FF – My Special Girl ( OS )

FF-OS-YoonWon-SpecialGirl-Cover

FF –  MY SPECIAL GIRL ( OS )

( YoonWon Version )

 

Title : My Special Girl

Type : OS – One Shoot

Author : Ulanchoi Hyoyoon / Twitter : @Lovelyulan

Genre : Romance,Comedy,Drama

Ratting : PG – 18 – General

Main Cast : 

  • Choi Siwon ( Super Junior )
  • Im Yoon Ah ( Gilrs’ Generation )

Other Cast :

  • Tiffany Hwang ( Girls’ Generation )
  • Lee Donghae ( Super Junior)
  • Lee Hyuk Jae/ Eunhyuk ( Super Junior )
  • Kim Hyoyeon ( Girls’ Generation )

 

Warning! : “ If You Don’t Like This Story, You Don’t Read and please Leave my Blog, and If You Like this Story You can Read and Please Leave a Comment and Give a Like sign…^^Remember!! You Do not Copy paste my Mind about This story..and This is just a Fanfiction, I’m So Sorry For Typo in Story.. So Enjoy to Reading…!!

FF ini terinspirasi dari lagu Infinite H ft Bumkey yang berjudul sama yaitu Special Girl. Saya sangat menyukai lagu itu saat pertama kali saya mendengarnya secara tidak sengaja di toko Aksesories Strowberry heem bulan juli lalu ^^ ketika saya mendengarnya hati saya entah kenapa langsung tersentuh. Lagu ini menceritakan tentang ungkapan seorang pria yang menyukai wanita, yang bagi dirinya wanita itu sangat special (Istimewah). Dia bisa melakukan apa saja untuk wanita special itu walau hanya diam-diam. Tapi diam-diam saja tidak cukup dia juga secara egois mengungkapkan kalau ingin memiliki wanita cantik yang special itu juga :^) well, dulu ada seorang pria yang selalu bilang kalau saya itu sangat special baginya dan sebait dari lirik dilagu ini bahkan ada yang sama percis dengan apa yang pernah pria itu ucapankan kepada saya. Dan ketika saya mendengarkan yang ke tiga kalinya setelah mendonwload lagunya, sayapun menangis. Hah.. semua itu tinggal kenangan, saya berharap ada sosok pria lain yang akan mengatakan saya Wanita spesialnya baginya. :^) ini bukan kisah saya, ya walau ada sedikit kebiasaan dan pengalaman pribadi yang terselip disini, tapi ini kisah hanya FanFiction yang saya buat khusus couple Favorite saya dan pembaca setia saya. bahkan saya menggunakan cara sudut pandang penulisan yang berbeda dari FF-FF saya sebelumnya. Semoga kalian suka ceritanya… selamat membaca!! ^^ dan saya nantikan responya.

 

~**~  Special Girl ~**~

Siwon POV

Namaku Choi Siwon, usiaku 28 tahun bekerja disebuah perusahaan swasta yang bergerak dibidang Penerbitan. Aku hanya seorang pegawai  yang setiap hari melakukan editing pada setiap tulisan yang akan diterbitkan, bisa disebut aku ini sebagai Chief Editor. Alasannya cukup simple kenapa aku bekerja seperti ini, itu berawal dari hobiku yang suka membaca, aku suka membaca apapun, dari Koran, majalah, novel, biografi orang terkenal. Dan aku juga suka menulis. Ya, ini terdengar sedikit konyol. Aku ini pria, kebanyakan pria tidak suka menulis apalagi sampai curhat di sebuah Blog tentang isi hati mereka. Tapi tidak dengan aku, aku suka melakukan hal itu dan aku merasa jiwaku bebas.

Hal yang paling sering aku tulis diblog pribadiku adalah tentang pekerjaanku, tips menulis dan tips memasak untuk pria. Heem.. dan kadang juga tentang keluargaku, ya entah itu tentang orang tuaku atau adik-adik ku. Ibuku sangat bawel. Aku pernah menutup telingaku dengan kapas karena dia terus mengoceh seharian tentang kamarku yang tidak pernah rapi. Tentang buku yang berserakan dikasur dan dilantai. Tentang laptop yang duapuluh empatjam menyala dan lainnya. Lalu kebiasaan ayahku yang selalu meminum Kopi pahit sebelum tidur, jika tidak minimum kopi sebelum tidur beliau akan mengalami Insomnia. dan kedua adikku Choi Minho dan Choi Sulli yang selalu bertengkar tiada henti. Tapi semua itu sudah berlalu, sudah setengah tahun aku tinggal di sebuah Aperte sederhana dikawasan Insandong. Iya aku dapat membeli itu dengan hasil dari separuh gajiku selama tiga tahun yang aku tabungi. Dan Kuharap keluargaku di Incheon baik-baik saja.

Dan sejak sebulan yang lalu aku mulai menulis kisah baru dalam blogku. Apakah aku harus mengatakan dan menceritakannya pada kalian? Ah.. Aku sedikit malu, ini tentang Seorang wanita yang sudah sebulan ini menjadi pegawai baru di perusahaan penerbitan tempatku bekerja. Dia bekerja dibagian Graphic Designer. Apakah kau penasaran seperti apa dia? Dia sangat cantik, manis dan memiliki senyum yang dapat membuat hatiku bergetar dan selalu menjadi salah tingkah. kupikir dia orang yang sangat easy going, baru sebulan bekerja dia sudah banyak dikenal  orang dan sudah mendapat banyak teman yang mengajaknya makan siang bersama. Para pria secara terang-terangan memberikan perhatian lebih kepadanya, Dari semua orang yang mengajaknya makan siang bersama dan memberikan perhatian, hanya aku yang tidak berani melakukan hal itu.

Kau mengatai ku bodoh? Baiklah aku terima hal itu. setiap hari senin, selasa, rabu, kami, Jum’at  aku selalu bertemunya di kantor tapi aku tetap tidak bisa melakukan apapun, tapi itu belum seberapa, aku bahkan selalu bersikap dingin terhadap dia, ketika ia masuk ke ruanganku untuk menyerahkan hasil design-nya untuk di edit aku tidak pernah berbasa-basi dengannya. Aku hanya berbicara tentang pekerjaan dan setelah itu membiarkannya pergi dari ruang kerjaku dengan seribu penyesalan di hatiku. Ah.. aku sudah lama tidak berpacaran, terakhir kali aku berkencan itu sewaktu aku SMA. Dan setelah putus aku tidak pernah mencoba berkencan atau sekedar mendekati wanita manapun. Aku terlalu serius dengan kuliahku. Setelah kuliah aku terlalu serius mengejar ambisiku. Dan tidak melihat wanita manapun yang ada disekitarku. Tapi setelah kemunculannya sebulan yang lalu. Mataku langsung terbuka. Aku seperti baru bangun dari tidur panjangku. Aku melihatnya. aku terpesona dengannya dan aku menyukainya saat itu juga.

Jadi sekarang apa yang harus aku lakukan? Eh, Tunggu dulu. Tapi sudah seminggu ini aku sudah banyak melakukan sesuatu hal padanya. Walaupun dia tidak mengetahuinya, mungkin.  Aku sampai kekantor tidak mengendari mobil pribadiku. Aku selalu mengikutinya mengawasinya dan memberikannya kejutan. Tentu semuanya ku lakukan secara diam-diam. Aku tidak mampu dan belum berani untuk melakukan semua itu secara terang-terangan. Aku merasa diriku benar-benar seperti pengecut.

Nama wanita itu adalah Im Yoon Ah, kudengar mereka semua memanggil dan menyapa wanita itu dengan sebutan Yoona atau Yoong. Imut sekali seperti dirinya. Rambut panjangnya yang berwarna hitam kecoklatan selalu membuatku ingin membelainya dengan lembut ketika ia menyandarkan kepalanya dibahuku, matanya yang jernih dan seolah tersenyum saat ia menatap dan berbicara, bisakah aku balas menatapnya seperti itu juga? jari-jari tangannya yang panjang dan lentik, aku ingin sekali menggenggamnya dan tak pernah melepaskannya, pipinya yang terlihat sangat lembut selalu membuatku gemas ingin mencubitnya dengan lembut. Bibirnya yang sexy, bolehkan aku menciumnya suatu hari nanti? Aku benar-benar menyukai apapun yang ada didirinya. Dia istimewah dimataku sejak awal. Dan bahkan aku rela melakukan apapun untuknya jika ia minta.

~***~

 

Beautiful Girl nae Gyeoteseo

Utgo Inneun niga neomu joha

Nuni busin geol

 Areumdaun neol

Humchil su itge neoreul Wonhae

Cause You are My

Special, Special,  Special, Special girl

 

Gadis cantik disampingku

Aku menyukaimu yang tersenyum

Kau cantik mempesona

Aku bisa menculikmu, aku ingin memilikimu

Karena kau adalah

Spesial special special Gadis Spesial

Lyric by Infinite H Ft BumKey –  Special Girl

~**~

AUTHOR POV

Siwon keluar dari Aperte-nya dengan berlari-lari kecil sambil menggigit roti panggang yang tinggal setengah. Ia seperti sedang mengejar waktu. Dengan tidak sabar ia menunggu pintu Lift terbuka. Begitu terbuka tidak peduli ia harus berdesak-desakan, ia tetap masuk kedalam lift tersebut yang akan membawanya turun ke Ground Floor. Begitu sampai dilantai dasar. Siwon segera menerobos keluar dari lift dengan roti penuh dimulutnya dia berucap permisi pada setiap orang yang menghalangi langkahnya. Siwon melirik jam tangannya. Wajahnya jadi sedikit shock. Dengan gerak cepat ia berlari di trotoal jalan menuju halte bus yang sedikit jauh dari Aperte tempat tinggalnya.

Dia sebentar lagi sampai di halte bus tersebut. Tepat saat itu sebuah Bus berhenti dihalte tersebut. Siwon melihat Yoona dan para penumpang lain berdesakan naik kedalam bus tersebut. Siwon mempercepat langkahnya dan sebelum pintu tertutup ia berhasil masuk kedalam bus yang setiap pagi memang selalu penuh karena jam kerja.

Siwon celingukan mencari sosok Yoona. Siwon tersenyum ketia ia melihat rambut panjang Yoona yang  dikuncir buntut kuda dan memakai kemeja berwarna putih berdiri membelakanginya diantara penumpang lain.

Ini adalah hari ke sepuluh Siwon melakukan hal ini. Dia tak lagi mengendari mobil pribadinya. Setiap pagi dia mengejar waktu agar bisa berangkat bareng dengan Yoona secara diam-diam. Dia selalu berdiri tidak jauh dibelakang Yoona dan mengawasi setiap gerak-gerik Yoona saat dibus.

Siwon memicingkan matanya ketika melihat seorang lelaki yang berdiri disamping Yoona mulai melakukan gerak-gerik yang mencurigakan. Lelaki itu memutar kepalanya dan memandagi bentuk tubuh Yoona dari samping depan belakang dengan tatapan mupeng. Siwon menggeram kesal melihat apa yang dilakukan lelaki itu. Siwon diam-diam berjalan menyelinap untuk maju mendekati Yoona. Siwon berdiri dibelakang Yoona disaat yang tepat. Ketika lelaki itu hampir saja memasukan tangannya kedalam rok mini yang dipakai Yoona. Siwon menarik tangan lelaki itu dan menatapnya dengan galak dalam diam. Siwon menyeret lelaki itu kebelakang menjauhi Yoona yang tidak tahu apa-apa.

Lelaki itu merintih kesakitan karena tangannya sedikit dipelintir oleh Siwon. Penumpang bus dibelakang mulai memperhatikan mereka.

“ Aaa..aa.. apa yang kau lakukan?” ucap lelaki cabul itu.

“Ha? Seharusnya aku yang bertanya apa yang kau lakukan pada wanita itu huh?” bisik Siwon dengan suara tajam.

 Lelaki cabul itu langsung diam, ulahnya tadi rupanya sudah ketangkap basah oleh siwon.

“Jika kau berani melakukan hal itu pada wanita itu dan wanita lainnya. Aku tidak segan-segan mematahkan tanganmu dan menyeretmu kekantor polisi!” ancam Siwon dengan serius.

“Iya..iya Ampun aku tidak akan melakukan lagi.” Lelaki cabul itu menjawab dengan wajah ketakutan.

Siwon melepaskan tangannya dengan kasar sampai lelaki itu terhuyung hampir jatuh. Begitu bus berhenti dihalte berikutnya pria cabul itu segera turun dari bus dengan tergesa-gesa. Dia nampak benar-benar takut dengan sikap dan ucapan siwon padanya.

Yoona merasa ada sesuatu yang aneh dibelakangnya, maka ia menolehkan kepalanya. Penumpang lain sedikit gaduh entah membicarakan apa dibelakang sana. Dia tidak melihat siwon saat itu karena Siwon berdiri membelakanginya. Dan lagi-lagi bersembunyi dari Yoona.

~**~

Begitu bus berhenti dihalte depan kantor tempat mereka bekerja Siwon turun deluan dan seperti biasa mengumpat disuatu tempat dan menunggu Yoona juga turun lalu ia berjalan dibelakang Yoona mengikutinya sampai keruang kerja mereka yang sama-sama berada dilantai empat.

Siwon tersentak kaget ketika ada dua orang yang menepuk bahu kiri dan kanannya. Siwon menghentikan langkahnya dan menoleh.melihat kedua lelaki yang tersenyum lebar padanya.

“Donghae ssi, Eunhyuk ssi.. ada apa?” tanya Siwon pada kedua rekan kerjanya.

“Hahh.. mau sampai kapan?” tanya Donghae dengan wajah dibuat lelah.

“Apa?” tanya Siwon bingung.

“Im Yoon Ah. Iya Yoona! Grapich designer baru itu. kau menyukainya kan?” tanya Eunhyuk sambil memandangi Siwon dengan tatapan penuh selidik.

Siwon langsung kaku dan salah tingkah. bagaimana kedua rekan kerjanya ini bisa tahu tentang hal ini? Dia tidak pernah bercerita pada orang kantor kalau dia menyukai Yoona, apakah sikapnya terlalu terlihat jelas? Padahal dia sudah melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Siwon berusaha mengabaikannya dan melanjutkan perjalanannya lagi. Yoona sudah tidak ada didepannya. Mungkin Yoona sudah masuk kedalam dan menghilang didalam lift.

Eunhyuk dan Donghae segera menyamakan langkah mereka dengan Siwon lagi.

“Ternyata benarkan, wanita yang kau ceritakan diblogmu itu Yoona?” tanya Donghae kali ini dengan senyum kemenangan. Seperti telah menang dalam permainan bingo.

Siwon menatap Donghae dengan tatapan terkejut. “Kau membaca blogku?!”

“Blogmu itu untuk umumkan? Semua tulisanmu untuk dibacakan?” Donghae malah balik bertanya.

Siwon mendengus kesal. Jadi dari situ mereka bisa tahu tentang ia menyukai Yoona. Ah.. dia seharusnya tahu kalau teman kerjanya mungkin saja dapat menemukan blognya yang ia namain. The Not Manly itu.

“Special girl? Semua yang kau deskripsikan tentang special girl mu itu sangat menuju ke Yoona. Karena kita disatu kantor dan satu lantai, jadi jangan kau kira kita tidak tahu ya!” ledek Eunhyuk.

Siwon benar-benar dikepung. Dia sudah kalah. Rahasianya terbongkar sudah. Apalagi yang mengetahuinya dalah duo Eunhae, si couple parther job dibidang Advertising ini terbilang tidak boleh diremehkan, berita kecil bisa menjadi berita besar jika sudah keluar dari mulut mereka. Dan rahasia dalam bisa menjadi rahasia luar. Pokoknya bahaya deh. Mereka suka melakukan hal sesuka hati mereka.

“Baiklah.. baiklah.. iya dia memang Yoona. Aku menyukainya! Puas kalian?”

EunHae tersenyum leba dan berseru dengan kompak. “Cukup puasss!!”

Siwon menghela nafas sejenak. “tapi tolong jaga rahasia ini. Aku tidak ingin sampai yang lain tahu, dan apa lagi Yoona. Jadi kalaian jangan membesar-besarkan masalah ini. Ku Mohon.”

“memangnya kami terlihat seperti orang yang seperti itu ya?” tanya Eunhyuk dengan muka polos.

Siwon mendesah, kenyataannya kan kalian memang begitu.

“Tenang saja, sesama lelaki kami akan menjaga permohonan mu dengan baik! heheh.” Ucap Donghae. Tapi di mata Siwon ucapan Donghae tidak dapat dipercaya 100% begitu saja. tiga tahun ini dia sudah cukup untuk mengenal Eunhyuk dan Donghae.

“Hei, tapi memangnya kau mau diam saja seperti ini? Ku dengar Yoona juga masih single loh. Jadi kau punya kesempatan. Tapi tunggu dulu saingan mu cukup banyak, ada Kyuhun dan Ryeowook yang terang-terangan tertarik dan menyukai Yoona Juga. kalau bisa sih kau harus bertindak cepat, sebelum menyesal.” Eunhyuk mencoba mengkompori perasaan Siwon.

Siwon terdiam, dia sedang menelaah ucapan Eunhyuk, Eunhyuk yang berjalan disampingnya sudah tidak sabar menunggu reaksi Siwon bersama Donghae. Mereka bertiga memilih tidak naik Lift karena kalau pagi penggemar Lift banyak sekali. Jadi mereka memilih menaiki tangga darurat untuk sampai kelantai empat. Hitung-hitung olahraga pagi.

“Aku tidak tahu, aku tidak berani untuk melakukan apapun.” Jawab Siwon akhirnya.

Eunhyuk dan Donghae mendesah kecewa dengan reaksi Siwon. Payah.

“Kenapa kau tidak berani? Hah? Disini kau mempunyai jabatan sebagai Chief editor! Kepala editor! Kau juga yah.. Lumayan Tampan! Mempunyai badan yang juga Lumayan Bagus. Jadi apa yang membuatmu rendah diri?” tanya Donghae dengan sikap Sok care-nya itu.

“Memangnya menurutmu hanya dengan modal ini saja Yoona akan jatuh cinta padaku?” tanya Siwon dengan polosnya.

Eunhyuk menggelengkan kepalanya dengan dramatis. “Aku tidak yakin, karena kau adalah lelaki super kaku dilantai Empat ini! Orang-orang yang belum mengenalmu pasti akan beranggapan kau sombong!”

“Apakah Yoona juga beranggapan seperti itu tentang aku?” wajah Siwon terlihat kecewa.

“Bisa jadi. Makanya mulai sekarang kau cobalah bersikap manis dan menunjukan sisi lain dirimu, buktikan kalau kau menyukai Yoona! Hanya itu berapa susahnya sih! Aku heran! Covernya saja keren tapi isinya Nol besar! Kau seharusnya mengedit ulang dirimu sendiri!” Donghae nampaknya jadi lupa diri, dia terlalu berambisi, ucapannya seperti orang yang akan mengadakan demo besar-besaran saja.

Siwon memelototi Donghae. Donghae yang sadar kalau dia sudah terlalu banyak bicara dan menghakimi Siwon langsung menyengir malu dan membuang muka dari tatapan tajam siwon.

“Terimakasih karena ucapanmu yang sangat jujur itu.” kata Siwon sambil menepuk pundak Donghae.

“Jika kau mau, aku dan Donghae bisa menolongmu untuk pendekatan dengan Yoona.”

Siwon menoleh ke Eunhyuk. Wajahnya seperti menimbang-nimbang tawaran Eunhyuk. Apakah ini tawaran yang cukup bagus. Tapi lagi-lagi Siwon ragu. Dia benar-benar tidak berani berbuat apa-apa untuk memenangkan hati Yoona.

“benar kau bisa mengandalkan aku dan Eunhyuk!” sahut Donghae dengan bersemangat. Ini loh yang dinamakan hal kecil bisa menjadi hal besar jika sudah ada ditangan Eunhae. Dasar duo ini benar-benar.

Mereka sudah sampai dilantai empat. Siwon belum menjawab tawaran dari Eunhae, tapi sudah berjalan pergi masuk kedalam ruangan kerjanya meninggalkan Eunhyuk dan Donghae yang menatap Siwon dengan tatapan tidak percaya. Maksudnya mereka benar-benar tidak percaya kalau ada seorang pria yang punya nilai plus sampai segitu pengecutnya hanya untuk menunjukkan dan mengakui rasa suka pada seorang wanita. Memalukan.

~**~

Yoona masuk keruangannya yang sudah terdapat dua orang temannya yang posisinya sama dengan dirinya. Yoona mengembangkan senyum manis dan cerianya pada temannya yang sedang berbincang-bincang sambil menikmati secangkir kopi hangat dipagi hari.

“Hai Tiffany.. Hai Hyoyeon..” sapa Yoona pada kedua rekan kerjanya yang sudah deluan kerja dikantor dan bagian ini. Bisa dikatakan dia adalah senior bagi Yoona.

“Hai Yoong!” balas Tiffany dan Hyoyeon.”Kau mau kopi juga?” tanya Hyoyeon.

Yoona tersenyum kecil. “Tidak terima kasih.” Yoona berjalan kemejanya. Dan lagi-lagi dia mendapat tiga tangkai bunga mawar yang dimejanya.

Yoona mengambil ketiga bunya yang sudah layu diri dalam vas dan membuangnya ke tempat sampah. Lalu memasukan tiga tangkai bunga wamar yang baru tersebut. Dua mawar berwana merah dengan pita yang berbeda dan satu bunga mawar putih tanpa pita. Yoona tersenyum menatap bunga itu lalu mencium aroma bunga mawar putih tersebut. Mawar putih aromanya lebih menenangkan.

“ kerja belum dua bulan saja sudah mendapat penggemar yang sangat romantic sekali..pakai memberikan bunga mawar setiap pagi lagi.. benar-benar bikin iri.” Ucap Tiffany.

Yoona tersenyum menanggapi ucapan Tiffany.

“Aku heran kenapa Kyuhyun dan Ryewook memakai cara yang sangat kuno. Dia menitipkan bunga itu kepadaku untuk diletakan diatas mejamu. Ck..ck..ck.” kata Hyoyeon sambil menggelengkan kepalanya tidak mengerti.

Yoona menatap dua bunga mawar merah itu. dia tahu itu memang dari kyuhyun dan Ryeowook dipita bunga itu selalu ada tulisan dari  mereka. Tulisan dengan ucapan yang sama pula.

Selamat bekerja, semoga harimu menyenangkan 🙂 From : Kyuhyun

Selalulah tersenyum dan semangat 🙂 From : Ryeowook

 Makanya Yoona pagi ini tidak membuka kartu ucapan yang ada dipita tersebut. Isinya pasti sama. Yoona bosan membacanya. Apalagi saat ini pekerjaan dimejanya sudah menumpuk dengan manis. Seakan berteriak-teriak minta segera diselesaikan oleh Yoona. Apa yang menyenangkan jika pekerjaan numpuk dan deadline besok? Lalu apa Yoona harus tersenyum jika ia sedang serius? Benar-benar harapan yang gila dan tidak mengetahui setuasi yang tepat.

Yoona menyalakan Komputernya. Matanya tertuju pada bunga mawar putih diantara mawar merah itu. dia mengangkat kepalanya mentap Hyoyeon dan Tiffany yang sudah duduk dimeja masing-masing.

“Heem.. apakah diantara kalian ada yang tahu, mawar putih ini dari siapa?” tanya Yoona sambil menunjukan setangkai mawar putih itu ke Hyoyeon dan Tiffany.

Hyoyeon dan Tiffany kompak menggelengkan kepala mereka. “Kami tidak tahu. Bunga itu sudah ada lebih dulu begitu kami masuk dan meletakan bunga Ryeowook dan Kyuhyun dimejamu.” Jawab Hyoyeon. Kenyataannya memang begitu.

Yoona kembali menatap mawar putih itu dia jadi penasaran siapa pengirim bunga ini. Kenapa tidak ada nama dan ucapan apapun dimawar ini? Aneh sekali. Dan mawar ini juga baru ada lima hari belakangan ini.

“mungkin Office boy. Merekakan selalu membersihkan ruangan setiap pagi sebelum jam kerja dimulai.” Jawab Tiffany  asal.

Yoona tersenyum mendengar guyonan Tiffany.

“mungkin pria itu ingin menjadi pengagum rahasiamu. Hehe” cengir Hyoyeon. “Bukankah yang itu lebih menarik perhatianmu?”

Yoona terdiam dan mengangkat alisnya. Hyoyeon benar. Ini lebih menarik dan membuatnya penasaran sekali.

“Baiklah mari kita mulai bekerja.” Seru Yoona dengan riang. Itu salah satu cara agar dia bersemangat kerja dan menemukan ide design yang bagus untuk cover-cover buku dan majalah yang harus ia tangani hari ini.

~***~

Jam sudah menunjukan pukul tujuh malam waktu korea selatan bagian Seoul. Siwon keluar dari dalam ruangannya sambil menyelampirkan tas kerjanya dibahunya. Tepat saat ia menutup pintu ruang kerjanya, Yoona juga keluar dari ruang kerjanya yang beda dua pintu saja dengan ruang kerjanya. Yoona menoleh kebelakang  kearah Siwon yang berdiri memadanginya dengan tatapan terkejut, saat menyadari ada yoona didepanya sedang menutup pintu ruang kerjanya.dia tidak menyangka akan bertemu Yoona juga. Yoona mengembangkan senyum manisnya pada Siwon sambil menundukan kepalanya dengan sopan. Siwon benar-benar hanya diam ditempat tidak melakukan apapun. Dia lagi-lagi salah tingkah dan mati gaya dihadapan Yoona, wanita spesialnya.

“Heemm.. pak kepala editor. Anda lembur juga?” tanya Yoona dengan sopan.

“Iya..” jawab Siwon seadanya.

Mereka masih berdiri berhadapan untuk beberapa saat Yoona masih menatap siwon sedangkan siwon berusaha menghindari tatapan langsung dengan Yoona, dia merasa benar-benar tak berdaya. Lorong dikantor ini benar-benar sudah sepi dia takut suara jantungnya yang berdetak kencang sampai kedengaran ditelinga Yoona.

“oh,, kalau begitu aku permisi pulang deluan. Sampai ketemu besok.” Yoona menundukan kepalanya lagi dan berjalan kearah lift.

Siwon masih mematung dia masih berpikir apa yang harus dia lakukan disaat seperti ini. Bukankah ini kesempatan yang bagus untuk dirinya? Setidaknya berbicara sedikit banyak hanya berdua dengan Yoona, atau mengajak Yoona pulang bareng secara terang-terangan. Kan rumah mereka juga searah. Tapi Siwon benar-benar terlalu banyak berpikir dan ragu untuk mengambil tindakan.

Terdengar suara dentingan Lift yang menandakan pintunya berbuka. Entah keberanian dari mana tiba-tiba kaki Siwon yang tadinya kaku menjadi bisa digerakan dan berlari dengan mudah menuju pintu Lift Siwon berteriak “Tunggu!” begitu ia lihat pintu Lift yang didalamnya ada Yoona hampir tertutup.

 Yoona yang melihat Siwon berlari-lari kearahnya, yoona tersenyum kecil dan ketika Siwon berteriak tunggu dia buru-buru menekan tombol, dan pintu Lift tidak jadi menutup. Siwon berjalan dengan perlahan masuk kedalam Lift berdiri disebelah Yoona. Dan pintu liftpun tertutup membawa mereka turun kelantai loby utama.

Selama didalam lift tidak ada yang berbicara apapun. Mereka berdua sama-sama terdiam sampai pintu lift kembali terbuka. Siwon mempersilakan Yoona keluar deluan. Dan Yoona pun melangkah keluar dari dalam lift. Siwon mengikutinya dibelakang tubuh Yoona seperti biasa yang sering dia lakukan akhir-akhir ini.

Yoona menoleh kebelakang tapi siwon dengan sigap membuang mukanya. Yoona seperti ingin berbicara sesuatu tapi dia kembali menutup melutnya dan matanya meredup dia kembali mentap kedepan dan berjalan keluar dari kantor.

Siwon mengutuki dirinya sendiri. Kenapa dia jadi seperti ini? Benar-benar menjengkelkan!

Yoona duduk dihalte bus sendirian menunggu bus datang. Siwon berjalan perlahan menuju halte bus dan berdiri disamping Yoona. Yoona yang sedang menunduk dapat melihat sepatu fantopel yang dipakai Siwon, lalu dengan perlahan Yoona mengangkat kepalanya dan memandang Siwon yang sedang terdiam memandang dirinya juga. lagi-lagi mereka hanya terdiam dan saling menatap. Yoona mengakhiri permainan ini. Dia tersenyum pada Siwon.

“Anda pulang naik bus juga?” tanyanya pada Siwon.

“Oh.. iya. mobilku sedang dibengkel.” Bohong Siwon. Jelas-jelas ia naik bus memang agar bisa mengawasi Yoona dengan baik.

“Ku dengar Apertement anda dikawasan Insandong juga?” tanya Yoona lagi.

“Iya benar. Apa kau disana juga? kalau gitu kita searah.” Konyol jawaban macam apa itu.

Yoona tersenyum entah apa maksudnya. “Itu busnya sudah datang.” Kata Yoona sambil berdiri.

Bus berhenti dihadapan mereka. Pintu bus langsung terbuka. Yoona masuk deluan dan Siwon mengikutinya. Keadaan dibus lumana sepi tidak seramai tadi pagi. Yoona duduk di kursi muat dua orang. Dia duduk dipinggir kaca. Seperti bersikap sengaja memberikan lahan untuk Siwon duduk disampingnya. Tapi Siwon malah duduk dibangku lain dibelakang Yoona. Yoona terdiam mendapati hal itu dan lagi-lagi mata itu meredup.

Perjalanan pulang dari kantor ke kawasan tempat tinggal mereka jadi memakan waktu lama karena jika jam segini jalan raya selalu terjadi kemacatan. Yang seharusnya hanya lima belas menit jadi bisa sampai tiga puluh menitan untuk sampai kerumah.

Yoona merasa mengantuk karena seharian ia terus bekerja didepan komputer dan berpikir keras agar hasil designnya memuaskan. Makanya ia sampai lembur. Besok juga ia harus menyerahkan beberapa hasil kerjaannya kepada Siwon untuk minta dikoreksi dan diedit agar lebih sempurna. Yoona memejamkan matanya yang terasa berat dan ia mulai tertidur didalam perjalanan.

Siwon yang sejak tadi tidak luput perhatiannya terhadap yoona sadar kalau Yoona sudah tidur. Siwon melihat kepala Yoona bergoyang-goyong saat tidur. dia jadi merasa khawatir, dia takut Yoona akan terjedut jika bus berhenti mendadak. Dan itu akan melukai Yoona dan membangunkan Yoona dari tidurnya juga. maka Siwon bergerak pindah tempat  duduk disamping Yoona. Dia memberanikan diri meraih kepala Yoona dan meletakan kepala Yoona dibahunya dengan sangat hati-hati. Dia tersenyum ketika telinganya dapat mendengar suara dengkuran yang sangat halus dari Yoona. Rasanya menyenangkan bagi Siwon.

Bus sudah memasuki jalan insandong yang sudah tidak asing bagi Siwon dia segera menjauhkan kepala Yoona dari bahunya dan kembali ketempat duduk asalnya dan ketika bus berhenti Siwon menyentuh bahu Yoona. Membangunkan Yoona. Yoona menoleh kebelakang.

“Apa?” tanyanya pelan.

“Sudah sampai.” Jawab Siwon.

Yoona langsung menegarkan matanya yang masih mengantuk dia memakai tasnya lagi dan berjalan turun dari bus bersama Siwon. Yoona menatap Siwon lagi. “Kenapa anda turun disini juga? apakah anda tinggal di Aperte ini juga?”  tanya Yoona.

Siwon menggelengkan kepalanya. “ tidak, aku tinggal di Aperte Hwangyang, aku hanya ingin membeli sesuatu di mini market itu.” tunjuk Siwon pada mini market yang memang ada di situ. Cocok menjadi alasan untuknya.

“Ouh.. begitu, baiklah kalau begitu aku permisi masuk deluan.” Kata Yoona pada Siwon.

Siwon tersenyum kecil dan memanggutkan kepalanya. Hanya itu yang dapat ia lakukan. Dia tidak dapat menahan Yoona sama sekali agar bertahan lebih lama dan berbicara lebih banyak kepadanya. Dia benar-benar menyia-nyiakan kesempatan emas yang sudah didepan matanya. Oh.. sayang sekali. Begitu Yoona berjalan memunggunginya dan masuk kedalam gerbang Apertenya dan tak terlihat lagi. Barulah Siwon menyesali atas sikapnya sendiri.

~**~

YOONA POV

Namaku Im Yoon Ah, Usiaku 26 tahun. Aku memutuskan pindah dari tempat kerjaku yang lama karena masalah dituduh istri pemilik perusahaan sebagi perusak rumah tangga mereka. Padahal aku tidak melakukan hal apapun, hanya saja Bosku selalu menggodaku dan aku sudah berkali-kali menolaknya tapi dia tetap menginginkan aku. Maka aku memundurkan diri agar tidak terlibat masalah itu lagi. Dan aku melamar pekerjaan diperusahaan penerbitan yang saat itu membutuhkan seorang Design grafik dan aku diterima.  Untungnya aku diterima baik oleh perusahaan tempatku bekerja sekarang. Mereka menyambutku dengan sangat baik. bahkan rekan kerja yang biasanya menganggap sebagai saingan malah menerima ku dengan sangat baik. Tiffany dan hyoyeon langsung bisa membuatku nyaman dengan sikap mereka yang sama sekali tidak memberlakukan sistem senioritas. Dan seperti biasa para lelaki. Mereka mulai bertarung memberikan aku perhatian yang tidak aku minta sama sekali. Aku senang mereka semua bersikap perhatian padaku dan sangat ramah padaku. Tapi aku kelamaan jenuh menerima semua itu. aku seperti sebuah bola yang diperebutkan.

Tapi ada satu pria yang menarik perhatianku. Dia adalah kepala editorku, sejak pertama kali aku bertatapan dengannya dia menatapku dengan tatapan yang datar dan dingin. Lalu saat aku keruang kerjanya untuk menyerahkan pekerjaanku dia benar-benar berbicara seperlunya dan terlihat tidak tertarik sama sekali dengan diriku. Dia bahkan belum pernah menanyakan namaku siapa? Tapi akhir-akhir ini pria itu mejadi aneh. Dan aku merasakannya dan mengetahuinya. Tapi kurasa dia tidak menyadari akan hal yang ia lakukan terhadapku itu.

Aku tahu namanya Choi Siwon dari papan nama dimeja kerjanya. Pria itu pikir aku tidak tahu apa yang dia lakukan akhir-akhir ini terhadapku, Setiap pagi menunggu ku dihalte depan Aperteku seperti orang bodoh. Disaat aku datang di halte itu dia pura-pura tidak tahu dan tidak melihatku sama sekali. Kenapa dia melakukan ini? Dia bisa menunggu Bus di halte dekat Apertenya sendiri. Lalu dia malah naik bus yang sama denganku. Dan mengamati aku dari belakang. Dia seperti mengantarku ke kantor dengan aman secara diam-diam.

Sejak hari pertama dia melakukan hal ini aku sudah tahu. Aku tidak sengaja melihatnya saat duduk dihalte dan ketika aku datang dia dengan cepat menutup wajahnya dengan Koran pagi. Jika bus penuh dia sengaja berdiri dekatku, hanya melihat sepatunya saja aku sudah tahu kalau itu dirinya. Dia melindungi aku dari pria yang mungkin saja bisa melecehkan aku. Aku sengaja tidak menoleh dan terus-terusan  berpura-pura tidak tahu, aku hanya ingin dia tetap berdiri dibelakangku dan melindungiku. Itu saja.

Dan hari ini aku pikir dia tidak datang dan tidak akan se Bus denganku. Aku mulai ketakutan saat seorang pria disampingku mulai menatapku dengan aneh dan tersenyum aneh juga pada ku. Lalu tangannya mulai menyentuh tanganku. Aku buru-buru menyembunyikan tanganku kedepan. Dan aku benar-benar sudah merasa takut setengah mati dan siap berteriak sekencang mungkin. Tapi aku merasakan kehadirannya yang tiba-tiba menghentikan gerak pria cabul itu. aku yang sejak tadi menahan nafas akhirnya bisa bernafas legah. Aku melihat sepatunya. Aku mengenalinya. Dia menyelamatkan aku, tapi lagi-lagi aku berpura-pura tidak tahu apa-apa. Aku masih menunggu apa yang akan dia lakukan selanjutnya.

Dan malam ini aku benar-benar merasa senang saat aku membuka keluar ruangan seorang diri karena harus lembur. Aku bertemu dengannya. Aku tersenyum dan menyapanya. Tapi lagi-lagi dia hanya berkata seadaanya tanpa tersenyum dan hanya bersikap kaku dihadapanku. Apa yang salah denganku? Saat aku berjalan kearah lift aku berharap dia mengikuti aku seperti apa yang sering dia lakukan akhir-akhir ini. Dan aku bersyukur dia memang mengikutiku bahkan sampai kedalam bus, saat aku mulai mengantuk dia datang ke kursiku dan meletakkan kepalaku dibahunya dengan lembut. Aku saat itu belum tertidur hanya saja mataku tak dapat terbuka lebar. Tapi aku melihat sepatunya dan aku tahu itu dia dan maka aku merasa aman. Dan akupun tertidur dibahunya.

Dan lagi dia selalu berkata tidak jujur padaku. Sebenarnya apa tujuan dirinya melakukan ini padaku? Aku benar-benar dibuat bingung olehnya.  Aku tidak pernah menceritakan kelakuan anehnya ini kepada siapapun cukup aku yang tahu. Aku juga terkadang merasa ini konyol. Kenapa aku tidak menegurnya langsung? Tapi aku malah tetap membiarkannya melakukan hal itu padaku. Entahlah yang pasti aku merasa tidak terganggu sama sekali dengan sikapnya yang seperti penguntit diriku.

~**~

AUTHOR POV

Yoona sengaja jalan lebih awal berangkat kekantor dan dia juga tidak menemukan Siwon dihalte bus. Ada sesuatu yang harus dia caritahu pagi ini. Dia juga ingin tahu apa yang akan Siwon lakukan jika melihat Yoona tidak ada dihalte bus saat dia datang.

Yoona keluar dari Lift tepat dilantai empat. Dia berjalan agak cepat menuju keruang kerjanya. Keadaan kantor masih sepi karena jam waktu absen karyawan masih tiga puluh menit lagi. Yoona membuka pintu ruang kerjanya dan tepat saat itu seorang Office boy berdiri dihadapannya dengan wajah terkejut. Yoona terdiam menatap office boy itu. apakah gurauan Tiffany benar kalau yang suka mengasih mawar putihnya adalah seorang office boy.

“Tunggu sebentar disini.” Ucap Yoona. Wajah Office boy itu terlihat ketakutan.

Yoona berjalan masuk kedalam ruangannya, ia mengecek meja kerjanya, ternyata benar mawar putih itu sudah tergeletak manis di atas mejanya. Yoona menghela nafas dan mengambil mawar itu. ia berjalan menghampiri Office boy tersebut.

“Apa kau yang setiap pagi meletakan bunga ini dimeja kerjaku?” tanya Yoona dengan sopan.

Office boy tersebut menundukan kepalanya. Sambil memilin-milin ujung seragamnya. Dia terlihat gugup dan ketakutan.

“Kau penggemarku?” tanya Yoona sedikit ragu.

Office boy itu mengangkat kepalanya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya. “Bukan.. bukan begitu..” jawabnnya.

“Lalu? Kenapa kau memberiku mawar putih ini diam-diam setiap pagi?”

Office boy itu menundukan kepalanya lagi. “Maaf Aggassi, aku hanya menjalankan tugasku saja.”

Yoona mengerutkan keningnya. “Tugas? Jadi ada yang menyuruhmu untuk melakukan ini? Siapa dia?” yoona terus saja mengintrogasi Office boy tersebut. Dia harus mengetahui siapa orang itu.

Lagi-lagi Office boy itu memilin ujung seragamnya. Apakah pemberi tugasnya sudah mengancamnya agar tidak memberi tahu indentitasnya pada siapapun? Maka office boy ini sampai terlihat ketakutan seperti ini?

“Siapa? Kau tidak ingin memberi tahu aku? Kalau gitu ambil lagi bunga ini dan bilang pada orang yang menyuruhmu bahwa aku tidak menerima bunga ini!” ucap Yoona dengan tegas dan menyerahkan mawar itu ketangan Office boy.

Office boy itu jadi terlihat makin serba salah. “Tapi Aggassi, kepala editor bilang ini harus tetap diberikan pada Aggassi.”

Tuggu dulu tadi office boy ini bilang apa? Yoona mendengarnya dengan jelas. Bagus dia sudah kelepasan berbicara. Yoona tersenyum. Dan mengambil mawar putihnya lagi. “jadi ini dari kepala editor?hemm.. oke tugasmu selesai. Kau boleh pergi.”

Office boy itu menutup matanya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia telah melakukan kesalahan, dia sudah membocorkan siapa orang yang memberinya amanat untuk meletakan mawar putih yang segar setiap pagi dimeja kerja yoona tanpa nama dan tanpa pita. Maka Office boy itu berjalan menunduk dan keluar dari ruang kerja Yoona.

Yoona kembali duduk kemejanya dan meletakan mawar itu didalam pas. Ia megambil dua bunga mawar merah kemarin dan membuangnya ketempat sampah. Sekarang hanya ada dua mawar putih yang sudah melayu dan masih segar. Dia memandangi bunga itu dengan senyum penuh arti.

“Jadi ini ulahmu juga? dasar.. kenapa harus dengan cara ini? Kau benar-benar aneh.” Yoona berbicara pada dua mawar putih itu.

“Ouh.. Yoona-ya? Kau sudah datang?” seru Hyoyeon yang masuk keruang kerja bersama Tiffany. Mereka selalu berangkat bersama karena mereka tinggal di rumah kontrakkan yang sama. Agar lebih menghemat biaya sewanya.

“Iya.. aku kebetulan bangun lebih pagi dari biasanya.” Jawab Yoona.

“Ini bunga dari Ryeowook dan Kyuhyun.” Hyoyeon menyerahkan bunga itu ke Yoona. Yoona mengambilnya dan meletakan mawar itu kemejanya. “Wah si mawar putih lagi-lagi datang lebih awal ya?” tanya Hyoyeon begitu ia melihat dua mawar putih sudah berdiri manis didalam vas.

Yoona tersenyum manis  Menanggapi ucapan Hyoyeon.

“Ouh.. iya nanti siang kita mendapat ajakan makan siang gratis nih..” seru Tiffany tiba-tiba.

“Benarkah?” seru Yoona dan Hyoyeon bersamaan. Lalu mereka tertawa kecil. “Siapa yang mengajak?” lanjut Hyoyeon.

“Si Duo Advertising Eunhyuk dan Donghae.” jawab Tiffany.

“Dua lelaki yang selalu heboh dan lucu itu?” tanya Yoona kurang yakin. Dia belum banyak mengenal orang disini.

“Hahaha.. jadi kau menilainya dengan lelaki heboh dan lucu? Itu Cute sekali. Hahaha..” ledek Hyoyeon. “mereka itu lebih tepat dipanggil duo badut! Bawelnya mereka terkadang melebihi wanita.”

Yoona dan Tiffany tertawa mendengar ucapan Hyoyeon.

“kapan mereka mengajaknya? tumben sekali. Yang ku tahukan Eunhyuk itu sangat pelit!”

“Donghae yang menelponku semalam, dan mengatakan kalau hari ini dia kan mentraktir kita bertiga makan siang di Restoran dekat kantor.” Jawab Tiffany.

Hyoyeon memicingkan matanya menatap Tiffany penuh selidik. “Donghae? Lee Donghae? Ha.. jadi kau sudah memasuki tahap telpon-telponan dengannya ya? Ah.. jadi kau benar-benar menyukainya ya?? Ouh begitu ternyata.”

Tiffany langsung salah tingkah jadinya. Wajahnya memerah. Dia segera berjalan kemejanya dan duduk dimeja kerjanya dengan sikap  salah tingkah.

“Sudah mengaku saja! aku merestui kok kalau kau nantinya berpacaran dengan salah satu duo badut itu!” seru Hyoyeon. Dia nampak senang sekali menggoda Tiffany. “Kau juga merestuinya kan Yoona?” tanya Hyoyeon pada Yoona.

Yoona memanggutkan kepalanya sambil tertawa kecil. “Iya tentu saja.. asalkan Tiffany ssi bahagia.” Jawabnya.

“Ahhhh!!! Hyoyeon!!! Kau ini!!!” teriak Tiffany. Mukanya benar-benar sudah seperti udang rebus. Merah sekali.

Yoona dan Hyoyeon kompak mentertawai tingkah Tiffany yang jadi salah tingkah begitu. Dan tiffany langsung menunduk menyembunyikan wajahnya diatas meja kerjanya.

~**~

Sejak tadi pagi Siwon benar-benar tidak konsen dengan pekerjaanya. Semua proses editing naskah yang harus ia kerjakan lewat semuanya. Dia tidak dapat konsentrasi dengan baik. Siwon akhirnya menyerah dan menyandarkan kepalanya kesandaran kursi kerjanya. Dan menutup matanya perlahan.

Ah.. semua ini karena tadi pagi ia sudah menunggu tiga puluh menit di halte biasanya tapi Yoona tak juga muncul. Sampai akhirnya ia memutuskan naik Bus sendiri dan menuju kantornya.karena dia sudah telat. Lalu saat melintasi ruang kerja Yoona, Siwon rasanya ingin sekali membuka pintunya dan mengecheck sendiri apakah Yoona sudah ada didalam apa tidak? Tapi lagi-lagi keberanian didalam dirinya meluap dan diapun tidak melakukan apa yang dia inginkan. Siwon hanya berlalu dari ruang kerja Yoona dan berjalan dengan lesuh ke ruang kerjanya sendiri.

“Ah.. Kenapa Jatuh cinta saja sampai menyusahkan seperti ini sih?!” ucap Siwon dengan frustasi sambil membasuh wajahnya dengan telapak tangannya.

Pintu ruang kerjanya terbuka dan munculah kepala Donghae dan Eunhyuk dengan cengiran lebar di wajah mereka. Siwon menatap kedua orang yang tidak sopan itu dengan tatapan malas.”Annyeong!! sudah waktunya makan siang? Kau tidak mau makan siang?” tanya Eunhyuk langsung menyelonong masuk tanpa disuru.

Donghae mengikuti dibelakangnya setelah menutup pintu ruang kerja Siwon. “Kemarin kami sudah mengatakan akan membantu kau untuk mendekati Yoona kan? Mari kita mulai saat ini juga ya!”

Siwon mentapan Donghae dengan terkejut. “Apa maksudnya?” tanya Siwon.

Eunhyuk dan donghae menarik tangan Siwon sampai memaksanya untuk berdiri. Eunhyuk menepuk-nepuk sebelah  bokong Siwon. “heem.. lumayan tebal.” Bisiknya pada Donghae. Donghae membalasnya dengan berseru. “Makan-makan!!”

Lalu Eunhyuk dan Donghae menyeret Siwon sampai keluar ruangan dan siwon nampak pasrah saja apa yang akan dilakukan dua orang ini. “Hai.. Ladies!! Maaf sudah menunggu lama!” seru Donghae pada Tiffany Hyoyeon dan Yoona yang sudah berdiri tidak jauh didepan mereka.

Siwon tersentak kaget saat melihat siapa yang ada didepannya itu. diantara tiga wanita dihadapannya ada Yoona salah satunya. Jantungnya langsung berdegup. Dia berharap Eunhyuk dan Donghae tetap memegang tangannya saja, dia takut jika Eunhae melepaskan tangan mereka dari tangan Siwon, siwon bisa terjatuh duduk karena akhirnya hari ini ia dapat melihat Yoona. Dia pikir Yoona tidak masuk kerja atau apalah tapi ternyata Yoona ada dihadapannya dan tersenyum dengan memukau seperti biasanya. Hanya saja dia masih belum bisa membalas senyum indah itu.

“Ayoo waktunya kita makan siang! Kalian bisa memesan apa saja yang kalian suka!!” seru Eunhyuk dan berjalan mendekati Tiffany Hyoyeon dan Yoona. Dongahe cengengesan sambil mengantongi sesuatu didalam celananya sambil berjalan menyusul Eunhyuk sedangkan Siwon masih mematung tidak tahu harus berbuat apa.

“Ya!!! Ayoo cepat!!” teriak Donghae pada Siwon. Dan barulah Siwon berjalan mengikuti gerombolan didepan mereka.

“Hai.. Hyoyeon, kau semakin cantik saja?” Ucap Eunhyuk mencoba menggoda Hyoyeon yang ada disampingnya. Hyoyeon hanya membalasnya dengan sebuah dengusan. Dia tidak suka dengan Eunhyuk. Baginya Eunhyuk si duo badut itu sok ganteng dan selalu menggoda para wanita.

“Kapan-kapan kau maukan kencan denganku?” tambah Eunhyuk dengan sikap percaya dirinya itu.

Hyoyeon berkacak pinggang sambil menatap tajam Eunhyuk. “Diam kau! Kau pikir aku sama dengan wanita lain yang bisa kau rayu dan ajak kencan begitu saja! seleraku ini cukup tinggi! Jika hanya sebatas dirimu saja, maaf aku tidak tertarik sama sekali!”

Bingo! Eunhyuk langsung mati kutu mendengar ucapan Hyoyeon yang tegas dan berani.  Baru kali ini ada wanita yang secara terang-tarangan meremehkannya. Donghae menepuk-nepuk punggung Eunhyuk dengan sikap sok prihatin kepada temannya itu. lalu Tiffany dan Yoona hanya mampu tertawa kecil karena  hal itu.

Saat yang lain sedang sibuk Yoona menolehkan kepalanya kebelakang untuk melihat keadaan siwon yang sejak tadi berjalan sendiri dibelakang. Yoona sengaja menghentikan langkahnya menunggu jalan Siwon. Eunhyuk Donghae Tiffany dan Hyoyeon sudah menyebrang jalan deluan dengan gerombolan pejalan kaki lainnya. Tepat saat Siwon berdiri dihadapan Yoona. Lampu berganti warna dan mereka harus menunggu mobil-mobil selesai berlalu lalang.

“Lampunya sudah merah..kita ketinggalan.” ucap Yoona pada Siwon.

Siwon mengangkat kepalanya dan menatap Yoona yang beridiri disampingnya. Yoona tersenyum padanya. Ah.. senyum itu. dia selalu menyukai senyum ini. Senyum yang menggetarkan hatinya. Siwon tidak dapat memalingkan pandangannya dari Yoona sedetikpun. Senyum yang memberikan angin segar dimusim panas. Yoona yang ditatap seperti itu oleh Siwon menjadi salah tingkah.

“Ouh.. lampunya sudah hijau.. ayo kita menyebrang.” Yoona berjalan deluan dengan para perjalan kaki lainnya. Siwon dengan segera menyusulnya.

Siwon melihat Yoona nampak didorong-dorong oleh penyembrang jalan yang terlihat tergesah-gesah. Dan sukses membuat Yoona jadi oleng berdiri tidak seimbang karena ia memakai  highheels. Dengan segera Siwon menangkap lengan Yoona dan menahan tubuh Yoona agar tidak terjatuh kejalan. Yoona yang terkejut langsung berpegangan kuat pada lengan besar Siwon yang menyangga tubuhnya. Dan posisi mereka jadi berhadapan seperti orang yang akan berpelukan.

“Kau tidak apa-apa?” tanya Siwon dengan khawatir.

Yoona menggelengkan kepalanya pelan. Ini pertama kalinya Siwon bertanya pada Yoona deluan. “Oh tidak.”

Posisi mereka masih sama saling berpegangan lengan satu sama lain dan berhadapa ditengah jalan. Tapi ketika bunyi bel tanda lampu akan berganti warna segera menyadarkan mereka.

“Lampunya akan berganti, ayo cepat kita jalan.” Ucap Siwon sambil menuntun  tangan Yoona. Dan mereka berjalan dengan cepat menyebrangi jalan. Diwajah Yoona diterlihat sangat senang. Pipinya bahkan sampai merah merona karena saking malu dan terharu.

Ketika didepan Restoran Siwon segera melepas tangannya dari tangan Yoona dengan buru-buru, karena Donghae dan Eunhyuk sudah menatap mereka dengan tatapan yang penuh kemenangan.

“Palli-palii.. kami sudah mendapatkan tempat duduknya!” seru Eunhyuk pada Siwon dan Yoona.

Mereka duduk berenam. Saling berhadapan disudut restoran ala Amerika tersebut. Pelayan baru saja selesai mengantarkan pesanan mereka dan menata pesanan mereka diatas meja. Dan mengecek pesanan yang sudah selesai diantar semua. Pelayan itu memberikan bill pempayaran pada Eunhyuk. Eunhyuk menatapnya dengan datar lalu tersenyum lebar. “Tenang-tenang aku yang akan membayarnya nanti. Sekarang kalian makan saja dulu.”

Pelayan itu pun pergi dan mereka berenampun mulai memakan masakan apa yang tadi mereka sudah  pesan.

“Hei ada angin apa kalian tiba-tiba mentraktir kita?” tanya Hyoyeon ditengah acara makan pada EunHae. “kuharap kalian tidak melakukan korupsi!”

Eunhyuk membelalakan matanya mendengar ucapan Hyoyeon itu. “Kau ini bicara sembarangan saja! aku tidak akan pernah melakukan itu pada perusahaan! Akukan masih ingin berkerja dan  bertemu dengamu setiap hari.” Heh.. tetap ujung-ujungnya dia menggoda Hyoyeon.

Hyoyeon memutar bola matanya dengan sikap malas. Dia benar-benar malas meladeni ucapan Eunhyuk.

“Sudah makan saja.. ini namanya uang hasil komisi karena aku dan Eunhyuk berhasil menolong seseorang.” Sambung Donghae. “Oh, ya Tiffany, kau menyukainya?” tanya Donghae sambil menatap Tiffany.

Tiffany membuat eyes smile dan menjawab dengan suara manja. “Tentu saja.. Gomawo Donghae-ya!”

“Lain kali aku hanya akan mengajakmu makan berdua saja, kau maukan?” tanya Donghae dengan menampilkan wajah innocent andalannya.

Lagi-lagi wajah tiffany merona dan tersenyum bak bulan sabit dimalam hari. “Tentu saja aku mau!”

Hyoyeon memandang kedua orang itu dengan sikap jijik. Benar-benar tidak tahu malu.

Sedangkan Siwon dan Yoona yang duduk saling berhadapan juga sibuk dengan diri mereka sendiri.

“Kau menyukai lobster?” tanya Siwon, karena melihat Yoona memakan Lobster asam manis yang ia pesan.

Yoona mengangkat kepalanya dan menatap Siwon. “Iya.. ini sangat enak. Kau mau mencobanya?” tawar Yoona.

Siwon menggelengkan kepalanya. “Tidak.. hanya saja ibu ku juga sangat menyukai Itu. setiap seminggu sekali beliau akan memasakan kami Lobster.”

“Benarkah? wah.. pasti rasanya sangat enak. Ada yang bilang bagaimanapun masakan seorang ibu rasanya lebih enak dari pada masakan restoran manapun.” Yoona nampak tertarik dengan obrolannya dengan Siwon.

“Sayangnya, aku sudah tidak bisa menikmati itu. sudah setengah tahun ini. Karena aku belum pulang kerumah semenjak membeli Aperte yang sekarang aku tempati.” Siwon juga nampaknya belum sadar kalau dia sudah mulai banyak berbicara tanpa malu dan ragu lagi. Dan dia terlihat nyaman berbicara tentang keluarganya dengan Yoona.

“Iya sayang sekali..jika ibu mu masak lobster dan mengantarkannya ke Apertemu, jika kau tidak mau memakannya kau bisa memberikannya padaku.” Kata Yoona menawarkan diri dengan senang hati.

Siwon tertawa kecil mendengar itu. “Bahkan jika kau tak keberatan aku akan langsung mengajakmu kerumah orangtuaku untuk makan lobster bersama. Bagaimana?” Siwon nampaknya sudah mahir melakukan obrolan ini.

“Akan aku pertimbangkan dulu kalau yang itu.” jawab Yoona lalu ia dan Siwon tertawa bersama. Dan melanjutkan acara makan mereka kembali.

Mereka sudah keluar dari Restoran dan berjalan bersama kembali menuju ke kantor karena jam makan siang sudah berakhir. Donghae mengeluarkan sesuatu dari dalam celananya. Sebuah dompet kulit berwarna hitam. Siwon nampak mengenali dompet yang tidak asing itu. dia segera memeriksa kantong celana belakangnya. Sial. Itu memang dompetnya, kapan Donghae mengambilnya? Kenapa dia sampai tidak sadar?

“Mari semuanya kita ucapkan terima kasih kepada kepala Editor kita. Karena makan siang kita hari ini beliaulah yang mensponsorinya.” Ucap Eunhyuk berpura-pura berpidato dengan resmi.

“Mwo??!!” para wanita kompak berseru kaget.

Donghae menyerahkan dompet tersebut pada Siwon sambil tersenyum lebar. Siwon benci sekali dengan senyum itu. lalu Donghae mendekatkan mulutnya ketelinga Siwon. Karena Siwon lebih tinggi darinya maka Donghae sampai berjinjit untuk membisiki sesuatu. “Kau tidak boleh marah dengan Aku dan Eunhyuk. Ini salah satu strategi. Anggap saja itu bayaran yang pas. Kau bisa berjalan dan berbicara sedekat itu dengan Yoona. Jika tidak seperti ini kau tidak akan pernah berani untuk memulainya kan?” Donghae menjauhkan dirinya dari Siwon.

Siwon terdiam. Ya benar jika Eunhae tidak melakukan hal ini dia mana mungkin bisa memegang tangan Yoona, berjalan bersama Yoona dan berbicara banyak pada Yoona. Jadi uangnya ilang bukan apa-apa, anggap saja di mentraktir mereka semua dengan suka rela untuk merayakan kesenangan hatinya akan wanita spesialnya. Yaitu Yoona.

“Huh.. aku  bilang juga apa. Si pelit Eunhyuk tidak akan mau mengeluarkan uangnya! Dan si mulut besar Donghae, memang pintar memanipulasi keadaan!” ucap Hyoyeon sambil menatap galak EunHae.

“Ya ya ya!! Hyoyeon!Jika kau menjadi kekasihku aku tidak akan pelit padamu! Kau mau membuktikannya?” tanya Eunhyuk.

Hyoyeon mencibirnya dan berlalu pergi melewati Eunhyuk. “No, Thanks!” ucapnya tak peduli.

Eunhyuk makin tergoda dengan sikap Hyoyeon itu, maka dia mengikuti Hyoyeon dan terus saja menggoda Hyoyeon. Sampai-sampai Hyoyeon menutup telipannya dengan telapak tangannya. Dan membaca doa, meminta pertolongan Tuhan agar dijauhkan dari setan yang bernama Eunhyuk.

“Maaf aku tidak bermaksud membohongi mu.” Ucap Donghae pada Tiffany sambil memasang wajah luguh.

Tiffany menggelengkan kepalanya dan memegang tangan Donghae. “Aku mengerti kok. Tidak apa-apa.” Nampaknya Tiffany benar-benar sudah menyukai Donghae.

“Sebagai gantinya nanti malam akan aku traktir makan malam ya? Berdua saja! mau tidak?” tanya Donghae sambil berjalan berdua dengan Tiffany meninggalkan Siwon dan Yoona.

“Tentu saja aku mau..” jawab Tiffany dengan senang hati.

Kini tinggal Yoona dan Siwon yang masih berdiri di lobby kantor. Saling berhadapan dengan sikap sama-sama malu. “Kamsahamnida.” Ucap mereka secara bersamaan.

Lalu mereka tersenyum bersama kerena hal itu. “Untuk apa kau mengucapkan terima kasih?”  tanya Siwon pada Yoona.

“Untuk semuanya.. untuk makan siang hari ini.” Jawab Yoona. “Lalu kau sendiri kenapa mengucapkan terima kasih?”

Siwon tersenyum malu sambil menggaruk lehernya dengan sikap salah tingkah. “Itu karena hemm, terimakasih sudah makan siang bersama dan tersenyum seperti itu kepadaku.” Lalu Siwon dengan malu berjalan deluan meninggalkan Yoona.

“Hei.. maksudmu senyum yang mana? Yang seperti apa?” tanya Yoona sambil mengikuti langkah Siwon.

“Sudahlah lupakan saja.”

“Aku ingin tahu!”

“Belum waktunya!!”

Lalu mereka jadi main kucing-kucingan, yoona mengejar dan siwon menghindarinya. Sampai masuk kedalam lift dan sampai keruang kerja mereka masing-masing. Mereka nampak sudah saling dekat dan akrab satu sama lain. lebih cepat dari yang diduga.

~**~

Ini hari Jum’at itu artinya sabtu minggu dia tidak akan dapat bertemu Yoona karena kantor libur. Maka dia sudah memutuskan untuk melakukan sesuatu. Dia sudah pikirkan ini matang-matang sebelum jam kerja berakhir. Dia akan melupakan segala kegugupan, rasa malu yang selama ini melekat di dirinya. Yang ada kini hanya ke egoisannya saja. dia harus bisa bertindak lebih cepat. Dia tidak mau kalah langkah dengan Kyuhyun yang kemarin sudah mengajak Yoona makan malam bersamanya. Walaupun info itu ia dapat dari Donghae. Tapi itu sukses membuat hatinya tak tenang. Baginya Yoona adalah wanita special untuknya dan ia ingin memiliki Yoona dengan segera.

Siwon berdiri didepan ruang kerja Yoona menunggu Yoona keluar dari ruangannya. Siwon sudah melihat Tiffany dan Hyoyeon sudah keluar sejak sepuluh menit yang lalu dan Yoona belum juga keluar. Siwon menunggu Yoona keluar dengan sikap tidak sabar. Dan Akhirnya Pintu terbuka dan Yoona keluar dari ruangannya.

Yoona tersentak kaget ketika melihat Siwon sudah menunggu dirinya didepan pintu.

“Mau pulang bareng?” tanya Siwon tanpa basa-basi.

Yoona terdiam. Lalu ia tersenyum dan memanggutkan kepalanya. “Boleh..”

Siwon juga tersenyum. Senyum senang. Dan mereka segera berjalan beriringan menuju lift untuk sampai kelantai bawah dan segera keluar dari gedung kantor.

Didalam Bus yang cukup ramai tapi mereka berhasil mendapatkan tempat duduk yang kosong. Mereka duduk bersama, bersebelahan. Kali ini Siwon menjaga Yoona secara terang-terangan tidak lagi bersembunyi. Walau masih terlihat jelas Siwon nampak gugup tapi dia tetap berusaha keras agar rencananya berhasil dia harus melawan rasa gugupnya saat berada didekat Yoona.

“Heem… Yoona ssi, bolehkan aku meminta nomor ponselmu?” akhirnya! Akhirnya! Sipengecut itu bertindak dengan benar.

“Ne?”

“Iya.. Nomor ponselmu. Untuk berkomunikasi, kau dan aku, kita bisa saling berbicara walau tidak bertemu. Maksudku, aku akan menelponmu dan aku bisa menanyakan keadaanmu, masalah pekerjaan dan..”

Selagi Siwon terus berbicara tidak penting hanya untuk meminta nomor ponsel saja. Yoona tak menanggapi ucapan Siwon yang tidak jelas itu. Yoona mengeluarkan ponselnya bermain dengan ponselnya. Dan tiba-tiba terdengar suara dering ponsel. Siwon langsung berhenti berbicara tidak jelas dan mengecek ponselnya yang berbunyi yang ia letakan didalam saku celana.

Siwon menyerngitkan dahi ketika melihat nomor ponsel yang tidak ia kenal tertera di screen ponselnya.

“Angkat saja.” kata Yoona.

Maka dengan ragu-ragu Siwon mengangkat panggilan dari si penelpon tak dikenal. “Yeoboseyo?”

“Yeoboseyo?” balas Yoona yang juga menempelkan ponselnya sendiri ditelinganya.

Siwon langsung menoleh menatap Yoona. Mereka masih menempelkan ponsel ditelinga masing-masing sambil saling bertatapan.

“Ini momor ponselku. Kau bisa menyimpannya sekarang.” Kata Yoona sambil tersenyum.

Siwon lantas ikut tersenyum. Lucu sekali ini seperti berbicara ditelepon dengan sistem 3G video call yang begitu nyata. “Kau? Bagaimana kau tahu nomor ponselku?” tanya Siwon.

“Nomor ponsel ini? Heem.. ini bukan apa-apa, banyak hal lain yang aku tahu tentang dirimu, hanya saja kau tidak menyadarinya kan?” lalu Yoona menutup pembicaraannya dan menyimpan ponselnya didalam tasnya kembali.

Siwon juga menurunkan ponselnya dari telinga dan segera mengsave nomor ponsel Yoona di kontaknya. Lalu menyimpan ponselnya ditempat semula.

“Sudah mau sampai ayoo turun.”

Siwon bangun dari duduknya dan berdiri, benar juga bus sebentar lagi akan berhenti di halte depan aperte Yoona. Ketika Bus berhenti mereka segera melompat turun. Dan terdiam didepan halte.

“Yoona ssi, aku tahu nomor ponselku darimana?” rupanya siwon masih sangat penasaran. “Dan apa saja memangnya yang kau ketahui tentang aku?”

“Kau benar-benar ingin tahu?” Balik tanya Yoona.

“Iya.. katakanlah..” sahut Siwon dengan cepat.

Yoona mengambil duduk dihalte tersebut dan Siwon ikut duduk disamping Yoona. “setiap pagi bersembunyi di halte ini menungguku hanya untuk naik ke bus yang sama dengan ku dipagi hari. Mengawasiku dari belakang, melindungi dari tangan-tangan nakal pria hidung belang selama dibus yang selalu ramai menuju kantor, lalu begitu aku masuk keruang kerjaku, ada mawar putih diantara mawar merah, tanpa pita dan tanpa kartu ucapan. Mamar itu yang terlihat paling segar dan aromanya paling wangi. Setiap pulang kantor kau melakukan hal yang sama, jika aku tertidur didalam bus kau akan duduk disampingku dan menjaga kepalaku dibahumu. Sebelum aku membuka mata kau segera menghilang dan berpura-pura tidak pernah melakukannya.” Cerita Yoona membuka semua apa yang ia tahu selama ini Siwon melakukan apa saja.

Siwon terdiam penuh sikap ketertidak percayaan. Dia pikir selama ini Yoona tidak menyadari segala perhatian yang dia berikan diam-diam, tapi ternyata Yoona mengetahui dengan pasti, hanya saja Yoona bersikap lebih diam dan seolah-olah dia tidak tahu apa yang dilakukan Siwon disekitarnya.

“Bagaimana kau bisa tahu semuanya? Sejak kapan?” tanya Siwon lagi.

Yoona menunjuk sepatu Siwon. Siwon menundukan kepalanya memandangi sepatunya sendiri. “Sepatu itu jawabannya. Aku mengenali sepatumu, walau setiap hari kau selalu berganti kemeja atau jas tapi kau tetap memakai sepatu fantopel hitam itu. makanya aku mengenalinya saat kau bersembunyi. Sejak hari pertama kau mulai mengikutiku seperti sesaeng.”

Astaga jadi sampai seditail itu juga Yoona memperhatikan dirinya? Kenapa dia tidak pernah sadar akan hal itu? dia pikir hanya dirinya saja yang melakukan pengamatan pada Yoona. Tapi ternyata Yoona juga melakukan hal yang sama.

“Berapa upah yang kau berikan pada OB yang bekerja dengan baik itu?”

Siwon tersenyum malui. Ah, bahkan sampai hal itupun Yoona tahu. Dia benar-benar tidak kepikiran akan seperti ini jadinya.

“Karena kau tak juga menanyakan nomor ponselku, aku sampai bertanya pada Donghae.” Kata Yoona sambil menundukan wajahnya dengan malu.

“sejak kapan? Kenapa kau tidak pernah menghubungiku?”

“sejak makan siang hari itu. dan aku tidak berani untuk menghubungimu.” Jawab Yoona.

Siwon tersenyum, dia jadi merasa terharu dengan sikap Yoona. “Pasti dari semua itu, ada seuatu hal yang kau tidak tahu.”

“Apa itu?” tanya Yoona mengangkat kepalanya kembali.

“Kau benar-benar ingin tahu?” Siwon mengcopypaste ucapan Yoona tadi.

“Iya.. aku ingin tahu.” Jawab Yoona.

“itu semua aku lakukan karena aku menyukai mu!” ucap Siwon dengan yakin sambil memandang Yoona. Lalu Siwon memberanikan diri mengambil tangan Yoona dan menggenggam telapak tangannya. “Dan aku mencintaimu.” Apakah Siwon akhirnya menyatakan perasaanya pada Yoona? Astaga keberanian itu muncul darimana akhirnya?.  “Aku berusaha tidak peduli ketika kau makan malam bersama Kyuhyun. Tapi nyatanya itu sangat mengganggu ku membuatku tidak dapat tidur nyenyak. Aku merasa diriku kian hari makin bertambah egois. Aku terlalu egois ingin menjadikan kau milikku.” Hebat. Dia mengungkapkan semuanya.

Mata Yoona berkaca-kaca mendegar ucapan Siwon yang terdengar serius dan menggebu-gebu sekali. “Aku tidak pernah makan malam dengan Kyuhyun ataupun yang lainnya.” Siwon melongo? Ah.. jadi lagi-lagi dia sudah ditipu oleh Donghae?

“Dan kau pasti tidak juga menyadarinya akan sesuatu hal.” Tambah Yoona sambil memandang mata Siwon lurus-lurus. “Hal itu adalah.. Aku juga menyukaimu, aku menunggumu, dan aku suka dengan semua tindakan anehmu itu. dan aku senang ternyata kau memang mencintai aku juga.” setetes air mata terjun dari mata indah Yoona. Itu artinya pernyataan cinta siwon diterima oleh Yoona?.

Mendengar semua yang telah diucapkan Yoona membuat beberapa tali yang membelenggunya akhir-akhir ini berhasil terlepas. Siwon menggerakkan tangannya dan menghapus air mata yang membasahi pipi lembut Yoona.

“Kau benar, aku juga tidak tahu akan hal itu dan aku berterima kasih karena kau telah berkata jujur padaku.” Lalu Siwon menarik tubuh Yoona kedalam pelukannya. Dia juga membelai lembut rambut panjang Yoona yang terurai halus dan beraroma harum.

“Yoona-ssi, aku menyukai semua hal yang ada dirimu, aku mengagumimu sejak pertama kau masuk kekantor. Tapi aku tidak berani melakukan banyak hal untuk menarik perhatianmu seperti lelaki lain. makanya aku bertindak seperti pengencut begitu. Bagiku kau adalah wanita spesialku, satu-satunya. Aku ingin memilikimu menjadi kekasihku.” Ucap Siwon dengan  serius dikala ia masih memeluk Yoona.

Yoona melepaskan pelukannya dari Siwon tangisnya sudah meredah. “Benarkah?”

Siwon memanggutkan kepalanya dan memegang kedua belah pipi Yoona lalu membimbing bibirnya mendekati bibir Yoona. Yoona dengan perlahan menutup matanya. Siwon juga menutup matanya dan bibirnya mendarat dipermukaan bibir Yoona. Mereka berciuman. Rasa kebahagian seperti sedang mengelilingi dan meluap disekitar mereka.

~**~

The Not Manly’s Blog

June, 14th 2013, Seoul

Tentang Perasaanku.. kebahagianku dan wanita spesialku…

Apa yang harus aku ceritakan kali ini? Aku sudah lama tidak menulis disini, kira-kira lebih dari sebulan. Iya benar lebih dari sebulan juga aku berpacaran dengan wanita Specialku. Iya yang mana lagi memangnya? Tentu saja ‘Dia’ Special Girl yang sering aku ceritakan di blog ini. Akhirnya aku dapat memilikinya. hah.. kau jangan tanya bagaimana perasaanku saat itu, tentu saja aku sangat BAHAGIA. Aku benar-benar bahagia kawan! Ternyata wanita special yang selama ini aku sukai dan kagumi juga menyukaiku dan mengagumi ku. Kau tahukan hal bodoh dan pengecut apa saja yang aku sering ceritakan disini? Ternyata dia juga tahu. Sejak hari pertama aku mengikutinya dia sudah mengetahuinya. Hanya dengan melihatsepatu ku yang tak tersembunyi. Dia ternyata perhatian juga terhadapku.

Dulu aku pernah menulis tentang Spesial girlku. Kalau aku ingin membelai rambutnya, menyentuh pipi lembutnya, memegang tangannya kapan saja, meminjamkan bahuku agar ia bersandar dengan nyaman. Dan meluangkan waktuku dan apa saja utuknya, dan sekarang semua itu tercapai. Dan apakah aku perlu bercerita tentang ciuman pertama kami? Tidak..tidakk..ini rahasia kami. Tapi itu artinya aku juga berhasil mencium bibirnya.

Sekarang bukan hanya senin, selasa, rabu, kamis, dan Jum’at saja kami bertemu, tapi sabtu dan minggu kami juga bertemu, kami menghabiskan banyak waktu bersama. Kami makan bersama, kencan ke namsan tower, taman sungai Han, Lotte world. Menonton film bersama, baik dibioskop maupun di Aperte  salah satu dari kami. Kami melakukan hal apa saja yang dapat membuat kami senang.

Sekarang aku sudah tidak lagi melindunginya dan mengawasinya secara diam-diam tapi aku melakukannya dengan berani dan terang-terangan. Setiap pagi aku menjemputnya dengan mobilku. Kupikir naik kendaraan umum cukup berbahaya untuknya. Dia selalu menjadi pandangan gratis bagi para lelaki. Jadi aku tidak suka hal itu. dia milikiku! Jadi hanya aku saja yang boleh memandanginya! Kalian juga tidak boleh! Makanya aku tidak pernah mengunggah photonya di sisni. Aku takut diantara kalian ada yang ikut suka dengannya. Jika itu terjadi? Kau boleh langkahkan mayatku dulu! Hehehe. Aku serius!

Lalu bagaimana dengan keluargaku? Aku sudah lama tidak bercerita tentang mereka ya? Mereka masih sama seperti dulu. Suatu hari aku mengajak Special girlku kerumah ku, Ibuku memasakan Lobster kesukaannya. Dan dia sekarang tahu bagaimana tingkah laku keluargaku, Ibuku dengan bawel menasehati hubungan aku dengannya. Ayahku mengajarinya memilih biji kopi yang berkhawalitas. Dan kedua adikku Minho Sulli mereka tanpa malu berkelahi didepan special girlku. Aku takut dia akan merasa malu dan tidak suka dengan semua itu. tapi ternyata Tidak. Dia nampak bahagia selama berada dirumahku. Dan dia bilang dia nyaman dan suka dengan keluargaku. Syukurlah.

Lalu rencananya aku akan menikah dengan dia. Sebulan lagi. Kuharap tidak ada kendala apapun selama persiapan pernikahan kita nanti. Kalian ingin datang kepernikahanku dengannya? Akan ku pikirkan dulu undangannya cukup tidak ya?  ;^)

Boleh aku menasehati kalian? Jika ada salah satu pembaca blogku yang sedang jatuh cinta, entah dengan special girl atau special Boy kalian. Maka jangan ragu untuk berusaha mendapatkannya. Siapa tau dia jodohmu. Maka jangan menyerah kau harus lebih berani menunjukan rasa sukamu padanya. Dan buatlah dia seperti benar-benar sangat special bagimu.

Kurasa cukup sekian postinganku kali ini. Aku tidak tahu kapan aku akan menulis lagi disini. Karena besok aku pasti akan sibuk. Sampai nanti kawan..!!

~ By : C.S.~

 

~***~

Yoona tersenyum begitu selesai membaca tulisan yang posting Siwon di blog pribadinya.entahlah sejak kapan Yoona jadi suka membaca tulisan diblog pribadi Siwon. Mungkin ini menjadi salah satu rahasia lagi yang Siwon tidak ketahui dari Yoona. jika Siwon tahu pasti dia akan sangat malu karena selalu curhat di blog tentang dirinya dan Yoona. Walaupun Siwon tidak menyebutkan secara langsung siapa Special girlnya itu tapi Yoona sudah tahu kalau itu pasti dirinya.

 Yoona menutup laptopnya dengan cepat ketika bel Apertenya berbunyi.dia segera berlari untuk membukakan pintu. Itu pasti Siwon.

Hari ini mereka sudah berencana akan kebutik untuk memilih model dan membuat pakaian pernikahan mereka.mereka sama-sama sudah memutuskan dengan matang akan menikah. Mereka tidak mau terlalu lama berpacaran. Mereka ingin segera mengakhirnya kejenjang yang lebih serius tentunya.

“Hai..” sapa Yoona ketika melihat Siwon didepan pintunya.

Siwon memeluk Yoona dan mengecup bibir Yoona. Dan ia memberikan setangkai mawar putih untuk Yoona. Yoona menerimanya dan mencium aroma khas dari si mawar putih itu. “Gomawo” kata Yoona.

“Kau sudah siapkan? Ayoo kita pergi,” ajak Siwon sambil merangkul Yoona. Yoona menarik pintu Apertenya dan menutupnya. Merekapun melangkah bersama untuk pergi menjalankan rencana mereka hari ini. Dan hari berikutnya. 🙂

 

~*** THE  END ***~

BACA JUGA FF TERBARU KU “LOVE HIGH KICK!” Part.1 ^^

117 comments on “FF – My Special Girl ( OS )

  1. UWAAAA! DAEBAK! ^_^
    hihi 😀 gregetan bacanya.. sudut pandangnya mirip2 sama “Crazy Little Thing Called Love” tapi tindakannya beda, jadi tetep seru..

    mianhae aku baru komen, karna aku juga baru nemu os ini.. semoga dimaafkan 🙂

  2. Aigoo ~~gk tau knapa aku terharu baca ff ini, pdhl ff ini sweet bgt …tpi yg bikin gw terharu adalah perjuangan Siwon buat ngedapetin Yoona,dan Yoona jga sama, dia jga ternyata diam2 merhatiin Siwon,dan pda akhirnya mreka ber2 jujur sma perasaan masing2, trus mreka jadian, dan mau nikah ><
    Gw salut sma authornya, karna udh berhasil bikin ff se-keren ini, dan kata2nya tuh pas, jdi brasa kyk nonton drama,dan suka bgt sma ff ini ^^great job author!!!

  3. gila.. baru baca gue.. lu pinter bgt ngarang cerita.. karya lu bener2 gak hoax.. beda dan menarik.. 🙂 daebaak.. daebak

Leave a reply to Dwi.Syw Cancel reply