FF – The Good Person ( Part. 10 )

ff-TGP-poster

FF – THE GOOD PERSON (Sequel)

( Part. Sepuluh )

 

Judul : The Good Person

Type : Sequel / Part

Author : Ulanchoi Hyoyoon / Twitter : @Lovelyulan

Genre : Romance,Comedy,Drama

Ratting : PG – 17

Main Cast :        

  • Im Yoon Ah  as Lim Yoona
  • Choi Siwon as Choi Siwon
  • Cho Kyuhyun as Cho Kyuhyun
  • Seo Jo Hyun as Kim Seohyun
  • Choi Jin Ri as Choi Sulli
  • Choi Minho as Choi Minho

Other Cast : Member SUJU, SNSD, And SHINee

 

Warning! FF ini saya tulis berdasarkan imajinasi yang saya miliki, jadi tolong bagi pembaca hargai penulis. FF ini saya buat semata-mata untuk meluangkan Hobi saya dalam menulis dan untuk menghibur para pembaca dan Kpop lovers secara gratis. Jadi setelah selesai baca diharapkan tinggalkan komentar berupa kritik dan saran dan Dilarang keras ngeCopyPaste jalan cerita! Mohon maaf jika banyak salah penulisan (Typo) itu karena saya kalau mengetik suka kecepatan dan kelewat edit. Jadi silakan membaca! Enjoy for This Story!! 🙂

 

~~***~

Yoona terpaksa bangun dari kasurnya, dari mimpi indahnya juga. padahal ia masih sangat mengantuk sekali. Karena semalam dia menghabiskan waktu bersama Siwon sampai jam Dua pagi sambil menonton Film yang baru Siwon beli. Telepon genggam masih menempel ditelinganya yang ia kempit dengan bahunya. Bel Apertenya masih terus saja berbunyi. Yoona meringis kesal. Dan didalam hatinya mengancam pada orang yang mengganggu tidurnya ini. Sambil berjalan keluar kamar ia melirik jam dindingnya. Masih jam delapan pagi.

“Iya.. Tunggu sebentar..Aku baru saja bangun tau!Salah sendiri datang sepagi ini, sudah tau hari libur.” Oceh Yoona pada orang yang berbicara ditelepon genggamnya. Matanya masih setengah terpejam.

Yoona membukakan pintunya. Dan mengakhiri teleponnya. Siwon yang berdiri didepan pintu juga langsung menyimpan ponselnya. Yoona menatap Siwon dengan pandangan aneh. Apalagi Siwon datang dengan pakaian casual dan membawa kantong kertas berisi sayuran dan roti.

Yoona memberikan celah untuk Siwon masuk kedalam. Siwon mencium pipi kanannya “Happy Seven days!” ucapnya  dan langsung berjalan kearah dapur dengan barang bawaannya.

Yoona mengikuti Siwon dengan wajah masih mengantuk. Seven days? Hah? Sudah seminggu ya dia berpacaran dengan Siwon. Yoona senang Siwon mengingatnya. Dan dia sedikit melupakannya. Biasanya kan para cewek yang selalu mengingat hari tanggal bulan tahun jadian mereka, tapi kini malah berbalik.

“Kenapa pagi sekali datangnya? Aku masih mengantuk.” Keluh Yoona.

Siwon menatap Yoona yang duduk dibangku meja makan yang ada didapur. “Aku lupa menanyakan Kode Apertementmu itu, kalau aku tahu juga aku tidak perlu menggangu tidur nyenyakmu. Berapa kodenya? Tidak mungkin aku bertanya pada Kyuhyun kan?” maksudnya masa Kyuhyun tahu, sedangkan dia kekasihnya tidak tahu.

“Ouh.. Kodenya lima angka belakang di nomor ponselku.” Jawab Yoona.  Lalu ia turun dari duduknya berjalan kearah kulkas dan menuang air dingin kedalam gelas. Tenggorokannya kering.

“Hah?? Benarkah?” Siwon mengeluarkan ponselnya dan mengecek nomor ponsel Yoona. “Ah.. Ini..” Siwon berusaha mengingatnya.

“Lalu untuk apa semua itu?” Tanya Yoona sambil menunjuk kantong belanjaan yang dibawa Siwon.

“Belajar masak! Aku ingat perkataan Sooyoung Nuna waktu itu. jadi ketika aku kesini aku mampir ke Supermarket deh.” Jawab Siwon mulai mengeluarkan semua sayuran yang ia beli. “Kita harus membuat sup rumput laut, untuk merayakan hari ketujuh kita jadian. Aku sudah menanyakan resepnya pada Eomma.”

“Tapi masih pagi sekali.. aku belum punya semangat…” Gerutu Yoona sambil melingkarkan tangannya dipinggang Siwon dan menyandarkan kepalanya dipunggung Siwon. Semacam Backhug.

Siwon tersenyum melihat sikap merajuk dari Yoona.”Tadinya aku mau datang nanti siang, tapi karena aku sudah sangat merindukanmu, makanya begitu aku membuka mata dan melihat kalender aku langsung meluncur kesini. Salah kau sendiri kenapa selalu membuatku kangen?”

Yoona mencibir. Tapi hatinya senang mendengar ucapan gombal kekasihnya itu. “Kalu begitu kau tinggal saja disini bersamaku.” Ucap Yoona asal.

“Jinjayo? Ide bagus.. tapi kita tidur satu kamarkan?” tanya Siwon menanggapi dengan becanda dan menggoda Yoona.

Yoona langsung mencubit perut Siwon.dan membuat Siwon merintih. “Dasar!ieeh.. “

“hahaha.. Oke-oke aku hanya bercanda..” Siwon melepas tangan Yoona dan membalik tubuhnya berhadapan dengan Yoona.

“Kau mau makan apa selain sup rumput laut? Kali ini kau tidak boleh hanya menonton aku memasak. dan tidak ada alasan untuk tidak belajar memasak!” ucap Siwon terdengar serius.

Yoona mengembungkan pipinya. Dia benar-benar payah memegang pisau dan kompor. Dan masakan yang ia buat selalu berakhir tragis dan mengenaskan, membuat orang yang tadinya lapar menjadi kenyang. Membuat orang yang tadinya bahagia menjadi sedih. Pokoknya Yoona Gak cocok deh sama memasak. dia hanya bisa memasak Ramyun saja. padahal ibunya jago masak apalagi masakan cina tapi sepertinya bakat ibunya tidak turun kedirinya. Mungkin dia lebih ke ayahnya.

“Oke.. Siap!” jawab Yoona sambil membuat gerakan hormat. “Tapi kau harus sabar mengajarinya ya!”

Siwon langsung menyentil keningnya. Dan memeluk Yoona dengan erat. “Tentu saja.” Siwon melepas pelukannya. Yoona menatap siwon seperti bertanya ‘ada apa?’ Siwon menyerngitkan dahinya. “Sebaiknya kamu mandi dulu atau minimal Sikat gigi. Aku takut dengan kemampuan masakmu yang payah dan kondisimu yang baru bangun tidur ini, masakannya akan gagal total.”

Yoona lagi-lagi mencibir. Emangnya dia bau apa? Walaupun baru bangun tidur dan belum sikat gigi ataupun mandi. Dia kan gak seburuk itu.

“Cepat..Tunggu apa lagi..liur mu sudah mengering..” ucap Siwon sambil menunjuk ujung bibir Yoona.

Yoona menyentuhnya. Ah.. kan Cuma sedikit, menyebalkan. “Iya.. iya.. bawel sekali!” gerutu Yoona. Tapi ia tetap jalan masuk kamar untuk mengambil handuk dan pakaiannya dia akan mandi.

Siwon tersenyum melihat tingkah Yoona. Tak menunggu lama ia langsung mengeluarkan belanjaanya dan mencuci sayur-sayuran yang akan ia olah.

 

“Tidak- tidak cara memotongnya tidak seperti itu.. itu terlalu tebal..” layaknya seorang guru memasak professional sejak tadi Siwon selalu mengkritik cara Yoona yang sedang memotong wortel.

Tahap pertama cara memegang pisau yang benar sudah lolos. Cara mengupas kulit wortel yang bagi Yoona sangat tipis dan susah dibedakan dengan dalam wortelnya itu juga sudah lolos walau dengan susah payah tentunya. Dan kina giliran ia harus memotong rata mengiris tipis wortel-wortel tersebut untuk nanti dicampurkan dengan sup rumput laut.

“Aaahh..!! kenapa sulit sekali sih!” keluh Yoona. Dia sudah hampir frustasi. Tapi dia tidak boleh menyerah. Dia harus berusaha agar segera bisa memasak dengan cara yang benar. Diakan mau menjadi istri yang baik dan selalu menyenangkan suami dan mertuanya. Jadi dia tidak boleh menyerah.

Yoona tetap mencoba memotongnya dan siwon memperhatikannya. Dan selesai. Yoona tersenyum puas. Setidaknya tidak seburuk tadi.”Bagaimana?” tanya Yoona pada Siwon. Sambil mengacungkan pisau.

Siwon menjauh sedikit. Itu sangat berbahaya. “Sudah.. sudah benar..” jawab Siwon sambil menunjuk-nunjuk pisaunya. “Jangan di pegang seperti itu.. sangat berbahaya.”

Yoona menyengir kuda. “Ah.. iya..” lalu meletakan pisaunya diatas talenan.

“Setidaknya point lebihnya. Walau kamu tidak bisa memasak, tapi peralatan dapur disini lengkap. Jadi kita tidak perlu kesusahan untuk membuat apapun.” Ucap Siwon sambil membawa potongan wortelnya dan menceburkan wortel-wortel malang itu kedalam panci yang airnya sudah mendidih sejak tadi. Lalu memasukan rumput lautnya dan bumbu penyedap.

Yoona berdiri disamping Siwon melihat bagaimana cara Siwon memasaknya. “Ouh.. Iya dong..hehe kan waktu aku pindahan Sooyoung eonni yang mengurus semuanya. Dia sudah seperti kakak kandungku.”

“Tapi sayang sekali, dia mengurusi semua ini, kau jarang mempergunakannya dengan baik.” sindir Siwon.

Yoona hanya tersenyum malu. Tiba-tiba terdengar suara dari ricecooker. Yoona langsung berlari dan membuka tutup ricecookernya. Dia tersenyum puas sekali. Baru kali ini dia memasak nasi dengan benar. Tidak kelembekan ataupun masih keras.”Nasinya sudah matang.. dan hasilnya bagus!!” Seru Yoona gembira.

“Kau harus ingat takaran beras dan airnya. Jadi setiap masak hasilnya akan sama seperti itu. dan kau tidak perlu membeli nasi Instan lagi.” Jawab Siwon sambil mengaduk-ngaduk sopnya.

“Ah.. iya.. iya..” Yoona memanggut-manggutkan kepalanya mengerti dan masih sibuk memandangi nasi hasil masakannya. Dia nampak kagum sekali dengan nasi itu. siwon hanya mampu menggeleng-gelengkan kepalanya. Dasar.Yoona.

 

Siwon dan Yoona baru saja menyelesaikan acara makan pagi mereka. Yoona sedang mencuci piring dan peralatan masak yang tadi digunakan. Siwon masih duduk dimeja makan sambil menikmati secangkir kopi hangat. Sudah menjadi kebiasaanya setiap hari setiap pagi harus menikmati secangkir kopi hangat, entah sebelum makan ataupun sesudah makan. Ouh iya.. keahlian Yoona dalam membuat kopi juga lumayan. Untungnya dia bisa membuat kopi. Kalau tidak itu kebangetan.

Yoona melepas sarung tangannya dan duduk lagi di meja makan berhadapan dengan Siwon. “Bagaimana dengan Sulli? Dia jadi kuliah di Inggris?” tanya Yoona.

Siwon menggelengkan kepalanya. “Tidak, Eomma tidak memberikan izin, kau tahu sendiri bagaimana manja dan repotnya dia? Sudah gitu dia termaksud orang yang sulit berinteraksi dengan orang-orang baru disekitarnya. Mana mungkin eomma melepasnya begitu saja ke negeri orang, asalkan eomma dan abeoji ada perjalanan bisni juga mereka selalu menghubungi Sulli berkali-kali. Dia suka lupa makan kalau tidak di ingatkan.” Siwon mengangkat cangkirnya dan meminum lagi kopinya.

Yoona memanggut-manggutkan kepalanya. “Lalu dia menerima begitu saja? dia pasti sedih sekali harus berpisah dengan Minho. Padahal mereka baru akrab akhir-akhir ini.”

Siwon meletakan cangkirnya yang sudah kosong keatas meja. “Tentu saja tidak.kau tahu Kan sudah tiga hari ini selama ujian sekolah. Dia terus-terusan merajuk. Melakukan berbagai aksi demo! Dari demo tidak makan, demo tidak bicara dan demo mengurung diri dikamar.”

“Astaga!! Anak itu.. sampai seperti itu?” tanya Yoona heran. Tapi sebenarnya tidak heran juga sih. Karena dia sudah mengajar Sulli dua tahun ini. Jadi dia sedikit banyak tahulah sikap Sulli itu seperti apa. Saat marahan sama Minho saja. Yoona sampai dibuat pusing dan repot olehnya.

“Tapi tadi pagi dia sudah keluar rumah diantar supir katanya sih mau kerumah Minho, mungkin dia mau demo agar Minho besok tidak jadi ke Inggris.” Ucap Siwon lalu dia tersenyum sendiri, membayangkan kalau adiknya Sulli datang kerumah Minho sambil menangis dan membawa spanduk besar bertuliskan. “Don’t Let You Go!! Please Minho!! I can’t Laeve without you!

Seolah Yoona juga membayangkan hal yang sama dengan Siwon. Yoona juga tersenyum dan berkata. “Tidak sekonyol itu.. hahaha”

Siwon juga ikut tertawa. “Siapa tahu? Dia itu susah ditebak. Dan dia bisa melakukan apa saja sesuka hatinya.”

“Ah.. Sulli-Sulli. Ada-ada saja anak itu.” ucap Yoona sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia tidak bisa berpikir apa lagi tentang Sulli dan Minho.

Siwon mengangkat tangannya dan melihat jarum jam dipergelangan tangannya. “Baru jam sebelas. Bagaimana kalau kita jalan-jalan. Kau punya ide, enaknya kita kencan dimana?” tanya Siwon sambil menatap Yoona.

Yoona mengerutkan bibir dan keningnya. Dia sedang berpikir atas pertanyaan Siwon.”Kencan? heem..kemana ya? Ah..ke Lotte Park saja!!” seru Yoona dengan mata berbinar-binar.

“Apa tidak terlalu kekanak-kanakan? Itu sih lebih cocok Sulli dan Minho. Aku tidak bisa menikmati tempat yang terlalu rawai dan wahana yang kekanakan seperti itu.”

Yoona menatap Siwon dengan ujung matanya. “Bilang saja kau takut naik-naik wahana seperti rollercoaster? Iyakan?” ledek Yoona.

Siwon membusungkan dadanya. “Tidak.. aku hanya tidak terbiasa saja.. tempat lain saja bagaimana?”

“Aha..kita Namsangol Folk?” usul Siwon.

Yoona mengerutkan keningnya berpikir. Namsangol Village di Pildong maksudnya? Itukan tempat sejara peninggalan jaman kerajaan Jeseon. Ah,, aneh sekali harus kencan di desa antic itu.”Kenapa kita harus kesana?” tanya Yoona seperti meminta alasan yang masuk akal dari Siwon.

Siwon memajukan mukanya menatap Yoona. Lalu ia berbisik. Seolah takut ada yang mendengar ucapannya. “Aku belum pernah kisana. Kau kan tahu aku lama di New York. Jadi kita kesana ya?”

 “Hah? Yang benar saja! tapi aku juga baru sekali kesana sih.. jaman SMA, Acara tour sekolah.”

“Ah.. lagi-lagi kedeluan Kyuhyun. Pasti kau pergi dengan Kyuhyun kan? Kau kan satu sekolah dan satu kelas juga.” Siwon nampak cemburu.

Yoona menggelengkan kepalanya.” Tidak.. waktu itu Kyu sakit jadi dia tidak ikut Tour deh.”

Sebuah senyum mengembang diwajah Siwon.”Oke.. aku jadi orang pertamakan? Ayoo kita pergi!!” seru Siwon dengan gembira.

“Ah.. iya-iya.. aku siap-siap dulu..” jawab Yoona sambil berlalu masuk kedalam kamarnya. Siwon masih duduk menunggu Yoona dengan wajah semberingah.

 

~**~

Sepuluh menit sudah berlalu semenjak supir yang mengantarkannya ke rumah Minho, ia suruh pulang. Tapi Sulli masih mematung didepan pagar rumah Minho yang menjulang tinggi. Dia nampak ragu untuk menekan bel. Wajahnya nampak sangat gelisah. Ia memegang tali ranselnya kuat-kuat seolah-olah ranselnya bisa menyeretnya pergi kapan saja.

Bibir bawahnya ia gigit. Dia benar-benar kalut. Sulli menunduk sejenak dan melihat sepatu yang ia pakai. Ah.. tetap saja perasaannya resah sekali. Rasanya ia ingin berteriak sambil menangis. Keterlaluan sekali, Minho besok akan tetap berangkat ke Inggris memenuhi panggilan test disana. Sedangkan dia tetap tidak di izinkan berkuliah di Inggris. Lagian itu sekolah khusus laki-laki. Tapi Sulli sudah mengecek bahwa ada kampus didekat kampus itu yang bisa untuk pria dan wanita. Yang penting jaraknya tidak terlalu jauh dengan Minho. Dan dia bisa bertemu Minho setiap saat.

Sulli tersentak taget ketika mendengar pintu pagar yang akan dibuka. Dia langsung salah tingkah. dia celingukan dan tidak tahu harus bersembunyi, lari atau tetap berdiri ditempatnya. Baru ia memutar badannya tapi sudah telat. Minho sudah membuka Pintu pagar yang kecil dan melihat Sulli berdiri memunggunginya.

“Sulli-ya?” Panggil Minho.

Sulli mematung dalam posisinya. Ah.. suara itu membuat jantungnya berdetak lebih kencang,  aliran darahnya bergulir dengan deras, dan membuat matanya mendadak perih. Dia tidak tahu harus melakukan apa sekarang. Dia juga datang kerumah Minho pagi ini sebenarnya juga tidak ada tujuan yang jelas, dia hanya ingin melihat Minho saja.

“Apa yang kau lakukan disini? Baru datang?” tanya Minho lagi.

Sulli menguatkan dirinya sendiri. Jangan menangis. Jangan bertindak hal bodoh. Tenang-tenang. Sulli-pun membalik badannya. Menghadap Minho. Ia tersenyum, dan mengangkat sebelah tangannya dengan canggung.”Annyeong…”

Minhow menatap Sulli dari atas sampai bawah. Sebenarnya apa yang mau dilakukan gadis ini? Datang kerumahnya pagi-pagi tanpa pemberitahuan? Apa dia mau memberi kejutan atau mau mencegahku agar tidak bisa pergi besok? Minho pun membalas senyum kaku Sulli.

“Kenapa lama sekali buka pagarnya, kau sedang bicara dengan siapa?” terdengar suara ayah Minho dari dalam.

“Tunggu sebentar.” Ucap Minho pada Sulli.

Minho mendorong pagar besarnya sampai terbuka lebar. Ayahnya yang ada didalam mobil mengeluarkan kepalanya dan melihat Sulli yang berdiri dengan muka sedih diluar sana. “Oh.. Sulli.. apa kabar?” tanya Ayah Minho.

Sulli membungkukkan badannya sedikit, “Aku baik..” tapi kelihatannya tidak.

“Kebetulan sekali kau datang. Kita akan pergi memancing hari ini. Kau mau ikut kami?” tanya Ayah Minho dengan sikap ramah dan hangatnya itu.

Sulli menatap Minho. Minho memanggutkan kepalanya. Sulli langsung tersenyum senang.

“Boleh.. tapi aku tidak bisa memancing ajjeossi.” Jawab Sulli.

“Kau hanya perlu menonton aku dan Minho tanding saja. ayo cepat masuk.” Ucap Ayah Minho, lalu memasukan kepalanya kedalam mobil lagi.

Sulli berlari kecil dan masuk ke kursi belakang mobil ayah Minho. Ayah Minho langsung mengeluarkan mobilnya. Minho menutup kembali pagarnya dan ikut masuk kedalam mobil duduk disebelah Sulli di bagian belakang.

“Wah.. kesannya Abeoji seperti supir nge-date kalian ya?” sindir Ayahnya sambil tersenyum menggoda Sulli dan Minho.

“Ah.. yasudah aku pindah didepan.” Ucap Minho langsung membuka pintu mobil lagi.

“Jangan-jangan tidak usah.. tutup pintunya.” Perintah ayahnya dengan cepat.

Minho mendengus. Dasar tidak konsisten. Setelah Minho menutup kembali pintunya. Ayahnya langsung menjalankan mobilnya menuju tempat pemancingan.

Suasana didalam mobil sepanjang perjalanan menjadi hening dan canggung. Sulli masih sibuk sendiri dengan perasaannya dan pikirannya. Minho pun juga sama. Duduk disebelah Sulli seperti ini semakin membuatnya tidak tenang. Rasanya ingin sekali ia mengundur hari esok menjadi satu tahun lagi. Karena bagaimanapun dia memang tetap ingin berkuliah di kampus itu. demi cita-citanya. Tapi akhir-akhir ini dia juga punya cita-cita baru. Yaitu tidak ingin pergi jauh dari Sulli. Minho mendesah. Dia benar-benar bingung.

Ayah Minho yang sadar atas sikap bungkam kedua orang dibelakang sana. Jadi merasa kasian. Ayah Minho berdehem seperti mengeluarkan suara batuk. Sulli dan Minho tersadar dari lamunannya.

“ini hari terakhir aku menghabiskan weekend bersama Minho.” Ayahnya mulai bercerita. Sulli melirik Minho. Minho hanya menyandarkan kepalanya pada sandaran jok sambil melihat kearah jalanan. “Dia ingin sekali menjadi pembasket dunia, makanya sudah jauh-jauh hari dia mendafarkan diri untuk bisa masuk ke Universitas itu. dan beruntungnya dia mendapat panggilan lolos seleksi tahap awal. Misalnya dia lolos tentu dia langsung berkuliah disana. Dan aku sendirian dirumah. Tapi tidak masalah asalkan anakku bisa meraih mimpinya.” Ayah Minho mengambil jeda. Ia membelokkan mobilnya ke kanan, kearah jalan tol mereka menuju keluar Seoul. “Kalau kau Sulli, kau akan berkuliah dimana? Dan apa cita-citamu?”

Sulli terdiam didalam hatinya ia menjawab, aku ingin berkuliah bersama minho. Jadi olahragawati juga tidak masalah. aku juga suka main basket.bagaimana menurut ajeossi? Tapi sayangnya universitas itu khusus lelaki saja. aku tidak bisa berkuliah disana. “Heem.. aku akan berkuliah di Yonsai university. Mengambil jurusan seni music.” Jawab Sulli.

“Ah… begitu ya? Bagus kalaukau sudah punya rencana seperti itu. semoga lolos seleksi juga ya! Fighthing!” ucap Ayah Minho memberi semangat pada Sulli.

Sulli tersenyum. Senyum yang terlihat sedih. Minho melirik Sulli, tapi kini gantian sulli malah melihat kearah jalanan.

 

~***~

 

Seohyun membuka pintu Apertementnya. Tiba-tiba seorang anak kecil berusia tiga tahun berlari dan langsung memeluk kaki Seohyun. Seohyun tersenyum dan membungkukkan tubuhnya agar tingginya jadi sejajar dengan anak kecil perempuan itu.

“Hai.. Soo Jung.. mana Khyuhyun oppa?” tanya Seohyun sambil mengusap kepala Soo Jung.

Soo Jung menunjuk kearah Kyuhyun yang muncul dibalik boneka beruang  besar berwarna putih. “Minggir-minggir, aku sudah tidak sanggup membawa ini, izinkan aku masuk.”

Seohyun menuntun Soo Jung dan menggeser sedikit memberi celah agar Kyuhyun bisa masuk. Kyuhyun berjalan sempoyongan sambil menggendong Boneka beruang yang besarnya dan tingginya hampir menyamai ukuran badannya. Dengan cepat Kyuhyun meletakan boneka itu diatas Sofa, dia menghela napas. Dan menatap ngeri ke boneka yang tadi ia pegang.

“Itu apa? Kenapa bonekanya besar sekali?” tanya Seohyun heran. Apakah itu hadiah untuknya? Dia kan tidak pernah meminta itu dari Kyuhyun.

“Tanyakan saja pada tuan putrid kecil itu!” tunjuk Kyuhyun kearah Soo Jung yang masih menggengam tangan Seohyun.

“Ini punya Soo Jung?” tanya Seohyun dengan sikap lembutnya.

Soo Jung menggelengkan kepalanya. “Anio.. itu, untuk Eonni.” Jawabnya dengan suara yang polos dan cempreng.

Seohyun menatap Kyuhyun yang bertulak pinggang sambil menatap Seohyun dan Soo Jung. “Dia sudah jatuh cinta sama kamu, sampai ke Belanda saja dia memilihkan boneka itu untukmu. Semalam paketnya sampai dan pagi ini dia merengek-rengek untuk meminta aku membawanya dan boneka itu kesini.” Jelas Kyuhyun.

Seohyun tertawa mendengarnya. “Wah.. Gomawo.. Soo Jung-ah baik sekali. Eonni sayang Soo Jung!!” ucap Seohyun sambil mengecup bibir Soo Jung.

Kyuhyun yang melihatnya jadi salah tingkah. kenapa? Dia ingin juga dikecup bibirnya oleh Seohyun? Usaha aja tidak ada. Jadi jangan harap!

Soo Jung menarik baju Soo Jung agar mendekat padanya. “Kata oppa, eonni cantik dan lembut seperti boneka beruang. Jadi soo Jung belikan itu.”

Kyuhyun langsung  salah tingkah, mukanya telinganya jadi memerah. Apa-apaan anak kecil itu!.

Seohyun menatap Kyuhyun dan Kyuhyun langsung membuang muka. Dia malu.

“Sebagai gantinya Eonni akan buatkan kau pasta saus tomat dan keju.. soo Jung suka kan?” tanya Seohyun sambil menuntun Soo Jung kearah dapurnya.

“Ya!.. kau tidak menanyakan padaku, mau juga atau tidak?” seru Kyuhyun.

Seohyun menoleh, dan bertanya dengan malas. “ Kau mau juga?”

Kyuhyun meringis, “Iya aku mau! Aku kan belum sempat sarapan. Buatkan porsi special untuk aku!” jawab Kyuhyun.

“Baiklah..” Seohyun mengangkat tubuh Soo jung dan ia dudukan di kursi meja makan. “Kau diam disini ya.. tunggu sebentar.”

Soo Jung memanggutkan kepalanya dengan nurut.

Kyuhyun ikut berjalan kearah dapur dan duduk di kursi sebelah Soo Jung. Seohyun langsung mengambil pasta instan yang ia simpan didalam lemari es. Tinggal dipanaskan saja. “Aku heran kenapa anak ini bisa langsung bersikap penurut dan manis kepadamu?”

“Aku juga tidak tahu, semenjak di pesta ulag tahun Pernikahan orang tuanya, dia jadi dekat padaku..” jawab Seohyun sambil memanaskan air didalam panci.

“Enak sekali dua orang tua itu, anaknya ikut aku, pasti mereka sedang berduaan dengan tenang tanpa ada yang mengganggu.” Keluh Kyuhyun sambil menatap Soojung yang begitu kalem. Beda sekali dengan Sooyoung dan Kangin.

“Seohyun..” panggil Kyuhyun, dia terlihat sedikit gugup.

“Ne?” sahut Seohyun.

“Nanti malam, kau ada waktu?”

“Heem.. ada.” Jawab Seohyun masih sibuk dengan pastanya.

“Aku ingin mengajakmu keluar. Jam tujuh aku jemput ya.”

Seohyun menolehkan kepalanya menatap Kyuhyun. Tapi Kyuhyun langsung membuang muka dan berbura-bura sibuk bermain games di ponselnya.

Seohyun tersenyum penuh arti. “Ok!” sahutnya dengan suara keras.

Kyuhyun melirik Seohyun yang sudah kembali sibuk menyiapkan pasta. Diam-diam Kyuhyun juga tersenyum penuh arti.

~***~

 

Siwon tidak bisa menghentikan ketawanya begitu Yoona keluar dari ruang rias. Yoona memakai pakaian pengantin tradional korea, lengkap dengan hiasan kepala yang terlihat berat dan dipipinya ada lingkaran berwarna merah. Dia terlihat sangat imut dan lucu. Siwon juga sama sudah memakai pakaian pengantin tradisional korea.

Setelah cukup berkeliling di kawasan Namsangol Traditional Folk Village, Yoona dan Siwon malah tertarik untuk ikutan foto dengan memakai pakaian pernikahan pada jaman kerajaan joseon itu. Yoona bediri didepan cermin besar. Dia tersenyum melihat dirinya sendiri. Lucu juga. Siwon ikut berdiri disamping Yoona, merangkul Yoona dari belakang dan menatap cermin didepan mereka.

“Yeoppotta..” bisik Siwon ditelinga Yoona.

Muka Yoona langsung memerah. Di selalu tidak bisa menyembunyikan ekspresi seperti ini jika dipuji Siwon.

“Kita seperti akan menikah sungguhan ya? Apa kita memakai konsep pernikahan tradional saja?” ucap Siwon sambil memikirkan jika itu memang benar terjadi.

“Anio.. AKu kan ingin membuat gaun pengantinku sendiri jadi harus dengan gaya modern, ini anggap saja sebagai pra weddingnya.. hehe.” Gurau Yoona.

“Nampaknya kau sudah tidak sabar menikah denganku ya?” goda Siwon.

“Apaan sih..” elak Yoona dan mencubit lengan Siwon yang kekar. Yoona salah tingkah.

“Pasangan selanjutnya!!” teriak seorang photographer.

Yoona dan siwon langsung berjalan ke studio kecil tempat berpoto.”Wah cantik dan tampan. Kalian terlihat cocok sekali.” Puji soorang peñata gayanya.

“Kita memang akan segera menikah.” Jawab Siwon blak-blakan membuat Yoona malu.

“Hah? Benarkah.. senang sekali.” Ucap peñata photo itu terlihat kagum dengan Yoona dan siwon. “Tiga kali pose ya..” ucapnya dan membantu merapikan mahkota Yoona dan mahkota Siwon.

Gaya pertama. Gaya Siwon dan Yoona duduk menekuk lutut dengan sikap awal memberikan salam pada calon mertua.

Gaya kedua, gaya Siwon dan Yoona yang membentuk Love dengan tangan mereka sambil tersenyum lebar.

Dan Gaya ketiga. Gaya mereka menikmati kue tradional, dengan gaya seperti berciuman.

“Selesai!” ucap si Photographer tersebut. “Pasangan selanjutnya!!” teriaknya lagi.

Yoona dan Siwon keluar dari studio untuk berganti pakaian mereka lagi. Begitu mereka selesai berganti pakaian ternyata photonya sudah jadi. Tiga lembar photo berukuran 4R dengan gaya pose yang berbeda.

“Hhahaha. Lucu sekali..” Komentar Yoona begitu melihat hasilnya.

“Kau ambil satu aku satu dan satunya lagi buat di mobil.” Kata Siwon.

Yoona langsung mengambilnya dan menyimpannya di dalam tas. Yoona sangat Shock ketika mengangkat kepalanya Siwon sudah berada didalam pelukan seorang wanita yang ia tidak kenal. Wanita itu dengan gembira melingkarkan tangannya dileher Siwon. Sedangkan siwon nampak terlihat panic.

“Siwon choi.. Siwon choi.. ternyata memang kau!! Ah.. I miss you!!” ucap wanita itu masih saja memeluk Siwon.

Yoona yang berada disamping Siwon hanya mampu menatap kekasihnya dipeluk wanita lain seperti itu. Ieh, tentu saja Yoona diam bukan karena dia biasa saja. tapi karena api cemburu sudah berkobar diatas kepalanya. Dan wanita itu mencium pipi kanan Siwon! Apa-apa wanita itu? siapa sih dia, seenaknya main peluk dan cium kekasih orang? Apa dia tidak melihat ada Yoona disamping Siwon? Dan Siwon juga! apa tidak bisa mendorong tubuh wanita itu? kalau perlu sampai ia jatuh terjungkal. Yoona mengkepal tangannya, dia benar-benar kesal.

Siwon mendorong bahu wanita itu agar melepaskan pelukannya yang membuat Siwon sulit bernapas. Wanita itu wajahnya masih sembringah, seolah seperti anak kecil yang baru menemukan mainannya yang sudah lama hilang.

“Hi!! How Are You! Long time no see? I miss You So Much!!” ucap wanita itu dengan bahasa Inggirs khas America.

Yoona masih memperhatikan kedua orang itu. bagus sekali. Siwon tidak meliriknya sama sekali. Kurang hajar.

“Hi Stella, I’m Good, hem.. How can you be here?” balas tanya Siwon.

Jadi wanita yang blasteran asia America itu namanya Stella. Ramputnya berterbang-terbangan tertiup angin, rasanya Yoona ingin sekali menjambaknya. Apalagi Stella sekarang memegang tangan Siwon dengan sangat erat, seakan takut Siwon lari. “I Just Came Yesterday, untuk photo Shoot cover majalah, baru saja selesai, besok aku harus lanjut ke Jeju.” Jawabnya. Bahasa koreanya payah sekali.

Ouh.. jadi dia photo model? Pantas saja menyebalkan. Yoona benar benar dibuat cemburu dan kesal dengan kehadiran wanita itu. mungkin kalau Siwon tidak mencuekkannya semperti ini tidak terlalu, tapi nyatanya Siwon malah asik bicara dengan Wanita itu. Sial!.

Yoona benar-benar tidak tahan hanya menjadi kambing conge di antara dua orang yang sedang reonian ini. Lebih baik ia pergi sementara mencari kesenangan, mungkin makan ice cream lebih baik, kepala dan hatinya benar-benar sudah panas.

Yoona membalikkan badannya dan ingin melangkah pergi, tapi Siwon segera menahannya. Siwon menarik tangannya. “She is My Girl, Her name  is Yoona..” ucap Siwon memperkenalkan Yoona yang sedang tidak mood kepada Stella.

Stella tersenyum sambil  memandangi Yoona. Bagi Yoona senyum wanita itu terlihat menyebalkan. Sok cantik. Apalagi cara dia memandang Yoona, benar-benar terlihat seperti orang yang sedang menilai orang lain dari luar.

“Hello, Yoona, I’m Stella kim.. Nice to meet you.” Ucap Stella sambil menjulurkan tangan kanannya kehadapan Yoona.

Yoona membalasnya dengan sikap terpaksa.”Nice too meet you, Hemm Stella.” Balas Yoona seadanya, dia tidak suka berbasa-basi dengan orang yang tidak ia kenal.

“Stella ini model dari perusahaanku dulu waktu masih bekerja di New York.” Jelas Siwon pada Yoona.

“Oh..” Yoona tidak ingin tahu tentang itu.

“I think in America You Look cool and be Harder to reach. And I was Very amazed that you already have a girlfriend. She is Beautiful and nice.”

Jangan mencari perhatian dengan memuji ku seperti itu. gerutu Yoona didalam hatinya.

“Hahaha.. really??” Siwon berpura-pura terkejut dengan ungkapan Stella. “Hemm.. aku ingin makan siang dengannya. Apa kau mau ikut dengan kami?” Mati kau Siwon! Apa-apaan sih pakai menawarkan makan bareng segala.

Stella melirik jam tangannya, dan wajahnya terlihat menyesal setelah itu. “Oh.. I’m Sorry. I must go now, I still have another Schedule, next time we can meet again, right?”

“Ouh.. ok! No problem, maybe next time..” jawab Siwon sambil tersenyum.

“Ok, Siwon and Yoona.. Have fun your dating! Good bye!” ucap Stella sambil menepuk bahu Siwon. Dan dengan rambutnya yang masih berterbangan dia berjalan meninggalkan Yoona dan Siwon. Siwon menatap kepergiannya dengan pandangan datar.

Siwon menghembuskan nafasnya. Dia benar-benar tidak menyangka akan ketemu stella teman kerjanya waktu diNew York. Mereka memang berteman cukup baik karena bekerja di perusahaan yang sama dan sering kali bertemu untuk bekerja. Bagi Siwon Stella yang juga ada keturunan Korea itu cukup pandai berbicara sehingga dia nyaman berbicara dengan Stella. Tapi diantara mereka hanya menganggap sebagai teman dekat saja. tidak ada yang pernah menyukai satu sama lain. walau banyak yang mengira mereka pacaran. Tapi mereka tidak pernah berpacaran. Lagi pula type lelaki ideal Stella bukan cowok asia seperti Siwon. Dia lebih suka cowo-cowo bule yang berkulit hitam dan maco.

“Ah.. menyebalkan sekali.” Keluh Yoona. Lalu melepas tangan Siwon yang sejak tadi menggenggamnya. Dengan sikap tanpa peduli Yoona berjalan meninggalkan Siwon.

“Ah.. Stella, aku lupa bilang padamu, kalau Yoona itu cepat sekali ngambek.” Keluh Siwon. Dan langsung mengejar Yoona.

“Ya!! Ya!! Hentikan sikap kekanak-kanakan mu itu. dia itu hanya teman ku dari New York. Rekan kerja, bukan yang seperti kau pikirkan. Dia memang seperti itu. di Amerika melakukan skinship dengan teman adalah hal biasa.. jadi..kau tidak perlu cemburu seperti itu.” Siwon mencoba memberi penjelasan pada Yoona agar wanita itu tidak marah padanya dan mau mengerti atas kejadian tadi.

Yoona masih diam saja. dan terus berjalan tanpa memperdulikan Siwon. Siwon mengatainya kekanak-kanakan. Keterlaluan sekali.

“Hemm.. seperti kau dan Kyuhyun. Ya hubungan kita seperti kau dan Kyuhyun, tidak ada yang istimewah.” Ucap Siwon masih berusaha menjelaskan pada Yoona.

Yoona menoleh dan menatap Siwon dengan tajam. “Kyuhyun pernah menyukai ku. Ah… berarti kau juga pernah menyukainya kan?” Apes, Yoona malah salah mengartikan penjelasan Siwon.

Siwon menarik tangan Yoona dan menggenggamnya dengan kencang.”tapi diantara aku dan Stella, tidak ada yang pernah saling suka. Seharusnya kau tadi bisa menanyakan langsung padanya! Bukannya merajuk seperti ini! Kita kesinikan untuk merayakan seminggu jadian kita,bukan untuk beradu mulut seperti ini. Berpikirlah dewasa dan jernih sedikit. Kau telah cemburu tidak pada tempatnya.” Ucap Siwon dengan nada serius.

Yoona terdiam, dia merasa menyusut mendengar ucapan siwon yang terdengar seperti memarahinya, memang sih tadi Yoona juga dengar sendiri kalau Stella bilang siwon itu cowok yang dingin dan sulit didekati wanita manapun, bahkan Stella sampai kaget ternyata sekarang Siwon sudah punya kekasih. Ah.. Yoona jadi seharusnya kau memang tidak layak cemburu dan marah-marah seperti ini pada Siwon. Dia tidak bersalah apapun.

Ok.. Yoona memang harusnya mengalah. Dia tidak mau acara perayan tujuh hari jadiannya, malah rusak kerena keegoisan dan kesalah pahaman saja. Yoona menundukan kepalanya sambil tangannya yang masih digenggam Siwon memukuli dada Siwon bertubi-tubi.

“Sekarang setelah kau marah-marah, kau ingin mencoba membunuh ku ya?” tanya Siwon dengan suara yang terdengar lebih lembut daripada tadi.

“Pabo! Mana mungkin aku membunuh orang yang aku cintai.” Jawab Yoona pelan dan menghentikan pukulannya didada Siwon. Entah dia merasa sudah cukup puas atau dia capek memukuli Siwon yang badannya kaya besi.

Siwon tersenyum dan manarik Yoona kedalam pelukannya meletakan kepala Yoona didadanya. Suara jantung Siwon dapat didengar jelas oleh telinga Yoona, dan rasanya membuat tenang hati Yoona yang tadi sempat kacau karena cemburu buta. Ini memang konyol.

“Sekarang sudah tidak marah?” tanya Siwon masih memeluk Yoona.

Yoona menggelengkan kepalanya.

“Baik kalau gitu aku akan beri hadiah..” ucap Siwon terdengar begitu ceria.

Yoona mengangkat kepalanya menatap Siwon. “Hadiah apa?” dasar Yoona. Dia selalu senang jika diberi yang gratisan.

“Sini aku bilang.. tapi lebih mendekat.. Sini..” jawab Siwon sedikit berbisik.

Tanpa curiga dan menuruti ucapan Siwon Yoona pun mendekatkan wajahnya kewajah Siwon yang akan membisikan sesuatu ditelinganya. Siwon dengan gerak cepat memegangi pipi Yoona. Dan mencium bibir Yoona, sampai menimbulkan bunyi ciuman. Dan melepasnya.

“Aiishh.. hadiah macam apa ini!!” runtuk Yoona. Dia kan jadi malu berciuman dimuka umum seperti ini. Orang-orang mulai tersenyum penuh arti ketika mentap Yoona dan Siwon.

“Hahhaha..Kalau tidak mau aku bisa mengambilnya lagi.” Siwon memajukan mulutnya dan siap untuk mencium Yoona lagi. Tapi Yoona cepat-cepat menahan mulut Siwon dengan telapak tangannya.

“Ieeh…malu tahu diliat orang. Ayoo kita cari makan, aku lapar!!” yoona langsung menyeret Siwon mengikuti langkahnya. Siwon hanya bisa tertawa-tawa  karena berhasil mengerjai Yoona. Dari dulu hobbynya tidak berubah, senang sekali dia kalau berhasil mengerjai Yoona. Entah membuat wanita itu marah, kesal, malu, senang ataupun menangis karena ulahnya. Siwon senang melihat Yoona yang mengucapkan apa yang ia rasakan dengan begitu natural.

 

~**~

 

Matahari sudah terbenam, langit berubah menjadi gelap. Seharian ini Sulli sudah bersenang-senang bersama Minho dan Ayahnya. Mereka pergi memancing di laut dedaepo Busan dan memanggang ikan hasil tangkapan mereka.

Sekarang mereka sudah tiba di Seoul lagi. Sulli dan Minho berjalan kaki bersama menikmati suasana malam yang terasa lebih dingin daripada malam-malam sebelumnya. Minho sengaja mengantarkan Sulli pulang kerumahnya, dia ingin memastikan sendiri kalau Sulli akan pulang kerumahnya sendiri dengan selamat.

Mereka berjalan berdampingan dalam diam. Lagi-lagi mereka sibuk dalam pikiran mereka sendiri. Menyedihkan sekali dua anak ini. Mereka masih belum bisa memahami perasaan mereka sendiri dan belum bisa menunjukan apa yang sama mereka rasakan saat ini. Dan mereka juga belum berusah untuk mencari tahunya.

Mereka duduk dihalte Bus menunggu Bus yang akan mengantarkan mereka menuju rumah Sulli di Gangnam. Sulli menatap Minho dalam diam. Ah.. lagi-lagi ada yang tidak beres dengan hatinya. Dadanya terasa sakit dan sesak. Matanya juga terasa panas. Minho menoleh dan mereka bertemu pandang. Masih dalam diam.

“Minho…” akhirnya Sulli mengeluarkan suaranya setelah mereka lama terdiam dan hanya saling menatap.

“Hem?”

“Jika aku bilang, kau jangan pergi.. kau akan tetap pergi ya?” tanya Sulli.

Minho terdiam sesaat. Seperti sedang berpikir akan sesuatu. Lalu dia memanggutkan kepalanya. Dan membuat kecewa di wajah Sulli.

“Benar.. kau memang harus pergi.. jangan hanya karna aku menahanmu maka kau kehilangan mimpimu.” Ucap Sulli dan dia mengalihkan pandangannya kejalan didepannya.

Lagi-lagi keheningan menemani mereka. Keheningan yang sulit diungkapkan dan diartikan dengan apapun.

“Tapi… mau kah kau tetap menungguku? Hanya menunggu setengah tahun atau setahun saja.” ucap Minho.

Sulli tersenyum kecil, dan menatap Minho lagi. “Menunggu untuk apa?” tanya Sulli.

“Menunggu aku kembali. Ada banyak hal yang ingin aku katakana padamu. Jadi kau harus menunggunya jika ingin mendengar yang akan aku katakan padamu nanti.”

“Memangnya tidak bisa kalau sekarang saja?”

Minho menggelengkan kepalanya.”Sekarang tidak bisa. Aku harus memikirkan dan menyusunnya dengan baik.”

“Satu tahun itu lama tidak ya?? Kalau aku tidak sanggup menunggu mu bagaimana?” tanya Sulli.

Minho menarik tangan Sulli dan memegangnya. “ kau harus menunggunku dengan sabar. Mengerti!” Dimata Minho terlihat keseriusan.

Sebuah bus berhenti dihadapan mereka.Minho langsung menarik tangan Sulli agar berdiri. “Bus-nya sudah datang ayo cepat, nanti kita ketinggalan.”

Mereka masuk kedalam Bus yang tidak terlalu ramai. Sulli duduk berdua minho di kursi belakang yang kosong. Semenjak bermain dengan Minho Sulli jadi tidak takut lagi untuk naik bus. Dulu dia anti naik bus atau transportasi umum lainnya. Tapi karena  bersama Minho naik Bus jadi begitu menyenangkan.

“Kau akan menunggu ku kan?” tanya Minho lagi membuka pembicaraan mereka didalam bus.

Sulli mengangkat tangannya yang digenggam Minho. “Iya.. Aku akan menunggumu.” Jawab Sulli dengan yakin.

Minho tersenyum tenang. Akhirnya. Jika seperti ini setidaknya ia bisa pergi besok ke Inggris dengan tenang. Sulli meletakan kepalanya dibahu Minho dan matanya memandang tangannya yang digenggam Minho. Perlahan air mata jatuh kepipinya. “Aku pinjam bahumu ya.. dan kau diam saja.. jangan bicara apapun. Sebentar saja. sampai busnya berhenti. Maka aku akan berhenti menangis. Aku tidak tahu kenapa aku rasanya ingin menangis. Tapi biarkan aku menangis ya.. aku janji setelah ini tidak akan menangis lagi.” Ucap Sulli ditengah nangisnnya.

Sesuai permintaan Sulli Minho hanya diam saja, dan membiarkan Sulli menangis dibahunya seperti itu. diam-diam Minho juga menitihkan air matanya. Tapi buru-buru ia menghapusnya dengan telapak tangannya. Sulli tidak boleh melihatnya menangis. Dia harus kuat, besok dia pergi ke Inggris dan Sulli  sudah janji akan menunggunya sampai kembali dan saat itulah Minho berjanji pada dirinya sendiri, akan berusaha mengenali keamauan hatinya, dan jika ternyata perkiraannya tepat maka dia akan kembali kehadapan Sulli dan mengungkapkannya semua pada Sulli. Besok Minho berangkat jam lima pagi. Dia sengaja tidak memberitahu Sulli kalau dia akan berangkat jam segitu dari Incheon. Dia takut jika sulli tahu maka sulli akan memaksa mengantarnya, dan dia takut tidak rela meninggalkan Seoul dan Sulli. Jadi ia biarkan saja seharian ini dan malam ini menjadi waktu perpisahan mereka berdua.

 

~**~

 

Terlihat disebuah acara solo konser penyanyi indie didalam stadion yang cukup ramai akan penonton. Kyuhyun duduk bersama Seohyun di kursi VIP. Sudah menjadi hoby mereka mengabiskan waktu luang untuk menonton konser-konser music penyanyi indi ataupun band indie, genrenya lebih ke pop ballad klasik. Mereka juga cocok karena sama-sama menyukai jenis music tersebut.

Kyuhyun sejak tadi terlihat tidak tenang duduk dikursinya. Sedangkan Seohyun nampak menikmati seorang penyanyi di panggung sana yang sedang bernyanyi sambil bermain piano klasik. Suaranya merdu dan jarinya menari dengan lincah diatas tuts-tuts Piano besar itu.

Kyuhyun bahkan berkali-kali selalu mengecek ponselnya, seperti sedang mengurus sesuatu yang penting dan tidak bisa ditinggalkan.

Begitu penyanyi didepan sana selesai bernyanyi, penonton bertepuk tangan. Dan sekejap ruangan itu penuh dengan suara tepukan tangan penonton dan teriakkan penyemangat Seohyun juga bertepuk tangan sambil berteriak memberikan semangat kepada penyanyi wanita itu yang usianya mungkin sudah berkepala tiga.

Penyanyi itu berdiri sambil membawa Microphone-nya. Dan lampu sorot hanya menyinari dirinya yang berdiri sendirian diatas panggung yang cukup megah. Kyuhyun membenarkan posisi duduknya dan memasukkan ponselnya kedalam saku celananya. Dia melirik sekilas ke Seohyun. Ternyata Seohyun masih fokus dengan acara ini.

“Untuk memenuhi permintaan dari seorang penonton ku disini. Dia bilang dia dan wanitanya senang sekali mendengarkan aku bernyanyi.” Ucap Si Penyanyi. “dia mendatangiku sebelum konser dimulai. Dia meminta aku untuk membawakan sebuah lagu dari MYMP yang berjudul For all of my Life. Entahlah lelaki ini sudah membayar kepada menagerku atau belum.. hehe.” Ucapnya bercanda dan membuat penonton yang penasaran jadi tertawa. Termaksud Seohyun.

“Hemm dan pesannya.. lelaki itu berkata ‘Tolong kau dengarkan lagu ini dengan baik. aku tidak bisa mengungkapkannya dengan baik, jadi kau coba dengarkan itu dengan baik dan setelah lagunya berakhir aku harap kau mengerti maksudku. Lagu ini juga kesukaan mu kan?’ Jadi untuk wanita special itu. aku akan menyanyikan untukmu. Jadi dengarkanlah.” Suara tepuk tangan dan bisikan penonton menjadi satu. Siapa lelaki dan wanita yang dimaksud penyanyi itu? mereka semua jadi penasaran.

Penyanyi itu berjalan kearah pianonya lagi dan duduk dibangkunya. Lalu mulai menekat tuts pianonya. Dan lagupun mulai mengalun dengan indah. Semua terhanyut dengan lirik lagu yang mendalam itu ditambah suara si penyanyi yang merdu dan menghanyutkan. Seohyun benar-benar sangat menikmati lagu romantic yang sedang dinyanyikan ini.

Lagupun selesai dinyanyikan. Penyanyi itu berdiri lagi sambil memegang mircrophonenya. “Lagu ini adalah permintaan dari Cho Kyuhyun untuk Kim Seohyun.”

Seohyun yang mendengarnya langsung terkejut dan menolehkan kepalanya ke Kyuhyun. Apakah Kyuhyun sedang menyatakan perasaannya melalui lagu itu melalui penyanyi itu? lalu penyanyi itu memainkan pianonya lagi dan tanpa diduga semua penonton bernyanyi lagu tadi sambil memegang setangkai mawar merah yang merang angkat dan goyangkan diudara. Dan lampu sorot menyala kearah panggung dan kearah dimana Kyuhyun dan Seohyun duduk.

Semua orang didalam konser ini menyanyikan lagu romantic itu untuknya. Kyuhyun juga mengeluarkan suranya yang merdu menyanyikan lagu yang sama sambil menatap Seohyun. Seohyun benar-benar tidak tahu harus berbuat apa, dia terlalu terkejut. Seohyun menutup mulutnya dan air mata keluar dari matanya. Sejak kapan Kyuhyun menyiapkan semua ini? Sejak kapan Kyuhyun akhirnya menyukai dirinya juga.

For all of my Life, You are the one

I will Love you fithfully forever

For all of my life, You are the one

I’ll give to you, my Greatest Love.

Suasana menjadi hening. Hanya terdengar dentuman piano saja. lalu Kyuhyun mulai mengeluarkan kata-kata yang telah ia susun jauh-jauh hari.

“Kim Seohyun..maaf membuatmu harus menunggu lama. Semua ini memang butuh proses. Kau tahu kan aku belum pernah berpacaran dengan wanita manapun. Jadi terlalu banyak hal yang aku pikirkan tentang menjalani hubungan dengan seseorang. Pertama terimakasih telah menyukai ku sejak awal. Sudah memberiku perhatian yang tulus dengan sikap sabarmu itu. awalnya aku memang tidak tertarik dengamu. Tapi seiring berjalannya waktu, aku pikri lelaki mana yang tidak jatuh hati dengan wanita cantik yang begitu lembut dan selalu menatap ku dengan tatapan penuh perhatian. Aku sudah mencoba mengenalmu, dan hasilnya banyak hal yang membuatku nyaman berada didekatmu. Dan akhirnya aku sadar akan satu hal. Kim Seohyun Saranghae…”

Seohyun yang masih menangis bahagia tidak tahu harus beraksi seperti apa, dia benar-benar berbahagia, kyuhyun benar dia memang sudah lama menunggu moment ini dan akhirnya tanpa Seohyun duga Kyuhyun malah menyatakan cintanya ditempat seperti ini. Ini sangat special.

Kyuhyun mengeluarkan buket bunga mawar merah yang diberikan dari penonton yang duduk dibelakang kursinya. Lalu Kyuhyun memberikannya pada Seohyun. Seohyun menerimanya. Dan langsung berhambur kepelukan Kyuhyun. Tanpa ia harus jawab Kyuhyun juga mengerti kalau Seohyun menerima cintanya. Karena sejak awalkan Seohyun yang menyukai Kyuhyun. Dan tidak pernah berubah.

Suara- tepuk tangan memenuhi ruang konser. Kali ini tepuk tangannya bukan untuk si artis, melainkan untuk usaha Kyuhyun dan keberhasilannya menyatakan cintanya pada Seohyun. Kyuhyun mencium kening Seohyun dengan sangat lama. Akhirnya dia sadar kalau ada cinta lain yang memang sudah menjadi takdirnya. Yaitu bukan Yoona sahabatnya tapi Seohyun teman Yoona. Iya gadis yang sekarang ada didekapannya ini. Dia berjanji pada dirinya sendiri akan menjag Seohyun dan mencintai seohyun dengan semua kempuannya dan menjadikan Seohyun nomor satu dihidupnya.

 

~***~

 

SATU BULAN KEMUDIAN…

 

Yoona membuka matanya, ia baru terjaga dari tidur nyenyaknya. Yoona ingin merenggangkan tubuhnya yang terasa pegal Karena seharian kemarin ia melakukan perjalanan bisnis ke  Gwangju bersama Siwon. Untuk melihat laporan penjualan dan acara jumpa designer dengan pembeli di Hyundai Dapertement Store cabang Gwangju. Sebelum-nya ia sudah melakukan kegiatan yang sama di Hyundai Myeondong, gangnam, Incheon dan Busan. Karena Yoona berhasil mendapati peringakat pertama penjualan terbaik musim semi maka ia melakukan kegiatan tersebut untuk lebih menarik dan mendengar kritik dan saran para konsumen pakaiananya.

Yoona mengangkat tangannya. Tapi perutnya terasa berat. Yoona melihat tangannya dari balik selimut. Ternyata ada tangan seseorang yang memeluk perutnya. Yoona menoleh ke sebelah kanan, dan Siwon masih tertidur disebelahnya. Karena semalam mereka pulang terlalu larut dan dalam keadaan sama-sama capek. Maka Yoona tidak tidak tega membiarkan siwon yang sudah lelah mengantarnya harus pulang sendiri kerumah. Jadi Yoona membiarkan Siwon tidur diapertementnya kali ini.

Konyolnya Siwon sudah diberi tumpangan malah melunjak. Saat Yoona menyuruhnya tidur di sofa atau dikamar satunya lagi. Siwon malah merajuk dan bilang kalau Yoona tega sekali terhadapnya. Siwon tetap memaksa ingin tidur bersama Yoona. Karena Yoona malas beradu argument dengan siwon tadi malam, maka ia membiarkan siwon tidur satu kamar dan bahkan satu kasur dengannya. Lagi pula sebentar lagi mereka juga akan menikah. Tanggal pernikahan mereka sudah ditentukan dari sama-sama pihak keluarga. Yaitu dua minggu lagi dari sekarang. Yoona hanya ingin memberi siwon kenyamanan dan kepercayaan saja. selama ini Siwon selalu jaga sikap kepadanya. Padahal banyak pasangan lain yang mungkin sudah tidur bersama sebelum menikah dan hamil deluan sebelum menikah. Tapi Siwon, dia cukup menghargai Yoona. Dan lagi Yoona merasa tidak adil saja. masa suaminya belum pernah menginap diApertementnya sedangkan Kyuhyun dulu seringkali menginap di Apertementnya.

Yoona baru tahu kalau Siwon terbiasa tidur tanpa memakai baju, dan dia juga sempat protes saat tiba-tiba semalam Siwon melepas kemejanya dan berkelanjang dada dihadapannya. Diakan jadi salah tingkah dan malu. Walaupun begitu mereka tidak melakukan apapun. Yoona masih lengkap dengan pakaian daster beruang rilakuma kesayangannya. Yoona meletakan jari telunjuknya dengan hati-hati diatas kening Siwon. Yoona tersenyum melihat wajah Siwon yang terlihat jadi begitu luguh saat ia tertidur.Yoona menggerakan jari telunjuknya menyelusuri bentuk wajah Siwon yang sangat sempurna. Yoona menyentuh alis Siwon yang hitam, mata Siwon yang indah dan tajam, pipi Siwon yang keras, hidung Siwon yang mancung, dagu Siwon yang sedikit ditumbuhi bulu-bulu halus. Dan bibir Siwon yang lembut yang selalu memberikannya ciuman sayang.

Entah sejak kapan Siwon sebenarnya juga sudah bangun dari tidurnya. Siwon mengambil tangan Yoona yang sejak tadi bermain diwajahnya. Dan memeluk Yoona dengan sangat erat. Yoona sangat terkejut. Jantungnya mulai berdebar tidak karuan lagi. Dada Siwon yang tidak tertutup apapun menempel dengan tangan Yoona yang ada didepan dadanya sendiri.

“Kau sudah bangun?” tanya Yoona. Dia malu karena tertangkap basah sedang menikmati wajah Siwon.

“He-em.” Hanya itu jawaban Siwon.

“Apa tidurmu nyenyak?” tanya Yoona lagi.

“Iya…” jawab Siwon singkat. Matanya masih terpejam.

“kau mau sarapan apa? Aku akan buatkan untukmu.” Kata Yoona lagi. Ah.. Siwon semakin mempererat pelukannya.

“Morning Kissing” jawab Siwon sambil memanyunkan bibirnya.

Wajah Yoona langsung bersemu merah.  Masih pagi saja sudah menggoda Yoona. Dasar.
“Tidak ada menu seperti itu.” jawab Yoona. Sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan Siwon.

Tapi Siwon terus menahannya dan mendekap tubuh Yoona. Siwon akhirnya membuka matanya.yang sejak tadi ia pejamkan. “AH.. sebentar saja Yoong..jangan bergerak.seperti ini saja,” bisik Siwon.

Ucapan Siwon selalu seperti bius hipnotis bagi Yoona. Yoona yang tadi berusah lepas dari pelukan Siwon dan untuk bangun dari kasurnya akhirnya memilih diam didalam pelukan siwon. Siwon tersenyum senang. Semakin hari tingkat cintanya pada Yoona sepertinya terus berambah. Walaupun setiap harinya ada saja yang yang mereka debatkan dan beradu argumentasi.

Siwon memajukan bibirnya. Mencium kening Yoona. Mencium mata Yoona, mencium hidung Yoona. Mencium pipi Yoona. Dan terakhir ia mendaratkan bibirnya ke bibir Yoona memberikan Morning kiss untuk Yoona.

Yoona menutup matanya menikmati ciuman yang diberikan Siwon untuknya pagi ini. Ah.. rasanya ia jadi malas untuk beranjak dari kasurnya. Rasanya ia ingin terus seperti ini bersama Siwon. Rasanya sangat nyaman sekali. Siwon menarik selimut dan menutupi tubuh mereka berdua. (Selanjutnya seterah pembacalah… haha)

 

~**~

 

 

Hari pernikahan Yoona dan Siwon tinggal seminggu lagi. Hari ini Yoona harus ke kantor pos untuk mengirimkan udangan pernikahannya kepada teman-teman lamanya dan keluarganya di Busan. Karena hari ini Siwon sedang sangat sibuk pada pekerjaannya maka ia ditemani oleh Kyuhyun yang tahu alamat-alamat teman mereka sewaktu SMA.

“Sudah selesai?” tanya Kyuhyun yang tadi izin keluar karena harus menelpon Seohyun.

“Sudah.. “ jawab Yoona. Sambil tersenyum. Ia menggandeng tangan Kyuhyun. “Ayoo.. kita ke Café zoo.. aku akan traktir minum.”

“disini tidak ada kamera tersembunyikan?” bisik Kyuhyun. Lalu kepalanya celingukan.

“Hah? Memangnya kenapa?” tanya Yoona bingung.

“Aku takut saja Calon suami mu itu memantau kita. Diakan sangat penceburuan sekali denganku.” Gerutu Kyuhyun. Palasnya dia pernah dilarang Siwon terlalu dekat dengan Yoona. Entahlah mungkin Siwon masih mengingat fakta kalau Kyuhyun pernah menyukai dan menyatakan cinta pada Yoona. Atau ada hal lainnya.

Yoona tertawa mendengar gerutuan Kyuhyun. “Hahha.. sebenarnya bukan hanya dia saja yang pecemburu, aku juga..” ucap Yoona, dia jadi malu.

Lalu mereka keluar dan menyebrangi jalan karena café-nya ada diseberang dan tidak jauh dari kantor pos. Yoona melangkah masuk bersama Kyuhyun, dan celingukan mencari posisi duduk yang enak. Tapi tiba-tiba ada yang memanggil mereka dari sudut ruangan.

“Yoona Kyuhyun..” panggil Yuri sambil melambaikan tangannya.

Yoona menajamkan penglihatannya. Apakah benar itu Yuri yang memanggilnya? Tidak salah, itu memang Yuri yang duduk disudut ruangan bersama Donghae.

“Kemarilah..” tambah Yuri dan kali ini dengan senyum ramah.

Yoona melirik Kyuhyun sebentar. Kyuhyun juga sama melirik ke Yoona. “sepertinya mood Yuri sedang bagus. Ayoo kita gabung saja.” bisik Kyuhyun dan menuntun Yoona mendekati Yuri dan Donghae.

Donghae pindah duduk menjadi disamping Yuri dan Kyuhyun Yoona duduk berhadapan dengan yuri dan Donghae.

“Apa kabar? Wah senang sekali bisa bertemu disini.” Ucap Yuri dengan ceria.

Yoona masih tidak mengerti kenapa tiba-tiba Yuri jadi seperti ini, tatapan mata Yuri kali ini sama seperti Yuri sebelum ia bertengkar dengannya. Tatapan mata Yuri yang ceria dan tulus.

“Kalian ingin mesan apa? Akan aku traktir.” Ucap Donghae dengan sikap ramahnya.

Kyuhyun lagi-lagi menatap ke Yoona. Dia hanya ingin memastikan apakah Yoona baik-baik saja? dan ternyata Yoona juga bersikap biasa-biasa saja seolah mereka memang sudah sering berkumpul seperti ini. Tidak ada kenangan buruk yang dikhawatirkan Yoona.

“Kau masih menyukai Hot chololate kan?” tanya Donghae pada Yoona.

Yoona memanggutkan kepalanya. Sikapnya berhadapan dengan Donghae benar-benar sudah tidak gugup dan benar-benar biasa saja.

“Okee. Kau kyu ?” tanya Donghae ke Kyuhyun.

“Coffee Latte..” jawab Kyuhyun datar.

Seorang pelayan yang dipanggil Donghae menghampiri mereka, Donghae mengatakan apa yang akan dia pesan dan pelayan itu pergi lagi untuk mengambil pesanan Donghae.

Yuri terlihat ingin berbicara sesuatu tapi mulutnya yang sudah terbuka ia tutup kembali. Donghae memandangi Yuri sambil tersenyum dan memanggutkan kepala. Seolah menenangkan Yuri dan meyakinkan Yuri. Sekarang waktunya, jangan ditunda-tunda.

Yuri akhirnya mengeluarkan suara juga. “Yoona.. aku hemm.. Aku ingin minta maaf..” ucapnya ragu-ragu.

Yoona mengangkat kepalanya menatap Yuri yang duduk berhadapan dengannya. “Maaf? Untuk?” tanya Yoona berpura-pura tidak mengerti.

Yuri menarik napas dan menghembuskannya perlahan. Wajahnya terlihat murung dan penuh penyesalan. “Semuanya.. tentu saja semuanya. Banyak hal yang salah yang aku lakukan terhadapmu. Dan aku menyesal Yoon sekarang.”

Yoona tidak berkata apapun dia hanya menyunggingkan senyum kecil dan kepalanya ia tundukan kembali. Kesalahan yang Yuri perbuat padanya bagai buih dilaut tapi semuanya sudah menghilang begitu saja.

“Aku sadar tidak semuanya yang aku mau dapat aku raih dengan uang…aku iri denganmu yang mempunyai teman dan keluarga yang hangat.” Lanjut Yuri karena Yoona tidak bicara sama sekali. “Dan kesalahan terakhirku adalah saat peluncuran busana dua bulan lalu.” Ucap Yuri dengan suara pelan.

Yoona mengangkat kepalanya lagi sambil menatap Yuri dengan pandangan tidak percaya. Jadi benar kecurigaannya dan Siwon. Ternyata kekacauan itu memang Yuri pelakukanya. Kyuhyun memegangi bahu Yoona, seperti menenangkan Yoona.

“Aku benar-benar rindu moment seperti ini. Dimana aku, kau, Kyuhyun dan Donghae oppa berkumpul bersama. Maaf aku mengambil apa yang seharusnya jadi milikmu aku benar-benar menyesal.” Ucap Yuri dan kepalanya ia tundukan. Dia benar-benar menyesalinya perbuatannya setelah sebulan Donghae menjauhinya. Dan Donghae meluapkan kemarahan atas semua kesalahan yang Yuri perbuat dengan terang-terangan. Selama sebulan hidup Yuri menjadi hampa dan akhirnya ia sadar kalau ia benar-benar salah dan menyesal atas perbuatannya. Dia memang mendapatkan apapun yang dia inginkan tapi tidak cinta dan tidak kebahagiaan.

Yoona memegang tangan Yuri yang ada diatas meja. “semuanyakan sudah terjadi.. seperti nasi sudah menjadi bubur. Aku tidak pernah marah padamu kok.” Akhirnya Yoona angkat bicara dan sambil tersenyum kecil.

“Dan Yoona.. aku waktu itu memutuskan hubungan kita bukan karena seluruhnya salah Yuri tapi aku memang lebih nyaman bersamanya. Dan.. aku..” ucap donghae.

Yoona langsung memotong. “Ah.. lupakanlah.. karena kalian aku benar-benar seperti orang bodoh yang tidak mau jatuh cinta. Tapi sekarang tidak.. aku sudah menemukan siapa jodohku.” Ucap Yoona penuh dengan kebahagian.

Donghae dan Yuri kompak menatap Yoona dan Kyuhyun. Kyuhyun buru-buru mengangkat kedua tangannya. “Bukan.. bukan aku dan Yoona. Kita tetap akan menjadi sahabat kami sudah menemukan jodoh kami masing-masing.” Ucap Kyuhyun, soalnya takut Yuri dan Donghae salah paham.

Yuri dan Donghae tersenyum senyumlah seperti berkata ‘oh..begitu, syukurlah..’

Yoona membuka tasnya dan mengeluarkan satu undangan pernikahannya dan ia serahkan pada Yuri. “jika ada waktu datanglah ke pernikahan aku dan Siwon.”

Yuri mengambil undangan tersebut dan melihat photo prawedding yang menjadi backround undangan yang terlihat mahal dan mewah itu. “Jadi benar kau berpacaran dengan Direktur perusahaan tempat mu bekerja?” tanya Yuri terkejut.

Yoona memanggutkan kepalanya sambil tersenyum malu. Tepat saat itu minuman pesanan mereka datang. Menunggu pelayan itu pergi mereka melanjutkan obrolan ringan mereka.

“Kami akan datang… aku senang sekali kau mendapatkan lelaki yang lebih baik dari pada aku.” Ucap Donghae.

Yoona hanya memanggutkan kepalanya dan meminum coklat panasnya.

“Aku dan Donghae oppa akan datang. Dan hemm.. kau tidak perlu memesan kue pernikahan, aku akan meminta bibiku untuk membuatkannya special untuk kau dan Siwon. Itu hadiah dariku dan Donghae.”

“Benarkah? Ah.. Gomawo..” Yoona terlihat senang sekali. “Lalu kapan kalian akan menikah?” tanya Yoona pada Donghae dan Yuri.

Donghae dan Yuri saling berpandangan dan tersenyum penuh arti. Lalu memandang ke Yoona lagi. “Kami sudah menikah di Prancis satu tahun lalu. Sebelum kembali ke Korea.” Ucap Yuri.

Yoona dan Kyuhyun membuka mulutnya lebar-lebar. Mereka benar-benar terkejut. Ternyata Yuri dan Donghae sudah menikah tanpa sepengetahuan Yoona dan Kyuhyun.

“Ah… pantas saja kalian kemana saja selalu bersama. Ternyata kalian sudah menikah.” Sahut Kyuhyun, sambil menggelengkan kepalanya.

“Jadi rencana menikahmu kapan kyu?” Tanya Yuri pada Kyuhyun.

Yoona dan Donghae tertawa mendengarnya. Kenadeh Kyuhyun.

Kyuhyun terlihat salah tingkah, ia buru-buru menyesap Coffee lattenya. “Jika pernikahan Yoona berjalan lancar akan aku akan merencakan pernikahan dengan Kekasihku. Segera.” Jawab Kyuhyun gugup.

Selanjutnya mereka merubah obrolan mereka. Obrolan tentang masa lalu dan masa sekarang. Obrolan yang dulu paling Yoona takuti dan hindari sekarang malah terdengar seperti cerita belaka dan menjadi obrolan ringan untuk mereka berpempat yang pernah akrab dimasa lalu. Dan semuanya terlihat nampak baik-baik saja. kuncinya adalah menyakui kesalahan, miminta maaf dan memaafkan serta melupakannya dan mengikhlaskannya. Maka semua baik-baik saja. tidak ada masalah yang berati lagi. Tidak ada luka dihati lagi.

 

                                *** To be Continue***

 

 

Note : Yeaahhh!!! Hahah kena Virus malas nulis aku, jadi lama deh. Lagian kemaren emang kelarin A RICH MAN dulu.. aku malah sibuk nonton FILM Korea dan baca Novel. Jadi malas banget buat nulis. Hehehe.. apalagi sekarang galau, GGTOURINA jadi!!! Yuhhuu! Masalahnya target mau beli VIP tix.. eh.. uangnya malah kepake buat beli baju,sepatu,dvd dan novel.. ya apa boleh buat jadi galau sekarang TT Mana tahun ini libur kuliah gak kerja, jadi gak ada penghasilan apa-apa, Bete! Ada yang niat nonton GGTOUR bareng aku?? Jangan sampe pas nonton SS5 aku sendirian Ke MEIS naik motor. Gara-gara temen aku ga nonton. #Tuhkan jadi curhat.

Oke.. udah baca sampai sini pasti tahukan kalau FF ini emang akan BERAKHIR 😥 iya akan ENDING!! Heheh karena aku kalau buat cerita emang sudah terkonsep sejak awal. Jadi klo kalian komentar mau ceritanya kaya gini begitu.. aku Cuma bisa baca aja hahah.. aku tetap pada jalan cerita yang aku sudah pikirkan. Ya selamat menunggu aja ya kelanjutannya. Semoga dilanda rajin menulis lagi.. biar cepat posting dan Endingnya. 🙂 buat Loyal Reader GOMAWOYO!! And See U next Story!!

126 comments on “FF – The Good Person ( Part. 10 )

  1. Kasihan bgt ya Sully hrs di tinggal sebentar oleh Min Ho krna Min Ho hrs mengejar impiannya, lalu bagaimana dgn Sully? Sepertinya mereka saling menyukai y. Dan betapa senangnya Kyuhyun akhirnya mereka jadian, sangat romantis. Dan Yuri akhirnya mw jg minta maaf pada Yoona dan itu artinya mereka tdk saling berdebat lgi, dan melupakan semua masa lalu yg kelam itu

  2. Aku suka sekali momen Yoonwon pas foto pengantin Zaman Joseon benar2 romantis, di tambah lgi sama Kyuppa saat menyatakan cintanya pada Seo Hyun benar2 sangat romantis meskipun pada awalnya Kyu tdk pandai mengungkapkannya dengan memberikan kejutan pada Seo Hyun. Lalu bagaimana dgn Sully apa benar Min Ho akan menyatakan perasaannya pada Sully setelah libur semester kuliahnya. Dan berita bagusnya Yuri sudah berbaikan lagi dgn Yoona tanpa ada rasa dendam

  3. chapter ini bkin aku seneng lagi… dimulai kyuhyun yg udh ngelamar seohyun trus yoona mau nikah sma siwon.. pkoknya keren deh.. semua yg bgus2 ada dsini

  4. Akhirnya masalah yoona yuri dan juga donghae selesai
    Dan mereka semua masing2 sudah mendapatkan kebahagiaan masing2..
    Semoga saja diantara mereka tdk ada lagi kesalah pahaman..

Leave a comment