengan sibuk mengunyah makanannya.

Minho tersenyum melihat Taemin yang memanggilanya dan mengajaknya bergabung. Tapi Minho terlihat nampak menimbang-nimbang ketika melihat ada tiga wanita disana, salah satunya tentu Sulli. Tapi lagi-lagi Taemin memanggilnya dan menyuruhnya ketempat mereka. Akhirnya karena memang tidak ada tempat kosong dan satu-satunya tempat kosong dan ada teman sekelas yang cukup dekat dengannya yaitu Taemin maka dia berjalan menghampiri Taemin.

“Dia berjalan kesini, dia akan bergabung dengan kita? Cepat habiskan makananmu sebelum selera makan kita bisa saja hilang.” Ledek Amber. Seburuk itukan Minho? LOL.

Sulli dengan mulut penuhnya mencoba mengangkat kepalanya, tapi begitu dia mengakat kepalanya Minho sudah duduk berhadapan dengannya sedang menatapnya dengan tatapan Yang sulli tidak bisa artikan apa maksudnya.

“Annyeong Sulli ssi?” sapa Minho diiringin senyum kecil.

Sulli bukannya membalas malah mendengus. Bagaimana ia bisa membalas mulutnya penuh nasi dan daging sapi.

Sulli megkedip-kedipkan matanya ketika memperhatikan jaket baseball yang dipakai Minho, itukan jaket yang dipinjamkan Minho pada Sulli tempo hari, ah.. Sulli pikir Minho sudah membuangnya karena telah dipinjamkan kepada Sulli, tapi ternyata ia salah, Minho masih mau memakai Jaket itu.

“Apa aku boleh meminta daging panggangmu? Sepertinya itu enak sekali.” Tanya Minho sambil menatap kotak nasi Sulli dengan tatapan pengen.

Sulli menelan nasinya masuk kedalam tenggorokan. Dia menatap Minho dengan tatapan aneh. “Kenapa? Kenapa kau mau makananku?”

“Aku ingin saja. pasti berbeda rasa masakan rumah dengan kantin ini.” Jawab Minho.

“Kau benar Minho masakan yang Sulli bawa setiap hari rasanya berbeda dengan masakan kantin. Sulli bagi dia satu daging sapinya!” seru Taemin.

Sulli menatap Taemin dengan tatapan tidak senang. “Kenapa aku harus membaginya? Ini makananku!” Sulli tetap gengsi.

Minho memajukan mangkuk nasinya kehadapan Sulli, dia benar-benar menginginkan daging sapi yang dimakan Sulli. Aneh sekali. Akhirnya Sulli menyumpit selembar daging lalu ia letakan di mangkuk Minho. Dia mendadak jadi tidak tega dengan Minho. Minho akhir-akhir ini memang terlihat aneh. Begitu Sulli membagi daging tersebut Minho tersenyum lebar. Dan mengucapkan terima kasih pada Sulli.

“Astaga! Kau lihat Sulli!  Senyumnya!! Senyum Minho tadi! Itu sangat manis dan menggoda!” bisik Krystal ditelinga Sulli.

Benarkah apakah tadi senyum Minho semenarik yang dikatakan Krystal ? dia tidak menangkap apapun selain ucapan terimakasih dari Minho dan ia senang Minho mengucapkan itu padanya.

Sulli diam-diam menatap cara makan Minho yang duduk berhadapan dengannya. Minho nampak menyukai daging sapi Sulli. Lalu dia baru memakan menu yang ia pesan tadi. Dan ekpresinya tentu berbeda.

“Lanjutkan makanmu, jangan melihatku terus!” ucap Minho tanpa memandang Siapa pun.

Sulli celingukan, apa itu ditujukan padanya? Sulli celingukan, ketiga temannya sedang sibuk makan. Ah, lagi-lagi Sulli ketangkap basah oleh Minho. Ah, lagian kenapa tadi dia harus melihat Minho makan? Kurang kerjaan. Sulli menunduk dan melanjutkan makannya lagi.

“Sekarang mellihat kalian duduk satu bangku seperti ini dan dia berbicara denganmu, aku merasa aura gelap kalian sedikit berkurang.” Bisik Amber.

Aura gelap? apanya yag gelap? ini siang hari, kenapa Amber konyol sekali. Pikir Sulli mulai ngacau. Dia benar-benar tidak pandai mengartikan perumpamaan macam seperti itu, payah! Yang dimaksud Amber tentu saja adalah perselisihan antara Sulli dan Minho. Emangnya apa lagi?.

“Ku dengan Choi Minho hanya tinggal bersama Appa-nya, jadi ku pikir dia tidak ada yang mengurusi dan dia merindukan masakan rumah.” Bisik Krystal.

“Jinja?” pekik Sulli. Lantas Amber dan Krystal yang duduk disisi kanan dan kiri Sulli kompak menutup mulut Sulli.

Minho mengangkat wajahnya menatap ketiga wanita aneh didepanya itu.

Taemin ngengar-ngengir melihatnya.

“Memang kenapa? Kau serius?” bisik Sulli akhirnya. Dia jadi penasaran dengan perkataan Krystal, dia sama sekali tidak tahu tentang rumor itu, atau yang benar dia memang tidak pernah peduli dengan Minho selama ini.

“Aku juga tidak tahu benar atau tidak, misalkan kau penasaran, tanyakan saja sendiri dengan orangnya!”

Sulli meringis. “Aku tidak tertarik.” Lalu Sulli melanjutkan makan siangnya.

Selagi Sulli menunduk dan serius dengan makan siangnya. Sulli merasa selalu ada yang mengawasinya. Dia yakin ada yang memperhatikannya, tepatnya orang itu berada didepannya. Apakah Minho terus menatapnya? Karena Sulli sangat penasaran maka dia dengan cepat mengangkat kepalany dan menangkap basah Minho yang memang sedang menatap Sulli. Minho tersenyum. Dan Sulli tersendak.

“Uhuhkk..uhukk..” Sulli tidak menyangka kalau Minho benar memandangnya dan tersenyum seperti itu padanya. Nasi yang dimakan Sulli keluar berantakan dari mulutnya.

“Gwencanayo??” khawatir Amber dan Krystal juga Taemin. Mereka langsung membantu Sulli meredakan rasa tersendaknya. Mereka member Sulli minum dan tisu lalu mencoba menenangkan Sulli yang mendadak tersendak.

Minho benar-benar tidak bisa menahan tawanya. Dia pertama tersenyum tapi sekarang dia tertawa. Minho  benar-benar tertawa. Dia melihat adegan itu sebagai lelucon.

“Ya!! Choi Minho!!” gertak Sulli sambil memukul meja dan berdiri menantang Minho. Emangnya siapa dia bisa mempermainkan dirinya seperti ini?

Semua mata langsung tertuju pada mereka. Dan berbisik-bisik ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Wajah Sulli jadi memerah karena malu. Akhirnya Sulli hanya memandang kesal Minho yang masih saja tertawa. Lalu pergi meninggalkan tempat itu. dia kesal dan dia malu sekali. Awas kau Minho!! Ancam Sulli dalam hati.

~***~

Siwon melipat tangannya didada, menatap  dua pasang menekin yang sudah dipakaikan baju pesta couple yang baru Yoona selesai jahit. Yoona berdiri disamping Siwon dengan perasaan tidak tenang, dia ingin cepat-cepat mendengar komentar hasil rancangannya dari Siwon sebelum benar-benar di presentasikan ke tim produksi. Yoona berharap kali ini Siwon menghargai usahanya yang sudah Empat hari bergadang hanya untuk menyelesaikan jahitanya. Bayangkan saja empat pakaian selesai hanya dalam waktu empat hari, tentu tidak mudah, sampai-sampai leher Yoona sakit karena selalu menunduk saat mejahit, matanya juga menjadi perih karena harus melihat dengan teliti jarum jahitnya.

Siwon menghembuskan nafasnya setelah ia merasa buat menilai hasil rancangan Yoona. Setelah dia mengecek setiap jahitan, benang, lekuk dan modelnya sesuai design mentah yang sebelumnya mereka telah diskusikan penuh dengan pertentangan.

“Kau sungguh mengerjakan ini empat hari tiga malam?” tanya Siwon.

“Iya..” jawab Yoona. “Lalu bagaimana apakah ada yang kurang, ada yang salah atau bagaimana, katakana padaku?” nampaknya sekarang Yoona mulai percaya dengan selera direkturnya itu, buktinya dia malah menunggu koreksi dan komentar dari Siwon, bukan seperti dulu dia malah tersinggung dan takut dengan komentar pedas Siwon tentang Designnya.

Siwon mentap Yoona dengan pandangan Serius. Yoona menjadi harap-harap cemas. Cepat katakan apapun komentar mu aku akan terima! Bisik Yoona dalam hati.

“This is Perpect!! I like This!!” ucap Siwon serius, lalu senyumnya mengembang.

Mata Yoona berbinar-binar mendengarnya. Mulutnya sampai terbuka lebar, dia sungguh tidak menyangka dengan apa yang ia dengar. Ia menutup mulutnya dengan sikap terkejut dan tidak percaya. Yoona mencoba mencari kesadarannya dulu, lalu tiba-tiba dia…

“Kau serius Siwon ssi?? Jinja?? Jeongmal??” tanya Yoona Histeris tanpa sadar dia malah memeluk Siwon. Dia terlalu bahagia akhirnya keseriusannya dan kerja kerasnya terbayar. Tahap kedua terlalui. “Ah!! Kau tidak bercandakan??” tanya Yoona lagi masih merengkul leher Siwon dan melompat-lompat gembira.

Bagaimana Siwon bisa menjawab semua pertanyaan Yoona? Kalau Yoona terus memeluknya seperti ini? Jantungnya rasanya ingin melompat keluar. Jadi apa yang harus ia lakukan. Apa ia harus membalas pelukan Yoona? Memeluk Yoona dengan erat? Atau malah melepasnya? Ah.. dipikiran Siwon terlalu banyak hal aneh dan membuat dia merinding sendiri. Rambut Wanita ini, dapat siwon rasakan harumnya bunga-bunga dan buah-buahan dimusim semi. Tanpa sadar dia menyentuh pinggang Yoona dan menarik Yoona agar lebih erat memeluknya. Sampai tidak ada jarak sama sekali ditubuh mereka.

Seakan tersadar dari mimpi, Yoona membelalakan matanya, apa yang sedang terjadi? Dia mengangkat wajahnya, matanya bertemu dengan mata Siwon. Ada sesuatu sengatan aneh saat ia melihat mata jernih Siwon saat ini. Bola mata Siwon seperti membiusnya, membuat ia tidak dapat berpikir dan berbuat apapun. Kenapa seperti ini? Dia baru kali ini melihat tatapan mata yang hangat dari sosok Siwon.

Yoona menundukan pandangan, mencoba hentikan sesuatu yang membuatnya merasa aneh. Yoona mendorong dada Siwon perlahan agar menjauh dari dirinya. Tarpaksa Siwon melepas tangannya juga dari pinggang Yoona.

“Maaf…” ucap Yoona pelan, terdengar seperti desisan.

Siwon terdiam melihat sikap Yoona yang mendadak aneh, apakah dia melakukan kesalahan? Apakah ini terlalu cepat?, yang jelas Siwon menangkap ada kekhawatiran dari tingkah Yoona.

“Yoon…”

“Aku permisi, aku harus mempersiapkan kata-kata untuk presentasi lusa.” Potong Yoona dan ia segera membalikan badannya, berjalan menuju pintu ruang kerja Siwon.

“Yoona-ssi.. aku..ehem..yang tadi.. aku..aku rasa kita melakukan hal tadi secara natural. Jadi apakah kau marah denganku?” tanya Siwon cepat, tetap saat Yoona memegang gagang pintu.

Yoona terdiam, tangannya masih menggenggam gagang pintu. Hatinya jadi tidak karuan. Perasaan ini, perasaan ini adalah perasaan yang paling Yoona takuti, perasaan seperti ini sudah lama tidak muncul tapi sekarang dia datang lagi. Iya, perasaan dimana hatimu berdebar-debar saat berada didekat seseorang lawan jenismu, dimana kau merasa malu untuk berinteraksi dengannya, dimana kau menjadi merasa serba salah. Sekarang Yoona merasakan hal itu lagi.

“Apa kau marah padaku?” tanya Siwon lagi. Dia tetap pada posisinya, dia tidak berusaha mendekati Yoona.

Yoona masih terdiam. Dia sedang mencoba menenangkan detak jantungnya dan pikirannya. Dia menarik nafas perlahan lalu menghembuskannya perlahan juga. akhirnya Yoona dapat mengkontrol dirinya lagi, ia menoleh menatap Siwon yang menunggu jawabannya.

“Aku tidak marah.. sungguh, jadi aku permisi, Sanjangnim.” Yoona menundukan kepalanya memberi salam, dan membuka pintu lalu keluar. Yoona menghilang saat pintu ia tutup kembali.

Siwon masih mematung ditempatnya berdiri, ada apa dengan Yoona? Sanjangnim? Dia sebelumnya tidak pernah memanggil Siwon dengan sebutan itu. tapi sekarang dia memanggil Siwon dengan Sebutan resmi, seolah mengingatkan dia bahwa Siwon atasannya dan dia adalah hanya pegawai. Dan seolah memberikan jarak antara mereka. Bukan sebuah penolakan langsung, hanya saja tatapan mata Yoona yang dapat Siwon lihat, dimata itu ada kesedihan dan ke khawatiran. Tapi apa? Dan kenapa?. Siwon jadi bingung sendiri.

“Aaarrgghh!!!” Siwon berteriak frustasi sambil menjambagi rambutnya sendiri. “Ppabo!! Seharusnya kau tak bertindak secepat ini Choi Siwon! Dia itu wanita yang berbeda! Dia bukan seperti wanita-wanita Amerika! Yoona ssi berbeda, Stupid!!” Siwon memaki-maki dirinya sendiri, menurutnya dia sudah bertindak salah sehingga Yoona jadi seperti tadi.

Yoona terduduk lemah dikursi kerjanya. Dia memegang kepalanya dengan kedua telapak tangannya. Jantungnya masih saja berdebar-debar. Dia menjadi terlihat begitu gelisah.

“Ya, Tuhan apa ini? Kenapa ini? Perasaan ini, aku pernah merasakan sebelumnya, iya aku benar, aku tidak mungkin keliru, perasaan yang sudah lama aku buang jauh-jauh.. perasaan seperti dulu, saat aku menyukai…Lee Donghae.. benar ini perasaan yang sama. Apakah Aku mulai menyukainya? Siwon ssi?.”

Yoona menundukan kepalanya meletakan kepalanya diatas meja. Ah,, perasaan ini adalah perasaan yang paling Yoona takuti, benar dulu dia pernah merasakan perasaan dimana jantungnya berdebar, dimana dia merasa malu, dimana dia merasa senang, dimana dia merasa menjadi serba salah. Iya semua itu pernah Yoona rasakan saat di SMA pada Cinta pertamanya yang bernama Lee Donghae. Orang yang sama dengan yang Yuri Suka. Tapi perasaan itu berubah menjadi begitu menyakitkan. Dimana hatinya terasa diremas-remas, dimana dia selalu merasa sedih, dimana dia merasa disia-siakan dan dimana dia merasa hidup ini tak adil baginya. Saat Donghae lebih memilih Yuri dan malah mencampakannya begitu saja. dia takut dikecewakan lagi.

Karena takut merasa kecewa dan terluka, selama bertahun-tahun Yoona menata hatinya agar tidak tergoda pada lelaki manapun. Dia menutup hatinya dalam-dalam, tidak ada satu orangpun yang dapat menyentuhnya. Dia membentengi dirinya sendiri dengan luka dimasa lalunya. Itu cinta pertamanya. Diasaat orang bilang cinta pertama itu sangat menyenangkan dan berjuta rasanya. Tapi Yoona merasa itu sangat menyakitkan dan hanya kesedihan dan kekecewaan yang ia rasakan.

Sekarang perasaan yang sama muncul lagi, dia baru menyadarinya tadi, saat dirinya secara alamiah memeluk Siwon, dia merasa gembira, dan saat siwon menyentuhnya dia merasa begitu aman dan nyaman. Bahkan tatapan mata Siwon begitu hangat ia rasa. Dan bendadak jantungnya berdebar-debar, dia merasa malu, salah tingkah dan tentu perasaan serba salah.

“Apa yang harus aku lakukan sekarang?Aaaahh…!!!” jerit Yoona merasa kesal pada dirinya sendiri.

~***~

Kyuhyun duduk termenung diatas bangku santai dipinggir kolam renang rumah kakaknya. Tangannya memegang Koran harian. Matanya memang menatap Koran, tapi pandangannya kosong. Dan pikirannya penuh dengan apa yang ia rasahkan. Dia tidak berenang dengan alasan dia sedang tidak mod dan hanya ingin menonton nunanya dan mehyeong-nya beserta keponakannya berenang bersama menghabiskan siang mereka yang tidak Sibuk.

Sooyoung mengangkat anaknya dari kolam, lalu memakaikan baju handuk. Tidak sengaja matanya tertuju pada Kyuhyun yang seperti mayat hidup dipinggir kolam sana. Kangin suaminya yang sedang mengeringkan tubuhnya jadi mengikuti tatapan mata Sooyoung. Sooyoung sedang menatap Kyuhyun.

“Ada apa?” tanya Kangin.

Soo young menoleh dan tersenyum pada Suaminya.”ini perasaan ku saja atau memang benar ya? Akhir- akhir ini aku merasa Kyuhyun jadi aneh. Sudah lima hari dia terlihat lebih sering melamun, dan dia lebih sering dirumah. Biasanya dia selalu ke Apertement Yoona atau tidak dia akan bertahan dikantor, tapi sekarang dia lebih sering dirumah.” Kata Sooyoung sambil memandang khawatir adiknya.

“Aku juga merasakan dia memang sedikit aneh. Tenang saja, nanti aku akan tanyakan padanya. Sekarang kau masuk dulu kasian Joon Young sudah menggigil.”

“Ne.. aku mohon padamu, bantulah dia. Mungkin karena kalian sesama lelaki mungkin saling memahami.” Sooyoung menyelampirkan baju handuk ke bahu Kangin lalu menuntun anak mereka masuk kedalam rumah.

Kangin tersenyum menatap Istri dan anaknya. Dia mamakai baju handuknya menutupi tubuhnya. Lalu berjalan perlahan mendekati Kyuhyun. Kangin duduk di bangku sebelah kiri Kyuhyun.

“Berita apa yang menarik hari ini?” tanya Kangin dengan suara lantang.

“persaingan…” jawab Kyuhyun tanpa sadar.

Kangin mengerutkan keningnya. “Persaingan apa?”

Kyuhyun terlonjak kaget ketika mehyeongnya sudah duduk disampingnya. Sejak kapan kangin ada di sampingnya. Kyuhyun jadi salah tingkah dan pura-pura membulak-balik korannya.

Kangin mengambil Koran itu dari tangan Kyuhyun. “apa yang mau kau baca kalau perasaanmu sedang buruk?” lalu meletakan dimeja.

Kyuhyun menatap kangin dengan tatapan heran, kenapa Kangin bisa tau kalau  perasaannya sedang buruk.

“Kenapa kau menatap ku begitu? Semua orang yang melihatmu seperti ini juga tahu bahwa kau sedang galau.” Ucap Kangin seolah bisa membaca pikiran Kyuhyun. “sebenarnya apa yang terjadi? Kau mau cerita padaku? Siapa tahu aku yang lebih berpengalaman darimu ini bisa memberimu saran?”

Kyuhyun menundukan kepalanya, ternyata kakak iparnya diam-diam mengerti dirinya. Kyuhyun jadi bingung dia harus cerita atau tidak ya? Tapi dia memang membutuhkan seseorang yang tahu keadaannya dan butuh seseroang yang memberikannya saran dan dukungan untuknya.

Kyuhyun membetulkan posisi duduknya. Lalu menatap kangin dengan serius. “Hyong, tapi kau bisa menjaga rahasian antara lelakikan?”

Kangin menyengir. “Tentu tapi tidak pada Istriku, dia juga harus tahu.”

Kyuhyun menyeringis. “Ah.. tidak jadi kalau begitu.”

“Ya.. Sooyoung istriku adalah Nunamu, dia yang menyuruhku menolong masalahmu.”

Kyuhyun menatap Kangin lagi dengan tatapan terkejut. “Jinja? Jadi Nuna juga tahu?”

“Aku kan sudah bilang, semua orang juga pasti tahu kyu! Jadi ceritakan padaku apa masalahmu?”

Kyuhyun mengalihkan pandangannya kearah air dikolam. Lalu ia tersenyum kecil. “Aku jatuh cinta, menyukainya..”

Kangin mengerutkan keningnya. “meyukainya? Siapa yang kau maksud? Ah… apakah Yoona-ssi?” tanya Kangin dengan penasarannya.

Kyuhyun memanggutkan kepalanya. Terlihat seperti orang yang pasrah.

“Aigoo..!!” kangin menepuk-nepuk bahu Kyuhyun. “Aku sudah bilang padamu sejak dulu, kalau pria dan wanita tidak bisa bersahabatan. Pasti diantara mereka akan ada yang jatuh cinta. Dan aku masih ingat, dulu kau selalu mentertawai ucapanku dan kau bilang itu takan mungkin! Tapi buktinya sekarang apa? Sembilan tahun itu bukan waktu yang sebentar kyu! Kau Sembilan tahun tetap ingin menjadi sahabat Yoona? Itu bodoh! Kau lelaki normal, dan sekarang terbuktikan? Lalu apa permasalahan lainnya?”

Kyuhyun menghembuskan nafas beratnya. “Yoona selalu menutup  hatinya pada pria manapun, karena cinta pertamanya dia jadi takut untuk jatuh cinta lagi. Aku takut tidak bisa membuka hatinya. Dan lagi ada seorang pria lain yang juga menyukainya. Dia mengajukan bersaing sahat dengan ku.”

“Benarkah? Astaga, kenapa jadi serumit ini? Pantas saja selama ini pria yang bersama Yoona hanya kau, dan kau, apa alasan kau tetap lajang juga karena dia? Kau menunggu dia untuk membuka hatinya?” tebak Kangin.

Kyuhyun tersenyum sedih dan menganggukan kepala.

“Pabo! Kau telah meyia-nyiakan waktu selama ini! Kau seharusnya bukan menunggu tapi menggebrak! Menggebrak pintunya secara perlahan agar terbuka. Yoona mana tahu kalau kau menyukainya kalau sikapmu kedia adalah biasa saja. bahkan kau sering melakukannya seolah dia teman lelakimu! Mana dia tahu kau menyukainya? Kalau kau tak pernah membicarakan masalah hati padanya? Dan sekarang ketika ada orang lain yang datang-datang langsung mendekati pintu tertutup itu kau malah kalang kabut. Seolah takut mainanmu direbut orang!”

“Jadi aku harus bagaimana?” tanya Kyuhyun nampak sangat frustasi.

“Apa lagi selain kau harus jujur pada Yoona? Kau mau merasa terus-terusan tidak nyaman saat berada didekat Yoona?”

Kyuhyun menggelengkan kepalanya. “Bagaimana jika aku ditolaknya?”

Kangin terdiam sesaat. Pertanyaan ini memang yang paling sulit.”Kau bisa tetap menjadi sahabat terbaiknya dan kau bisa membuka hatimu sendiri untuk wanita lain yang mencintaimu.” Saran kangin akhirnya.

Kyuhyun terdiam. Apakah akan semudah itu nantinya? Dia sendiri tidak yakin.

“Yakinlah kau bisa! Selama ini kau juga memendam perasaan itu sendirian dan kau bisa. Jadi misalkan Yoona menolakmu maka aku yakin kau bisa mengubur perasaan itu menjadi kata ‘just best friend not Girlfriend’ simple kan? Dan kau mulailah mengencani wanita lain.”

Kangin bangun dari bangkunya dia menepuk bahu Kyuhyun. “cobalah, tak ada salahnya…” lalu pergi berjalan meninggalkan Kyuhyun sendirian.

Kyuhyun termenung. Pikirannya jadi penuh dengan segala ucapan Kangin. Kangin benar dia harus mencobanya. Maka Kyuhyun juga ikutan bagun dari kursinya dan beranjak masuk kedalam rumah. Dia bertekad akan menemui Yoona dan mengatakan semuanya tentang perasaannya pada Yoona sebelum terlambat. Maka ia harus menyiapkannya dari sekarang juga.

~***~

“Hai..” Yoona menyapa Seohyun begitu Seohyun membukakan pintu untuknya.

“Masuklah..” ajak Seohyun langsung tanpa basa-basi lagi.

Karena malam ini Yoona merasa resah di Apertement sendirian, semenjak akhir-akhir ini Kyuhyun menjadi aneh dan tidak lagi datang mengunjunginya dimalam hari, dan juga perasaannya tentang Siwon, makanya Yoona memutuskan untuk datang keapertement Seohyun. Mungkin suasananya akan lebih baik jika ia menghabiskan waktu bersama dengan temannya ini.

Mereka duduk diruang tengah tempat biasa Seohyun menghabiskan waktu untuk nonton TV atau DVD, Yoona meletakan sekotak Pizza yang tadi sempat ia beli sebelum ke Apertement Seohyun.

“Temani aku makan pizza..” ujar Yoona sambil tersenyum.

“Hanya untuk makan pizza bersama?” tanya Seohyun bingung. Biasanya Yoona lebih suka makan diluar dari pada membawa makanannya kedalam rumah.

“Sebenarnya tidak juga sih, aku sedang merasa aneh saja, akhir-akhirn ini..”

“Aneh kenapa?” ujar Seohyun dengan cepat menanggapi ucapan Yoona.

Yoona dengan sikap dramatis memegangi hatinya. “disini rasanya aneh.” Keluh Yoona dengan suara yang terdengar pasrah.

Seohyun mendelikan matanya. Ia tersenyum kecil setelah itu. “Aku juga merasakan hal yang aneh akhir-akhir ini, di sini juga.” Seohyun  pun menunjuk letak hatinya.

Yoona menolehkan wajahnya menatap Seohyun dengan serius. “Benarkah? Bagaimana rasanya? Kepada siapa kau merasakan hal itu?” tanya Yoona penasaran.

“Ah.. sudahlah lupakan.” Gurau Seohyun dan mengambil slice pizza dihadapannya. “aku makan ya?” rupanya Seohyun mencoba mengalihkan pembicaraan mereka.

“Aku serius, aku ingin tahu.. mungkin kita bisa saling cerita dan mencari jalan keluar bersama? Benarkan?”

Seohyun mengunyah pizza-nya dengan perlahan setelah menelannya ia  baru menatap Yoona lagi. “Tapi aku malu..”

“Perasaan seperti ini memang membuat malu.” Sahut Yoona. “tapi jika dipendam sendiri ini justru semakin menyulitkan.” Tambah Yoona.

Seohyun memanggutkan kepalanya. “Kau benar, jadi silakan kau bercerita terlebih dahulu.”

Yoona memanyunkan bibirnya. “Ah.. sial, jadi aku yang kena!” canda Yoona.

“Jadi kau sedang jatuh cinta pada siapa?” tanya Seohyun. Tak mau menyia-nyiakan.

“Hah?jatuh cinta? Aku sendiri saja tidak yakin ini bisa dikatakan cinta atau bukan?” jawab Yoona jujur.

“Berati kau memang belum meyakinkan perasaanmu sendiri.”

Yoona memanggutkan kepalanya sambil mengambil slice pizza dan memakannya. “Memang, ini,.emm..jug.. juga mu..unculnya..men..dadak.” jawab Yoona dengan mulut penuh pizza.

Seohyun bangun dari duduknya, ia berjalan kedapur sebentar lalu kembali mengambil sebotol air mineral dan dua gelas kosong. “ini minumnya.” Yoona langsung menuangkan air kedalam gelas dan meneguk airnya.

“Perasaan itu memang muncul tanpa kita duga, dan bahkan tanpa persiapan sekalipun dia tetap muncul. Memangnya kau punya rasa aneh itu dengan siapa?” tanya Seohyun lagi, kembali kepokok permasalahan mereka.

Yoona terdiam, Seohyun menunggu jawaban Yoona dengan harap-harap cemas.  Dia harap lelaki yang membuat perasaan aneh pada Yoona bukanlah Kyuhyun.

“Choi Siwon ssi, Direkturku dikantor..” jawab Yoona akhirnya.

“Ah? Jinja??!!” pekik Seohyun terkejut. Tapi juga lega ternyata bukan Kyuhyun. Dia ada kesempatan. “Tunggu..tunggu.. lelaki yang tempo hari datang bersama mu kesini? Dia?? Astaga Yoon!! Jadi dia? Ah..Jinja!! Jinja!! Aigoo.. “

“Ekspresimu berlebihan sekali!” tegur Yoona pura-pura kecewa.

“saat itu aku memang sedang kacau karena masalah oppa ku, tapi aku sempat melihatnya, bagiku dia lelaki sempurna.”

Yoona menerawang ke botol mineral yang mengeluarkan embun. “Kau benar. Dia sempurna.. dia punya segalanya.” Jawab Yoona seakan jawaban itu untuk dirinya sendiri.

“Lalu?” tanya Seohyun.

“Lalu? Lalu aku tidak tahu lagi.. aku bilangkan aku belum memastikan ini perasaan memang benar suka atau bukan?” jawab Yoona.

Seohyun tersenyum. “Kalau begitu, solusi dariku adalah segera cari tahu perasaanmu ini!”

Yoona mendengus.” Cari tahu? Ah..lupakan itu lalu sekarang kau! Siapa lelaki itu!” tuntut Yoona tanpa ampun.

Seohyun tersenyum malu. “Apakah aku boleh menyukai sahabatmu?”

Mata Yoona terbelalak menatap Seohyun yang wajahnya jadi kemerah-merahan karena malu. “Cho Kyuhyun? Maksudmu Cho Kyuhyun? Benarkah?” tanya Yoona histeris.

Seohyun memanggutkan kepalanya. “Iya, tapi aku rasa dia menyukai mu, dia tidak tertarik denganku.” Jawab Seohyun dan terdengar putus asa.

“Kyuhyun menyukaiku? Tidak itu tidak benar! Jangan bilang selama ini kau cemburu dengan ku karena aku terlalu dekat dengan Kyu?” tebak Yoona.

“Tidak cemburu! Hanya saja, aku iri padamu..”

“hahha.. hahha.. akhirnya!! Cho Kyuhyun!! Kau akan mengakhiri masa lajangmu!” tawa Yoona menggelegar. Seohyun malah bingung dengan sikap Yoona.

“Dia bilang padaku bahwa ia mau mencoba berkencan dengan wanita yang bilang Suka dirinya melalui aku, dan kau tau? kau adalah orang pertama yang berkata itu padaku! Kerena kebanyakan wanita yang menyukainya tidak dekat denganku. Dan Kyuhyun selalu menolaknya. Jadi.. kau tentu ada kesempatan. Aku menyetujuinya. Saranku, tunjukanlah rasa suka mu pada Kyu, dia itu orangnya sangat tidak peka.” Cerita Yoona panjang lebar.

“Kau serius?” tanya Seohyun tidak yakin dan mencoba mencerna setiap perkataan dari mulut Yoona tadi.

“Yakin!! Aku yakin!!” seru yoona gembira. Nampaknya sekarang suasana hatinya sudah lebih membaik dari pada saat tadi ia menginjakan kakinya keapertement Seohyun.

Benar cara ini memang ampuh. Walaupun Yoona sudah bersahabat lama dengan Kyuhyun tapi karena Kyuhyun pria maka ia tidak benar-benar mempercayakan curhatan masalah hatinya kepada Kyuhyun . dan selama ia mengajar dan bertemu Seohyun yang cocok dengannya maka sekarang teman sesama wanita memang lebih mengerti masalah perasaan.

~***~

Seluruh ruangan bertepuk tangan memberikan apresiasi untuk presentasi Yoona tentang peluncuran rancangan berikutnya yang sempurna siang ini. Siwon yang duduk dikursi depan tersenyum bangga kepada Yoona. Sesaat pandangan mata mereka bertemu tapi Yoona dengan cepat menghindari tatapan mata itu. Siwon jadi terlihat kecewa kerena sikap Yoona yang jadi menghindarinya.

Yoona baru saja selesai menandatangi kontrak rancangannya dengan tim produksi yang akan membuatkan pakaian pestanya sama persis dengan contoh yang telah ia buat. Tugas Yoona sudah hampir selesai. Sekarang saatnya tim produksi yang berkerja keras untuk membuat model pakaian pesta tersebut dengan kuato yang sudah disesuaikan pada setiap cabang Hyundai Dapertement Store diseluru Korea selatan. Lalu tugas selanjutnya untuk Yoona mencari konsep promosi bersama tim marketing dan konsep peluncuran perdananya dengan tim humas. Dan setelah pergelarannya selesai maka ia baru bisa bernafas legah, tinggal menunggu hasil penjualannya saja.

Yoona berjabat tangan dengan seorang wanita yang lebih tua darinya. “Saya percayakan sepenuhnya rancangan saya pada tim produksi.” Ucap Yoona dengan formal dan terlihat meyakinkan.

“Terima kasih.” Jawab perwakilan tim produksi tersebut. Lalu ia ikut keluar dari ruangan juga menyusul peserta rapat lainnya yang juga sudah keluar dari ruangan.

Yoona kembali menyibukkan dirinya merapikan berkas-berkas dokumennya. Ada Siwon yang berdiri disampingnya sejak tadi, tapi Siwon seperti tidak terlihat. Yoona mencuekinya sejak tadi.

Yoona akhirnya selesai merapikan berkasnya kedalam tas, dia memutar tubuhnya untuk berjalan keluar dari ruangan rapat tapi dengan cepat siwon bergerak menutup pintu dan berdiri dibalik pintu.

Yoona menghentikan langkahnya. Dia menghela nafas saat harus menatap Siwon. Didalam ruangan besar ini hanya ada dirinya dan Siwon.dia bisa apa sekarang? Dia tentu tidak bisa terus menghindar dari lelaki dihadapannya itu.

“ini hari kedua kau tidak mau berbicara denganku.” Ucap Siwon, sengaja mengingatkan Yoona, atas sikap Yoona yang mencuekan dirinya.

“Aku berbicara denganmu.” Elak Yoona.

“Bukan masalah pekerjaan yang ku maksud. Ini masalah kita.”

“Masalah kita? Kau dan aku tidak ada masalah apapun.” Yoona masih mencoba menolak.

“Tapi sejak hari itu, kenapa kau terus menghindariku? Apa aku salah? Aku minta maaf. Tapi kau jangan bersikap seperti ini. Aku benar-benar tidak tahan jika kau terus mengabaikan aku.”

Yoona terdiam. Lagi-lagi hatinya berdegup kencang. Darahnya mengalir dengan cepat. Rasanya jadi panas dan sesak disekitarnya.

“Yoona ssi, aku menyukai mu!” ucap Siwon akhirnya.

Yoona mengangkat wajahnya. Mencoba menatap Siwon. Apa yang baru tadi ia dengar? Siwon menyukainya? Kenapa?. Yoona menatap mata teduh Siwon. Dimata itu ada keseriusan dan ketulusan. Yoona menundukan kepalanya lagi.

Siwon memajukan langkahnya mendekati Yoona.

“Stop! Berhenti disitu!” cegah Yoona. Siwon terdiam mengikuti perintah Yoona.

Mereka kini berdiri saling berhadapan dan saling menatap. “Kenapa aku? Kenapa bisa aku?” itu pertanyaan pertama yang keluar dari Yoona tentang masalah mereka.

“Aku juga tidak mengerti.. kenapa bisa kau..” jawab Siwon. “Aku hanya ingin mengatakan apa yang aku rasa, sebelum semua terlambat. Aku ingin kau tahu bagimana perasaanku terhadapmu.”

“Tapi aku tidak bisa.. aku tidak bisa..” jawab Yoona cepat. “Aku tidak bisa untuk saat ini, dulu lelaki itu juga bilang suka padaku, tapi dia malah pergi dengan sahabatku sendiri dan mereka melukai ku.” Lanjut Yoona didalam hatinya.

“Kenapa? Kenapa tidak?” tanya Siwon tidak percaya, ia baru saja ditolak oleh Yoona.

Yoona menggigit bibir bawahnya. Dikepalanya berkecamuk dua pikiran yang saling bertentangan, antara masa depan dan masa lalu dan keduanya tidak mau saling mengalah, sehingga membuat Yoona pusing untuk mengatasinya. Matanya menjadi panas. Dialain sisi dia juga ingin bahagia dia ingin menjalani suatu hubungan yang manis dengan seorang pria yang ia sukai. Tapi disisi lain dia masih terbayang rasa sakit, penolakan dan dikecewakan. Bagaimana kalau rasa suka siwon kepadanya hanya sementara? Lalu setelah itu dia bisa saja berpaling dengan wanita lain. sama seperti donghae yang meninggalkannya demi Yuri. Yoona belum siap untuk mengalami itu kedua kalinya. Air matanya tak dapat dibendung lagi ia jadi sedih dan menangis.

Siwon jadi panik, saat melihat air mata Yoona keluar dari mata indahnya dan jatuh ke pipinya. Dia tidak mengerti apa yang terjadi dengan Yoona. Dia jadi bingung. Kenapa Yoona yang ada dihadapannya saat ini menjadi terlihat sangat rapuh? Beda dengan Yoona yang sebelumnya yang terlihat tegar. Kenapa dengan wanita yang ia sukai ini?

Tiba-tiba Siwon jadi teringat akan sesuatu, yaitu ucapan Kyuhyun saat dikedai tentang Yoona yang menutup hatinya karena masalalu dan perkataan Yoona sendiri tentang dia dan Yuri menyukai lelaki yang sama. Siwon mengerti sekarang kenapa Yoona jadi ragu dan terlihat khawatir.

Siwon tidak peduli dengan larangan Yoona yang menyuruhnya tidak mendakatinya. Siwon memajukan langkahnya mendekati Yoona. Bukan hanya mendekati Yoona, tapi ia juga membawa Yoona kedalam pelukannya. Ia memeluk Yoona yang menangis dan terlihat rapuh. Yoona berontak untuk dipeluk Siwon tapi tenaga Yoona tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan tenaga Siwon yang tetap memeluk Yoona.

“Aku mengerti.. aku mengerti, ini memang sulit bagimu. Tapi aku ingin kau tahu, aku dan dia dimasalalu mu itu berbeda.” Bisik Siwon dengan intonasin  tenang.

Yoona terdiam dia tidak lagi berontak dipelukan Siwon.

Siwon melanjutkan ucapannya lagi. “Aku sungguh menyukai mu, Saranghae..tapi jika kau belum bisa saat ini, tidak apa-apa tidak usah dipaksa, kau bisa mempertimbangkannya dan aku akan menunggu.”

Tangisan Yoona jadi semakin pecah didalam pelukan Siwon. Yoona melemaskan tangannya dan akhirnya berpegangan pada pinggang Siwon. “Mianhae..Mianhe..” hanya itu mampu Yoona ucapkan saat ini. Dihatinya memang masih tersimpan luka masa lalu.

Siwon meranggangkan pelukannya. Lalu ia memegang kedua bahu Yoona dan membimbing Yoona untuk menatap matanya. Dengan mata yang berkaca-kaca karena menangis Yoona menatap Siwon. Siwon tersenyum dan berkata. “Kau percaya padaku kan? Aku akan menunggumu sampai kau siap. Dan selama masa percobaan ini. Kita bisa bersikap seperti biasanya. Karena tugas kita belum selesai. Kau ingin menunjukan pada Yuri bahwa kau juga mampukan? Dan aku juga sudah berjanji padamu untuk membantu mu, jadi kita harus menguatkan Team Work kita lagi. Jika kau sudah menemukan jawabannya datanglah padaku dan katakana padaku aku akan menerima apapun jawabanmu. Aku tetap menunggu.”

Yoona tak menjawab apapun dari ucapan Siwon itu. rasanya menggiurkan sekali ada seorang pria yang bicara seperti itu padanya. Rasanya tubuhnya menjadi ringan, dan jika ada angin berhembus disekitarnya ia yakin dirinya pasti bisa terbang melambung diudara bersama burung-burung yang berkicau dilangit biru. Apakah ini efek dari musim semi,musim gugur akan datang sebentar lagi? Makanya lelaki-lelaki korea menjadi begitu manis dan romantis.

Yoona menghentikan tangisannya, Siwon membantu membersihkan sisa airmata di wajah Yoona. Lalu ia mencium kening Yoona. Sepertinya ciuman itu memberikan Yoona sebuah pegangang kalau dirinya memang serius dan tidak main-main. Dan semoga Yoona mengerti dan mau mempertimbangkan serta menata kembali hatinya yang masih berantakan.

~***~ To Be Continued~***~

Hufh.. akhirnya Part.6 selesai.. bagaimana udah ada kemajuan dengan ceritanya kan? (kemajuan buat YoonWon maksudnya) heheh… Tapi tetap tunggu cerita ini ya sampai ENDING!, karena ceritanya masih panjang masih ada kisah mereka  ber-6 yang belum Selesai. Aku lagi sambilan nulis FF “A Rich Man” dan mungkin besok Part.1nya baru bisa aku post 🙂 Jadi berkunjunglah lagi ke Blog ku besok. Dan aku heran ma orang dikomentar tanya acc twitter aku, udah jelas di keterangan Author ada twitternya tuh namanya @Lovelyulan, dan misalnya minta di follback tinggal Mention aja, gampangkan hehhe nanti bisa seru-seruan menjadi seorang Fangirling yang cinta damai!! See You on part.7!! Annyeong!! ^^

149 comments on “FF – The Good Person ( Part.6 )

  1. Wah seneng bgt part ini wonppa gentle bgt akhirx nyatain perasaanx ma yoona 🙂
    Ayo yoong nyatakan jg perasaanmu pada wonppa jng takut karna wonppa bener2 cinta lhoo *PDabiz*
    Penasaran wktu kyu nyatain perasaan ma yoona ???
    Yeyy minho tuh suka tuh ma sulli 🙂

  2. Aaah.. Kyu kamu kecolongan.. Kelamaan sih..
    Cie..yg sma2 sling suka..(lirik YoonWon)
    Smoga Yoona nya g mnutup hatinya trus deh..moga karyanya jg mnang deh..

    ^^

  3. siwon oppa, nado saranghae :* #ditarik siwonest#
    Aiihh, knp harus abang ikan sih yg jadi cinta pertama yoong eonni -__- untungnya tuh orang gk jd main cast di sini 🙂

  4. Kemajuan yang sangat signifikan!
    YoonWon ayo kalian bersatu!
    Kyuhyun sama Seohyun aja deh ya?
    Baru tau ternyata laki-laki yang disukai Yoona di masa lalunya adalah Lee Dong Hae 😮

  5. Hubungannya melaju(?) dg cepat… Ya wlu msh abu2 tp mreka b2 udh sling suka °\(^▿^)/° …. Deg-degan nunggu kyu nyatain prasaannya, atau malah kduluan yoona yg nyeritain ttg hubunganny ma siwon ya?? Bkalan remuk patah n hancur deh tu hati sKyu…

    Adegan minsul bikin senyam-senyum deh, minho knp jd suka ngegoda sulli gt?? Mreka kan musuhan?? Apa ad sesuatu terjadi?? Apa minho suka ma sulli?? :D….

    Msh 6part lg smpai ending TT_TT…. TBC dlu deh bcanya ntar dilanjutin… Bca ff smbil mentionan ma authornya wwks~

  6. Thanks god thanks god!!! Omg siwonnnn romantis bingitzzz to the maxx lo gantle vrohh pake nyium kening segala arghhh siwon you look so cool vrohh</3 kyu udah lah relakan sahabatmu untuk siwon itu jauh lebih cool xoxo kamu sama seo aja ya? Okeoke wkwk btw minho knp tbtb berubah wkwk kesambet angin apa nih?-_- kak numpang lewat nih mau baca part selanjutnya xoxo

  7. OMO !! Siwon oppa knpa km pngertian skali ?? Dewasa bged dlm sgal apapun trmasuk urusan cinta. Kau bner2 pria idman!!
    Moga aja Yoona mw membka htinya scpatnya.
    Dan bwt kyuhyun sharusnya dyjg bs membka htinya bwt Seo.

  8. Kyyaaaa,,,,
    Akhrx wonppa nyatain jga prsaanx ma yoong eonni, tpi sprtix yoong eonni msih mnutp pntu htix dech
    Jdi ksian ama kyuppa, pdhl kan dy udh nunggu yoong eonni lma bgd,,,,
    Waaaahh,, waaaahh,,
    Sprtix minsull ada kmjuan dikit nih

  9. Sepertinya Hubungan Min Ho dan Sully mulai ada kemajuan ya
    lalu bagaimana dgn nasib Kyuhyun? Bahkan mereka melakukan persaingan sehat untuk mendapatkan Yoona, sepertinya menarik sekali. Dan tak di sangka wonppa malah menyatakan perasaannya pada Yoona, tapi Yoona tak menjawabnya. Kira2 apa Yonwon bakal bersatu ya?

  10. Aaaaahhhh…. So sweet banget… Aku jadi iri ama yoona, mau dong dicium siwon oppa juga…..#ditabok yoona

  11. Wonppa mulai bersikap manis ne sama Yoona, lalu siapa yg akan di terima Yoona. Apalagi Wonppa dan Kyu Hyun bersaing mendapatkan hati Yoona,
    sepertinya bakal ada persaingan hebat ne. Hehehe………

  12. Sosweeet oh siwon oppa,, tenang oppa yoona eonnie juga mencintaimu,,hihihi
    udah sulli baikan lagi sama minho ntar jatuh cinta loo
    di tunggu next chapternyas

  13. Oooh soswit,siwon oppa faiting…
    Kyunyuk oppa sama seohyun aja jangan gangu yoona,yoona da sama siwon oppa walau yoona blom bilang “ya”sama siwon oppa tapi itu gak akan lama lagi yoonwon akan bersama.

  14. Wow siwon ngungkapin perasaannya walaupun yoona blm menerimanya… Ternyata di balik sifatnya itu siwon memiliki sisi yg romantis 🙂

  15. aku seneng krna akhirnya wonpa ngungkapin perasaannya.. tpi kasian kyupa pasti ngerasa nyesek banget… sakitnya thh disini ❤ kan kyupa… tpi aku tetep mendukungmu dengan soe eonni tpi,, jgn dengan yoong eonni krna udh punya wonpa hehe

  16. Akhirnya siwon menyatakan perasaannya juga, kyuhyun kalah stats nih..
    Udh kyu sama seo aja
    Ya, meskipun gk rela kyu sama seo
    Tp gk pa lah
    Soalnya yoona nya sudah sama siwon..
    Dan lagi wanitanya gk ada cast lain selain seo
    Jadi gk pa2 deh.

  17. akhirnya siwon ngungkapin juga perasaannya ke yoona walaupun yoonanya belum yakin sama perasannya ke siwon.. makin penasaran kelanjutannya..

Leave a comment